Chapter
14 – Menggunakan DP untuk Membuat Golem
“Jadi, sepertinya aku akan
mempelajari [Pembentukan Golem].”
Yang kuincar saat ini adalah Sihir [Pembentukan Golem].
Sebuah Sihir untuk membuat golem… ya, bagus bukan, tidak kah akan lebih mudah untuk membuat golem bekerja?
“Eeh, sepertinya gak ada Sihir yang digunakan hanya untuk membuat golem. Lebih baik mendatangkannya dengan DP. Walaupun satunya seharga 100 DP, tapi mereka kuat.
Yang kuincar saat ini adalah Sihir [Pembentukan Golem].
Sebuah Sihir untuk membuat golem… ya, bagus bukan, tidak kah akan lebih mudah untuk membuat golem bekerja?
“Eeh, sepertinya gak ada Sihir yang digunakan hanya untuk membuat golem. Lebih baik mendatangkannya dengan DP. Walaupun satunya seharga 100 DP, tapi mereka kuat.
“Dengan kata lain, [Pembentukan
Golem] akan terbayar sendiri setelah mendatangkan seratus golem… dan setelah
itu semuanya akan sama saja dengan gratis.
“Luar biasa!”
Hmm, memangnya aku perlu mendatangkan sebanyak itu? Dan lagi memangnya bisa mendatangkan monster tanpa biaya? Karena aku tak tahu sama sekali mengenai kemampuan golem, aku tak tahu apakah aku akan benar-benar membutuhkan seratus golem.
“Luar biasa!”
Hmm, memangnya aku perlu mendatangkan sebanyak itu? Dan lagi memangnya bisa mendatangkan monster tanpa biaya? Karena aku tak tahu sama sekali mengenai kemampuan golem, aku tak tahu apakah aku akan benar-benar membutuhkan seratus golem.
Walau sejujurnya, aku memiliki
alasan tersendiri untuk membuatnya.. tetapi aku tidak akan mengatakannya.
“Jadi tanpa panjang lebar, aku memesan gulungan untuk [Pembentukan Golem]… ah, dia keluar.”
Sebagai ganti dari 10000 DP, pada saat aku memilih gulungan untuk [Pembentukan Golem], sebuah gulungan perkamen yang terikat tali muncul.
“Jadi tanpa panjang lebar, aku memesan gulungan untuk [Pembentukan Golem]… ah, dia keluar.”
Sebagai ganti dari 10000 DP, pada saat aku memilih gulungan untuk [Pembentukan Golem], sebuah gulungan perkamen yang terikat tali muncul.
Mari tidak usah kita khawatirkan
sisa DP yang tiba-tiba berkurang dari sepertiga jumlah sebelumnya…
Aku akan menggunakannya secepatnya.
Aku membuka tali pengikatnya, dan melihat ke dalam isinya.
Tulisan [Pembentukan Golem] tertera di sisi kiri perkamen, diikuti dengan sejenis formasi Sihir.
“… Hei, bagaimana seharusnya aku menggunakan ini?”
Tulisan [Pembentukan Golem] tertera di sisi kiri perkamen, diikuti dengan sejenis formasi Sihir.
“… Hei, bagaimana seharusnya aku menggunakan ini?”
“Alirkan saja kekuatan magis ke
dalam formasi Sihir itu secukupnya.”
Seketika Rokuko mengatakannya, aku mencoba menyalurkan kekuatan magis ku ke dalamnya. Rasanya seperti Sihir kehidupan [Pembersihan].
Seketika Rokuko mengatakannya, aku mencoba menyalurkan kekuatan magis ku ke dalamnya. Rasanya seperti Sihir kehidupan [Pembersihan].
Aku merasakan kekuatan magis di
dalam diriku bergegas keluar dari kedua tanganku menuju ke dalam formasi magis
di dalamnya. Sepertinya aku merasa sedikit lebih lemah.
Saat kekuatan magis mengalir dari
tanganku ke dalam formasi Sihir itu, garis formasi itu mulai berputar.
Aku mengerti… Jadi seperti ini
rasanya saat kekuatan magis terkuras.
Yah, aku tak tahu seberapa banyak
bisa dibilang cukup? Untuk sekarang aku hanya akan mengalirkan lebih banyak
lagi. Formasi magis itu pun semakin cepat berputar saat aku melanjutkan
mengisinya dengan kekuatan magis.
Apakah formasi ini sudah mencapai
titik kritikal? Segel pada formasi magis itu pun menghilang dengan suara yang
keras, hujan kekuatan magis pun mengguyurku.
Seketika itu juga, aku merasakan
struktur formasi magis itu terbentuk dalam diriku.
Tidak, mungkin lebih tepat Sihir itu
telah tertanam dalam diriku. Rasanya seperti aku dapat mulai menggunakan Sihir
[Pembentukan Golem].
Sedangkan pada gulungan itu.. garis yang menggambarkan formasi Sihir di dalamnya terbakar, dan menghilang dalam balutan api.
“… Heeh, ini pertama kalinya aku melihat hal seperti itu. Jadi hal seperti itu terjadi saat menggunakan gulungan Sihir.”
Sedangkan pada gulungan itu.. garis yang menggambarkan formasi Sihir di dalamnya terbakar, dan menghilang dalam balutan api.
“… Heeh, ini pertama kalinya aku melihat hal seperti itu. Jadi hal seperti itu terjadi saat menggunakan gulungan Sihir.”
“Eh-? Rokuko, kau belum pernah
menggunakan gulungan?”
“Sama sekali belum, harganya terlalu
mahal.”
“Lalu bagaimana bisa kau tahu cara
menggunakannya…?”
“Fufun, karena itu adalah
pengetahuan umum… meski Ane-sama No.89 sedikit mengajariku.”
Aku bergegas mencoba menggunakan [Pembentukan Golem].
Aku bergegas mencoba menggunakan [Pembentukan Golem].
Bahan-bahan dasar diperlukan untuk
membuat tubuh golem dan kekuatan magisnya. Aku mengetahui hal itu. Sepertinya merupakan
efek dari gulungan tadi.
Batu dibutuhkan untuk membuat Stone
Golem. Tanah liat untuk Clay Golem. Sedangkan jumlah besaran kekuatan magis
dapat diubah sesuai kebutuhan.
Haruskah aku menggali tanah liat
dari luar ruangan master? Aku berdiri.. dan seketika teringat pada Meat. Dia
sedang diam berjongkok di sudut ruangan dengan tangan yang memeluk lututnya.
Benar juga, aku tidak perlu melakukannya. Lebih baik memanfaatkannya.
“… Baiklah, Meat, tolong pergilah keluar dan gali sejumlah tanah liat dari luar goa. Sebanyak ini mungkin cukup.”
Benar juga, aku tidak perlu melakukannya. Lebih baik memanfaatkannya.
“… Baiklah, Meat, tolong pergilah keluar dan gali sejumlah tanah liat dari luar goa. Sebanyak ini mungkin cukup.”
“B-baik. Goshujin-sama.”
Aku meminta Meat untuk membawa tanah liat sebesar bola sepak.
Aku meminta Meat untuk membawa tanah liat sebesar bola sepak.
Aku membeli sebuah sekop (5 DP)
karena dia tampaknya akan keluar tanpa membawa apa-apa. Ketika aku
memberikannya kepada Meat, rasanya dari wajahnya tampak sedikit terkejut.
Meskipun ekspresi mati yang dia tunjukkan tetap seperti biasanya…
Beberapa saat kemudian, Meat kembali dengan sekop dan tanah liat. Menggenggamnya dengan tangan kecilnya, sepertinya berat. Tapi yah, memang seharusnya berat untuk ukuran anak kecil sih.
Beberapa saat kemudian, Meat kembali dengan sekop dan tanah liat. Menggenggamnya dengan tangan kecilnya, sepertinya berat. Tapi yah, memang seharusnya berat untuk ukuran anak kecil sih.
Benar, sekarang dia bisa keluar
masuk ruang master.
“Oke, kerja bagus. Istirahat lah.”
“Ah, uu.”
Aku memuji sembari menepuk lembut kepalanya. Aku juga menggunakan [Pembersihan] kepadanya karena dia terlihat kotor setelah membawa tanah liat dengan tangannya.
“Oke, kerja bagus. Istirahat lah.”
“Ah, uu.”
Aku memuji sembari menepuk lembut kepalanya. Aku juga menggunakan [Pembersihan] kepadanya karena dia terlihat kotor setelah membawa tanah liat dengan tangannya.
Meski begitu, dia mengeluarkan
kata-kata seperti, “hyafu-!” aku penasaran apakah menggunakan [Pembersihan]
untuk orang lain dapat menyebabkan sedikit geli?
Sekarang aku ingin mencobanya pada Rokuko.
Sekarang aku ingin mencobanya pada Rokuko.
“Baiklah, tanpa menunggu lama lagi..
[Pembentukan Golem]!
Aku mengalirkan kekuatan magis ke
dalam tumpukan tanah liat itu. Membuat lekukan dengan kekuatan magisku, tanah
liat itu membentuk tubuh manusia.
Besar kemungkinan karena efek dari
gulungan itu, bayangan mengenai golem muncul di benak ku… Meski ukurannya
sedikit lebih kecil dibandingkan yang seharusnya, namun tak masalah. Mungkin.
Sudah pasti. Mungkin. Semua akan baik-baik saja.
Mengikuti proses yang muncul dalam
pikiranku, aku membentuk tanah liat itu, dan mengisinya dengan kekuatan magis.
Aku membuat golem kecil dengan wujud manusia sebagai dasarnya.
Kekuatan magis kusalurkan secara
terus-menerus hingga sekitar sepuluh menit, dan jadilah clay golem (mini)
setinggi tiga puluh sentimeter.
“Wow, itu… sebuah golem?”
“Wow, itu… sebuah golem?”
“Pertanyaan macam apa itu!?”
“Tapi bukannya golem biasanya
ukurannya lebih besar dari manusia dewasa!? Aku ragu apakah golem kecil itu
akan berguna meski jumlahnya ada seratus.
“Yah, aku sedikit ragu karena aku
tidak tahu wujud normalnya seperti apa.. tapi, semua akan baik-baik saja jika
aku membuat sebanyak sepuluh ribu atau lebih.”
Untuk saat ini, sepertinya golem itu bergerak saat diperintahkan. Aku memutuskan untuk membuatnya memperlebar goa. Sehingga dapat menghemat konsumsi DP.
Untuk saat ini, sepertinya golem itu bergerak saat diperintahkan. Aku memutuskan untuk membuatnya memperlebar goa. Sehingga dapat menghemat konsumsi DP.
Aku memunculkan tampilan peta, dan
menyuruhnya untuk berangsur-angsur menggali goa hingga mencapai goa terpisah
yang terdapat ruangan goblin di dalamnya. Clay golem (mini) yang baru jadi itu
pergi meninggalkan ruang master tanpa membawa sekop.
“Memang tidak ada yang namanya golem beradaptasi. Akan lebih baik jika dia menggunakan sekop untuk menggali dinding goa.”
“Memang tidak ada yang namanya golem beradaptasi. Akan lebih baik jika dia menggunakan sekop untuk menggali dinding goa.”
“Tidak tidak, apa yang kau
bicarakan. Saat ini, aku terkesan akan potensi golem.
Pemikiran Rokuko berkata bahwa [Golem tidak bisa melakukan hal kompleks] layaknya hal tersebut adalah suatu hal yang wajar.
Pemikiran Rokuko berkata bahwa [Golem tidak bisa melakukan hal kompleks] layaknya hal tersebut adalah suatu hal yang wajar.
Sebagai contoh, ambil [Menggali
lubang]. Aku rasa golem itu mampu melakukan pekerjaan seperti menggali lobang
sudah tergolong cukup kompleks. Jika kau mencoba hal yang sama di era modern
Jepang, hal itu seperti itu tidak akan bisa terjadi tanpa harus mengajarkan
pergerakan tubuh dalam menggali lubang.
Lokasinya juga, jika kau menyuruhnya
untuk [Pergi Kesana] di era modern ini, kau juga harus mengajarkannya untuk
menggerakkan kakinya. Dan jika dia jatuh maka dia tidak akan bisa bangun dengan
sendirinya, atau jika dia menemui rintangan, kau juga harus terus mengubah
arahnya.
Tapi aku hanya tinggal bilang [Pergi kesana dan gali dindingnya]. Sihir memang luar biasa. Aku terkesan.
Akan tetapi, menggunakan Sihir benar-benar melelahkan.. baiklah, saatnya tidur.
Tapi aku hanya tinggal bilang [Pergi kesana dan gali dindingnya]. Sihir memang luar biasa. Aku terkesan.
Akan tetapi, menggunakan Sihir benar-benar melelahkan.. baiklah, saatnya tidur.
Ah, iya. Ayo gunakan Meat sebagai
guling. Rasanya aku menariknya untuk alasan itu… tidak, jangan takut. Takkan
terjadi apa-apa karena aku tidak berniat melakukan hal mesum tahu? Ya, dia
tidak sedang memakai kaos kaki selutut atau lainnya hari ini, memang lebih baik
membentuk sikap saling percaya satu sama lain…
*****
Yah, aku akan mengatakan satu hal.
Manusia memang tidak cocok untuk dijadikan bantal.
Manusia memang tidak cocok untuk dijadikan bantal.
Meski aku menjadikan Meat sebagai
guling.. oh, aku tentu tidak menelanjanginya. Yep, aku hanya menjadikannya
sebagai guling.
Awalnya semua berjalan baik.
Kulit selembut sutra dan rambutnya pun juga wangi.
Tapi masalahnya timbul setelah beberapa saat kemudian.
Kulit selembut sutra dan rambutnya pun juga wangi.
Tapi masalahnya timbul setelah beberapa saat kemudian.
Rasanya panas. Kulit manusia itu
panas. Ya, meski di musim dingin sekalipun. Suhu tubuh manusia bisa digunakan
untuk menghangatkan satu sama lain di gunung bersalju. Maksudku, aku pernah
mendengar sejak awal anak kecil memang memiliki suhu tubuh yang tinggi… dalam
pokok bahasan yang sama, anjing memiliki suhu tubuh yang lebih tinggi
dibandingkan manusia.
Karena itu, gadis bertelinga anjing ini tentunya memiliki suhu tubuh tinggi.
Karena itu, gadis bertelinga anjing ini tentunya memiliki suhu tubuh tinggi.
Kemudian, saat aku mulai berpikir
suara nafasnya terlalu berisik, Meat ternyata sudah dalam keadaan hampir
tercekik kehabisan rnafas di dalam futon.
Memang, aku sangat lah bodoh.
Berbahaya memang jika kepalanya tidak berada di luar futon. Aku pun bergegas
mengeluarkan kepalanya dari dalam sana.
Sekarang wajahnya berada tepat di
hadapanku. Bibir erotisnya yang sedikit terbuka, pipi lembutnya yang merona
merah karena kekurangan oksigen.. tidak! Aku bukan lolicon! Aku bukan seorang
lolicon oke!?
Karena nafasnya menggelitik, aku
menghadap ke arah berlawanan. Bukan karena jantungku yang berdebar, tapi memang
karena nafasnya membuatku geli… sekarang bagian belakang rambutku yang rasanya
digelitik. Uooooh, Ayolah.
Karena tidak ada pilihan lain, aku
menurunkan kepalanya dan mendekapnya lagi. Aku sedikit menurunkan ujung
selimutnya agar kali ini dia bisa bernafas. Suhu yang panas pun juga jadi
sedikit menurun.
Akhirnya pun rasanya sudah benar dan
aku pun dapat kembali tidur.
Tapi masih ada masalah lain. Dan kali ini cukup besar.
Tapi masih ada masalah lain. Dan kali ini cukup besar.
Masalahnya adalah aku tidak dapat memindahkan gulingnya. Meski kau tidak memiliki pilihan lain selain mendorong gulingnya jika ingin berganti tempat, budak itu, Meat, tidak bisa diperlakukan seperti itu. Hasilnya–
Dia mengompol…!
Tidak, salahnya ada padaku. Aku yang salah kali ini. Dengan pemikiran seperti itu, aku terbangun dalam keadaan basah.
Meat terlihat gugup dan menangis.
Aku bergegas menghiburnya dan
menggunakan [Pembersihan] pada dia, kasur, dan diriku sendiri…
Ya, aku memang salah. Mulai sekarang
kau bisa mendorongku bila kau ingin pergi ke kamar kecil.
Oi oi, ini ada hamburger! Rasanya
enak tahu! Jadi berhentilah menangis, aku tahu aku salah kali ini!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar