The New Gate Volume 5 Chapter 1 Part 2 - Sekkinokyou

Latest

Fans Tranlation LN/WN Bahasa Indonesia

Jumat, 02 Februari 2018

The New Gate Volume 5 Chapter 1 Part 2





Volume 5 Chapter 1 - Part 2

Shin bertanya tentang letak Golden Company kepada Hibineko lalu pergi kesana.

Saat dia pergi melalui jalan yang diberitahukan oleh Hibineko, sebuah papan tanda yang berkilauan menarik perhatian Shin.

 “Papan tandanya benar-benar mencolok.”

Papan tanda tersebut memiliki warna hitam  dengan warna emas dibagian tepinya, dan tulisan ‘Golden Company’ yang berwana emas tertulis di papan tanda itu.

Karena tulisan ‘Golden Company’ bersinar berlebihan, itu membuat tulisan ‘Golden Company’ menjadi menonjol.

Yuzuha yang berada di atas kepala Shin juga terbebani oleh cahaya dari tulisan tersebut, dan mencoba untuk tidak melihatnya dengan menutup matanya.

 “(Mataku mulai sakit~)”

 “(Saat aku menatapnya sebentar, mataku juga mulai ――hm?)”

Disamping toko tersebut, Shin melihat sebuah kotak berisi barang sedang diangkut kedalam kereta kuda dengan tergesa-gesa.

Mereka mungkin sudah diberitahu oleh Guild Petualang, dan mereka sedang mempersiapkan perbekalan untuk dikirim.

Apa yang membuat Shin tertarik adalah orang yang sedang memberikan intruksi di samping kereta kuda itu.

Pedagang yang memakai jubah dengan bordir emas terlihat tidak asing bagi Shin.

 ―― Ini dikirim ke pelabuhan; setelah tiba disana, lakukan apa yang di intruksikan. Aku mengandalkamu.”

Saat Shin mendekatinya, dia seperti baru saja selesai memberi intruksi dan berbalik ke arah Shin.

Informasi yang ditampilkan oleh Analyze sudah terlihat di penglihatan Shin.

Name: Berett Kilmar Level: 255

Dengan tubuh yang gemuk dan senyumannya yang mempesona, jika dia bukanlah seorang pedagang, dia akan terlihat seperti wartawan pencicip makanan. Mustahil mengatakan jenis ras apa jika dilihat dari rupanya, tapi Shin mengetahuinya bahwa rasnya adalah High Elf.

Meski Job utamanya adalah pedagang, sebenarnya karakternya sedikit tidak biasa karena sub job nya adalah Dark Knight.

 “Permisi, aku ingin bertanya sesuatu tapi..”

 “Ya, apa!!? ...  Wah wah, lama tidak jumpa.”

Saat Berett mencoba untuk menjawab perkataan Shin, tiba-tiba dia berhenti untuk sesaat. Tapi, dia adalah asistem manajer dari ‘Golden Company’. Ekspresinya tiba-tiba berubah dari bersenyum menjadi membungkuk.

”Hari dimana kita bisa bertemu kembali, aku benar-benar menanti-nanti hari itu. Saat ini kita tidak bisa berbicara dengan santai di tempat ini. Silahkan lewat sini dan bawa temanmu juga.”

 “Ah, baiklah.”

 “Kuu!”

Shin mencoba untuk tidak menggunakan kata-kata akrab karena ini adalah pertemuan pertama mereka, tapi Berett memandu Shin ke ruang resepsionis secara pribadi tanpa menghilangkan sikap rendah hatinya.

Disana tidak ada benda yang berkilauan seperti papan tanda didalam ruangan; penataannya benar-benar rapi.

Saat kedua orang itu masuk ke dalam ruangan, sebuah suara ketukan pintu terdengar.

 “Permisi. Aku sudah membawakan minuman.”

 “Masuk.”

Mendengar suara Berett, wanita yang mengenakan pakaian karyawan memasuki ruangan.

Menurut Analyze milik Shin, nama wanita tersebut adalah Pyuri. Dilihat dari telinganya yang runcing, kemungkinan dia seorang Elf atau High Elf.

Setelah Pyuri mengeluarkan teh dan kue, dia meninggalkan ruangan dengan tenang.

 “Dilihat dari sudut pandang dari semua orang di Rokuten, sudah pasti ini adalah teh murahan.”

 “Tidak, tidak perlu hal seperti itu.”

Setelah mengatakan seperti itu, Shin mengambil tehnya. Saat dia meminum sedikit teh yang berwarna merah-kemerahan, rasa manis dan pahit menyebar didalam mulutnya.

 “Ini menakjubkan.”

 “Aku menggunakan daun teh terbaik di daerah sini. Yang terpenting, aku senang kau menyukainya. Selain itu, Shin-sama, tak perlu untuk menggunakan bahasa formal. Sebutan kehormatan tidak berlaku untuk orang lain.”

 “...Itu lebih nyaman, tapi...”

 “Kalau begitu, aku memintamu untuk seperti itu. Jika sebutan kehormatan dikatakan oleh anggota Rokuten, termasuk diriku, semuanya akan malu.”

Berett sepertinya tahu dimana posisinya berdiri, seperti master dan servant. Apa itu akan berbeda Antara Shin dan Reed?

 “Jadi, bagaimana aku bisa membantumu saat ini?”

 “Ah, aku ingin memintamu untuk memberitauku tentang keadaan saat ini dari karakter pendukung anggota Rokuten selain karakter pendukungku. Aku mendengar sesuatu tentang ‘Shigure Shop’ , Vizzy, dan Raster dari Schnee.”

 “Baiklah, tapi kami tidak tahu apa-apa selain yang baru saja datang. Oxygen dan Hydro berada di ‘Taman’ , tapi saat ini tempat itu dianggap sebagai tempat yang berbahaya. Kami tidak bisa mendekat untuk memastikannya, jadi kami tidak memiliki bukti yang kuat untuk memastikan informasi. ‘Studio’ , ‘Kapal’ , dan ‘Markas’ masih belum diketahui keberadaanya. Meskipun aku bisa memastikan keberadaan ‘Kuil’ dan ‘Kastil’ saat ini, tapi hanya ‘Kastil’ saja yang bisa diamankan.”

Rumah guild memang besar seperti layaknya rumah guild. Jika itu ditemukan, mungkin terkubur didalam tanah atau tenggelam ke dasar laut.

 “Jadi seperti itu. Aku akan tetap berusaha untuk mencari ‘Studio’. Dan untuk ‘Taman’, apa yang membuatnya menjadi tempat yang berbahaya?”

 “Itu karena gas berbahaya yang keluar disekitar ‘Taman’. Semua status abnormalnya diatas level VII. Bagian tengah diperkirakan mencapai level X. Jika aku mempertimbangkan kekuatan tempur dan kekuatan ketahanan, Schnee mungkin bisa melaluinya, tapi dia tetap tidak bisa disana untuk waktu yang lama. Tentu saja jika kekuatan ketahanan dari High Human seperti Shin-sama, ceritanya akan berbeda...”

Gas yang keluar disekitar ‘Garden’ sepertinya memiliki efek yang sangat kuat.

Jika perkataan Berett memang benar, memang tidak mungkin untuk melaluinya kecuali Shin.

 “Karena disana ada fasilitas pembuat makanan, mereka paling tidak, tidak akan mati kelaparan... Maaf aku tidak bisa membantu banyak.”

 “Mendengar tentang ‘Taman’ saja sudah cukup membuatku puas.”

 ‘Taman’ umumnya digunakan untuk perang guild dan jebakan pun sudah terpasang disekitarnya.

Mungkin jebakan itu tidak berfungsi. Karena di dalam ‘Taman’ kedap udara, mereka tidak akan terserang oleh gas.

Shin mencatat lokasi ‘Taman’ yang Barett berikan.

"Dapat mendengar banyak hal semacam itu, itu menyelamatkan kami dari masalah. Jika ada sesuatu hal yang terjadi, tolong kirim pesan kartu kepadaku.”

 “Baiklah. aku akan mempersiapkannya untuk mu.”

 “Aku mengandalkanmu Berett. Ah aku ingat sesuatu, apa kamu sering datang kesini? Aku tidak menyangka bisa bertemu denganmu secara tiba-tiba.”

 “Aku baru saja datang untuk beberapa bisnis. Saat itu aku diberitahu oleh pedagang guild bahwa ‘Flood’ telah muncul, jadi aku mengeluarkan intruksi untuk mengatasinya.”

Karena dia bisa mendapat tangkapan berharga kali ini, dia selalu datang secara pribadi. Jika dia terus-terusan berhadapan dengan dokumen-dokumen di kantornya, intuisinya sebagai pedangang akan melemah.

 “Ini merupakan kesempatan bagiku, tapi ini juga karena sesuatu hal yang Schnee minta kepadaku.”

 “Schnee meminta sesuatu?”

 “Ya, ini juga harus dilaporkan ke Shin-sama.”

Saat Berett berkata, dia membunyikan bell yang berada di pinggir meja. Tak lama kemudian, ketokan pintu terdengar.

 “Maaf karena bersikap kasar. Ada yang bisa saya bantu?”

Orang yang masuk keruangan adalah Pyuri.

 “Bawakan aku ‘itu’.”

 “Baiklah.”

Setelah menjawab perkataan Berett, Pyuri pergi meninggalkan ruangan.

Dia tidak mengatakan apapun tentang apa yang dia ingin Pyuri bawakan secara rinci, tapi selama tidak ada miskomunikasi diantara kedua orang itu, maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

Beberapa menit kemudian, suara ketukan terdengar lagi dan Pyuri masuk ke dalam ruangan. Dia memegang sebuah amplop kecil ditangannya.

 “Terimakasih. Kamu bisa pergi.”

Setelah Berett meminta Pyuri pergi, dia membuka amplop tersebut dan mengeluarkan isinya, dan memberikanya kepada Shin.

 “Ini adalah daftar pemain yang sudah datang kedunia ini.”

 “Apa?”

Ekspresi Shin berubah setelah mendengar kata “Pemain”.

Shin membaca daftar yang dia terima dari Berett dengan perlahan dari atas ke bawah.

 “...Apa ini sudah semua?”

Shin sudah membaca daftar tersebut, tapi dia bertanya kepada Berett dengan wajah kebingungan.

 “Itu pertanyaan yang bagus. Jika aku harus berkata jujur, kami juga kebingungan. Kematian para pemain di game kematian berkisar antara 100 – 200 orang. Tapi, pemain yang sudah datang kesini hanya sebagaian kecil saja. Tentu saja, tidak semuanya tersebut dalam daftar itu.”

Shin mengetahui setiap pemain yang berada didalam daftar yang dia pegang. Meski dia terkejut hanya mantan pemain saja yang ada disitu, sebenarnya apa tujuan dari dartar ini?

 (Apa orang-rang itu yang terlibat denganku saat di era game juga datang kesini?)

Meski Berett mengatakan itu belum semuanya, sepertinya yang diduga, Shin tidak bisa menyembunyikan perasaanya.

 “Tolong periksa ini juga.”

Berett memberikan kertas lain kepada Shin yang masih memiliki ekspresi serius. Meski nama yang tertulis lebih sedikit dari daftar pertama, garis horizontal tertulis di beberapa nama.

 “Ini?”

 “Ini adalah daftar pemain yang Shin-sama dan para pemain lainnya panggil sebagai PK.”

 “PK, kamu bilang!?”

Shin menatap daftar tersebut sambil terkejut. Ada nama Hameln diposisi teratas dan beberapa nama yang Shin ketahui ada di daftar juga.

 “(Shin, apa itu Pi Kay?)”

 “(... Pemain yang membunuh pemain lain dan mereka senang melakukannya.)”

Shin menjawab pertanyaan Yuzuha dengan segera. Kata-kata yang sedikit susah untuk Yuzuha katakan, dan sepertinya notasi suaranya berubah bahkan dalam Mind Chat.

Apa dia memahami situasinya? Yuzuha mengeluarkan suara kecil “Kuu..” dan menjadi diam.

 “Apa kamu sudah memeriksanya secara pribadi?”

 “Ya. Sebenarnya saat pemain pertama ditemukan, Schnee lah yang memintaku bahwa aku harus mencari pemain PK terlebih dahulu.”

 “Schnee melakukan seperti itu?”

Meski Schnee bilang bahwa tidak ada peluang, tidak peduli berapa banyak Shin melihatnya, Schnee tidak cukup mampu untuk tidak menyampaikan hal penting seperti pemain atau PK selamanya. Jika dia bilang kalau dia tidak memiliki peluang, dia seharusnya sudah memiliki rencana untuk mengatakannya.

Seperti yang diharapkan, mungkin masih ada sesuatu.

 “Dilihat dari keadaan Shin-sama saat ini, aku tebak Schnee masih belum menyampaikan hal ini kepada Shin-sama, benar?”

 “Benar, aku baru saja mengetahui tentang pemain mati menjadi hidup lagi secara kebetulan.”

Kemudian, Berett menghilangkan senyumannya.

 “... Jika aku mengatakannya sebagai kawan dari pengikut Rokuten, tidak menyampaikan semacam informasi penting dengan sengaja adalah bukti ketidaksetian kepada masternya, hal semacam ini seharusnya tidak terjadi. Walaupun Schnee adalah pengikut Shin-sama, bukan berarti dia terbebas dari hukuman.”

Berett berbicara dengan nada yang serius.

Shin kesal. Shin menduga bahwa Schnee menyembunyikan sesuatu, tapi dia tidak tahu bagaimana pengikut lain Rokuten rasakan.

 “Apa yang Shin-sama pikirkan?”

 “...Schnee tidak akan melakukan hal semacam itu tanpa alasan, itu yang aku pikirkan.”

Omong-omong, tidak akan aneh saat informasi itu muncul.

Guild biasanya memberikan poster pencarian kriminal seperti Hameln. Bahkan tanpa Schnee memberitahunya, tak akan memerlukan waktu yang lama untuk Shin mengetahuinya.

Saat Shin mengatakan apa yang ada di dalam pikirannya, Ekspresi Berett berubah sepenuhnya dan menjadi lebih lembut.

 “Tentu saja, dilihat dari sifat Schnee, aku juga berpikir dia tidak akan merahasiakan informasi untuk menyakiti Shin-sama.”

Sepertinya dia tidak keberatan.

 “...Hei Berett, Apa kau tahu sesuatu?”

Shin yang merasa sesuatu hal yang aneh pada Berett langsung bertanya kepadanya. Berett yang ditanyai mengangguk tanpa merubah ekspresinya.

 “Ya, aku pikir aku tahu.”

 “Apa aku harus menghukumnya setelah mengetahui keadaanya?”

 “Sebagai pengikut Rokuten, aku pikir itu perlu.”

 “Kalau begitu, bagaimana dengan pendapatmu sebagai dirimu sendiri?”

 “Aku juga memahaminya.”

Sepertinya itu tergantung dengan tempat dimana Berett berdiri. Paling tidak, itu bukanlah alasan kenapa dia sama sekali tidak bersimpati.

 “Jika aku di posisi yang sama seperti Schnee, aku tidak menyatakan bahwa aku tidak akan melakukan hal yang sama.”

 “Jadi sebagai teman kamu bilang kalau dia tidak pantas menjadi pengikut?”

 “Dibanding tidak pantas, aku pikir itu karena dia adalah pengikut dibawah kendali langsung Shin-sama. Shin-sama, daftar yang ada ditanganmu, bukankah Shin-sama mengingat orang-orang itu, terutama nama yang disilang?”

Shin, sekali lagi melihat nama yang disilang.

Kagemaru.

Jay Son.

Telfon.

Bahkan dibandingkan dengan nama yang lain, Shin lebih ingat mereka.

 “Shin-sama, apa masih ingat dipanggil dengan sebutan ‘The God of Death’?”

 “Dulu, terakhir kali aku dipanggil dengan sebutan seperti itu... Aku tau. Orang-orang itu...”

Shin mengingat-ngingat hari itu dan menyadarinya.

 “Orang-orang yang telah ku bunuh?”

Meski itu hanyalah ingatan samar, mereka semua adalah PK atau anggota dari guild PK yang bertarung melawan Shin.

 “Maafkan aku jika aku berkata kasar, tapi sosok Shin-sama saat itu benar-benar berbeda dengan biasanya.”

Jika Berett memiliki ego seperti yang dia lakukan saat ini, dia pasti akan lari secepat mungkin bahkan sebagai karakter pendukung, karena Shin saat itu seperti diselimuti oleh aura bahaya.

 “Schnee tahu apa yang membuat sosok Shin-sama berubah menjadi seperti itu.  Selain itu, sekarang dia masih menyesal bahwa dia tidak dapat melakukan apapun, meskipun menjadi orang yang paling dekat dengan Shin-sama.”

 “Itu...”

Aku tidak bisa membantahnya.

Tidak ada seseorang yang dapat memperdebatkannya, tapi itu mungkin sama sekali tidak diterima dari sudut pandang Schnee.

 “Bagi Schnee, hari-hari saat Shin-sama bertemu dengan orang-orang itu, dia takut bahwa Shin-sama akan kembali menjadi orang yang berbeda. Jadi, dia seperti mencoba menanganinya sendiri tanpa memberitahu Shin-sama.”

Setelah Berett berbicara, dia menghabiskan minumannya dalam satu kali teguk.

 “... Menurutku sendiri, perasaan Schnee ke Shin-sama adalah sesuatu yang tidak bisa disimpulkan dengan kata kesetiaan. Karena dia tahu akan berubah seperti apa Shin-sama, dia tidak bisa mengabaikan orang-orang yang telah menyebabkan perubahan itu dan menceritakannya ke Shin-sama.”

 “Aku pada saat itu?... Baiklah, jika dilihat secara obyektif, bukankah itu cerita  yang berbahaya?”

Untuk Schnee mencoba agar Shin tidak terlibat, itu dapat diterima jika mendengar alasannya.

Shin saat itu, mempercayai bahwa mengalahkan PK lebih penting daripada menyelesaikan game ―― Tidak, dia malah bergerak dengan tujuan untuk membunuh.

Dia tidak memiliki bagian moral, tabu, atau gagasan semacam itu; dia sama sekali tidak memiliki keraguan, membunuh musuhnya tanpa ampun.

 “Saat itu ada pemain yang melakukan hal semacam itu bersama Shin-sama.”

Ya, PKK (Player Killer Killer) ―― Shin sendiri adalah  pemain yang membunuh PK, tapi dia tidak melakukannya seorang diri saja. Shadow yang dia jumpa di Balmel juga merupakan pemain yang bekerjasama dengan Shin untuk membunuh PK.

Pasti selalu ada seseorang yang mencari balas dendam tapi kekurangan kekuatan, atau seseorang yang kekurangan informasi tapi memiliki kekuatan yang cukup. Seseorang yang memiliki dendamkepada PK menjadi gila dan bekerjasama dalam membunuh PK.

Tidak ada sistem untuk menilai hukum, atau polisi untuk menangkap kriminal didalam game. Oleh karena itu, beberapa korban melakukan tindakan balasan.

 “Begitu ya...”

Ketika alasan seperti itu muncul, seseorang tidak akan berbicara tentang pemain dan PK  secara proaktif.

Paling tidak Shin tidak bisa membuat dirinya untuk menghukum Schnee.

 “Bahkan jika Schnee tidak mengatakannya langsung kepada Shin-sama, Aku mengatakan itu karena faktanya memang seperti itu.”

 “Kamu, mengambil kesempatan ini sebenarnya ingin mengatakan hal ini dari awal kan?”

 “Oh?! Apa yang Shin-sama maksud?”

Berett berpura-pura tidak tahu dengan wajahnya yang berseringai. Tapi, senyum yang Shin harusnya kenali berubah sedikit mencurigakan sekarang.

 “Bagaimana jika aku mendengarkan pembicaraan gila seperti itu? Aku mengerti kalau Schnee tidak berpikir seperti itu.”

 “Shin-sama memang dikenal memperlakukan pengikutmu dengan baik. Selain itu, Schnee adalah pengikutmu yang paling lama.”

 “Ugh, senyumanmu menjengkelkan.”

Itu adalah senyum yang seharusnya membentuk rasa kedekatan, seperti yang diungkapkan pada Berett seperti biasanya, tapi entah mengapa itu membuat Shin terganggu dan senyuman itu seperti ingin mengatakan “Aku mengerti”.

 “Untuk sampai seperti itu, itu tandanya bahwa Shin-sama dicintai oleh Schnee.”

 “Terus katakan itu!”!”

(T/N : Aku tau kau pasti senang Shin xD)

Shin membalas Berett dengan kasar.

 “Omong-omong, apa Shin-sama ikut berpartisipasi dalam ‘Flood’?”

 “Hm? Ya, aku berniat untuk ikut campur tapi..”

Berett yang mengubah topik pembicaraan memiliki pandangan merenung.

 “Kalau begitu, bisakah Shin-sama meninggalkan sebagian  ke prajurit tanpa membunuh semuanya?”

Berett terus diam untuk beberapa saat dan menyebutkan hal semacam itu.

Karena dia tahu sifat alami Shin, dia mengerti bahwa yang Shin maskud ikut campur adalah pembasmian.

 “Alasannya?”

 “Itu akan menjadi latihan militer karena hanya beberapa ‘Flood’ yang dapat digunakan untuk menaikan level para prajurit.”

Meski Shin berpikir bahwa Balmel akan terancam jika seseorang melakukan kesalahan, ada Chosen One kelas atas yang selalu mengawasi, jadi hal semacam itu tidak terjadi.

 “Ini akan menjadi leveling yang sulit, loh?”

 “Di Pegunungan Melt yang merupakan wilayah Divine Beast, tidak ada sekelompok monster yang dapat melewatinya. Balmel adalah salah satu batas paling penting antara Sacred Place dengan negara lainnya. Jadi, secara geografis, balmel menjadi tempat pertahanan utama antara Sacred Place dengan negra lainnnya. Tapi, dalam beberapa tahun terakhir, skala ‘Flood’ yang bisa digunakan untuk pelatihan tidak muncul dan itu berarti level prajurit biasa menujukkan sedikit penurunan. Bintang dari pertempuran adalah Chosen One, tapi prajurit biasa menempati hampir semua arena pertempuran. Tidak ada kerugian dalam menaikan kekuatan dari seluruh kekuatan tempur tidak peduli walaupun itu sedikit. Ini langka, jadi mari gunakan kesempatan ini dengan baik. Schnee akan datang juga kan?”

 “Ya, dia seharusnya sudah pergi bertemu feudal lord sekarang.”

 “Kalau begitu tolong hubungi Schnee juga. Aku akan mengurus persiapan kecil yang diperlukan.”

 “Apa kamu membuat persiapan dengan guild dan prajurit?”

 “Ya, karena aku adalah asisten manager dari Golden Company. Selain itu, skenario terburuk tidak akan terjadi sekarang karena Shin-sama ada disini.”

Berett sepertinya memiliki hubungan dengan petinggi dari prajurit dan guild. Shin juga tahu bahwa Golden Company itu besar, jadi dia tidak kaget jika seperti itu situasinya.

 “Apa itu baik-baik saja untuk membuat keputusan semacam itu ke perusahaanmu?”

 “Pedagang terkadang lebih kuat dari raja. Karena Golden Company memiliki status yang berbeda dari perusahaan-perusahaan dagang yang bisa ditemukan di sana-sini, keputusanku juga tidak dianggap sebagai keputusan biasa. Aku juga memiliki pengalaman dalam perang pertahanan; yang akan berperan dalam keputusan ini. Bila terlalu banyak hari-hari damai, orang-orang akan terlena,  Itu mungkin menjadi hal yang fatal untuk Balmel. Kebetulan, aku berteman baik dengan orang yang memimpin prajurit Balmel dan ditambah fakta bahwa  Schnee juga akan bergabung disana, persiapan juga tidak akan terlalu penting ―― jika kota ini jatuh, maka akan ada masalah mengenai peredaran barang...”

 “Oi oi oi, keinginanmu yang sebenarnya baru saja sedikit bocor...”

Jika seseorang memikirkan cerita dengan kekuatan yang sangat meyakinkan, inilah salah satunya.

Untuk Berett yang membocorkan suatu hal yang penting untuk pedagang membuat Shin kehilangan kekuatan.

 “Itu karena akan ada banyak bahan-bahanl setelah ‘Flood’ selesai. Ini adalah peluang untuk mengisi persediaan dengan harga yang murah.”

 “Peluang itu muncul setelah keamanan Balmel telah dipastikan ya?...”

Kemana perginya elf yang tinggal di hutan itu? Berett memiliki karakter pecinta uang pada saat bersamaan, Shin teringat tentang hal itu.

 “Mendengar pembicaraan keuntungan dimana saja itulah yang dinamakan pedagang. Aku memiliki ide baru dengan berbagai cara dengan bermain seperti ini. Dalam beberapa dekade terakhir melakukan itu dibalik bayang-bayang, penjualan benar-benar membumbung tinggi.”

 “Hee... Seperti apa itu?”

 “ Tentu saja produk unggulan ‘Toilet Set’. Aku memiliki waktu-waktu yang sulit dalam membuat bentuk bagian dalam dan bagaimana cara airnya mengalir. Meski fungsi yang diperlukan untuk membuat ‘wasslet’ belum bisa diproduksi, suatu saat aku akan mewujudkannya.”

(T/N: wasslet itu semacam toilet duduk, benarkan jika salah)

 “Namanya sedikit berbeda. Atau kamu sendiri yang membuatnya?”

Shin sudah sering terkejut saat dia datang ke dunia ini, tapi yang paling mengejutkannya adalah toilet dalam artian ketidakmungkinan. Dia pikir itu adalah hal yang paling dekat ke dunia nyatanya, tapi  sepertinya itu telah dibuat dengan membayangkan dari benda yang asli.

 “Itu mengingatkan ku, itu juga ada di Tsuki no Hokora. Aku benar-benar lupa tentang itu karena itu adalah suatu hal yang biasa aku pakai”

Untuk memiliki toilet didalam rumah. Itu adalah hal yang wajar di dunia nyata.

Dan, bahkan jika dunia ini terlihat seperti game, ini nyata.

Oleh karena itu, dalam situasi dimana Shin melakukan bisnisnya di Tsuki no Hokora, dia susah untuk mengingat perasaan apapun yang tidak mengenakan.

 “Maksudku sejak kapan toilet itu diletakan disana? Meski sekarang ada, Tsuki no Hokora tidak pernah memiliki benda semacam itu dulu.”

 “Aku mendapat ijin dari Schnee karena katanya itu akan diperlukan ketika datang ke kehidupan nyata.”

 “Benar. Di penginapan yang aku tempati juga ada, apa itu sudah cukup meluas sekarang?”

 “Meski kita belum menaruhnya disetiap rumah, tidak aneh untuk menemukannya di penginapan besar dan sebagainya. Pelanggan pertama adalah keluarga kerajaan dan bangsawan. Merekapun menunjukkanya ke berbagai tempat-tempat kecil. Karena toilet kami berguna, kami menerima sejumlah uang dari biaya opsional.”

Mereka juga sepertinya menjual toilet buatan sendiri. pedagang yang pintar.

 “Setelah aku menyadari itu, aku tidak bisa kembali ke kehidupan lama ku lagi.”

 “Uwaa, senyumanmu begitu jahat Berett.”

Ketika hanya kata-kata yang didengar, dia sepertinya berada dalam suasana ‘menjual beberapa obat berbahaya’. Apa situasi sebelum pemasangan ‘Toilet Set’ sampai seberat itu?

 “Apa pengikut lain juga menjadi seperti dirimu?”

Melihat penampilan Berett, Shin menjadi sedikit cemas.

◆◆◆◆



 “Kalau begitu, aku akan mengandalkanmu.”

 “Serahkan padaku. Aku menanti bisnis kita selanjutnya.”

Sambil berbalik menghadap Berett yang membungkuk, Shin pergi ke guild.

Schnee sudah dihubungi dan telah dimintai untuk bekerja sama dengan Berett. Dan sisa lainnya juga dimintai sedikit permintaan.

Saat dia tiba di guild dengan bantuan peta, ada banyak petualang yang sedang berkumpul disana.

Di sana ada beberapa orang yang merekrut party tanpa persiapan, ada orang yang tidak memperhatikan pemberitahuan informasi, dan ada orang yang mengambil uang yang telah disimpan di guild untuk memperbaiki senjata mereka.

Shin yang menaruh rubah kecil (Yuzuha) di kepalanya, rupanya menarik perhatian para petualang untuk beberapa saat, tapi mereka langsung kembali bekerja setelah kehilangan minatnya. Dilihat dari keadaannya, Shin menduga bahwa informasi tentang ‘Flood’ terjadi sudah dipublikasikan.

 “Permisi, aku ingin bertanya beberapa pertanyaan.”

 “Ya, ada yang bisa aku bantu?”

Pada saat itu dia mencari beberapa orang disekitar sini, dan Shin pergi menuju resepsionis.

Seorang yang berada di meja resepsionis adalah Eliza, yang terakhir kali dipanggil sebagai guild master.

Dan disampingnya, orang berkaca mata dengan mata berwarna biru muda menatap ke arah Shin. Dia seorang profesional dalam pekerjaannya, karena dia tidak menatap langsung ke arah Yuzuha.

 “Apa ada catatan tentang ‘Flood’ yang terjadi dimasa lalu?”

 “ ‘Flood’ yang terjadi di masa lalu?”

 “Ya, karena ini pengalaman pertamaku, aku ingin mengumpulkan informasi lebih banyak. Dan jika boleh, boleh aku tahu tugas macam apa yang dilakukan petualang dalam ‘Flood’?”

Dis ana sepertinya ada beberapa orang yang memeriksa catatan ‘Flood’ masa lalu; dia langsung diperbolehkan dengan syarat dia harus memeriksanya di dalam perpustakaan.

Shin berdiri disamping Eliza yang membimbing dia melalui guild. Yuzuha adalah kontrak beast milik Shin, jadi tidak masalah untuk Shin bawa.

 “Barusan kamu membicarakan tentang peran petualang kan?”

 “Ya. Secara pribadi, aku berpikir bahwa ada posisi seperti kekuatan cadangan dari prajurit atau misi cari dan menghancurkan.”

Shin berbicara tentang harapannya ke Eliza yang sepertinya akan menjelaskan peran petualang di perjalanan.

 “Kamu tidak salah tentang itu; itu adalah hal yang ceroboh untuk memberitau petualang untuk mengatur aksinya layaknya seorang prajurit.

 “Yaa, itu benar.”

Jumlah standar dari party petualang adalah 6 orang. Tapi, bukan berarti ada batasan jumlah anggota.

Sebuah party  yang seperti duo atau trio bukan tidak biasa, ada banyak dari mereka yang meningkatkan jumlah anggotanya hanya saat pertempuran skala besar seperti ini. Akan ada perbedaan kombinasi dari level skill, dan mereka tidak bisa bekerjasama dengan prajurit.

Apa yang dikatakan Eliza memang benar.

 “Tapi Chosen One kelas atas seperti Shin-sama dan lainnya berbeda.”

Kata Eliza saat mereka mencapai perpustakaan referensi , meski pintunya tertutup.

Tidak ada seorangpun di perpustakaan. Karena ini hanya terbatas bagi human diantara para petualang yang mengetahui tentang Chosen One, mungkin karena mempertimbangkan hal itu. 

 “Beberapa saat yang lalu, laporan dari Penguasa Feudal telah datang. Orang yang menemanimu berasal dari keluarga kerajaan dari Kerajaan Bayreuth kan?”

 “Benar. Untuk mengapa kami bisa datang ketempat itu, tolong jangan tanyakan aku. Orang yang melihat ‘Flood’ dan menyuruhku untuk buru-buru adalah dia.”

 “Kami tidak ingin menanyakannya lebih dalam lagi. Tapi mari kita balik ke cerita, Chosen One adalah pasukan barisan depan yang memotong melalui ‘Flood’. Meski lebih tepatnya, itu adalah skill sihir dari Chosen One.”

Itu mungkin karena Chosen One yang dapat menggunakan sihir area yang dia dengar dari perkataan Rionne.

 “Untuk pembagian grup, grup pertama akan berisi dari 4 orang : Shin-sama, Hibineko-sama, Holly-sama, and Shadow-sama. Grup kedua akan berisi Schnee-sama, Rionne-sama, Guile-sama, dan Liege-sama. Jumlah musuh akan diturunkan oleh sihir dari Schnee-sama dan Guile-sama, dan pada saat bersamaan pertempuran dimulai, para prajurit akan memusnahkan musuh yang tersisa. Tapi katanya jumlah musuh kali ini cukup besar, jadi grup pertama akan maju ke musuh yang tidak berada pada jangkauan sihir, dan harus menahannya. Setelah menggunakan sihir, Schnee-sama akan melemahkan mereka dengan membunuh pemimpin besar mereka, dan Rionne-sama bersama Liege-sama akan menjadi pelindung untuk Guile-sama. Setelah grup pertama mengurangi jumlah mereka cukup banyak, grup pertama akan mundur dan para prajurit akan mengambil bagian barisan depan.”

Eliza menjelaskan rencananya. Sepertinya rencana yang begitu rinci telah dia buat.

Guile dan Liege mungkin adalah nama dari Chosen One lainnya.

 “Ada kekuatan tempur yang cukup besar saat ini, tapi lalu bagaimana hal ini berakhir?”

 “Itu tergantung dengan Chosen Ones yang datang saat itu. Saat ada orang yang bisa menggunakan sihir area, maka kurang lebih akan menjadi seperti saat ini. Tapi, hampir tidak ada perbedaan karena termasuk dalam kesepakatan bahwa orang itu selalu ada disini untuk membantu ‘Flood’.”

 “Apa begitu?”

Karena mengurangi jumlah musuh sangatlah dibutuhkan, pengguna skill sihir sangat berperan penting disini.

Dalam hal skill sihir milik Chosen One, semakin besar jarak sihirnya maka semakin kecil pula daya hancurnya, tapi itu dapat ditutupi oleh tingginya stat. Itu seharusnya sudah cukup jika lawannya adalah monster level rendah.

 “Oh iya Eliza-san, apa tidak apa-apa untuk meninggalkan meja resepsionis?”

 “Tak masalah. Staff dan penduduk seharusnya sudah tahu apa yang harus dilakukan. Selain orang yang tidak berpengalaman yang sedang tergesa-gesa, kami memiliki sedikit pekerjaan aneh.”

Seperti yang diharapkan, kota bisa terus bertahan menghadapi ‘Flood’.

Terus, setelah pembicaraan berakhir, Shin mengulurkan tangannya untuk mengambil sebuah dokumen.

Sementara membaca dokumen-dokumen tentang ‘Flood’ dimasa lalu, dia bertanya kepada Eliza tentang strategi yang digunakan dan pergerakan musuh pada saat itu, dan memikirkan apakah ada sebuah pola.

 “Adakalanya monster yang kuat muncul kan?”

Shin yang melihat dokumen, tiba-tiba mengatakan apa yang ada dipikirannya.

Monster level rendah muncul dalam jumlah yang besar selama ‘Flood’ berlangsung, dan sepertinya monster yang mencapai level 300 telah dikonfirmasi muncul beberapa kali.

Shin mengerti bahwa tingkat kemunculannya lebih tinggi di ‘Flood’ skala besar.

Karena jumlah yang muncul paling banyak 2 atau 3, prajurit biasa dapat mengatasinya jika mereka berkonsentrasi ke serangan jarak jauh.

 “Monster-monster di ‘Flood’ sangatlah padat, dan ada kemungkinan mereka tanpa sengaja akan saling bunuh membunuh. Hasilnya, beberapa dari mereka telah naik level dan berevolusi.”

Di THE NEW GATE juga ada hubungan teman dan musuh serta sekutu antara monster-monster.

Tergantung pada situasi, kasus pemain terjebak dalam pertempuran antara monster telah terjadi. Meski itu tidak sering terjadi karena banyak item dan pengalaman yang diperoleh dengan sedikit kerusakan jika seseorang bertindak terampil, banyak pemain yang memanfaatkannya.

 “Jika kasusnya seperti itu, itu mungkin akan terjadi kali ini kan?”

 “Kemungkinannya tinggi. Tapi jika untuk saat ini, aku pikir tidak perlu khawatir.”

Apa tu karena kabar Schnee sudah beredar? Tidak ada rasa khawatir di wajah Eliza.

 “Kalau begitu, Apa kita harus kembali segera?”

 “Sudah selasai?”

 “Aku sudah membaca sebagian besar yang terlihat, dan aku memiliki rencana untuk malam ini.”

Saat Shin dan Eliza kembali ke aula Guild, jumlah orang disana telah berkurang drastis. Apa karena sudah hampir malam? Mereka mungkin pergi untuk makan.

Shin berterima kasih kepada Eliza dan keluar guild. Dia sebenarnya ingin membantu persiapan jika dia punya waktu, tapi membaca dokumen tak disangka memakan waktu banyak.

 “...Pesan ini.... Tiera ya?”

Karena pesan sudah sampai, Shin melihat sekitarnya dan membukanya sambil berjalan pelan ke pinggir jalan.

Isinya adalah tentang penginapan untuk malam ini. Dengan nama dari pengingapan, seperti dimana letaknya. Meski itu simpel, ada gambar sebuah map juga disana, jika Shin menggunakan peta itu, dia tidak akan tersesat. (T/N: Map sistem?)

 “(Aku lapar...)”

 “Ya benar. Haruskah kita pergi ke penginapan dan makan?”

Setelah dia membalas layaknya dia berbicara sendiri, lalu Shin pergi menuju penginapan.

Setelah berjalan sekitar 20 menit, papan tanda yang memiliki gambar rubah berekor merah terlihat.

Nama dari penginapan itu adalah “Red Tail”. Omong-omong, itu adalah nama dari monster dan pengikut Yuzuha.

Saat dia membuka pintu tokonya, sebuah bel berbunyi “clang clang”.

 “Selamat datang! Apa hanya untuk satu orang?”

 “Aku pikir temanku juga akan datang.”

Seorang wanita keluar dari kasir setelah mendengar suara bel.

Dengan telinga diatas kepalanya, dan ekor yang terlihat dibelakang rok panjangnya, tanpa diragukan lagi dia seorang beast. Warnanya merah cerah seperti nama dari toko yang disarankan. Meski itu sederhana, dia mungkin tipe beast rubah.

 “Boleh aku tau siapa nama anda?”

 “Aku Shin. Ini adalah partner ku, Yuzuha.”

Wanita dengan penampilan wanita cantik pada usia mekarnya, sepertinya mengingat sesuatu setelah mendengar kata teman dari Shin. Dia mengangguk setelah yakin yang dia dengar adalah nama Shin dan membuka daftar orang yang menginap.

 “Tolong, nama teman anda.”

 “Tiera Lucent.”

 “Terimakasih. Teman anda sudah beristirahat dalam kamarnya. Ini adalah kunci kamar pelanggan-sama. Untuk lokasinya silahkan naik tangga dan pergi ke sisi kanan ke kamar 205. Temanmu ada di sebelah kamar pelanggan-sama, kamar 206. Waktu sarapan tersedia hingga suara bel ke 9, dan untuk makan malam, aku akan menyediakannya hingga waktu dijam itu menunjukkan jam 9.”

Shin melihat ke arah dimana wanita itu menunjuk. Jam dengan diameter sekitar 50cemels terpasang disana.

 “Itu jam, ya?”

Jam tidak banyak digunakan di dunia ini. Bel gereja berada di wilayah dimana para bangsawan tinggal. Orang-orang menggunakan bel gereja sebagai patokan. Orang yang mengkhawatirkan tentang waktu adalah pedagang dan pekerja negara yang memiliki moto “waktu adalah uang”.

 “Apa itu berdering tiap jam?”

 “Pelanggan-sama cukup berpengetahuan. Jam itu mengeluarkan deringan setiap satu jam.”

Sepertinya jam itu tidak berdering 1x saat jam 1 dan 2x saat jam 2.

Jarum dijam tersebut hampir menunjukkan angka 6.

 “Untuk saat ini, aku pikir aku akan pergi makan setelah pergi ke kamarku.”

 “Baiklah.”

Setelah wanita itu tidak melihat Shin lagi, Shin pergi ke lantai dua.

Kamar 205 adalah kamar yang bertipe untuk satu orang. Luasnya sekitar 7 tatami dan disana ada sebuah meja dan kursi di dekat jendela, disana juga ada kamar mandi didekat pintu masuk. Sebuah seperai putih yang bersih terpasang dikasur dan itu terlihat cukup bagus.

 “Tiera, Kamu disana?”

Shin yang mengecek kamar dengan cepat langsung pergi keluar ke koridor dan mengetuk pintu disebelahnya dimana Tiera berada.

 “Shin?”

Setelah beberapa saat kemudian, sebuah suara terdengar dari seberang pintu.

 “Ya, apa kamu sudah makan malam?”

 “Belum, aku belum makan malam.”

 “Kalau begitu, apa mau makan bersama? Yuzuha juga terlihat lapar.”

 “Kuu...”

 “Itu buruk... Tunggu sebentar, aku akan keluar segera.”

Yuzuha yang mengeluarkan suara untuk menunjukkan kelaparannya, suara senyum pahit keluar dari mulut Tiera.

Mereka menunggu sekitar 20-30 detik, kemudian Tiera bergabung dengan Shin untuk memesan makan malam di ruang makan lantai 1.

Apa stew adalah makanan standar? Sebuah hidangan lezat dengan bumbu yang tepat telah disajikan. (T/N: Stew semacam makanan yang direbus. Bahannya bisa berupa wortel, kentang, bawang, kacang polong, paprika, dan tomat atau bisa berupa daging.)

Dan untuk beberapa alasan, Yuzuha diberi steak tebal yang telah dipanggang dengan hati-hati. Meski Kagerou juga dapat steak, Shin melihat bahwa dua steak tersebut tidaklah sama.

Shin telah mempelajari skill dasar Cooking dari memasak. Skill Cooking Shin telah meningkat hingga level VI. Di dunia ini, itu bukalah hal yang mudah.

Oleh karena itu, dia mengerti betapa bagusnya steak yang diletakkan didepan Yuzuha. Tingkat makanan steak itu sudah pasti diatas milik Shin dan Kagerou, dengan bukti bahwa Yuzuha berulang kali menyatakan kegembiraannya melalui telepati.

 “Um, ini?”

 “Entah mengapa kami merasa harus memberikan hidangan terbaik dari toko kami untuk kontrak beast(Yuzuha) milik pelanggan. Tentu saja, tidak ada harga tambahan.”

Diwajah wanita tersebut juga terlihat seperti mengatakan ‘Aku juga tidak tahu kenapa merasa seperti itu’.

 (Itu karena Yuzuha adalah Element Tail kan?)

Element Tail tidak hanya monster tipe rubah, Element Tail seharusnya menjadi hewan yang disembah oleh demi-human (ras beast tipe fox/rubah), bisa dikatakan Element Tail berada di level yang sama dengan dewa. Walaupun identitas asli Yuzuha belum dikenali, itu mungkin ada sesuatu pengaruh pada dirinya di suatu tempat.

Karena tidak ada alasan khusus untuk menolaknya, akhirnya Shin memutuskan untuk menerimanya dengan senang hati.

Apa Kagerou juga menyadari bahwa Yuzuha memiliki peringkat yang lebih tinggi? Dia sepertinya tidak mengeluh sama sekali.

 “Aku ingin tahu apa tadi.”

 “Bebas biaya katanya, bukankah ini bagus? Stew ini enak!”

 “Aku sama sekali tidak mengeluh karena aku lebih suka ini daripada daging.”

Sambil melihat jus daging dari steak yang Yuzuha yang teteskan, Tiera juga mulai perlahan memasukan stew kedalam mulutnya.

 “Ini sangat lezat!”

Setelah selesai makan, Shin meninggalkan Yuzuha ke Tiera lalu pergi ke penginapan untuk sesaat.

Dia keluar dari benteng sambil menyembunyikan dirinya menggunakan skill dan memasuki hutan dimana pohon-pohon tebal berada. Saat dia mendekati ke bagian tengah, dia memotong pohon-pohon menggunakan sihir angin dan membuat lahan terbuka.

“Lepas!”

Sebuah liontin bersinar, kemudian Tsuki no Hokora pun muncul.

Kilauan cahaya yang terjadi juga sudah disembunyikan oleh sihir.

Kemudian dia memasuki toko tersebut dan berjalan lurus menuju ke bagian tempat penempa.

 “Apa aku harus melakukan ini?”

Api menyala di tungku perapian, dan Shin mematerialisasikan perlengkapan yang dia terima dari Shadow dan lainnya.

Dengan melihat senjata yang dia jejerkan, Shin merenung memikirkan bagaimana memperkuat senjata mereka. Sambil membuat daftar bahan-bahan didalam pikirannya, dia mengambil senjata Shadow yang berupa belati.  Shin melepaskan gagang belati tersebut lalu mulai menuangkan sihir ke belati.

 “Nilai ketahanannya sudah menurun, tapi ini masih bisa menerima sihir dari pemiliknya. Seperti yang aku harapkan.”

Saat Shin memastikan keadaan belati, Shin mengeluarkan sebuah batang logam orichalcum dan scarletite dari Item Box, dan melemparkannya ke tungku.

Itu tidak memakan waktu yang banyak, sebuah logam terbentuk dari campuran perak dan merah. Logam yang terbentuk itu disebut chimeradite. Karena logam tersebut dari perpaduan dua macam logam, perfomanya menjadi perfoma kelas rendah diantara chimeradite. Namun, kualitas logamnya lebih besar dari orichalcum dan scarletite.

 “Ayo kita lakukan ini.”

Sambil menaburkan sihir ke chimeradite, Shin memasukan pedang belati kedalam chimeradite. Chimeradite menelan pedang tersebut layaknya tanah liat, dan saat pedang sudah sepenuhnya terlapisi oleh chimeradite, Shin menaruhnya ke anvil.
T/N :
Anvil adalah alat yang digunakan untuk alas menempa.

 “………”

Shin memfokuskan pikirannya dan menempa chimeradite dengan palu untuk mendistribusikan kekuatan sihir. Setiap kali chimeradite berubah bentuk, chimeradite menjadi semakin kecil karena  tertekan. Jika ada pandai besi lain disini, adegan tersebut akan membuat mata mereka melebar keheranan.

Setelah beberapa menit, pedang berbilah hitam dengan campuran warna perak dan merah telah terbentuk di atas anvil. Gagang yang tadinya dilepas mulai disatukan kembali. Meski panjang dan berat belati tidak berubah, aura merah dengan kepadatan yang tinggi yang membungkus belati menujukkan bahwa itu bukanlah item normal lagi.
[T/N: Shin membuat senjata yang menakutkan lagi :’( ]

Saat dinilai, muncul sebuah tulisan “Night Kill’s Dagger”. Untuk peringkatnya, senjata tersebut memiliki kelas Mythology. Perfomanya juga meningkat hingga 80%. Jika didukung oleh Enchant, perfomanya akan jauh diatas perlengkapan yang ada.

 “Yaah... Aku rasa ini baik-baik saja.”

Dia mengangguk sekali karena hasil dari belati tersebut, lalu Shin mengambil senjata selanjutnya.



◆◆◆◆



 “Ini yang terakhir!”

Akhirnya dengan berteriak, Shin menurunkan palunya. Untuk nama senjata Hibineko dan Holly adalah Misty Hound dan Short Stick of the Dawn, senjata mereka telah berada ditingkat masing-masing. Armor dragon juga telah diperkuat.

Sekitar satu setengah jam telah berlalu sejak dia mulai pekerjaannya. Shin yang merasa haus, merubah peralatan terakhir menjadi sebuah kartu dan menaruhnya kembali kedalam Item Boxnya lalu pergi ke dapur.

Setelah itu, untuk pertama kalinya dia menyadari bahwa Schnee sedang berada di ruang tengah. Dia terlaku fokus dalam menempa hingga tidak menyadari kedatangan Schnee.

Saat Shin tiba diruang tengah, Schnee menawari minuman yang telah dia siapkan untuk Shin. Shin berterimakasih kepadanya dan menerimanya, dan meminumnya dalam satu tegukan.

 “Fiuh, aku hidup kembali.”

 “Kerja bagus untuk hari ini.”

 “Sejak kapan kau datang?”

 “Aku tiba sekitar 20 menit yang lalu. Karena aku tidak bisa membantumu dalam menempa, aku pun menunggu disini.”

Schnee tidak melatih skill pandai besinya layaknya Shin. Bahkan saat dalam permainan, skill levelnya hampir mencapai level IV.

 “Bagaimana dengan penguasa feudal?”

 “Mengenai keikutsertaanku dalam pertempuran, rencana Berett telah disetujui. Kita akan mengurangi jumlah monster dan meninggalkan sisanya untuk pelatihan para pasukan.”

 “Itu seperti yang telah aku dengar.”

Seperti yang Shin harapkan, keikutsertaan Schnee dalam pertempuran sepertinya efektif.

 “...Um, Shin”

 “Hm?”

Saat Shin berniat untuk kembali ke penginapan karena dia telah menyelesaikan urusannya, Schnee memanggilnya dengan suara ragu-ragu.

 “Apa kamu mendengar hal ‘itu’... dari Berett?”

 “Cerita tentang PK dan Pemain yang kamu sembunyikan?”

 “......Ya”

Schnee menjawab dengan suara yang kecil.

Schnee sendiri mungkin merasa sangat bersalah untuk tidak mengatakannya. Temannya yang mati dalam game, jika orang dekatnya hidup, pada umumnya kita ingin tahu tentang informasi tersebut.

Hal tersebut disembunyikan secara sengaja sampai terungkap secara kebetulan, Berett benar, perilaku Schnee tidak bisa dipuji jika dilihat sebagai karakter pendukung.

 “Aku sudah mendengar keadaannya. Tentang persoalanmu, aku menduga kamu akan mengatakannya setelah semuanya telah berakhir kan?”

Shin mengatakannya dengan nada ringan, jadi hal itu tidak membuat suasana menjadi serius.

Setelah Schnee selesai membasmi PK, dia bertujuan untuk mengatakan semuanya kepada Shin dan menunggu keputusan. Paling tidak, Schnee yang Shin ketahui adalah dia memiliki sifat semacam itu.

 “...ya.”

Bagi karakter pendukung kepada pemain yang seharusnya dipanggil sebagai pembuat, pemikiran untuk mengingkari perintah seharusnya tidak ada. Schnee juga termasuk. Meskipun ikatan dalam era game telah menghilang karena berubah menjadi kenyataan, hal Schnee menentang Shin tidak terpikirkan.

 “Berret berkata apa yang kamu lakukan adalah untuk diriku. Sepertinya aku sudah membuatmu khawatir.”

Schnee menunduk.

Ini tidak biasaNYA. Tapi, Schnee bergerak dengan kemauannnya sendiri. Dia melakukan itu melawan keinginan Shin.

 “...Ini berbeda.”

 “Berbeda?”

Schnee bilang ini beda. Tapi Shin tidak bisa memikirkan alasan yang bagus selain itu.

 “Memang benar kalau aku tidak ingin Shin berubah dengan melibatkan diri dengan PK. Tapi... ini, ini lebih ke alasan untuk diriku sendiri.”

Meski ini adalah tindakan dengan Shin sebagai bagian pokok utama, pada bersamaan ini juga untuk dirinya.

Suaranya secara perlahan mulai bergetar. Ucapan dan pikiran yang telah dia tahan selama ini, bergejolak ingin keluar.

 “Aku membenci ini! Untuk melihat Shin yang seperti itu dan dilihat dengan mata yang melihatku sebagai sebuah alat! Saat itu, aku dapat menahan ego ku. Tapi, aku yang sekarang, tidak diragukan lagi tidak bisa menahannya!”

Dengan nada yang tenang dan kuat, Schnee mengatakan perasaannya.

Jika yang ada didepannya bukanlah Shin melainkan orang lain, dia tidak akan melakukan hal seperti ini. Sebaliknya, jika murni hanya kesetiaan untuk melayani Shin yang ada didalam hatinya, sudah pasti dia tidak akan menderita seperti ini.

Tapi hal itu tidak akan terjadi dalam kenyataan. Sekali lagi, hanya pikiran ‘Dia mungkin menjadi seperti itu’ yang Schnee takutkan.

 “Aku tidak bisa menggantikan Marino-san. Jika, Jika Shin menjadi seperti itu sekali lagi, aku tidak bisa menghentikanmu, Shin!”

Alasan kenapa Shin berubah dan alasan kenapa dia kembali, semua itu disebabkan oleh kekasihnya. Baginya, tidak ada ruang lagi untuk orang lain.

Sekarang Marino tidak ada disini, dia akan berada diluar kendali jika dia berubah. Jika itu terjadi, Schnee tidak punya pilihan lain selain menghilangkan penyebabnya. Walaupun dia mengerti bahwa itu gegabah, untuk tidak melakukan sesuatu dan sebagainya, Schnee sama sekali tidak bisa seperti itu.

 “Schnee...”

 “Aku wanita pengecut. Meskipun aku melakukan sesuatu seperti ini, aku entah mengapa bahagia bahwa Marino tidak ada disini.”

Schnee melangkah mundur saat dia berbicara.

Jika Kekasihnya ―― Jika Marino, yang merupakan kekasihnya Shin ada disini, mungkin akan baik-baik saja bagi Shin untuk berubah. Marino adalah orang yang sangat penting bagi Shin. Jika ditaruh dalam peringkat,  dia akan menjadi peringkat pertama dengan selisih  jarak yang besar.

Jadi Schnee percaya, Jika si nomer satu Marino, tidak ada disini, dia sendiri mungkin bisa menjadi nomer satu.

 “Aku...Aku.....”

Dia menahan perkataannya didepan Shin.

Sejauh ini, dia masih bisa menahannya. Dia menghentikan pikiran di benaknya dan berpura-pura untuk tidak melihatnya.

Tapi, sekali dia mengeluarkannya dengan kata-kata, dia tidak bisa mengontrol perasaannya lagi. Perasaannya tidak bisa berhenti meluap.

Karena mantan pemain telah datang ke dunia ini, Marino mungkin juga datang.

Jika itu adalah Marino, dia mungkin dapat menghentikan Shin.

Tapi, hanya untuk mencari satu orang di dunia ini, tapi betapa sulitnya itu? Schnee pun mengetahui betapa sulitnya itu. Walaupun Marino datang kesini, mereka tidak akan bertemu satu sama lain dengan mudahnya. Faktanya, bahkan dengan Berett dan kekuatan Golden Company, jarak pencarian dan sebagainya tetap terbatas.

Tapi tidak bisa dikatakan bahwa tidak ada hal yang seperti itu.

Ini dikarenakan Shin dipertemukan kembali dengan banyak teman seperti mantan pemain, Shibaid, Girard, dan Schnee yang sepenuhnya tertarik pada Shin. Dan itu mungkin bahkan sesuatu yang tidak biasa dimana dia muncul di dekat Tsuki no Hokora, atau kemunculan Demon, dan melawan mantan pemain.

Ini tidak akan memakan waktu yang lama sebelum dia bertemu Marino. Ada sesuatu hal yang membuat dia berpikir seperti itu.

 “………”

Melihat Schnee meneteskan air mata, Shin bermasalah dengan apa yang harus dia lakukan.

Dia tidak pernah berpikir bahwa Schnee dapat kehilangan ketenangannya seperti ini.

Dia telah datang kedunia ini dan sering melihat hal-hal baru, tapi bayangan Shin terhadap Schnee selalu tenang, anggun, dan sedikit bodoh; Schnee adalah orang yang semacam itu.

Meskipun mereka telah menghabiskan waktu bersama, kesannya tidak berubah drastis.

Tapi, itu hanyalah asumsi Shin saja. Sedangkan untuk Schnee, kesan orang ini dari game berulang berkali-kali didalam hatinya. Bila  fondasinya masih sama, dia tidak bisa merasakan hatinya.

Shin tidak berpikir ada sesuatu hal yang salah dengan apa yang Schnee katakan.

Apa yang Schnee katakan tentang Shin telah berubah saat itu, Shin tidak bisa berdebat bahkan jika dia dibilang dia tidak waras.

Shin sendiri mengetahui dengan benar bagaimana keadaannya yang berbahaya saat itu sekarang. Itu adalah hal yang wajar untuk Schnee merasa tidak nyaman.

Fakta bahwa Schnee tidak ingin Shin untuk bertemu kembali dengan Marino juga bisa Shin pahami.

Jika kamu menyukai seseorang, tentu saja kamu ingin menjadi nomer satu untuk orang yang kamu sukai. Dan, layaknya Schnee, dilema karena kata hatinya, hal itu bisa diharapkan jika dia memiliki hati.

Sementara menyadari bahwa Schnee memiliki perasaan kepadanya, sudah wajar untuk menerimanya sebagai ‘Apa yang telah terjadi, biarlah terjadi’.

 “....Maaf ”

 “Tolong jangan meminta maaf Shin. Akulah yang salah.”

Shin membenci dirinya hanya karena kata secamam itu keluar.

Shin menyesal, kapan seharusnya dia berbicara dengan benar tadi.

Saat dia bertemu dengan Hibineko dan yang lain lagi, dan mendegar tentang pemain yang telah datang kedunia ini, Shin juga berpikir tentang keberadaan Marino.

Tapi, Shin tidak berpikir bahwa Marino akan ada di dunia ini. Hibineko dan yang lain memiliki Hpnya berubah menjadi 0 di dalam game dan mati. Dan meski alasannya belum jelas, mereka telah dikirim ke dunia ini dengan keadaan saat setelah mereka mati.

Sedangkan untuk Marino, Hpnya tentu berubah menjadi 0 juga. Tapi, tidak ada penyebab langsung kematiannya. Avatar Marino tidak menghilang.

 “Schnee... Jangan menyalahkan dirimu sendiri”

 “!!? EH, um, !...”

Schnee yang menumpahkan air mata, tidak memiliki waktu untuk bereaksi karena Shin memeluknya dengan erat.

Perlakuan tiba-tiba Shin membuat tubuh Schnee kaku tanpa suara.

Bagian jelek dari dirinya telah terungkap. Bagi Schnee yang dipenuhi oleh kegelisahan, kelakuan Shin benar-benar tak terduga.



Meskipun dia berada di situasi semacam itu, dia merasa malu karena dia merasa bahagia untuk dipeluk erat,  pipi Schneepun berubah menjadi merah.

 “Schnee, aku tidak berpikir kelakuanmu salah. Bahkan aku, jika aku tau kalau kamu akan menjadi seperti diriku saat itu, aku akan berpikir untuk melakukan sesuatu dan bertindak.”

 “Tapi aku, untuk Marino-san...”

 “Itu, aku pikir itu  apa boleh buat.”

 “Hal semacam itu――”

 “Saat datang dalam hal menyukai seseorang, aku ingin menjadi nomer satu untuk orang tersebut; semua orang juga ingin begitu. Bahkan jika itu untuk menginginkan kemalangan untuk orang lain,  tentu aku tidak bisa tidak berpikir seperti itu. Untuk benar-benar jatuh cinta, kemungkinan kamu melakukan itu ada.”

Karena dia memiliki pengalaman seperti itu, dia tentu memahinya.

Tidak ada suatu alasan. Baik itu Shin, atau Schnee, atau orang lain, tidak akan ada bedanya.

 “Kalau boleh jujur, aku benar-benar senang bisa bertemu denganmu Schnee.”

 “!!”

Terhadap pengakuan Shin, tubuh Schnee menjadi sedikit gemetar.

 “Saat aku berpikir bahwa ini telah berakhir setelah mengalahkan boss terakhir, aku telah dikirim ke dunia ini. Tanpa ada kenalan, dan di atas semua itu, ini terasa seperti rumah milik orang lain bahkan ketika aku menemukan rumahku. Hasilnya, aku memiliki pembagian aneh dalam pengumpulan ramuan. Oleh karena itu, saat kamu mengatakan selamat datang kembali saat itu, aku sangat lega. Bahwa kamu masih mengingatku, Schnee.”

 “……”

 “Meskipun Berett mengatakan tentang dirimu yang menjadi pengikut yang tak pantas atau sesuatu yang lain, aku tidak memiliki keinginan untuk menghukummu”

 “Tapi...”

 “Aku tidak mau mendengar apa-apa lagi. Aku sudah memutuskan, keputusan tinggi... Penolakan tidak bisa diterima.”

Shin menutup paksa mulut  Schnee yang ingin mencoba mengatakan sesuatu.

Tidak akan menghasilkan hal yang baik jika memperpanjang hal itu.

 “Dan tidak ada rahasia.”

 “...yes”

Shin melepaskan pelukannya. Dia merasa lega karena tidak ada kemurungan di wajah Schnee sampai beberapa yang saat lalu.

 “Um, Shin. Boleh aku bertanya sesuatu?”

 “Iya?”

 “Tentang Marino-san, apa kamu.... masih mencintainya?”

 “...Ya, aku masih mencitainya. Perasaan ini tidak berubah hingga sekarang.”

 “Baiklah. Aku mengerti.”

Mendengar jawaban Shin, Schnee memiliki ekspresi yang menunjukkan bahwa dia telah mengambil keputusan.

Setelah itu, saat Shin memiliki pertanyaan mengenai perubahan itu, Schnee melompat kearah Shin.

 “!!?”

Bibir Schnee menyentuh bibir Shin untuk sesaat.

Schnee melakukan tindakan ini seolah-olah itu adalah balasan untuk beberapa saat yang lalu, dan Shin kali ini tidak bisa bereaksi apa-apa.

Bahkan jika Shin memahami apa yang terjadi, dia tidak tahu kenapa bisa terjadi seperti ini.

 “Karena aku tidak akan menyerah.”

Dengan wajah merah cerahnya, Schnee mengatakan tidak akan menyerah.

 “A-Aku mencintaimu, Shin. Aku mengerti bahwa Shin memiliki alasan untuk kembali kedunia aslimu, tapi tetap saja, ini adalah perasaanku yang sebenarnya !!”

Dia sangat malu. Dengan gerakan yang seperti putus asa, Schnee mangatakan apa yang dia rasakan.

Karena ucapan Schnee, Shin juga merasa wajahnya memerah.

 “...A-aku akan pergi duluan.”

 “Ah....”

Shin tidak memiliki waktu untuk menghentikan Schnee, karena Schnee bergegas keluar dalam sekejap mata.

Berbicara tentang Shin yang ditinggal oleh Schnee, dia hanya bisa membeku sambil meregangkan tangannya.

 “Ti...Tidak disangka...”

Wajah apa yang harus dia buat saat mereka bertemu nanti? Shin memeras otaknya.

◆◆◆◆



T/N : Setelah membaca, dapat disimpulkan para NPC menyadari bahwa para pemain tidak berasal dari dunia THE NEW GATE. Mungkin kalian juga bingung dihal tersebut, tapi setelah membaca sampai akhir pemikiran itu hilang karena Schnee bukan? Saya pun begitu xD. Terimakasih sudah membaca....




◆◆◆◆










3 komentar:

  1. Lanjutkan min, ditunggu lanjutannya 👍

    BalasHapus
  2. hahhaha menyegarkan dapat membaca saat schnee malu malu untuk ngungkapin perasaan dan untuk melihat sifat nya yang tidak akan menyerah untuk mendapatkan cintanya .... terpuaskan melihat wajah merah schnee lagi sehabis 2 bulan kgk baca LN the new gate

    BalasHapus
  3. kok pas adegan kissunya gak di bikit gambaranya... lebih dramatis padahal

    BalasHapus