The New Gate Volume 7 Chapter 1 Part 2 - Sekkinokyou

Latest

Fans Tranlation LN/WN Bahasa Indonesia

Minggu, 09 Desember 2018

The New Gate Volume 7 Chapter 1 Part 2








Volume 7 Chapter 1 Part 2






“Jadi ini kediaman Bulk.”

“Benar. Kita butuh akses untuk masuk, jadi aku tidak tau apa yang ada di dalamnya.”

Setelah mendengar jawaban dari seorang ksatria yang mengantarnya, Shibaid mengalihkan pandangannya ke pintu yang tertutup.

Para pendeta mendapat kamar pribadi, yang membuat mereka bisa bertindak secara rahasia tanpa ada resiko ketahuan oleh orang lain.

Menyusup ke dalam sebuah ruangan kosong adalah hal yang mungkin, tapi ruangan ini berada di Palmirack; itu bukanlah hal yang mudah.

Seluruh ruangan di Palmirack dikelilingi oleh Chimeradite, yang membuat menerobos melalui dinding atau pintu menjadi sangat sulit.

Oleh karena itu, tidak ada satupun Chosen One yang bisa masuk dengan mudah ke ruangan Bulk dan menemukan apa yang Bulk sembunyikan.

“Aku akan membukanya.”

Shibaid meletakkan tangannya ke pintu.

Dia sudah menerima ijin dari Shin untuk membuka kunci semua pintu; Dalam waktu tertentu, dia bisa masuk hampir ke semua ruangan yang ada di Palmirack.

Shibaid memfokuskan tangannya dan pintu terbuka dengan mudah.

“!! Semuanya, Mundur!!”

Di depan para Ksatria, Shibaid maju melangkah.

Miasma tebal keluar dari balik pintu.

“I-ini...”

“Jangan mendekat! Kalian bisa kehilangan kewarasan!”

Shibaid menyuruh para ksatria yang terlihat kesakitan untuk menjauh dari pintu dan melangkah masuk ke ruangan.

Shibaid saat ini sedang memakai senjata aslinya, Halberd besar “Placid Moon”. Cahaya yang keluar dari ujung Halberd memurnikan seluruh miasma yang datang dari dalam ruangan.

Setelah senjatanya diperkuat oleh Shin, senjatanya mendapat kemampuan untuk memurnikan miasma.

“Miasma sudah aku murnikan. Kalian bisa masuk ke dalam sekarang.”

Setelah perkataan Shibaid sampai ke mereka, para ksatria masuk ke dalam ruangan dengan hati-hati melangkah. Mereka memang ksatria dari gereja, tapi bukan berarti mereka memiliki daya tahan yang tinggi terhadap miasma.

Miasma yang keluar dari ruangan sangatlah tebal sampai-sampai hanya dengan melihatnya saja bisa menyebabkan sensai mendalam akan bahaya yang akan datang. Bahkan Chosen One kelas atas tidak akan mampu bertahan pada tingkat miasma seperti ini.

Itu bukanlah sesuatu yang bisa para ksatria tahan, bahkan mereka yang terlatih.

“Bulk selalu tidur dalam miasma yang tebal seperti ini? Tapi... sepertinya miasma ini  tidak menyebabkan pelemahan mental...”

Keraguan muncul dalam pikiran Shibaid.

Miasma setebal itu tidak diragukan lagi bisa menyebabkan kegilaan. Meskipun demikian, Bulk tidak menunjukkan gejala-gejala terkena miasma.

Apa artinya itu?

“Aku melihat ada ruangan lain di bagian belakang.”

Shibaid meninggalkan ruangan ini pada ksatria dan menuju ke ruangan belakang. Di sana ia menemukan buku-buku sihir, item-item dan senjata-senjata dengan dekorasi untuk ritual.

Mungkin karena terlalu lama bercampur dengan miasma, semua benda itu ada yang terkorosi ada yang terkutuk; tidak ada satupun benda yang masih berada dalam kondisi baik.

Di sudut ruangan ada kotak logam yang dikunci.

Skill appraisal Shibaid membuatnya melihat perangkap yang melindungi kotak itu.

High-Poison dan High-Confusionya.”

Shibaid menghembuskan nafas kemudian menyentuh kotak itu.

Ketika tangan Shibaid menyentuh kotak itu, perangkap mulai aktif dan status abnormal yang cukup kuat masuk ke tubuh Shibaid. Tapi, perlengkapan yang Shibaid pakai membuatnya kebal terhadap status abnormal; dia sama sekali tidak terganggu oleh efek dari jebakan.

Kemudian Shibaid menghancurkan gembok kotak, yang tidak lebih dari hiasan dibandingkan dengan perangkap, dan membuka nya. Di dalamnya ia menemukan 4 kerah hitam.

“Masih belum cukup.”

Dibandingkan dengan informasi yang di dapat Shin dari Bulk, jumlah kerah terlalu sedikit. Kemudian Shibaid mengambil kerah yang ada di dalam kotak, mengubahnya menjadi kartu dan menyimpannya di dalam Item Box.

“Seharusnya masih ada yang lain di suatu tempat ...”

Karena Bulk terkena efek skill dari Shin dan telah mengaku, tidak mungkin baginya untuk berbohong. Satu-satunya kemungkinan adalah kerah terakhir disembunyikan di suatu tempat terdekat.

“Itu pasti berada di dalam ruangan ini.”

Dengan bantuan para ksatria, Shibaid mencari di setiap celah dan sudut.

Sama seperti Lilishila, kediaman Bulk juga punya ruangan rahasia. Shibaid yang sedang mecari kunci di tembok , berpikir bahwa itu adalah tempat yang ideal untuk menyembuyikan sesuatu.

Sebuah pintu terbuka, dan pada saat yang bersamaan bau busuk keluar dari ruangan tersebut.

Baunya cukup kuat untuk memaksa ksatria dibelakang Shibaid menutup hidung. Bahkan ksatria semacam mereka, yang biasa mencium bau darah dan memiliki keberanian dari banyak pertempuran yang telah  mereka alami, meringis karena bau ini.

“Tuan Shibaid, ini...”

“Aku tidak bisa bilang kalau aku punya perasaan enak mengenai ini. Kita tau kalo di dalam ada perangkap. Aku bisa pergi sendirian, tapi bagaimana dengan kalian?”

“Tolong bawa aku dan salah satu bawahanku bersama mu. Untuk takut karena bau semacam ini adalah hal yang memalukan bagi ksatria seperti kami. Aku akan meminta lainnya untuk memeriksa ruangan sekali lagi, siapa tau ada yang terlewatkan.”

Dua ksatria dengan level tertinggi mengikuti Shibaid dari belakang. Berjalan melalui koridor membuat bau busuk semakin kuat.

Di ujung koridor mereka menemukan sebuah pintu. Ketika mereka membukanya, seorang perempuan yang masih muda sedang tergeletak di lantai.

Ketika Shibaid mendekat, dia melihat telinga yang panjang dan ramping keluar dari rambutnya. HP-nya tidak berkurang banyak, tapi dia terkena beberapa status abnormal.

Perempuan itu terlihat tidak sadarkan diri karena tidak bergerak sedikitpun.

“Dia masih bernafas. Ayo kita keluarkan dia terlebih dahulu.”

“Baik”

Mengikuti keputusan Shibaid, kedua ksatria itu pergi duluan untuk memanggil seseorang yang ahli dalam penyembuhan.

Sementara itu, Shibaid mengeluarkan ramuan dari Item Box-nya dan menuangkannya ke mulut gadis tersebut.

Setelah memastikan bahwa cairan emas telah masuk ke dalam mulut, Shibaid pun berdiri.

Dia menghubungi Shin melalui Mind Chat, kemudian meninggalkan ruangan sambil membawa gadis itu.

Mereka bertemu di jalan dan pindah ke sebuah kamar yang ada tempat tidurnya.

“Pertama-tama, kita lepas semuanya dulu.”

Shin menyentuh leher dari gadis itu, yang saat ini sedang berbaring di kasur. Seperti yang terjadi pada Millie dan Hermie, kerah hitam yang ada di lehernya hancur.

Tapi, gadis tersebut masih belum membuka matanya.

“Mengerikan sekali.”

“Aku tidak bisa mendiagnosis keadaannya sepenuhnya. Apa kau bisa menjelaskannya Shin?”

Shin mengangguk menyetujui permintaan Shibaid. Pelemahan jiwa karena miasma kemungkinan besar sama seperti saat di era permainan.

“Aku pikir ini adalah kesempatan yang bagus. Semuanya, tolong dengarkan aku. Gadis ini terkena miasma tebal dan saat ini dia sedang dalam kondisi tak sadarkan diri. Aku pikir dia akan terus tak sadarkan diri paling tidak selama 1 atau 2 minggu... bahkan mungkin bisa sampai satu bulan.”

“Apa yang sebenarnya terjadi padanya?”

“Saat terkena miasma yang tebal, kecuali orang itu memiliki daya tahan yang tinggi atau secara teratur meminum potion untuk meningkatkan daya tahan, jiwa nya akan melemah terlebih dahulu sebelum tubuhnya melemah. Jika tidak dilakukan tepat waktu, ada resiko orang itu tidak akan bangun lagi.”

Shin menjawab pertanyaan Lilishila, sambil mengingat ngingat pengetahuannya dari saat masih di dalam permainan.

Miasma memiliki efek negatif lain selain status abnormal dan pengurangan MP. NPC yang bukan milik pemain tidak akan bisa bertindak.

Untuk masalah pemain atau karakter pendukung, mereka akan terpengaruhi oleh status negatif dan pengurangan stat.

Di dalam event game yang pernah Shin alami, dimana miasma masuk ke dalam kota, toko-toko NPC, guild petualang, dan lain-lain yang ada di dalam kota akan berhenti berfungsi.

Skenario itu membuat mereka jatuh koma karena miasma .

Berkat itu, semua event yang berkaitan dengan miasma pasti selalu langsung diselesaikan oleh pemain-pemain kuat dari guild sebelum situasi menjadi buruk. Jika skenario itu masih aktif, gadis ini mungkin berada di situasi yang sama seperti yang ada di skenario.

Shin telah mendengar mengenai miasma tebal yang ada di ruangan Bulk dari Shibaid.

Berdasarkan apa yang sudah ia ketahui mengenai game dan keadaan ruangan, itu adalah satu-satunya penjelasan yang masuk akal.

“Apa gadis ini akan baik-baik saja?”

“Ya. Untungnya dia tidak terkena miasma untuk waktu yang lama. Jika sudah terlalu lama tubuh akan berubah warna, jadi kau cukup melihat untuk mengetahuinya.”

Selama era game, NPC yang tidak terselamatkan berubah menjadi hitam dan digantikan oleh NPC lain pada hari berikutnya. Itu berarti mereka sudah tidak akan bangun lagi.

“Apa ada yang mengenal gadis ini?”

Semua orang menggelengkan kepalanya.

Schnee dan Shibaid jelas tidak mengenali gadis tersebut, begitu pula dengan Lilishila ataupun pria yang membimbing Wilhelm ke dalam Palmirack.

“Dia mungkin diculik seperti Millie. Aku akan merawatnya sampai dia bangun. Tolong serahkan padaku.”

Karena Lilishila tidak bisa meninggalkan seorang Elf seperti dirinya, dia mengajukan diri.

Hilangnya ancaman dari Bulk, menjaga seorang gadis kecil adalah hal yang mudah bagi Lilishila, yang sekaligus memiliki jabatan sebagai Kardinal Gereja.

Tidak ada yang bisa memprediksi kapan gadis itu akan bangun dari tidurnya, jadi Shin dan kelompoknya dengan senang hati menerima ajuan Lilishila.

“Aku minta maaf atas ketidaknyamanannya, tapi tolong rawat dia.”

Setelah memutuskan untuk mempercayakan gadis yang baru saja mereka temukan kepada Lilishila, mereka kembali ke ruangannya. Karena tidak ada alasan bagi mereka untuk tetap tinggal di kamar orang yang sedang sakit.

“Ini adalah kerah yang berhasil aku kumpulkan.”

Setelah meninggalkan ruangan, Shibaid mennyerahkan kerah yang dia kumpulkan dalam bentuk kartu ke Shin.

Karena mereka tidak bisa memeriksa kerah disini, Shin dengan santai melihat desain kerah sambil menyimpannya di Item Box.

“Apa ada yang lain?”

“Tidak ada yang menarik perhatianku. Tapi penyelidikan ini akan lebih baik bila dilakukan oleh Shin atau Yuki.”

“Kau benar. Aku akan pergi ke ruangan itu dan mencarinya setelah Tiera begabung dengan kita.”

Untuk berjaga-jaga, mereka meminta Lilishila untuk tidak mengizinkan siapa pun mendekati ruangan Bulk. Sebenarnya memisahkan ruangan Bulk dari ruangan lainnya adalah mungkin, tapi karena itu akan mengundang kecurigaan, mereka memutuskan untuk menyerahkan hal itu kepadanya.

Hanya anggota Rokuten dan bawahannya yang bisa menggunakan Palmirack. Karena wajah dan nama para karakter pendukung sudah diketahui, menyebarkan informasi tentang hak penggunaan mereka akan berakhir dengan terungkapnya identitas asli Shin.




“Oh, jadi ini sudah berakhir?”

Saat Shin berbicara dengan Shibaid, Tiera muncul bersamaan dengan ksatria yang mengawalnya. Di dalam bayangannya, ada Kagerou, sementara Yuzuha sedang melekat di lengannya.

“Ya, penyelamatan berakhir dengan sukses. Tapi, kami tidak tau dimana lokasi ritualnya. Apa ada sesuatu yang terjadi di bagianmu?”

“Tidak ada yang terjadi padaku secara langsung, tapi ada sesuatu hal yang menggangguku.”

“Mengganggu?”

“Aku melihat sebuah bayangan terbang dari Gereja. Aku hanya ingin mengkonfirmasi saja, apa ada seseorang yang memiliki sayap di antara orang-orang yang kau lawan?”

Perkataan Tiera membuat Shin memiringkan kepala dan berpikir. Memiliki sayap menandakan bahwa dia adalah seorang Beast, Dragnil, Lord atau Pixie.

“Tidak, aku belum pernah melihat orang seperti itu. Apa kau pernah, Shibaid?”

“Aku juga belum pernah melihatnya. Semua orang yang kita kalahkan sudah kita tangkap. Aku rasa tidak ada yang lolos dari kita.”

Shibaid, yang bergerak secara terpisah dari Shin, memberikan jawaban yang sama.

“Aku melihat sesuatu seperti manusia dengan 4 sayap. 2 sayap seperti burung dan 2 sayap lainnya seperti serangga. Saat itu hari sudah malam jadi aku tidak bisa melihat wajahnya dengan baik, tapi aku meminta Yuzuha untuk memberikan tanda agar bisa di lacak kemana dia pergi. Yuzuha?”

“Kuu!”

Yuzuha menjawab panggilan Tiera dengan penuh semangat. Shin menerima sebuah pesan telepati berupa “Aku tau!”. Petunjuk yang tak terduga muncul.

“Kerja bagus!! Semakin banyak petunjuk yang kita miliki, maka akan semakin baik!”

“Aku lega bisa membantu. Lagipula aku belum banyak berguna selama ini.”

Tiera berbicara dengan nada yang sedikit suram.

Dia merasa tidak nyaman dengan fakta bahwa dari awal dia telah menjadi target, dan dia tidak berkontribusi apa-apa pada misi penyelamatan Millie.

Operasi menyusup Shin dan Schnne, operasi bertahan Shibaid... bukan karena kemampuannya, tapi stat nya yang membuatnya agak kurang pas untuk kedua operasi tadi.

Kagerou bisa berguna dalam bertahan, tapi Tiera masih belum berpengalaman sebagai seorang Tamer dan belum bisa menggunakan kemampuannya sepenuhnya. Dia tidak bisa berurusan dengan situasi secepat Shibaid.

“Memintamu untuk berjaga-jaga memang pilihan yang tepat.”

Elf cenderung bagus untuk Job yang berhubungan dengan mengintai seperti Hunter atau Shinobi. Selain itu, Job Tamer dapat menutupi berbagai peran, produksi, pertempuran, pengintaian, dan sebagainya; Semua itu tergantung pada monster yang pengguna jinakkan.

Monster yang Tiera jinakkan adalah Kagerou, Kagerou memiliki level yang cukup tinggi dan mahir dalam kemampuan deteksi dan menyusup.

Karena semua Tamer dipengaruhi oleh monster yang mereka perintah, kemampuan mendeteksi Tiera telah ditingkatkan untuk waktu tertentu.

Itu adalah persiapan yang dilakukan hanya untuk berwaspada saja, tapi itu malah menghasilkan hasil yang tak terduga.

Tentu saja kemampuan deteksi Kagerou dan Yuzuha juga cukup tinggi, dan bisa diharapkan sangat berguna.

“Mereka bilang pembawa pesan akan datang, apa yang harus kita lakukan?”

“Mari kita pikirkan cara menangani pembawa pesan itu terlebih dahulu. Pada akhirnya juga kita bisa mengejar target yang Yuzuha tandai kapanpun kita mau. Kita juga tau kalau orang itu terbang menjauh dari Gereja, tapi kita tidak tau apa dia pergi ke tempat ritual atau tidak. Jika itu adalah pembawa pesan untuk Bulk, dia pasti akan membawa kita ke sana.”

Shin menjawab pertanyaan Schnee berdasarkan informasi yang dia dapat dari Bulk.

“Sang pembawa pesan seharusnya datang untuk menjemput Bulk, jadi mereka pasti akan menuju ke tempat ritual. Jika kita berhasil menangkapnya, kita bisa mengetahui dimana lokasi ritual berada.”

Bersamaan dengan banyak informasi lainnya.

“(Pembawa pesan seharusnya datang 2 hari dari sekarang. Selama ada kemungkinan mereka menangkap Filma, kita tidak bisa menganggap ini hal yang sepele. Kita akan menggunakan skill tipe pikiran.)”

“(Baik. Lalu, apa yang harus kita lakukan pada Lilishila?)”

“(Jika aku bilang kalau aku akan berubah menjadi Bulk menggunakan skill ilusi, dia tidak akan datang dengan kita.)

Shin membicarakan rencananya ke Schnee dan Shibaid melalui Mind Chat.

Exvaine, Greatsword yang seharusnya berada di tangan Filma, ada di sini.  

Oleh karena itu, ada kemungkinan Filma tidak di tangkap, melainkan dia telah dimanipulasi. Bahkan saat ini di tempat yang tidak diketahui, dia mungkin sedang melakukan perintah orang lain.

Peristiwa ini disebabkan oleh Bulk dan lainnya yang haus kekuatan. Itulah kenapa Shin memutuskan untuk tidak mengabaikan orang lain di Gereja. Tapi, masalah “Summit Faction” adalah hal yang berbeda.

Mereka yang menyakiti orang yang tidak bersalah dan memperlakukan hidup orang sebagai alat tidak pantas untuk dikasihani.

(Dunia mungkin sudah berubah, tapi apa orang-orang semacam itu tidak pernah belajar?)

Apa yang Shin ingat adalah pertempurannya melawan pemain PK.

Pertempuran itu tidak ada manfaatnya. Itu hanyalah sebuah perang. Sebuah pembantaian, dimana kehidupan dibuang begitu saja seolah-olah mereka hanyalah barang sekali pakai.

Itu adalah pertempuran yang penuh dengan kesedihan, kebencian, dan kegilaan.

Sensasi yang Shin rasakan saat ini sama seperti saat itu.

“(Apa yang harus kita lakukan jika musuh menggunakan item yang membuat mereka kebal terhadap debuff?)”

“(Tak usah khawatir. Aku bisa menembus pertahanan “Age of Gods Earring” sekarang.)”

Shin menjawab pertanyaan Shibaid dengan penuh percaya diri.

Keefektivan skill bertipe pikiran bergantung pada INT pengguna.

Skill tipe pikiran yang digunakan oleh Shin yang statnya sudah melewati batas limit, dapat menembus pertahanan item bahkan yang memberikan kekebalan terhadap debuff.

Satu-satunya situasi dimana mereka bisa gagal adalah jika target mereka dilengkapi beberapa perlengkapan peringkat tinggi, seperti yang Shin dan Schnee miliki.

“Ehm, Shin...”

“Hm? Ada apa?”

Saat dia sedang berkomunikasi menggunakan Mind Chat, sebuh suara samar masuk ke telinga Shin. Shin pun berbalik ke arah Schnee.

Ia melihat Schnee sedang memegang lengan baju kanannya dan wajahnya terlihat khawatir.

“Apa semuanya akan baik-baik saja?”

“Er,apa..??”

“Shin, barusan wajahmu... agak menakutkan.”

“Ah... apa itu terlihat jelas diwajahku?”

“Iya.”

Shin menyentuh wajahnya sendiri dan merasa wajahnya memang cukup kaku.

Berdasarkan pengalaman, Shin tau kalau dia tidak berhati-hati, memikirkan tentang PK akan menyebabkan emosinya terukir dengan jelas di wajahnya.

Dia tidak memikirkan hal-hal yang dapat membuat Schnee khawatir, tapi Shin menyesal telah membuatnya sedih. Shin tau apa yang membuat Schnee khawatir.

“Aku sedang tidak memikirkan hal-hal yang perlu kau khawatirkan, Yuki. Tenang saja.”

“Kalau begitu, syukurlah.”

Shin membalas dengan nada ceria agar Schnee tidak khawatir. Senyum Shin tidak terlihat seperti sedang dipaksakan, jadi Schnee mulai lega.

Di lain pihak, Shibaid dan Tiera diam tak bergerak melihat adegan yang baru saja terjadi.

“Apa kau tau? Sangat sulit untuk masuk ke dalam percakapan jika kalian berdua tiba-tiba masuk ke dalam dunia kalian sendiri.”

“Hmm. Aku mengerti kekhawatiran Yuki, tapi aku lebih suka kalau kau menyimpan hal-hal seperti itu untuk saat kalian hanya berdua an.”

Tiera hampir memutar matanya karena kesal terhadap pasangan di depannya, sementara Shibaid masih belum jelas apa dia sedang menegur atau memberi nasihat.

Shin dan Schnee telah kembali dari dunia nya karena kata-kata TIera dan Shibaid, dan mereka kembali hanya untuk dikata-kata in.

“(Kuu! Aku mencium hal yang manis! Cium... Cium...)”

Seharusnya gambaran yang lebih tepat adalah “Suasana romantis” . Yuzuha tiba-tiba berbicara, untungnya dia berbicara melalui Mind Chat.

“Hahaha, tidak,  maafkan aku. Dan Yuzuha...tidak , tidak ada ciuman!”

“…… ”

Tapi, Shin membalas perkataan Yuzuha secara normal, tidak melalui Mind Chat.

Mendengar perkataan itu, Schnee bisa menebak apa yang Yuzuha katakan, dan wajahnya langsung berubah merah.

“(Shin, ada apa denganmu?)”

“(Yuzuha bertanya padaku apa aku akan “menciumnya” lewat telepati! Ah, sial, aku berbicara cukup keras tadi...)”

Shin menjelaskan apa yang terjadi pada Shibaid melalui Mind Chat. Kemudian dia langsung mengerti dengan situasinya saat ini, tapi di belakangnya ada Lilishila dan yang lainnya yang tidak bisa menggunakan Mind Chat.

Pernyataan “tidak ada ciuman” Shin tiba-tiba menarik seluruh perhatian.

“Maafkan aku Shin-sama... Apa kau mengatakan sesuatu tentang ciuman...?”

“Hahaha, tentu saja tidak. Aku mengatakan “hilang”,  mungkin kau salah dengar?” (T/N: Missing dan Kissing, karena pembacaannya hampir sama di jepang jadi bisa di akal-akalin salah denger)

“Tapi barusan, aku yakin itu...”

“Itu pasti hanya imajinasimu.”

Shin berusaha mati-matian untuk merubah topik.

Kissing dan Missing, kedua kata itu sangat susah untuk seseorang salah mendengarnya, tapi bukan berarti itu adalah yang tidak mungkin. Walaupun itu adalah kata yang vulgar.

Shibaid membisikan nasihat kepada Yuzuha.

“Yuzuha. Tolong simpan kata-kata itu untuk saat tidak ada orang lain disekitar. Waktu adalah faktor yang penting.”

“Kuu?”

Yuzuha memiringkan kepala nya, memikirkan konsep yang sulit untuk ia mengerti.

“Shibaid! Hei! Nasehat apa yang kau berikan pada Yuzuha!?”

“Hal-hal semacam itu harus dibiarkan berjalan selagi mereka bisa melakukannya.”

“... kemana suasana serius dari beberapa saat yang lalu...?”

Pembicaraan serius mereka telah hancur karena satu kalimat dari Yuzuha.

“Bagaimana aku mengatakannya ya, teman-teman Shin semuanya sangat aneh.”

Tiera berbicara sambil tertawa masam, melihat Shin dan teman-temannya.

Setelah hidup bersama Schnee, Tiera mengal lebih daripada orang biasa mengenai Rokuten dan anggotanya. Dia merasa bahwa anggota lain yang belum dia temui pasti juga luar biasa.

“Tidak juga Nona Tiera. Apa kau lupa kalau kau adalah salah satu dari teman-teman itu?”

“Eh?”

Shin menunjukkan bahwa Tiera seperti menganggap dirinya tidak termasuk dalam kelompok aneh yang ia sebutkan tadi.

Sebuah ucapan yang membuat Tiera mengeluarkan wajah terkejut.

Ketika Shin meminta Tiera untuk bertindak sendiri, ia menjelaskan kepada Lilishila bahwa Kagerou adalah monster yang memiliki kemampuan yang sama seperti Chosen One kelas atas. Jadi tidak mungkin untuk Tiera, tuan dari monster semacam itu, menjadi orang biasa.

Dari sudut pandang di sisi Lilishila, Shin dan Tiera berada di dalam kategori yang sama.

“Itu..tidak mungkin...”

“Kenapa kau begitu terkejut?”

“Aku tidak mungkin berada di level yang sama seperti mu. Orang biasa mungkin akan berpikir bahwa aku luar biasa, tapi Shin, kau dan lainnya berada di level yang berbeda.”

Bagi seseorang yang memiliki level 1, level 150 dan 225 akan terlihat tinggi baginya.

Tapi dari sudut pandang Tiera, yang baru saja mencapai level 150 tanpa reinkarnasi, level 255 dengan reinkarnasi memiliki kekuatan yang jauh lebih besar darinya. (T/N: Reinkarnasi yang dimaksud adalah Chosen One).

Selain itu, Tiera memiliki level yang tinggi berkat Kagerou. Jika mempertimbangkan pada tingkat yang sama dengan Shin, yang bisa mengalahkan Kagerou sendirian, itu bukanlah sesuatu yang bisa dia setujui.

Tapi dari sudut padang Shin, Tiera sudah cukup luar biasa; lagipula dia berhasil menjinakan divine beast Gruefago tanpa bertempur.

“Kau akan membuat kami kehilangan muka jika kau bisa mengalahkan kami dengan mudah. Kau juga masih bisa berkembang dalam berbagai cara. Kau akan menjadi jauh lebih kuat.”

“Aku juga berpikir kalau aku sudah tumbuh sedikit lebih kuat, tapi aku tidak yakin aku bisa menandingi kalian semua dalam hal kekuatan. Selama ini aku selalu mengagumi master dan Shin, tapi aku bahkan tidak bisa mengatakan lelucon dengan berkata ‘Suatu saat nanti, aku akan menjadi sekuat kalian’.”

Tiera menjawab komentar Shin mengenai pertumbuhan masa depannya.

“Baiklah, mari kita lanjutkan pembicaraan kita di lain waktu.  Pertama, mari lakukan segala yang kita bisa sampai pembawa pesan tiba. Yuki dan Aku akan menyelediki kediaman Bulk. Shibaid, pergi dan bantulah Lilishila. Tiera, tolong awasi Millie.”

Shin menghentikan pembicaraan untuk saat ini dan memberikan perintah kepada Shibaid dan lainnya.

Lilishila sekarang akan memenjarakan orang-orang yang bersekongkol dengan Bulk, jadi Shibaid akan bertindak sebagai pengawalnya. Shin menyuruh Tiera untuk mengawasi Millie karena dia merasa tidak enak kepada Hermie yang terus bertindak sebagai penjaga sampai saat ini.

Shibaid dan Tiera mengangguk pada perkataan Shin.

“Baik.”

Lilishila, yang ikut mendengarkan Shin bicara, ikut mengangguk setuju.

Dengan Shibaid berada di sisinya, mesikupun musuhnya adalah Chosen One kelas atas, itu bukanlah hal yang sulit. Apalagi keyakinan nya bertambah kuat setelah menyaksikan kekuatan Shibaid.

“Aku akan mengirim Millie ke Vizzy nanti. Bisa kau menyampaikan ini kepada Wilhelm juga?”

Shin berbisik kepada Tiera agar Lilishila tidak bisa mendengarnya.

Dia ingin mengirim Millie kembali secepat mungkin, sekaligus untuk menenangkan kekhawatiran Rashia yang sedang menunggu di Bayreuth. Tapi, jika bisa... dia ingin menutupi fakta bahwa mereka mengendarai Elder Dragons untuk pergi ke Sigurd.

Vizzy, yang merupakan karakter pendukung anggota Rokuten, Cashmere, telah menjinakkan Elder Dragon, dan Shin bisa menggunakannya dengan bebas. Jika informasi ini menyebar, masalah akan bermunculan.

Itulah kenapa Shin membisikan pesan kepada Tiera.

“Baik. Kau tidak perlu khawatir tentang itu... Omong-omong, kau juga harus berhati-hati Shin.”

“Kami akan pergi menyelidik sekarang. Jika kami menemukan sesuatu, akan kami laporkan nanti.”

“Terima kasih banyak. Kami akan membersihkan semua hama yang ada di dalam Gereja.”

Lilishila sudah melakukan penyelidikan untuk melawan Bulk; matanya sekarang terlihat terbakar dengan api semangat.

Belum lama ini mereka tidak bisa memberikan pukulan kepada pihak musuh. Sekarang, mereka berhasil memberikan hukuman kepada pihak musuh.

Tidak ada alasan lagi untuk tidak bersemangat!

Shin sempat berpikir bahwa senyuman Lilishila sedikut menakutkan.



◆◆◆◆





Note: Maaf belakangan ini update sekitar 2 minggu-an, belakangan ini saya sedikit tertarik dengan materi kuliah. Sekali lagi mohon maaf T_T











«Previous Page Main Page | Next Page» 

6 komentar: