The New Gate Volume 5 Chapter 2 Part 3 - Sekkinokyou

Latest

Fans Tranlation LN/WN Bahasa Indonesia

Senin, 09 April 2018

The New Gate Volume 5 Chapter 2 Part 3




Volume 5 Chapter 2 Part 3

Hibineko, sang Fist Fighter, terlibat dengan musuh tak lama setelah Shin terlibat.


Mata biasa yang dimiliki Hibineko telah berubah menjadi mata dari seorang pemburu yang melihat mangsanya.

Tanpa kehilangan momentum dan kecepatan, dia mengambil langkah lagi dan bertambah lebih cepat lagi. Dia melompat dan terbang di udara.

Cahaya hijau zmrud keluar dari pelindung kakinya, yang telah di enhance oleh Shin. Hibineko menggunakan Kombinasi Skill  Tehnik Angin - Tangan Kosong :Autobahn Kickdan menghantam musuh, menghancurkan monster-monster yang dia tabrak.

Itu adalah skill yang sangat sesuai untuk menyerang monster yang berkelompok dengan tendangan yang seperti meriam, dan bagus juga untuk pergerakan. Hibineko telah menggunakan skill tersebut untuk maju ke barisan depan gerombolan monster.

Walaupun Hibineko memiliki tubuh yang pendek,  akibat tendangannya, yang menggunakan tehnik angin dan telah diberi skill enhance melalui perlengkapannya, skill itu bahkan menghancurkan monster-monster yang berada diluar jarak serang.

Hibineko menantang gerombolan itu saat mereka berserakan karena kekuatan tendangannya.

Jika Shin, melihat map, dia akan melihat garis bersih yang memotong lautan merah yang dibuat oleh monster.

 “Aku tidak bisa tertinggal dari Shin dan yang lainnya!”

Hibineko yang menyelam ke dalam kerumunan menggunakan Kombinasi Skill Tehnik Api dan Tangan Kosong :  Echo Blast, dengan kerasnya dia menghentak kan kaki kanannya ke tanah. Retakan tanah muncul ditempat dimana Hibineko hentak, menyebar seperti jaring laba-laba, dan beberapa saat kemudian, api berwarna putih kebiru-biruan keluar dari retakan.

Getaran yang menyebar dari Hibineko, membuat monster-monster kehilangan keseimbangan dan terbakar oleh api yang keluar dari retakan. Meski ini adalah skill yang dapat melukai teman ataupun musuh, tapi untuk saat ini, itu bukanlah masalah karena disana dia sendirian dan hanya dikelilingi musuh.

Karena ada keselarasan antara senjata yang diperkuat dan sihir pendukung ke senjata tersebut, skill dan jarak serang telah meningkat drastis dan tidak bisa dibandingkan dengan bentuk sebelumnya. Ketika Skill berakhir dan api yang keluar dari celah menghilang,  Hibineko berdiri sendirian tanpa ada monster disekililingnya dengan radius 100 mel.

Kemudian, monster-monster lain mendekati dirinya untuk mengisi kembali tempat yang kosong.

Adapun Hibineko, dia memiliki senyum dari hewan karnivora. Dia terus menyerang gerombolan monster.



◆◆◆◆



Disamping Shin, Shadow diam-diam melakukan pembantaian.

Sesosok bayangan hitam berlari, memotong semua monster yang dilaluinya. Untuk waktu yang singkat, monster-monster yang dilaluinya terlihat baik-baik saja.

Kemudian, ketika mereka bergerak sedikit, mereka berjatuhan sepanjang garis yang Shadow lalui.

 “Seperti yang diharapkan, senjata yang dibuat Shin berada di level yang berbeda.”

Shadow bergumam tanpa disengaja, mengagumi dagger yang dia pegang di tangan kanannya.

Daggernya lebih ringan dari sebelumnya, dan dapat menyebabkan kerusakan yang lebih kuat. Seakan diberi buff oleh senjatanya, dia merasa bahkan pengendalian tubuhnya meningkat.

Kenyataannya, kekuatan fisiknya meningkat. Tapi, cara kenaikannya berbeda; tidak ada stat yang bertambah. Kenaikannya menyesuaikan dengan pemilik. Itulah yang terjadi pada Hibineko dan Shadow. Jadi, hal yang wajar saja kalau kenaikannya beragam. Hal ini menjadi lebih halus dan mendekati bayangan ideal mereka. Dengan tubuhnya bergerak sesuai dengan apa yang dia bayangkan, Shadow merasa bahagia saat berada di medan perang.

 “ *keluh* Aku tidak ingat merasakan ini di game.”

Saat Shadow berlari, kegembiraannya masuk ke dalam senjatanya.

Ini benar-benar berbeda dengan cara bertarung Shin dan Hibineko; hanya ada gerakan yang panjang dan sunyi.

Hanya ada jeritan dari monster dan suara dari perlengkapan yang dipakai monster. Tidak seperti Shin dan Hibineko, Shadow tidak mengeluarkan ledakan ataupun gelombang kejut, tapi jumlah dari monster berkurang dengan stabil.

 “... *Swish*!”

Suara seperti suara keluh terdengar. Hanya dalam jangka waktu yang singkat, 8-10 tebasan telah dilancarkan. Tapi, monster yang jatuh tidak kurang dari 10.

Dengan menggunakan Kombinasi Skill, Tehnik Fencing* dan Air : Blade Stream, sebuah garis -pemotong terbentuk di udara setiap kali dagger menebas. Pedang dari air yang dihasilkan oleh tehnik air, bersinar di bawah sinar matahari. Meski ada sesuatu yang disebut waterjet yang bahkan dapat memotong baja di dunia nyata, kekuatan dari skill ini lebih hebat dari waterjet di dunia nyata.

(T/N: Fencing adalah ilmu beladiri menggunakan senjata yang berkembang menjadi seni budaya olahraga ketangkasan dengan senjata yang menekankan pada teknik kemampuan seperti memotong, menusuk atau menangkis senjata lawan dengan menggunakan keterampilan dalam memanfaatkan kelincahan tangan.)

Air dari sihir dapat diperpanjang dengan cara membuat air itu tipis dan panjang, seperti rambut. Monster yang disebut goblin knight, yang memiliki kulit lebih keras dari besi, dan ogre yang memiliki otot seperti buntelan baja, tidak dapat menahan skill ini.

Karena skill, pedang air yang dikeluarkan oleh dagger hampir setajam dagger itu sendiri. Dengan kata lain, mau itu sekumpulan otot atau kulit, tidak ada hasil lain selain terpotong dalam satu tebasan.

Radius jarak serang Shadow berkisar sekitar 20 mel. Sementara dagger normal dianggap sebagai senjata jarak dekat, jarak serang Shadow yang jauh membuat daggernya seperti senjata yang berbeda.

Walaupun itu tidak sekejap,  kecepatan pembantaian yang dilakukan Shadow tidak kalah cepat dengan Shin  ataupun Hibineko.

◆◆◆◆


Sementara itu, Holly sedang mengamati pergerakan monster yang bertarung di depannya.

Meskipun Shin dan yang lainnya terpisah dari satu sama lain dengan jarak tertentu sehingga mereka tidak akan terkena serangan satu sama lain, sedangkan untuk monster, mereka tidak berbeda bahkan jika mereka bertarung bersama. Guncangan dan suara dari Shin dan yang lainnya, secara bertahap mulai menarik perhatian seluruh kerumunan monster ke arah mereka.

 “(Monster-monster yang ada di depan kanan sudah mulai bergerak ke sini. Operasi pengintaian sepertinya berjalan dengan baik.)”

Ketiga orang itu menjawab Mind Chat Holly dengan beberapa kata dan kemudian meningkatkan kecepatan pembantaian mereka.

Jika hal ini berakir lebih cepat, mereka tidak perlu khawatir dengan serangan kejutan.

Schnee dan Guile menyerang gerombolan monster yang tidak mengarah ke Shin dengan sihir jarak jauh. Meski sihir skala besar untuk pertempuran anti-guild masih belum bisa digunakan, skill sihir biasa dapat digunakan tanpa masalah. Karena keahlian Schnee adalah tehnik petir dan tehnik air, dan Guile adalah tehnik api, mereka membunuh lebih banyak monster dibanding Shin dan partynya lakukan.

 “Sekarang, aku juga harus ikut bekerja.”

Holly berbicara ketika peluru api dengan jumlah banyak muncul di udara.

Dia menargetkan musuh yang berada di belakang Shin dan yang lainnya. Bahkan jika Shin, Shadow, dan Hibineko menggunakan skill yang menyerang ke segala arah dan memperpanjang jarak serang mereka, mereka masih bisa menghadapi kekalahan yang tak terduga. Ketika gerombolan monster memiliki jumlah beberapa ribu, hal yang mustahil untuk terus bertempur tanpa kehabisan tenaga. Oleh karena itu, Holly menghilangkan kemungkinan kekalahan yang tak terduga itu.

 “Tolong, majulah.”

Di bawah kendali Holly, peluru api yang ada di udara mulai bergerak. Peluru api tersebut menyebar dengan rasio 2:4:4 ke arah Shin, Hibineko, dan Shadow. Peluru tersebut terbang ke gerombolan monster yang relatif besar, bergerak mendekati mereka, dan menabrak bagian tengah gerombolan tersebut.

Dengan ledakan, senjata-senjata yang monster bawa dan sebagian dari tubuh mereka tercacar ke segala arah.

 “Aku masih belum selesai!”

Setelah Holly menyelesaikan tembakan peluru apinya, dia menaikkan tongkatnya ke atas kepalanya.

 “Datang dan jatuhlah!”

Langit di atas gerombolan monster berubah ketika Holly berbicara.

Sebagian langit melengkung seakan ditutupi oleh lensa raksasa. Kemudian,  itu turun dikit demi sedikit ke monster yang ada di tanah.

Gerombolan monster kali ini kebanyakan terdiri dari monster humanoid tapi tentu saja, ada monster lainnya juga.

Apa yang Holly incar adalah monster tipe terbang yang akan menjadi masalah jika dibiarkan. Meskipun mereka hanya ada beberapa, mereka tak terdeteksi. Apa yang bisa dilihat adalah ‘Kepala Elang’ yang terlihat seperti elang yang diperbesar, dan Pterosaurus kecil ‘Airnodons’ yang  memiliki selaput sayap seperti Pteranodon. (T/N: Pterosaurus dan Pteranodon adalah dinosaurus yang bisa terbang dimasanya, bisa search di google klo penasaran.)

Kedua monster tersebut memiliki level sekitar 180, dan kekuatan fisik mereka cukup rendah tapi strategi ‘hit & run’ mereka, menukik ke bawah lalu terbang menjauh adalah pertempuran yang buruk untuk Knight yang tidak bisa menggunakan skill sihir. Meski beberapa dari Knight dapat menjatuhkan mereka dengan melempar tombak atau membunuh mereka ketika mereka sedang menukik kebawah, paling tidak itu akan membutuhkan setengah dari pasukan agar berhasil.

Karena Holly telah menjatuhkan mereka ke tanah, para Knight dapat memberikan serangan terakhir. Memang benar kalau monster level tinggi tidak melemah ketika mereka dijatuhkan ke tanah, tapi para Knight dapat menangani monster tipe terbang yang ditembak jatuh oleh Holly dengan mudah, hal itu dikarenakan monster tersebut menjadi lemah dan menjadi target yang mudah setelah mereka jatuh ke tanah.

 “Seperti yang kuduga, masih ada banyak dari mereka.”

Holly bergumam tanpa disengaja sambil menembakkan peluru api tambahan dengan kecepatan yang dapat mengejutkan seorang mage seperti Guile jika melihatnya. Ini bukan pertama kalinya Holly menangani ‘Flood’, tapi bahkan Holly akan kelelahan dengan banyaknya monter dalam ‘Large Flood’ ini. Bahkan dengan bantuan dari perlengkapan yang telah diperkuat oleh Shin, dia tetap tidak bisa menutupi ketiga orang didepannya.

Tentu saja, Holly tidak berpikir dia dapat menangani semua monster yang bergerak dengan bebas. Monster-monster yang melewati Shin dan yang lainnya akan ditangani oleh grup 1 dan 2 dari pasukan pertahanan(Knight) Balmel.

Berett pernah berkata bahwa exp pertempuran melawan monster adalah kecil, tapi itu hanya berdasarkan standar Rokuten di era game. Dibandingkan dengan prajurit di kota lain, Knight dari Balmel lebih cakap. Level dari para prajurit rata-rata melebihi 150. Level Kapten mereka berada di 180 an. Elgin, sang pemimpin Knight, levelnya sudah melebihi angka 200.

Karena para prajurit bukan Chosen One, ketika mereka bertemu dengan monster mutasi dengan level mendekati 300, pada umumnya mereka akan menerima kerusakan dengan tingkat kerusakan tertentu. Tapi, dengan skill dan kerjasama mereka, Elgin dan pasukannya dapat mengalahkan monster mutan tanpa adanya korban. Di era game,  prajurit berani semacam ini dikenal sebagai ‘cheat’ dalam arti yang berbeda dari Shin dan yang lainnya.

 “Hati-hati dengan sekelilingmu agar tidak menghalangi yang lainnya! Jangan lengah sampai kau pastikan musuh sudah mati!”

Suara Elgin bergema saat dia memberikan perintah. Suaranya mencapai para Knight tanpa terhalangi oleh ledakan dan jeritan monster.

Meskipun musuh mereka hanyalah monster level rendah seperti goblin, mereka bertarung dengan serius. Di bagian belakang, ada Schnee dan party nya, dan juga ada grup 3 dan 4. Mereka tidak mengabaikan rincian dalam pertahanan.

Sampai sekarang, banyak beban yang telah ditanggung oleh para wanita. Karena ini menodai kebanggaan pasukan Knight, grup pertama dan kedua terbangun dengan kekuatan yang lebih tinggi. Walaupun mereka kurang dalam segi kemampuan individu, kerja sama mereka membuat jumlah monster berkurang dengan cepat.

Sementara jumlah monster menurun, terasa ada perubahan di gerombolan monster yang bergerak menuju Shin dan party nya.

 “Mereka dilindungi oleh ‘Worker Ant’. Yang melompat-lompat... ‘Little Hopper’ ?”

 “Sebagian besar mereka adalah tipe serangga?”

 “Fumu, ini akan sedikit merepotkan.” (Hibineko)

Sementara ketiga orang tersebut terpisah, perkataan mereka tersampaikan seakan mereka berada di sampingnya.

Shin yang memastikan nama monster-monster dengan Far Sight, Shadow yang melihat medan tempur secara keseluruhan dan melihat perubahan monster dari tipe humanoid menjadi tipe serangga, dan Hibineko yang khawatir karena tipe serangga sulit untuk dibunuh,  telah berbicara secara berturut-turut.

Kelompok yang berisi goblin dan orc, menyebar dan membuat jalur selebar 200 mels.  Dijalur tersebut datanglah monster tipe serangga. Seperti namanya, ‘Worker Ant’ dan ‘Little Hopper’ yang Shin katakan sebelum adalah versi raksasanya semut dan belalang. Tinggi mereka sekitar 1 mel. Mereka adalah monster level rendah yang tidak memiliki keahlian menonjol. Akan tetapi, mereka memiliki keahlian yang dimiliki oleh versi kecil serangga tersebut. ‘Worker Ant’ memiliki rahang yang sangat kuat, dan ‘Litte Hopper’ memiliki keahlian melompat dari belalang.

Kebanyakan dari mereka adalah monster ‘Worker Ant’. ‘Little Hopper’ dan monster tipe serangga lainnya melompat-lompat untuk menutup beberapa celah kosong.

 “(Schnee, apa kau bisa mengecek gerombolan monster yang datang dari sana?)”

 “(Tidak, aku tidak bisa melihat jauh sampai ke kelompok utama monster. Apa ada sesuatu yang terjadi?)”

 “(Komposisi moster telah berubah. ‘Worker Ant’ menjadi penyerang utama dan monster tipe serangga lainnya sedang bergerak kesini.)”

 “(Itu seperti yang tercatat kan? Baiklah, aku akan menghubungi orang yang memerintah di bagian belakang.)”

Shin dan party nya berada cukup dekat dengan Elgin yang memerintah semua pasukan Knight. Sedangkan Schnee berada cukup dekat dengan ajudan yang memerintah grup 3 dan 4 yang sedang menunggu dibarisan belakang, jadi Schnee memutuskan untuk memberitahu dia.

 “(Holly-san, apa kau bisa menghubungi Elgin-san?)”

 “(Aku dekat dengan dia. Serahkan padaku.)”

Setelah meminta Holly untuk mengantarkan pesan ke Elgin, Shin masuk lagi ke dalam kerumunan monster.

Shin berada 300 mel di depan grup pertama dari ‘Worker Ant’. Karena ada celah sebesar 100 mel antara grup 1 dengan lainnya, jika monster dari grup pertama dikalahkan, akan ada jarak sekitar 200 mel sebelum dia bertemu dengan gelombang ke-tiga.

Untuk meminimalisir kegagalan mengenai target, Shin menggunakan skill yang dapat meningkatkan jarak serang senjatanya. Shin membiarkan aura yang menutupi Kakurameluas memanjang dari ujung bilah pedang hingga mencapai panjang 10 mel. Satu serangan menyampingnya dapat mengirim sekumpulan goblin melayang. Para Orc yang mencoba menahannya berubah menjadi daging cincang, termasuk armor mereka.

Diantara monster-monster, dapat terlihat adanya beberapa ‘Ogre Commander’. Mereka adalah monster mutasi yang dijelaskan juga di dalam dokumentasi Guild. Tapi, mereka hanya satu-satunya monster yang memiliki level tinggi di gerombolan monster. Dengan level tertingginya mencapai 300, mereka tidak berbeda dengan goblin biasa bagi Shin dan party nya.

Ogre Commander mengayunkan pedang besar sepanjang 3 mel, yang kemungkinan didapat saat berevolusi, dia mengayunkannya dengan seluruh kekuatannya. Dia mencoba untuk membelah dua Shin dan temannya. Shin membalasnya, dan menghajar sisi pedang Ogre Commander dengan  Kakura. Suara benturan besi menggema, “Gin!”, 2-3 pedang besar yang mendekati Shin terbang ke udara.

Pedang besar itu sebenarnya lebih besar dari Kakura; disamping itu, untuk massa dan kualitas, Kakura lebih tinggi. Karena Shin memukul dengan kekuatan fisiknya pada sisi pedang yang sekaligus merupakan titik lemah sebuah pedang, tak dapat dihindari pedang itu akan patah atau bengkok.

 “Gi...?”

Ogre Commander yang melihat pedangnya tinggal ½ dari ukuran aslinya, berteriak dengan suara bodoh.  Di dalam pikirannya, sudah jelas bahwa Shin telah terbelah menjadi 2.

Ogre Commander yang lambat dalam bereaksi dan membiarkan penjagaannya terbuka. Shin, yang tidak bisa menyia-nyiakan kesempatan itu, menghantam kepalanya menggunakan Kakura.

Pedang dengan aura merah gelap terbentuk oleh efek dari skill, hampir sepenuhnya membelah Ogre Commander.

Sesaat kemudian, darah dengan jumlah besar menyembur ke sekitarnya.

 “Selanjutnya tinggal serangga, ya?”

Setelah grup berisi monster humanoid beres, Shin mengalihkan perhatiannya ke monster tipe serangga yang sedang mendekat. Shin juga merasakan keberadaan Shadow dan yang lainnya. Rupanya, mereka juga sudah menyelesaikannya.  Monster-monster yang tidak mengarah ke Shin dan party nya, sudah berubah menjadi abu gara-gara Schnee dan Guile.

 “(Semuanya dengar, tidak ada perubahan strategi. Kita akan membasmi mereka tanpa henti!)”

 “(Baik!!)”

Menjawab perkataan Holly, Shin dan yang lain menjawab dengan serentak.

Kemudian, tiba-tiba sebuah pemikiran datang ke Shin.

 “(Shadow-san, Hibineko-san, apa kalian punya waktu sebentar?)”

 “(Ada apa?)”

 “(Jika kita semua menggunakan Scarlet Explosion Palm, kita dapat membersihkan banyak dari mereka. Apa kita harus mengambil inisiatif membawa semua orang menuju kemenangan dengan menggunakan serangan kombinasi dari kita bertiga?)”

 “(Aku mengerti, Skill itu ya?)”

Hibineko mengingat kejadian mengenai sebuah party yang berada disituasi semacam ini dimana dua pemain atau lebih melawan monster dengan jumlah banyak dan mereka memutuskan untuk menggunakan skill Scarlet Explosion Palm.

Shadow juga sepertinya mengingat hal yang sama, karena dia membalas saran Shin dengan pernyataan setuju.

 “(Jika kita bertiga melakukannya, menyapu bersih monster sebanyak ini menggunakan skill itu adalah hal yang mudah.)”

 “(Menarik. Aku ikut.)”

 “(Aku juga.)”

Hibineko dan Shadow dengan cepat menyetujui pemikiran Shin. Sementara itu, gerombolan monster sudah mendekati 50 mel.

 “Ayo!!”

Ketiga orang itu sama sekali tidak mengkhawatirkan gerombolan monster yang mendekat. Mereka tidak mempedulikannya, karena sebentar lagi, semua gerombolan monster yang ada didepannya akan hilang karena serangan ini.

Mereka mengepalkan tinju mereka, dan memfokuskan kekuatan mereka ke tangan kanan. Dibantu dengan perlengkapan mereka, bahkan sebelum mereka mengeluarkan skill, retakan besar terbentuk hanya dengan kekuatan dari tangan mereka. Mereka bertiga mengambil kuda-kuda yang sama.

Tidak ada sinyal. Indera mereka bertiga menjadi tajam di medan tempur. Timing mereka tidak akan terlambat.

“―!!”

“―!!”

Ketika jarak antara monster dengan mereka mendekati 30 mel, mereka bertiga secara serentak mendorongkan tinju mereka tanpa ada sinyal sedikitpun.

Tinju mereka difokuskan ke satu tempat di sekitar Shin; kekuatan yang terkumpul di masing-masing tinju keluar. Setelah beberapa sesaat, arah dan atribut terbentuk; kekuatan yang telah difokuskan ke satu tempat, telah ditembakkan ke musuh yang mendekat.

Sekumpulan energi lepas dengan cepatnya. Atribut yang dipilih adalah atribut api. Gumpalan api menyala transparan karena temperaturnya terlalu panas, kemudian  bergerak mendekati gerombolan musuh.

Ketika api mengenai mereka, tubuh mereka hangus, dan kemudian berubah menjadi abu.

Jika seseorang melihat tempat aneh itu, terlepas dari kenyataan bahwa tubuh mereka terbakar, disana tidak ada api yang terlihat. Api terlalu panas, dan sepenuhnya menjadi transparan. Dibantu dengan perlengkapan yang telah di upgrade, hanya gelombang panas saja yang terlihat ketika api memanggang monster.

Api tersebut tidak berdiam tempat di sekitar Shin saja, api menyebar ke gerombolan monster. Api menyebar layaknya air yang ditumpahkan ke tanah. Sedangkan untuk jaraknya, ia sudah jauh melampaui jangkauan sihir luas milik Guile.

 ‘Worker Ant’ telah berubah menjadi tumpukan abu. Sesuatu yang melompat-lompat seperti ‘Little Hopper’ tumbang di tanah. Meski ada individu unggul seperti ‘Ogre Commander’, mereka juga berubah menjadi abu bahkan sebelum menyentuh musuhnya.

Skill Mode Kerjasama : Complete Destruction Palm.

Ini adalah skill yang dapat dikeluarkan ketika 2 pemain atau lebih menggabungkan Kombinasi Skill Tehnik Api dan Tangan Kosong : Scarlet Explosion Palm. Kekuatan dan jarak meningkat sesuai dengan banyaknya orang yang menggunakannya. Karena stat pemain dan kekuatan dari perlengkapan pemain  menentukan tingkat kekuatan tertinggi, kekuatan Complete Destruction Palm yang Shin dan party nya keluarkan berada jauh di atas harapan mereka.

 “... Meski aku menduga kekuatannya meningkat, ini terlalu dahsyat!”

 “Aku juga tidak menduganya.”

 “Ah~... Api benar-benar efektif melawan tipe serangga. Ini sangat kuat karena itu kan?”

Mereka terkejut dengan kekuatan yang luar biasa itu.

 “Sekarang kesempatan kita, ayo kita bereskan sebanyak mungkin.”

 “Ya, walaupun aku tidak tau berapa banyak lagi monster yang tersisa. Tapi, tidak ada alasan untuk tidak efisien dalam hal ini.”

 “Kau benar. Tidak perlu untuk mengalahkan semuanya sendiri-sendiri.”

Ketika mereka selesai  berbicara, Holly memperingatkan pasukan Knight. Ketiga orang yang berada di depan, sekali lagi mengeluarkan Complete Destruction Palmdi jarak yang tidak mengancam sekutu mereka.  20% dari sayap kanan gerombolan monster menghilang di tembakan selanjutnya, dan sisanya menghilang setelah 4 tembakan tambahan.

Gerombolan monster sudah seperti lautan hitam yang membungkus bumi. Beberapa prajurit hanya terkejut pada pemandangan di mana hampir setengah dari gerombolang dihancurkan dalam waktu yang begitu singkat. Tapi, karena gerombolan monster dihancurkan oleh sekutu mereka dan karena itu menurukan bahaya, para prajurit tidak terlalu memikirkannya.

Meskipun orang-orang tahu bahwa Shadow dan Hibineko kuat, tidak ada satupun yang menduga seberapa kuat mereka sebenarnya.

 “Sepertinya selanjutnya adalah tipe hewan.”

Tanpa menyadari kejutan para prajurit, mereka bertiga dengan serius menatap musuh mereka.

Dibelakang gelombang ketiga, Shin melihat beberapa monster tipe hewan. Ada grup monster tipe hewan seperti babi liar, serigala dan beruang. Shin dapat memastikan disana ada ‘Tetra Grizzly’ dan ‘Flame Boar’ yang pernah Shin temui sebelumnya.

 “Apa ini gelombang ke-empat?”

 “Apa-apaan ini! Berapa banyak gelombang sih?”

Shadow dan Hibineko melihat monster sambil mengeluh. ‘Large Flood’ adalah fenomena yang menghasilkan monster beberapa kali lipat lebih banyak dibandingkan ‘Flood’. Dari perubahan jenis monster, sepertinya ini menghasilkan 4x lebih banyak dari biasanya.

 “ ‘Large Flood’ yang disebutkan di dalam catatan, dijelaskan seperti ‘Flood’ biasanya yang diulang 3x. ‘Large Flood’ saat ini sudah melebihi catatan itu. Jika sudah seperti ini, tidak ada yang tau seberapa lama lagi ini akan terus berlanjut.

 “Aku mau melompat untuk melihat seberapa jauh gelombang ini.”

Setelah mengatakan hal itu, Shin melompat dengan kekuatan penuh yang menyebabkan tanah berlubang karena kekuatan dari lompatannya. Dia mendapatkan ketinggian dengan bantuan Skill Pergerakan Martial Art : Flying Shadow.

Saat dia mencapai ketinggian dimana dia dapat melihat ujung gelombang ke-empat, Shin menggunakan Far Sight  untuk melihat lebih jauh.

 “ ‘Beast Rider Warrior’ ?”

Dibelakang monster tipe hewan, Shin melihaat grup terakhir yang bergerak dengan jarak 300 mel. Grup terakhir berisi campuran dari monster tipe humanoid dan hewan. Ukurannya hampir 2x lipat dari sebelumnya.  Di grup terakhir ada monster kecil seperti goblin dan kobold, tapi Shin juga melihat monster yang mengendarai hewan.

Monster seperti goblin dan kobold merupakan monster yang lemah, jadi mereka mungkin mempelajari bagaimana untuk mengendarai dan menangani monster tipe hewan untuk mengimbangi kekurangan. Monster sejenis itu disebut sebagai ‘Beast Rider Warrior’ atau ‘~Rider’. Tidak hanya mobilitasnya saja yang meningkat, bahkan kemampuan bertarung mereka juga meningkat pesat.

Tidak biasa, peningkatan mobilitas dari ‘beast rider’ memungkinkan mereka memperkecil jarak.

 “Gelombang ke-lima memperkecil jarak mereka. Kebanyakan dari mereka adalah ‘Beast Rider Warrior’. Jumlah mereka juga 2x lebih banyak.”

Shin yang baru turun, menyampaikan hal-hal yang dia lihat ke Shadow dan lainnya. Meski mereka tidak memiliki masalah dengan kekuatan tempur musuh, mobilitas musuh lah yang dapat membuat mereka kesusahan jika mereka berpencar.

Karena mereka berada di dataran terbuka, ini sangat menguntungkan untuk musuh yang gesit. Berbeda dengan hutan atau medan yang rumit. Bagi penunggang di dataran terbuka, terutama ‘beast rider’ , prajurit biasa yang ada di belakang barisan akan dipaksa bertarung dengan sulit. Itu sangat sulit karena monster dapat melompati tombak.

Meski ada penunggang kuda di pasukan Knight Balmel, akan tetap susah untuk mengikuti pergerakan gesit monster bahkan dengan kuda terlatih. Bagaimana mereka menghentikkan mobilitas musuh lah yang akan menjadi faktor penentunya.

 “Mengatasi mereka adalah hal yang mungkin jika mereka tidak menyebar sembarangan. Hanya untuk memastikan, aku akan memberitahu Holly untuk bersiap-siap menggunakan tehnik jiwa.”

 “Tehnik jiwa milik Holly-san? Oh, kalau dipikir-pikir, tehnik jiwa milik Holly-san sangatlah bagus untuk situasi semacam ini.”

Tehnik jiwa adalah skill eksklusif milik Elf. Meski tiap pemain dan karakter pendukung diberi 1 atribut, mereka dapat menggunakan tehnik yang memberikan efek berbeda dari atribut bawaan mereka dengan skill sihir.

Atribut tehnik jiwa milik Holly adalah tanah. Ini sangatlah sesuai untuk menyegel pergerakan musuh dan memasang penghalang. Ini sangat efektif untuk mengurangi mobilitas dari ‘Beast Rider Warrior’.

 “Lalu, untuk sisanya――!!”

Suara alarm yang keras masuk ke telinga Shin saat dia ingin berkata membersihkan monster yang tersisa. Suara itu, yang hanya bisa Shin dengar, berasal dari Silent Whisper yang dia pasang di sekitar Balmel. Itu adalah peringatan yang terdengar ketika sejumlah monster terdeteksi.

 “Shin, ada apa?”

 “Rupanya mereka datang di saat akhir-akhir. Ada reaksi dari Silent Whisper.”

 “Kali ini mereka datang ya? Apa kau tau dari mana arah mereka?”

 “Dari arah gerbang utara, dekat grup barisan belakang, grup 3.”

Shadow bertanya setelah Shin berhenti di tengah-tengah pembicaraan. Jarak Silent Whisper ke Balmel sekitar 1 kemel. Ada kemungkinan juga kalau grup 3 sudah bergerak.

Adapun mengapa Shin dan party nya belum diberitahu, apa belum ada yang melihat musuh? Atau karena tidak ada yang bisa menggunakan Mind Chat?

Sesaat setelah pemikiran itu, tanda pesan masuk muncul di penglihatan Shin. Isinya adalah monter yang mendekati Balmel dan pergerakan grup 3.

 “Ini pesan dari Tiera. Grup 3 sudah bergerak untuk mencegat. Level monster cukup tinggi, dan mereka sepertinya bergerak ke arah yang menghindari kontak dengan garis depan.

Monster-monster yang muncul di ‘Flood’ umumnya memiliki level tidak lebih dari 100. Tapi, monster-monster yang mendekati Balmel adalah campuran monster yang memiliki level 200 dan lebih.

Kaede sepertinya bersama dengan Tiera. Dia sepertinya orang yang memastikan informasi seperti yang tertulis di pesan.

 “Disana lebih berbahaya, seperti yang kita duga. Kami akan mengurus bagian sini. Shin, ikuti rencana dan pergilah kesana.”

 “Baiklah. Aku serahkan tempat ini pada kalian.”

Shin mempercayakan tempat ini ke Hibineko dan yang lainnya. Dia mulai berlari sambil menutupi dirinya dengan Hiding, dia juga melepaskanLimitnya.

Dengan suara yang keras, dia menghancurkan tanah saat dia melaju. Pada saat bersamaan, dia memakai perlengkapan yang telah dia siapkan untuk situasi semacam ini.

Menutupi seluruh tubuhnya dengan armor berlapis berwarna merah tua yang sangat mirip dengan armor Samurai.

Dia memegang ‘Death Scythe’ di tangannya yang dihiasi dengan pola seperti mata di dasar gagang dan pisau.

Suasa benar-benar berbeda dengan beberapa saat yang lalu, saat Shin berlari dengan kecepatan penuh.

Seakan pesta telah datang, ‘Death Scythe’ di bahu Shin membuat suara *Gisiri*. 

◆◆◆◆







Tidak ada komentar:

Posting Komentar