Volume
3 Chapter 2 – Part 2
Pagi keesokan harinya.
Yuzuha yang masih setengah tertidur
merangkak ke dalam futon milik Shin, tetapi dia sangat tenang dan tidak
berisik, karena dia berada dalam mode rubah kecilnya. Shin tanpa sadar mengusap
kepalay Yuzuha dan pergi, dan kemudian membasuh wajahnya. Sama seperti di
hotel, kamarnya memiliki wastafel. Setelah merasa segar, Tiera mengunjungi
mereka, dan mereka menyantap sarapan yang sama dengan kemarin.
“Baru saja, sebelum sarapan, aku
mendengar kalau Schnee akan tiba di Beirun sore nanti. Aku akan mendesain ulang
karavannya, apa yang akan Tiera lakukan?”
Shin bertanya kepada Tiera sembari
mengunyah rotinya. Karena dia merasa kalau itu bukanlah ide yang bagus menunggu
tanpa melakukan apapun, dia bermaksud ingin mendesain ulang karavannya.
“Aku akan melihat bagaimana kau
mendesain ulang karavannya.”
“Yuzuha juga!”
Tiera, yang meminta Shin agar
menahan dirinya, nampaknya tertarik dengan melihat proses di desain ulangnya
caravan. Dan tak perlu di katakan lagi kalau Yuzuha.
Nampaknya, mereka sepertinya sangat
tertarik melihat tehnik yang tidak di ketahui.
Setelah melakukan check out dari
penginapan,
Dan melihat pekerjaan itu dari
dekat, mata Yuzuha pun berbinar-binar, dan mata Tiera dalam keadaan fokus. Tiera
entah bagaimana berhasil mengerti detail dari pengoperasiannya juga. Tetapi
melihat bongkahan besi yang berubah menjadi lentur dan berubah bentuk di tangan
Shin membuat mereka tak bias berkata apa-apa. Dia ingin mengatakan : “Apa kau
benar-benar sudah belajar agar tidak menarik perhatian?”, tetapi berhasil
menahannya, Karena si penjaga took mungkin akan mendengarnya.
“Fiuh, aku hanya tinggal memasang bearing-nya
saja.”
“(Kuu! Shin, apa tadi itu barusan?
Besinya jadi lunak!)”
Apa itu sangat menarik? Yuzuha mulai
berbicara menggunakan Mind Chat versi Tamer. Apa dia sangat menyukai
craftmanship? Antusiasme yang terlihat sebelumnya, pada saat ketika Shin sedang
menempa longsword.
“(Ini adalah salah satu grup skill
produksi yang bias memproses besi. Entah bagaimana, aku menemukan cara untuk
menggunakannya.)”
Itu adalah salah satu grup skill
produksi, 【Molding】, lebih tepatnya. Sebenarnya, skill
tersebut hanya bias mengubah objek ke bentuk tertentu, tetapi setelah dia
mengetahui cara menggunakannya, bentuknya bias di ubah ke dalam bentuk yang
menarik. Karena tehnik untuk mendesain ulang karavan tidak pernah berubah
semenjak era game, dia bias menyelesaikannya tanpa ada masalah.
“Shin, kemana rasa menahan dirimu
itu menghilang?”
“A-Ah? Aku menyembunyikan diriku di
tempat yang tidak bias terlihat, dan penampilan luarnya juga tidak berubah.
Mengapa kau sangat marah?”
“Memang aku menyakskannya dalam
sekejap, dan aku bahkan tidak tahu apa perbedaannya.”
“Benar? Lalu――――”
“Tapi! Itu sudah jelas tidak alami.”
“Um, kenapa bisa begitu?”
Sebelum dia menyadarinya, Shin
memutar isi kepalanya memikirkan apakah dia melakukan hal yang salah, dengan
Tiera yang sedang berada dalam mode menceramahi. Sayangnya, alasan mengapa
Tiera sangat marah sama sekali tidak muncul di dalam pikirannya.
“Waktunya.”
“Waktu?”
“Ah, aku paham.”
“Jangan ‘Ah’ saja, kau perlu
memperhatikannya lebih serius…”
Dia mengatakannya dengan nada yang
kuat, tetapi dengan suara yang kecil. Sementara Shin menggunakan teknologi luar
biasa yang telah hilang, Tiera memperingatinya. Meskipun Tiera mengatakan satu
jam, hanya baru 15 menit yang berlalu semenjak Shin memulai pekerjaannya. Jika
di pikir-pikir, itu memang sangat cepat, jadi kemungkinan itu akan menjadi
cerita, “Bagimana kau bias melakukannya?”. Karena Shin hanya memperdulikan
penampilan dan hasilnya saja, dia sepertinya telah melupakan soal kecepatan
kerjanya. Shin tidak menyadarinya, karena sama sekali tidak pernah ada komplain
kalau terlalu cepat di dalam game.
“Mau bagaimana lagi, kalau begitu
aku akan perlahan dalam memasang bearing-nya.”
“Tolong lakukan itu.”
Dia menerima permintaan Tiera dan
melanjutkan pekerjaannya dengan lebih pelan kali ini. Karena dia hanya akan
mendesain ulang sambungan aksialnya dan rodanya sampai pada tingkat tertentu,
itu tidak memakan waktu terlalu lama bahkan dengan dia melakukannya dengan
perlahan. Dia bisa berkonsentrasi dengan pekerjaannya, karena hanya sebagian
kecil dari body karavan yang melayang.
Setelah itu, bearing pun
terpasang pada ke-empat roda, dan modikfikasinya pun selesai. Total waku yang
dia habiskan melakukan pekerjaannya adalah 1 setengah jam, termasuk pemasangan
per. Waktu saat ini menunjukkan lewat pukul 10.
Dia memberitahu si penjaga toko di
toko karavan kalau mereka akan membawa kuda, dan keluar dari toko. Dan
kemudian, mereka menunggu kontak dari Schnee. Karena mereka masih memiliki
waktu yang tersisa, mereka berkeliling ke arah yang berbeda dari kemarin.
Mereka menghabiskan kurang lebih satu jam pada kios-kios di jalan, dan kemudian
panggilan dari Schnee pun datang.
“Ini panggilan dari Schnee. Dia
sepertinya berada di dalam hutan di depan gerbang utara.”
Karena dia memberitahukan kalau
mereka sudah melakukan check out dari penginapan dan sedang jalan-jalan, jadi
di putuskan kalau Schnee akan menunggu di luar. Dengan begitu, mereka langsung
pergi menuju ke gerbang utara. Sembari memperluas perception area miliknya,
mereka melewati gerbang dan berjalan menjauh. Respon dari Schnee menunjukkan
kalau dia telah menangkap makhluk yang cocok. tapi――
“……”
Kedua kaki Shin yang seharusnya
berjalan dengan penuh semangat menjadi berat.
“Kuu, apa itu?”
“Ada apa?”
“Ha~h, bagaimana aku harus
mengatakannya…, aku rasa kau akan mengerti ketika kita sudah tiba di sana.”
Tiera melemparkan perntanyaannya
setelah mendengar perkataan Yuzuha, tetapi Shin mengatakan kalau dia akan
mengetahuinya setelah mereka sampai di sana. Alasan mengapa meskipun dia tak
perlu dengan jelas mengatakannya, dengan Shin yang berjalan di depan, dia
memiliki ekspresi wajah yang gelisah, karena dia sangat paham apa yang
menyebabkan Yuzuha menjadi waspada.
Apa yang terlihat di map, berpindah
ked alam pandangan Shin. Monster yang berdiri di samping Schnee itulah alasan
mengapa reaksi seperti itu keluar dari Shin.
Ketika mereka semakin mendekat ke
dalam hutan, penampilannya perlahan mulai terlihat.
“Shin, yang satu itu, sangat kuat.”
“Hei, Shin, beneran, apa itu? 【Analyze】 milikku tidak menunjukkan namanya, apalagi levelnya.”
Yuzuha dan Tiera terlihat tidak
nyaman.
“Yah, itu hal yang alami.”
Bahkan jika itu Schnee, mau
bagaimana lagi karena monster itu sendiri mengeluarkan tekanan yang sangat
besar. Tiera berdiri di belakang Shin untuk menyembunyikan dirinya, Yuzuha
mengeraskan kembali tubuhnya yang santai.
“Aku sudah di sini. Seperti yang ku
katakan padamu via Mind Chat, monster yang aku bawa akan menarik karavannya.
Soal dia ini, dia tidak akan kesulitan menarik karavan yang di beli oleh Shin.”
Dengan senyuman yang sangat cantik,
Schnee mengatakannya dengan penuh percaya diri. Senyuman yang di penuhi dengan pesona
itu bisa merenggut hati semua orang.
Tetapi, dalam hati Shin ingin
mengatakan “Seriusan!? Dia ini yang akan menarika karavannya?”, dengan
pandangannya yang mengarah ke belakang Schnee.
“Hanya untuk memastikannya saja, di
mana kau mendapatkannya?”
“Karena aku berada di dekat Sacred
Mountain, dia berasal dari sana.”
“…Pintar. Seperti yang di harapkan
dari Schnee.”
“Aku merasa terhormat mendapat
pujian darimu.”
Seperti yang di harapkan dari
Schnee, dia sepertinya mengartikan kegilaan dalam arti yang baik, bahkan dengan
kondisi pikiran Shin saat ini.
“Aku lupa. Master biasanya menjadi
ceroboh ketika itu soal Shin.”
“Informasi itu, jika memungkinkan,
aku harap kau bisa mengatakannya lebih awal.”
Tiera melihat ke atas langit dengan
ekspresi terkejut, sementara Shin memegang dahinya dengan satu tangan seolah
mengatakan, “Ya ampun!…”. Melihat kedua orang itu, Schnee terlihat kebingungan.
“Yah, tak ada lagi yang bisa di
lakukan karena kau sudah terlanjur membawanya ke sini. Untuk saat ini, bisakah
aku mengetahui mengenai dia ini.”
“Ya. Karena dia akan menarik karavan
yang di akan di kendarai oleh Shin, aku piker makhluk seperti ini akan cocok,
seekor monster dari Beast Divine class.”
“Tidak tidak, cara kau berfikir itu
sangat aneh. Ini sangat aneh bagaimanapun kau memikirkannya! Karavan macam apa
yang kau pikir akan dia tarik!?”
Shin berseru, sembari menunjuk ke
arah monster yang sangat patuh di belakang Schnee.
Teriakannya itu pun beralasan juga.
Bagaimanapun juga, fisiknya lebih besar dari karavan. Dalam hal menariknya,
karvannya haruslah berukuran seperti rumah.
“Tentu saja, aku mengasumsikan kalau
Shin akan mengatakan hal itu.”
“Apa?”
Schnee dengan tenang menjawab
balasan Shin. Nampaknya, dia sepertinya memiliki rencana.
Shin melihat monster yang di bawa
oleh Schnee sekali lagi.
Monster yang berjalan dengan empat
kaki, namnaya adalah Gruefago.
Dia memiliki postur yang condong ke
depan ketika dia berjalan, dan tingginya sekitar 3 mel dari tanah. Bahkan jika
dia menarik sebuah karavan yang di Shin beli, mereka mungkin takkan bisa
melihat ke depan.
Bulu berwarna perak keabu-abuan
menutupi tubuhnya sampai ke lengan, yang terlihat seperti tubuh seekor kuda.
Terlebih lagi, dia memiliki otot yang besar dan kuat pada ekornya, dan
kekuatannya mampu menyaingi kekuatan Lord Skull Face yang di lawan oleh Shin
dan Schnee sebelumnya.
Sebgaai tambahan, jika dia melakukan
serangan kejutan selama di era game, dia itu adalah monster mimpi buruk bahkan
untuk player tingkat advance. Kepalanya menyerupai seekor serigala, tetapi
terdapat beberapa bagian sisik yang bersinar redup di sana sini, membuatnya
mampu di kenali sebagai hewan yang berbeda.
Ada satu fakta yang bisa di pahami
di sini. Itu artinya kalau Gruefago ini adalah seekor Unique Monster.
Meskipun masih belum jelas, itu seharusnya
adalah monster yang akan menyerang tanpa ragu-ragu jika dia menemukan seorang
player, dan lagi dia berprilaku tanpa menunjukkan tanda-tanda itu sedikitpun.
“Ayo lakukan.”
Ketika Schnee mengatakan itu, hijau
pendar menyelimuti tubuh Gruefago. Suara retakan terkadang terdengar, perasaan
kecil yang sedikit ganjil di tambahkan ke dalam kejadian ajaib itu.
Pendaran itu pun meredup kurang dari
satu menit, dan seekor monster menampakkan dirinya.
Meskipun 【Analyze】 menyatakan kalau itu adalah Gruefago, penampilannya sangat
berbeda dari sebelumnya. Kaki depannya sama panjangnya dengan kaki belakangnya
dan ekornya juga menyusut. Meskipun itu sedikit terlihat tidak biasa, bisa di
katakan kalau penampilannya itu sedikit mirip dengan serigala. Tanduk khasnya juga
mengecil, jadi hanya sebagian kecilnya saja yang bisa di lihat pada bagian
dahinya.
“Dia menjadi kecil.”
“Ya. Karena kemampuan ini, sudah tak
ada lagi masalah dalam menarik karavan.
“Itu memang benar.”
Benar, karavannya bisa di tarik
tanpa ada masalah. Tapi, ada satu hal yang membuat Shin tertarik sebelumnya.
“Apa dia memiliki sebuah kemampuan?”
Gruefago pada dasarnya adalah
monster yang menitik beratkan pada melemparkan diri mereka ke arah musuh.
Seperti halnya Yuzuha, dia seharusnya tidak memiliki keahlian dalam
transformasi.
“Karena dia memiliki kebiasaan
menyergap dan lebih sering melakukan serangan kejuta, dia menjadi monster
unique, dan aku pikir dia memiliki kemampuan yang sangat berguna. Kenyataannya,
dia bisa menggunakan lusi dan skill atribut lightning.”
Meskipun Shin tidak merasa nyaman
sama sekali karena hal itu, seekor monster yang tidak bisa beradaptasi sangat
tidak masuk akal.
Karena dia terlahir dari Demon essence, dia sangat yakin kalau dia akan ber-transformasi menjadi sekeletal monster.
Karena dia terlahir dari Demon essence, dia sangat yakin kalau dia akan ber-transformasi menjadi sekeletal monster.
“Aku rasa penampilannya ini cukup
lumayan untuk saat ini. Karavannya sudah di modifikasi, ayo kita kembali dan
berangkat dari sini.”
“Oke. Ayo.”
Karena hanya membuang-buang waktu
jika dia berbicara di sini, Shin memutuskan untuk kembali dan segera berangkat.
“Haa, entah mengapa ini melelahkan.”
Sangat kontras dengan Schnee yang
senang, Tiera nampaknya sedikit Lelah. Itu hal yang alami juga, tak peduli
seberapa ringannya percakapan antara Shin dan Schnee yang mereka lakukan, itu
benar-benar adalah monster yang di sebut sebagai divine beast yang berdiri di
hadapannya. Meskipun dia nampaknya terlihat jinak, tekanan atmosfir di
sekitarnya sangat tidak biasa. Kini dia sudah menjadi kecil, rasa intimidasina
berada pada tingkat yang sama dengan monster pada umumnya. Tidak aneh kalau
seseorang akan jatuh pingsan karena kuatnya tekanan dari sosok aslinya. Untuk
Shin dan Schnee yang berbicara seolah itu bukanlah apa-apa, kedua orang itu
memang sangat aneh.
Jika Tiera tidak menerima pelatihan
dari Schnee, dia pasti akan bergabung dengan kelompok yang pingsan.
“Kuu, Kukuu?”
“Guru, guruaa!”
Melihat mereka berdua berbicara
sembari meraung, semua orang hanya bisa tersenyum.
“Aku setuju dengan Tiera. Aku tidak
menyangka kalau kau akan membawa sesuatu setigkat ini juga.”
Bagi Shin, apapun itu, rasa
terkejutnya lebih kuat dari pada kelelahan. Karena ketika dia mengatakan kuda,
dia menyangka akan menjadi sesuatu yang lebih tinggi dari Grimm Horse, seekor
Wonder Horse, atau bahkan lebih tinggi dari itu, seeor Tria Horse. Untuk monster
yang di katakan sebagai standar bagi setiap player merchant, levelnya tidak
melampaui 200, karena lebih mudah untuk di kendalikan. Tak di sangka itu sangat
populer karena kekuatannya.
Akan tetapi, seekor divine beast
sudah jelas melebihi kualifikasi jika dia melihat dampaknya.
“Apa itu aneh?”
“Master, biasanya seseorang tidak
akan membawa seekor divine beast hanya untuk menarik sebuah karavan.”
“Aku hanya akan puas dengan ini.”
““Eh…””
Apa maksudnya dengan membawanya? Mau
bagaimana lagi karena suara Shin dan Tiera sangat selaras.
“Tidakkah kau berfikir kalau ini
sedikit berlebihan?”
“Tidak mungkin, kau tidak
menyukainya…?”
Wajah Schnee menjadi suram.
“Tunggu, tunggu, kenapa kau sangat
depresi?”
“Yah, Shin ‘kan sudah melakukan
kontrak dengan Element Tail, jadi kalau ini bukan seekor monster yang kuat
mungkin kau tidak akan puas?”
“Kuu? Guu-chan, tidak mau?”
“Guruu!?”
Meskipun yang di maksud oleh Shin
adalah : ‘Kau tak perlu menahan dirimu’; Schnee nampaknya mengartikannya
sebagai ‘Kau tidak puas dengan selevel ini?’. Dia menjadi sangat antusias pula.
Dan, mendengar percakapan kedua
orang itu, menjawab perkataan Yuzuha, Gruefago itu mengekspresikan
keterkejutannya. Berdasarkan ekspresi wajahnya, dia mungkin mengatakan,
“Beneran!?”. Seperti yang di duga dari seekor divine beast, dai tidak perlu
mengatakannya dengan keras apa yang di pikirkannya.
“Tidak, seekor Gruefago sudah cukup
kuat. Di samping itu, dia adalah seekor unique monster dan aku melihat sama
sekali tidak ada kekurangan.”
“Aku lega ketika kau mengatakan itu.
Aku pikir akan berguna jika monsternya secerdas orang.”
“Jadi itu artinya, dia mengerti apa
yang barusan kita katakan.”
“Guruu!”
“Serahkan padaku, katanya.”
Yuzuha dengan tepat
menyambungkannya. Sepertinya kedua monster ini ada kemungkinan saling memahami.
Lagi pula, sekelas divine beast memiliki intelejensi yang tinggi.
Lagi pula, sekelas divine beast memiliki intelejensi yang tinggi.
“Ini adalah master-ku. Usahakan
jangan kasar.”
Schnee mengatakannya sembari
memperkenalkan Shin.
“Guru!!”
“Senang bertemu denganmu.”
Shin mengatakannya sembari menepuk
kepala Gruefago. Tanpa adanya tanda tidak menyukainya, Gruefago itu menutup
matanya sebagian, menandakan kalau dia merasa nyaman.
“Ngomong-ngomong, siapan namanya?”
“Namanya adalah Kagerou.”
“Apa itu karena dia bisa menggunakan
ilusi?” (TL : Kanji 影,
berasal dari ‘幻影’
[ganei] yang berarti ilusi, yang di baca ‘kage’.)
“Ya. Apa tidak terlalu sederhana?”
“Yah, mungkin itu bagus. Aku rasa
itu nama yang keren.”
Itu memang adalah nama yang
sederhana, tetapi Shin berfikir namanya itu tidaklah buruk. Itu adalah nama
yang sering terlihat di game dan manga.
“Guruu.”
“Aku menyukainya.”
Monster ini sepertinya menyukainya
juga. Yuzuha, yang menaiki punggung Kagerou dari kepala Shin, menerjemahkannya
dengan baik. Karena kaan sangat sulit memahaminya jika hanya menggunakan raugan
dan gestur saja, itu sangat membantu.
“Kalau begitu, Kageoru. Aku akan
memberikanmu misi pertama!”
“Yaitu, menarik karavan!”
“Guruaa!!”
Membalas Shin, yang dengan
berlebihan memberitahukan monster itu, jawaban Kagerou di penuhi dengan
motivasi. Meskipun Shin khawatir kalau dia mungkin akan komplain, nampaknya dia
tidak masalah menarik karavan.
Dengan Schnee dan Kagerou yang di
tambahkan ke dalam party milik Shin, mereka kembali ke Beirun dari dalam hutan,
dan kembali ke toko di mana mereka meninggalkan karavannya. Di saat mereka
melewati gerbang, Kagerou di daftarkan sebagai monster yang merupakan partner
Schnee, sama dengan yang di lakukan oleh Shin di Bayreuth. Bagi Kagerou, karena
tubuhnya cukup besar tidak seperti Yuzuha dan penampilannya yang terlihat cukup
menyeramkan pula, di perlukan papan gantung yang menandakan “Tame” di leher
monster.
Schnee di peringati dengan keras
jika Kageoru meraung, bertindak kasar dan sebagainya, akn ada sebuah penalti
untuk itu, tapi itu tak bisa di hindari. Tidak seperti monster yang termasuk di
dalam grup kuda, dia di anggap akan bertindak liar.
Apakah membawa Kagerou bersama akan
memberikan semacam efek? Meskipun Schnee dan Tiera adalah wanita yang cantik,
tak ada pria mencurigakan yang berusaha macam-macam dengan mereka. Orang-orang
seperti berandalan biasanya memiliki kepekaan yang tumpul terhadap bahaya dan
memiliki kemampuan yang kurang dalam membaca situasi. Tetapi ketika mereka
melihat Kagerou, takkan ada orang jahat yang akan mencoba macam-macam dengan
mereka.
Dengan Yuzuha yang berada di atas
kepala Shin, mereka berfikir mungkin kalau Shin adalah Tamernya pula. Itu
adalah hal yang alami untuk seorang pria yang kuat bersama dengan 2 gadis elf
yang cantik; itulah atmosfir yang dia berikan, lagi pula semua orang memang
melihat ke arah kelompk Shin.
“Tuan pelanggan… ini juga salah satu
yang sangat luar biasa yang anda bawa.”
Sang penjaga toko terkejut ketika
melihat Kagerou yang muncul di samping Shin.
“Aku memiliki sedikit koneksi dengan
seseorang yang aku percayai.”
“Jangan bilang, apa itu adalah
wanita cantik yang tidak ku lihat kemarin?”
“Ya, begitulah.”
“Aku sangat iri denganmu nii-chan,
melihat bagaimana penampilan gadis-gadis muda itu.”
Apa yang di bayangkan oleh si
penjaga toko ketika melihat Tiera dan Schnee; pundak Shin di tepuk dengan kuat.
Meskipun si penjaga toko bertingkah terlalu sok akrab, hampir sama sekali tidak
ada perasan tidak nyaman, seperti yang di duga dari seorang merchant.
“Aku tidak memiliki hubungan seperti
itu…”
Sebelum dia menyadarinya, cara dia
di panggil berubah dari “Tuan Pelanggan” menjadi “nii-chan”. Tanpa sengaja,
bahkan dengan alasan yang kurang itu, si penjaga toko yang tersenyum itu
sepertinya sama sekali tidak mendengarkan.
Saat ini, Schnee mengubah
penampilannya dengan menggunakan skill. Dengan rambut pirang, mata merah, dan
gaya rambut ponytail, kesan yang di berikannya lebih energetik dari biasanya.
Oleh karena itu, semua tatapan
terkumpul melihatnya oleh orang-orang yang lewat, bahkan lebih dari Tiera dan
Kagerou yang di kombinasikan.
Shin menerima karavan sembari
menghela nafas, dan kemudian memasang alat kendali yang penting pada Kageoru.
Cukup memakan waktu dalam memasangnya, karena alat itu pada dasarnya di
pakaikan pada kuda, tetapi dia menyesuaikannya menggunakan skill diam-diam agar
tidak ketahuan.
“Apa terlalu kencang?”
“Guru.”
Kagerou mengangguk, memberitahu Shin
kalau dia sama sekali tidak memilik masalah. Dia sama sekali tidak merasa
terkendala, bahkan ketika Shin membawanya untuk sedikit berlari. Meskipun berat
karavannya seharusnya lebih dari yang biasanya, sepertinya sama sekali tidak
menjadi beban ketika melihat Kagerou.
“Kalau begitu, kita berangkat
sekarang?”
“Kuu!”
“Guruu!”
Sembari mendengar suara antusias
dari para monster, karavannya pun mulai bergerak dengan pelan. Apakah itu hasil
dari modifikasinya? Guncangannya benar-benar berkurang.
“Luar biasa, karavannya sama sekali
tidak berguncang.”
Tiera melebarkan matanya karena
kagum.
“Fuh, ini adalah hasil dari
modfifikasiku. Tidakkah kau senang aku melakukannya?”
“Sekarang aku tahu kalau senyaman
ini, aku takkan bisa menaiki karavan normal lagi.”
Terdapat bantal pribadi untuk duduk
untuk mereka masing-masing, jadi bokong mereka tidak terasa sakit. Dari orang
yang mengetahui guncangan dari karavan yang biasa, perbedaan kenyamanannya
seperti langit dan bumi. Apa yang di katakan oleh Tiera juga bisa di mengerti.
“Begitu, sudah di modifikasi, ya?”
Schnee juga merasa kagum ketika dia
melihat karavannya.
“Ya, pada dasarnya aku berfikir
untuk tidak menambahkan bearing tambahan, tapi aku tahu kalau itu akan
meningkat jika aku mencibanya. Aku pikir mengapa aku tidak melakukannya
pada kesempatan ini, karena sangat melelahkan di dalam karavan yang berguncang
dalam waktu yang lama.”
“Itu benar sekali. Bukankah
performanya ini lebih biak dari karavan milik Keluarga Kerajaan?”
“Aku tidak segegabah sampai terlalu
serius seperti itu juga…”
“Pada saat ini, tak ada karavan yang
tidak berguncang seperti ini.”
Schnee tersenyum seolah dia merasa
kesulitan. Berdasarkan pembicaraan mereka sebelumnya, dia sepertinya telah
mengendarai karavan milik Keluarga Kerajaan.
“Perjalanan jauh di dunia ini
benar-benar sangat sulit.”
“Ada juga masalah keamanan publik
pula. Satu langkah saja yang salah maka kau akan kehilangan nyawamu.”
Monster dan Bandit juga berbahaya,
tapi bahkan hewan liar pun merupakan ancaman yang cukup untuk orang biasa.
Untuk alasan inilah, muncullah pekerjaan yang biasa di sebut dengan bodyguard.
Untuk seseorang yang tidak bisa menyewa pengawal/bodyguard, perjalanan sangat
membahayakan nyawa mereka.”
Takkan ada masalah jika seseorang
memiliki insting berpetualang.
“Ketika Shin dan aku ada, kami
bahkan bisa melakukan sesuatu pada masalah nasional tingkat bencana.”
“Master terlalu hebat.”
Perkataan yang arogan itu tidak
dapat di pungkiri, karena itu memang adalah realitanya. Bahkan jika hanya
dengan Schnee saja, dia sudah berada pad akelas nasional dalam hal kekuatan
tempur.
“Kuu! Yuzuha juga ada di sini, jadi
tidak aka nada masalah!”
“Guruu!”
Mereka berdua setuju dengan perkataan
Schnee. Pemandangan itu terlihat seperti hewan peliharaan yang mencari
persetujuan dari tuan mereka.
“Selama itu bisa di percaya.”
Kalimat yang di katakan oleh Shin
sembari tersenyum kecut tidak terdengar karena tertelan oleh runyuhnya suasana.
“Tapi yah, bisa memodifikasi karavan
ini tanpa menarik perhatian, ini mencolok pada bagian yang berbeda.”
“Mou, mau bagaimana lagi.”
Sebagai tambahan dari Schnee dan
Tiera yang akan menarik perhatian publik, ada juga Kagerou. Tidak mungkin kalau
kelompok ini tidak akan mencolok.
Lagi pula, mereka terus menerus
terlihat oleh mata publik sampai mereka meninggalkan gerbang.
◆◆◆◆
Party Shin berangkat dari Beirun.
Kecepatan pergerakan Kagerou tidak bisa di bandingkan dengan karavan biasa,
ketika berjalan untuk sesaat, semua kehadiran orang menghilang.
“Tidak masalah kalau di sini.
Schnee, bisakah kau ke sini sebentar? Aku ingin menanyakan sesuatu.”
“Ya, apa itu?”
Shin mencari kehadiran orang lain di
sekitar, dan memanggil Schnee setelah memastikan kalau tak ada orang di
sekitar. Shin memiliki sesuatu untuk di diskusikan dengannya yang tidak boleh
terdengar oleh orang sekitar, meskipun baru saja dia mengingatnya.
“Aku benr-benar melupakannya. Apa
posisi Kagerou di Sacred Mountain?”
Jadi, dia telah lupa bertanya karena
dia terkejut denganpenampilang sang divine beast, karena Kagerou di temukan
secara kebetulan dan di bawa, Shin merasa gelisah dengan kehadirannya.
Pada dasarnya, untuk seekor devine
beast, hampir mereka semua memiliki teritori mereka sendiri, dan sangat jarang
keluar dari sana. Sebagai tambahan, masing-masing dari mereka akan diikuti oleh
bawahan mereka,. Sangat berbeda ketika di dalam game, tetapi di realita, dia
tidak bisa menerimanya begitu saja.
“Mari kita lihat. Jika aku akan
mengatakannya dalam sisi positif, ini akan menjadi sebuah symbiosis, tapi jika
aku harus mengatakannya dalam sisi negatif, maka dia pengangguran.”
“Hah?”
Karena antisipasi terlebih dahulu
mendengar jawaban yang tidak biasa, Shin tidak bisa malakukan apapun selain
menunjukka ekspresi bodoh di wajahnya.
Pengangguran.
Itu bukanlah kalimat yang bisa di
bayangkannya untuk mendiskripsikan seekor divine beast.
Symbiosis yang dia singgung
sebelumnya, kemungkinan di sana ada seekor divine beast lainnya dalam hal ini.
“Apa benar? Kagerou diizinkan untuk
hidup di daerah territorial devine beast yang lain?”
“Benar. Ada seekor monster yang
bernama Mist Garuda yang memimpin Sacred mountain, di dekat puncak gunung.
Karena hal itu, Kagerou tidak terlalu banyak membantu di sana. Dan Kagerou
nampaknya tidak memiliki pengikut juga ataupun teritorialnya sendiri.”
Ceritanya nampaknya mengarah ke arah
yang khusus. Biasanya, di dalam territorial seekor divine beast, tidak ada
divine beast lain yang muncul. Karena ini sudah bukan game lagi, hal itu
memungkinkan, tapi jika begitu kejadiannya, Shin merasakan perasaan kuat kalau
ada hal yang salah.
“Aku cukup mengerti karena kita bisa
saling memahami melalui Mind Chat. Aku tidak terlalu memahami Kagerou sejelas
Yuzuha, tetapi kita bisa membandingkannya dengan informasi yang aku ketahui.”
“Begitu ya. Yuzuha, bisakah kau
menanyakannya?”
“Kuu, serahkan padaku.”
Yuzuha, yang bisa berkomunikasi
dengan jelas, bertanya mengenai keadaan Kagerou. Percakapan yang terdengar
seperti “Guruguru”, “Kuukuu” berlangsung selama beberapa menit.
Apa dia sangat tertarik dengan
percakapan itu? Tiera juga duduk di dekat kursi kusir. Tidak lama kemudian,
Yuzuha kembali kepada Shin.
“Aku paham.”
“Yosh, ayo segera kita dengarkan.”
“Biar ku lihat. Apa itu Mist Garuda
saat ini? Meskipun dia menguasai sacred mountain, aslinya setengah dari wilayah
itu adalah milik ibu Kagerou. Akan tetapi, ibunya di bunuh oleh para petualang,
dan hanya Kagerou yang bertahan hidup.”
“Petualang, ya?”
Shin melakukan hal yang sama ketika
masih di era game, jadi dia merasa malu.
Tentu saja, dia tidak bermaksud
memburu divine beast tanpa berfikir di dunia ini.
“Dia benar-benar matia-matian kabur
untuk menyelamatkan diri, dan kemudian, dia di tolong oleh seorang gadis elf.
Setelah itu, dia berusaha semampunya dan menjadi kuat, meskipun setelah dia
kembali ke sacred mountain, dia tidak bisa membantu dalam perang, karena
territorial ibunya telah hilang.”
“Elf ya? Tepat sekali, ketika aku
bertemu dengannya, sangat sedikit rasa permusuhan yang ditunjukkannya padaku.”
Apa dia mengingat waktu dia bertemu
dengan Kagerou pertama kali? Schnee mengangguk paham.
“Apa dia menyerah tanpa melawan?”
“Meskipun kami sedikit melakukan
pengujian, adapun itu, itu hanya sampai pada tingkat mengetes kemampuan
masing-masing.”
Nampaknya, tanpa perlu menunjukkan
kekuatan mereka sepenuhnya, mereka sepertinya mampu memahami kekuatan
masing-masing.
“Schnee sangat kuat dan memiliki
aroma yang nostalgic yang melekat padanya, itulah alasan mengapa dia ikut
dengannya.”
“Aroma yang nostalgic?”
“Dia mengatakan kalau itu adlaah
aroma yang mirip dengan aroma Tiera.”
“Eh?”
Sebuah jawaban yang tak di sangka
muncul. Shin, yang mendengarnya, memiliki ide yang muncul secara kebetulan.
“Gadis Elf yang menolongnya… apa
mungkin adalah Tiera?”
“Kuu, sepertinya begitu.”
Ini benar-benar perkembangan seperti
di dalam manga, tetapi hal seperti itu benar-benar tidak di sangka di dunia
nyata. Jika Shin tidak muncul, kemungkinan takdir mereka mungkin takan saling
terhubung.
“E-tto, aku tidak tahu kapan hal
seperti itu terjadi…”
Tiera mengatakan itu sembari menutup
matanya untuk mencari ingatan di mana dia menolong Kagerou. Sepertinya dia
tidak bisa langsung mengingatnya.
“Guru.”
“Dia mengatakan kalau itu terjadi
sekitar 100 tahun yang lalu.”
“Itu ketika aku masih kecil… nah
sekarang aku baru ingat, aku memang menolng seekor anak anjing yang terluka.”
Informasi dari umur Tiera nampaknya
bisa di tebak, tetapi karena kondisinya, Shin tidak menggalinya lebih dalam.
Meskipun agak sulit menghubungkan
anak anjing dengan sosok Kagerou yang sebenarnya, dia kemungkinan tidak
memiliki penampilan yang brutal ketika Kagerou masih kecil. Dia bisa
memahaminya karena dia mengurangi ukuran tubuhnya agar bisa menarik karavan.
“Kalau aku tidak salah, dia memiliki
luka yang sangat parah. Sangat mustahil jika aku melakukannya sendiri, jadi aku
meminta ibuku membantu.”
“Guru.”
“Sang benefaktor, katanya.”
“Dan kau memilih untuk di jinakkan?
Bahkan mskipun kau akan berakhir takkan bisa bertemu dengan Tiera?”
Shin mengungkit kegiatan yang di
lakukannya terburu-buru itu; meskipun dia mengkuti aromanya, dia mungkin takkan
bertemu dengan Tiera lagi.
Berdasarkan Yuzuha, dia sepertinya
mengerti kalau dia tidak akan bisa menang, meskipun dia melawan Schnee.
Itu dia masalahnya, dia memutuskan untuk mempercayai intuisinya.
Itu dia masalahnya, dia memutuskan untuk mempercayai intuisinya.
Ngomong-ngomong, alasan dia
membiarkan Shin mengusapnya dengan tenang pula, adalah karena dia merasakan
sejumlah kekuatan yang Shin sembunyikan. Bahkan jika dia membatasinya
menggunakan skill agar kemampuannya yang sebenarnya tidak ketahuan, dia
sepertinya tidak bisa menutupinya sepenuhnya jika di hadapan seekor monster
sekelas Kagerou. Kagerou merasakan perasaan intimidasi yang sangat kuat yang
tiada tandingannya, bahkan di bandingkan dengan Schnee, begitulah yang Yuzuha
beritahukan kepada mereka mengenai apa yang di katakan oleh Kagerou.
“Jadi itulah mengapa dia sangat
menurut.”
Tepat, dia tidak akan membiarkan
manusia yang tidak familiar menyentuhnya seperti itu. Meskipun sepertinya tidak
ada masalah dengan anggota saat ini.
“Kalau begitu, apakah aku harus
memindahkan kepemilikan master kepada Tiera?”
“Apa itu tidak masalah? Untuk
levelnya dan semacamnya?”
“Jika orangnya sendiri menerimanya,
takkan ada masalah. Itu sudah di buktikan.”
Meskipun Shin mengutarakan
keraguannya, sepertinya itu tidak masalah.
“Ano~, master. Aku tidak memiliki
job Tamer, jadi melanjutkan percakapan ini tidak akan ada gunanya.”
Tentu saja, sebuah skill sepsial di
butuhkan untuk menjalin kontrak. Dan hanya seorang Tamer yang bisa
melakukannya.
“Kalau begitu, aku memikirkan
mengenai kontrak yang tidak biasa, ketimbang mengatakannya memindahkan.
Kontraknya di batalkan secara sementara dan kemudian di buat lagi, benar ‘kan?”
Shin bertanya.
“Benar. Karena seekor monster yang
di bebaskan dari kontrak akan kembali ke alam liar, dia bisa membuat kontrak
lagi dengan Tamer yang lain.”
Meskipun itu sangat jelas, dunia ini
adalah dunia nyata. Jika ini adalah sebuah game, takkan ada hal seperti itu.
Itu sama halnya seperti pemikiran kalau seekor monster akan kembali ke alam
liar setelah membatalkan kontrak, tetapi hal seperti melakukan kontrak ulang
adalah hal yang mustahil. Setelah pesan mengenainya yang telah kembali ke alam
liar, 2 karakter menghilang.
Seperti yang di singgung oleh Shin,
dia tidak akan menghilang seperti ketika di dalam game.
“Tidak, seperti yang sudah ku
katakan, aku tidak memiliki job tersebut.”
Tiera sama sekali tidak menangkap
maksudnya.
“Tidak masalah. Dengan metode ini,
Tiera tidak membutuhkan job yang di perlukan.”
“E-tto, apa maksudmu?”
Tiera kebingungan mendengar
perkataan Schnee. Alasan kebingungannya adalah karena dia tidak tahu syarat
untuk mendapatkan job tersebut.
Di dalam THE NEW GATE, terdapat 3
cara utama untuk mendapatkan Tamer job.
- Menerima aplikasi kontrak dari pihak monster, yang sangat sulit untuk terjadi. (TL : Monster mengajukan kontrak kepada Tamer, dan player meneriamanya.)
- Mewarisi skill tersebut, 【Kontrak Master dan Servant】 dari player lain, dan di saat yang sama mendapatkan job tersebut.
- Menyelesaikan quest untuk mendapatkan job tersebut.
Dalam kasus Tiera, hal itu jatuh
pada kokndisi nomor 1. Meskipun mereka harusnya bertarung sampai Kagerou
tersudutkan, Kagerou tidak tertarik untuk bertarung, jadi kontraknya menjadi
seperti itu. Shin memahaminya karena karakter dengan “Kemungkinan Sangat
Rendah” termasuk di dalamnya. Hanya ada beberapa player yang mendapatkan job
tersebut dengan metode nomor 1 di masa game. Bahkan Cashmere dari Guild Rokuten
tidak mengalami hal ini, kurang lebih dia menyadari kemungkinan yang rendah itu
sampai pada tingkat tertentu.
Meskipun itu terlihat seperti sedikit cheat, tak ada keuntungan secara khusus juga.
Meskipun itu terlihat seperti sedikit cheat, tak ada keuntungan secara khusus juga.
Oleh karena itu, hampir kesluruhan
para player menerima skill tersebut dari kenalan, atau mendapatkannya langsung
melalui quest.
“Benar sekali, jadi aku bisa
melakukannya juga.”
Tiera setuju setelah menerima
penjelasan dari Schnee.
“Jadi, ayo kita selesaikan ini
dengan cepat. Kagerou, berhenti.”
Karavannya berhenti bergerak, dan
semua orang turun untuk saat ini. Alat untuk menarik karavan di lepaskan dari
Kagerou, dan dia kembali berubah ke wujudnya semula.
“Pertama, aku akan mengakhiri
kontrak.”
Ketika Schnee mengatakan itu, dia
mengulurkan tangannya, dan Kagerou menundukkan kepala dan menyentuh tangan
Schnee.
“Cahaya di masa depan Engkau.”
“Guru…”
Schnee mengutarakan kalimat
pembatalan kontrak. Kemudian cahaya redup menyelimuti Schnee dan Kagerou, dan
menghilang setelah beberap saat. Dengan ini, tanda kontrak yang terukir pada
mereka berdua menghilang.
“Sekarang giliran Tiera.”
“Ba-Baik!”
“Guruu…”
“Ti-Tidak masalah. Aku bisa
melakukan ini.”
Dengan senyuman kepada Kagerou yang
meraung karena khawatir, Tiera menenangkan dirinya. Tak ada rasa permusuhan
sama sekali dari Kagerou. Mata itu juga, ketika di lihat dengan seksama,
mengkhawatirkan Tiera yang gemetaran. Dia mengambil nafas dalam-dalam, dan
melihat lurus ke arah Kagerou. Sesaat kemudian, sejumlah informasi mengalir ke
dalam kepalanya. Sebuah cahaya keemasan menyelimuti tubuh Tiera, dan menghilang
setelah beberapa saat.
Dengan arahan dari skill yang di
dapatkannya, Tiera mengutarakan kalimat kontrak.
【Master
and Servant Contract】
was originally a skill used on a partner who was already weakened
substantially. Since there was a huge level difference too, Shin judged that
there might be an unexpected burden on the body.
“Aku, ingin berjalan bersama
engkau.”
“Guru…”
Kagerou meraung untuk menjawab
kalimat Tiera. Di saat yang bersamaan, Tiera dan Kagerou, di masing-masing
lengan kiri mereka, sebuah tato dengan gambar bunga yang sama, muncul.
“Itu… oops.”
Pola dari tato tersebut memberikan
riak di dalam ingatan Shin untuk sesaat.
Tetapi karena Tiera limbung setelah
itu, pikiran Shin tadi teralihkan, dan dia menangkapnya ketika akan jatuh.
Karena hal itu, perasaan ganjil yang di rasakannya, menghilang bersamaan dengan
ombak.
“Apa kau tidak apa-apa?”
“Maafkan aku, entah mengapa aku
kehilangan kekuatanku.”
【Kontrak
Master dan Servant】
pada dasarnya adalah adalah skill yang di gunakan kepada partner monster
setelah di lemahkan secara substansial. Karena terdapat juga perbedaan level
yang sangat besar, shin merasa kalau terdapat beban yang tidak di sangkanya
pada tubuh Tiera.
Shin membiarkan Tiera yang kelelahan
untuk beristirahat di atas kanopi, dan memasang alat untuk menarik karavan pada
Kagerou lagi.
Meskipun Kagerou mengkhawatirkan Tiera, ketika Shin mengatakan kalau dia akan baik-baik saja kalau dia sudah istirahat, karena orangnya sendiri sangat jarang kelelahan, Kagerou pun mulai dengan patuh menarik karavannya.
Meskipun Kagerou mengkhawatirkan Tiera, ketika Shin mengatakan kalau dia akan baik-baik saja kalau dia sudah istirahat, karena orangnya sendiri sangat jarang kelelahan, Kagerou pun mulai dengan patuh menarik karavannya.
“Hei, Schnee. Ketika kau memindahkan
Kagerou kepada Tiera, apa itu untuk melindunginya?”
Karavannya bergerak maju, dan kurang
lebih 20 menit telah berlalu. Shin memastikan kalau Tiera masih tertidur, dan
membuka mulutnya.
“Benar. Seperti yang kau katakan.”
Schnee kemungkinan mengetahui kalau
dia mungkin akan ditanyakan pertanyaan itu. Tanpa terlalu terkejut, Schnee
menjawabnya.
“Setelah ini, kita tidak akan selalu
berada dekat satu sama lain.”
Schnee mengatakannya dengan nada
yang datar. Ini terasa seperti salah satu alasan mengapa dia menjinakkan
Kagerou sejak awal.
Schnee akan mengikuti Shin, tetapi
untuk Tiera, dia tidak perlu mengikuti Shin. Meskipun dia membawa Tiera dengan
sedikit memaksa kali ini, Schnee bermaksud membiarkannya bebas setelah urusan
ini selesai. Semuanya terserah pada Tiera bagaimana dia akan meneruskan
hidupnya.
Akan tetapi, kalau dia bergabung
dengan Shin atas tindakannya sendiri, akan ada resiko berbahaya karena
pertempuran dalam waktu lama. Saat ini, level Tiera adalah 59. Meskipun
levelnya sudah meningkat sedikit, dalam pertempuran melawan monster dan para
bandit sampai pada tingkat tertentu, levelnya tersebut masihlah sangat rendah.
Itu tak perlu di katakan lagi karena statnya juga akan sama halnya pula. Bahkan
Rashia, yang melakukan leveling bersama Shin dan Wilhelm, memiliki level yang
lebih tinggi. Equipment yang di butuhkan untuk menutupi hal tersebut juga
sangat terbatas.
Itulah alasan mengapa 【Kontrak Master dan Servant】. Orang yang menjadi masternya akan
bisa memanggil monster mereka kedekat mereka dalam sekejap. Tingkat resiko
terjadinya bahaya pun akan berkurang jika Kagerou ada di sana.
Di atas semua hal itu, jika Tiera
ketahuan sebagai pegawai dari Tsuki no Hokora, jaminan untuk saat itu juga di
butuhkan. Tak peduli seberapa banyak dia menaikkan levelnya, jika seorang
chosen one muncul, sangat mustahil bagi Tiera untuk mengatasinya sendirian.
Jika Kagerou melakukan usaha yang serius, maka kemungkinan akan berakhir dengan
berlebihan, bahkan jika melawan seorang chosen one. Tetapi seseorang pasti
menyangka kalau lawan akan menggunakan cara apapun, jadi tak perlu untuk
menunjukkan belas kasihan.
Dan juga, jika itu Tiera, Kagerou
tidak akan di gunakan untuk melakukan kejahatan.
Bagi Schnee, kehidupan macam apa
yang akan di pilih oleh Tiera, meskipun dia memutuskan untuk menggunakan metode
mengatasi, tak di sangka kalau ini di selesaikan dengan sangat mudah. Tentu
saja, karena memungkinkan bagi Schnee untuk melakukan sesuatu untuk Tiera
secara tidak langsung, tindakan mengatasi yang lain mungkin akan di butuhkan.
“Padahal aku sama sekali tidak
menyangka kalau semuanya akan menjadi seperti ini.”
“Itu… untuk seorang elf biasa yang
bisa menjinakkan seekor divine beast, biasanya tidak akan ada seorangpun yang
akan melakukannya. Meskipun, aku juga sama sekali tidak menyangka kalau kau
akan membawa seekor divine beast untuk menarik karavan juga.”
“Sebenarnya aku mengincar Mist
Garuda.”
“Bukannya dia adalah peringkat
teratas di sacred mountain? Itu akan membahayakan ekosistem atau teritorialnya
dalam banyak hal, kau harus menghentikan hal itu.”
Memang, membawa pemimpin dari sebuah
territorial akan menjadi masalah.
“Jika Tiera memilih jalur yang
berbeda dari kita, aku akan berusaha mencari monster lain lagi.”
“Kau tidak perlu terlalu terpaku
pada divine beast juga, ya ‘kan? Kau terlihat seperti akan melakukan hal
seperti ini lagi di lain waktu.”
Hal seperti ini, pastinya adalah
Kagerou.
Schnee sebenarnya tidak
mengincarnya, dan benar-benar bertemu dengannya murni karena kebetulan. Akan
tetapi, sebaliknya itu adalah insting manusia kalau curiga kalau segala halnya
terjadi dengan lancer sampai saat ini. Pada rentetang kejadiannya, Shin
merasakan semacam takdir buatan.
Shin bertanya kepada Schnee untuk
mencari pengganti kuda, dan Schnee bertemu dengan divine beast yang memiliki
hubungan dengan Tiera. Divine beast tersebut teringat akan Tiera dari aroma
yang melekat pada Schnee, yang merupakan seorang High Elf, dan mengikutinya
dengan patuh. Dan kemudian, dia kemudian membuat ontrak dengan Tiera.
Kejadian tersebut terlalu berlebihan
untuk sebuah kebetulan biasa.
“Sungguh, semuanya berjalan seperti
sesuai yang sudah di atur, itu membuatku tidak nyaman.”
“Lagi pula itu juga bukan pertanda
buruk.”
Jika dia melihatnya dari sisi
baiknya, bisa di katakan kalau dia di arahkan ke sana. Tergantung dari sudut
pandangnya, meskipun dia sedang menari di atas telapak tangan seseorang, dia
tidak bisa membuat kesimpulan berdasarkan situasi saat ini.
“Itu dia! Itu yang aku maksud.
Bagaimana aku harus mengatakannya… pada dasarnya jika ini dendam, ini bahkan sesuatu
yang sangat aneh karena aku bahkan tidak bisa melihat maksud dan tujuannya.”
“Dalam hal kekuatan tempur, tak ada
sama sekali kekurangan pada kita, ya ‘kan?”
Saat ini, mereka tidak memiliki
kekurangan yang sangat besar. Tetapi, hanya untuk saat ini saja.
“Yah, aku tidak akan mengerti juga
meskipun aku memikirkannya.”
“Jika sesuatu terjadi di luar
dugaanku, aku tidak akan bisa melakukan apapun selain berusaha menyelesaikannya
langsung.”
“Mau bagaimana lagi, ya? Seperti
yang aku katakan sebelumnya, masih belum terlalu lama semenjak aku datang ke
dunia ini. Dalam beberapa kasus, mungkin akan ada situasi di mana aku takkan
bisa membuat keputusan.”
“Kau benar. Karena banyak hal yang
berbeda dari sebelumnya, penyesuaian mungkin akan sulit.”
“Dan kalau boleh jujur, aku akan
bergantung pada Schnee kalau semuanya menjadi sangat berbahaya. Jadi mohon
bantuannya jika saat itu tiba.”
“!!… Serahkan padaku!”
Aku akan bergantung pada Schnee.
Ketika Schnee mendengar kalimat
tersebut, dia berhenti bergerak seolah di sambar petir. Dan setelah selang
beberapa saat dai terdiam, dia menjawabnya dengan nada yang kaku. Ekspresi
tersebut yang di penuhi dengan kebulatan tekad hanya lebih mencerahkan wajah
cantiknya lebih cerah.
Karena dia di andalkan, Shin merasa
kalau itu hal yang bagus menunjukkan beberapa motivasi. Tetapi kalimat Shin
nampaknya menjadi lebih efektif dari yang di duganya.
Ketika dia melihat di antara celah
rambutnya, telinganya yang panjang, yang merupakan ciri khas dari seorang elf,
terkadang berkedut dan bergetar, dan pipinya juga sedikit berwarna merah.
Bibirnya berkedut seolah dia menahan sesuatu, dan ketika Shin melihatnya lebih
dekat, dia menyadari kalau sudut mulut Schnee juga terangkat.
“Schnee? Apa kau baik-baik saja?”
Shin terkejut menyaksikan ekspresi
yang tak terduga dari Schnee. Meskipun dia bermaksud memahami perasaan Schnee
terhadap dirinya, dia tidak menyangka kalau reaksi seperti ini akan muncul.
Mengatakan kalau dia akan bergantung pada Schnee, yng dia maksud juga adalah
termasuk Tsuki no Hokora yang di bawa olehnya, Tiera, dan monster-monster yang
menemaninya, karena dia berfikir kalau itu akan membuat perbedaan yang besar
ketika sesuatu yang darurart terjadi.
Tentu saja, takkan ada yang
menyaingi rasa tergantung Shin kepada Schnee, tapi apakah dia mengaktifkan
saklarnya? Shin merasa cemas.
“Aku baik-baik saja. Tak ada masalah
sama sekali…….serangan mendadak itu, sangat curang.”
Sementara dia menjawab Shin, Schnee
melepaskan emosinya dengan suara yang samar. Suaranya tertutupi oleh suara dari
karavan yang bergerak, jadi itu tidak terdengar oleh telinga Shin.
Schnee juga adalah seorang gadis.
Kepada rekan yang di sayanginya, itu adalah hal yang mustahil baginya utnuk
tidak bahagia ketika dia di beritahu kalau dia akan di andalkan dan sebagainya.
Dia juga di perhitungkan. Sudah
berapa lama dia menunggu utnuk saat ini terjadi. Kebahagiaan yang kemudian
meletus itu, takkan ada seorangpun yang bisa memahaminya. Kebalikan dari
motivasi, wajah yang hampir meletus menjadi senyuman itu di tahan dengan kuat.
Entah mengapa, dia menahannya sekuat mungkin.
“Yah, itu. Tolong bantuannya.”
Dengan mata yang berkaca-kaca dan
wajah yang memerah, di pasngkan dengan nuansa romantis aneh yang muncul, ketika
dia melirik ke arah Schnee, Shin memberikan perintah kepada Kagerou.
Kecepatannya saat ini adalah 1.5 kali lebih cepat dari karavan biasa dan kini
di lipat gandakan, dan pemandangan di sekeliling mereka mengalir lebih cepat.
Angin yang menerpa wajah mereka menjadi lebih kuat pula.
Sembari memikirkan kalau hal yang bagus
jika wajahnya tidak memerah, Shin menatap ke depan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar