The New Gate Volume 3 Chapter 2 Part 1 - Sekkinokyou

Latest

Fans Tranlation LN/WN Bahasa Indonesia

Minggu, 06 Agustus 2017

The New Gate Volume 3 Chapter 2 Part 1




Volume 3 Chapter 2 – Part 1

Shin dan yang lainnya menunggu sekitar 10 menit sembari menjaga karavan. Lalu Gaien dan Nack kembali. Sosok dari pepmimpin bandit itu sudah tidak terlihat. Dia sepertinya sudah di bereskan karena tak ada gunanya membawanya hidup-hidup.


Semuanya naik kembali ke atas karavan dan mencoba mnutupi keterlambatan yang di sebabkan oleh para bandit, jadi kecepatannya sedikit bertambah. Nack bertanggung jawab sebagai pengemudi, sehingga Gaien lah yang menjelaskan informasi yang di dapatkan kepada Shin dan yang lainnya.

“Dengan kata lain, mereka menginginkan barang yang di bawa oleh Nack-san?”

“Itu benar. Nampaknya itu berhubungan dengan masalah gereja. Tetapi mereka tidak di beritahukan apa barang tersebut.”

“Mereka tidak tahu apa yang di perintahkan untuk mereka ambil?”

Tsubaki bertanya.

“Yah. Oleh karena itu, setelah membantai pengawal, bersamaan dengan kusirnya, mereka akan mencuri karavannya.”

Shin, yang mendengar cerita tersebut, langsung berfikir kalau Rashia mungkin terkait dengan kasus ini. Penetapan Rashia sebagai pendeta hanya akan valid ketika telah di akui secara resmi oleh pihak gereja. Oleh karena itu, tanda buktinya, dokumen penting, dan sebagainya mungkin akan di kirimkan.

Klien yang memintanya, tanpa memberitahukan tujuannya kepada para bandit, di saat yang bersamaan juga berusaha menghindari agar tidak terdeteksi. Meskipun itu hanya tebakan semata, ketika dia melihat tempatnya, di mana yang lain tidak mempertanyakan apa yang Nack bawa, tidak di ragukan lagi kalau itu adalah sesuatu yang penting. Ada sangat banyak kemungkinan seperti itu.

Ketika Shin memikirkan hal itu, bagi Nack yang memiliki Grimm horse secara kebetulan, yang kecepatan mengantarnya lebih cepat di bandingkan dengan pedagang pada umumnya, dan juga memiliki pengawal, sepertinya merupakan penafsiran yang benar.

Setelah itu, tanpa menemui bandit lagi sama sekali ataupun di serang oleh para monster, kelompok mereka tiba di Beirun.

Karavan yang di tarik oleh Grimm Horse melewati gerbang.

Banyak karavan yang melewati gerbang dengan cara yang sama. Sangat padat, tapi itu masuk akal karena dipadati oleh orang-orang.

Beirun adalah sebuah negeri kecil, dan mirip dengan negeri-negeri di sekitarnya. Benua Eltnia memiliki bentuk dengan dua benua yang saling terhubung, dan Beirun terletak diantara keduanya. Karena lokasinya yang sangat strategis, mereka mungkin akan di serang oleh negara besar, jadi mereka bekerja sama dengan membentuk aliansi untuk mencegah invasi dari negeri lain. Karena setiap negeri memiliki seorang chosen one, di katakan kalau kekuatan militernya bahkan melampaui kekuatan dari negera besar.

“Terima kasih atas bantuan kalian, jika ada kesempatan lain, aku akan meminta request lagi kepada kalian.”

Mereka melewati gerbang dan berjalan beberapa saat di sepanjang jalan, dan karavannya berhenti di depan toko barang bekas.

Tidak seperti pedagang pada umunya, Nack mengatakan rasa terima kasihnya dengan kata-kata, dan menyerahkan bukti telah di selesaikannya request kepada Gaien. Beginilah cara menerima hadiahnya, ketika sudah di daftarkan di guild.

“Baiklah kalau begitu, aku akan pergi ke Kilmont setelah ini, apa yang akan kalian lakukan?”

Gaien memulai topik setelah menerima bukti penyelesaian request dari Nack di sepanjang jalan. Kilmont di pimpin oleh seorang Dragon King, sebuah negeri para Dragnil.

Nama resminya adalah Dragon Empire, Kilmont.

Dari cerita Schnee, itu adalah negeri dari support karakter no.4 Shin, High Dragnil Shibaid.

“Aku juga punya urusan di Kilmont.”

“Tiera dan aku memiliki urusan di Falnido.”

Gaien dan Tsubaki sepertinya memiliki tujuan yang berbeda dari Shin dan Tiera.

“Fumu, ini adalah perpisahan yang luar biasa lagi.”

“Aku tahu kalau ini seperti kombinasi.”

Bertemu dan berpisah adalah bagian dari petualangan. Gaien dan Tsubaki sepertinya pergi ke Kilmont untuk request pengawalan lainnya kali ini. Ngomong-ngomong, sebelum mereka bertemu dengan Shin dan Tiera, mereka sudah menerima beberapa request yang sama beberapa kali.

Setelah menerima hadiahnya, masing-masing dari mereka menyampaikan pesan, “Ayo kita bertemu lagi lain kali” dan “Panggil aku jika kau melihatku”, dan memulai perjalanan mereka menuju ke Kilmont. Meskipun itu hanya sederhana, karena itu adalah hal yang sering terjadi pada para petualang yang akan bertemu dalam request yang berbeda, mereka harus lebih praktikal jika terjadi hal seperti itu.
“Jadi, bagaimana kita akan melanjtukannya setelah ini? Apa kita akan menggunakan karavan juga?”

“Jika aku tidak salah, dengan menggunakan kuda biasa akan memakan waktu sekitar setengah bulan, dan dengan karavan akan memakan 2 bulan, yang mana harus kita pilih.”

“Jaraknya sangat jauh setelah aku memikirkannya kembali.”

Setelah berpisah dari Gaein dan Tsubaki, Shin dan Tiera berbicara mengenai transportasi yang akan mereka gunakan. Ada juga pilihan untuk berjalan kaki, tetapi mereka tidak segitu miskinnya sampai tidak bisa menaiki karavan. Meskipun Shin lebih cepat jika dia berlari, dia tidak bisa selamanya menggendong Tiera. Setelah memikirkannya lebih jauh, Shin memutuskan untuk membeli karavan. Dengan begitu, Shin dan Tiera bisa melanjutkan perjalanan bahkan setelah Schnee bergabung dengan mereka. Tak ada ruginya dengan membeli satu. Itulah mengapa Shin dan Tiera mengunjungi toko yang menjual karavan untuk perjalanan, yang di kenalkan oleh guild.

“Bagaimana aku harus mengatakannya, semua performanya terlihat sama, bahkan yang memiliki performa tertinggi.”

“Tidak tidak, tuan pelanggan, ada alasan untuk hal ini.”

Kepada Shin, yang bergumam sembari melihat-lihat di dalam toko, sang penjaga toko, yang datang mendekat, menjawab.

“Benarkah?”

“Ya. Sejumlah besar karavan di beli oleh negara beberap saat yang lalu. Yang tersisa di sini di buat dari bahan yang tersisa, karena kami harus mempersiapkan jumlah yang di butuhkan, ini akhirnya menjadi barang yang memiliki performa yang sama. Tergantung dari bahannya, performanya akan menjadi sedikit lebih baik.”

“Begitu ya, bahannya ya.”

Dari penilaian Shin, kualitasnya tidak sebagus itu, tapi mau bagaimana lagi. Shin mengingat kembali karavan yang di gunakan oleh Nack. Meskipun penampilannya tidak terlalu bagus karena lebih menekankan pada alat transportasi barang, dan untuk bahannya, salah satu bahan yang terbaik memang di gunakan. Sesuatu harus di lakukan mengenai guncangannya, jadi mereka tidak perlu menderita karena hal itu. Tentu saja, itu tidak berarti kalau dia tidak puas dengan segala hal.

“Yang satu ini… hanya butuh sedikit di strukuturisasi ulang.”

“Tunggu sebentar, apa aku baru saja mendengar hal yang buruk barusan?”

Tiera menaruh tangannya di bahu Shin yang sedang bergumam. Dan kini dia sudah mengetahui dari pengalamannya, dia menyangka kalau itu tidak akan menjadi hal yang bagus. Meskipun wajahnya tertawa, tetapi matanya tidak.

“Apa maksudmu?”

“Itu memalukan. Aku tahu kalau kau berbohong. Katakan sekarang. Apa yang akan kau lakukan kali ini?”

“Kenapa kau terlalu waspada? Aku hanya ingin meningkatkan pergerakan rodanya saja, dan mengurangi guncangannya sedikit.”

Anti guncangan bisa mengurangi beban pada kuda yang menarik karavan. Biasanya, dia tidak ingin triknya di ketahui, jadi penampilan luarnya tidak akan terlalu banyak berubah. Seseorang harus menaiki karavannya untuk bisa merasakan perubahannya.

“Benarkah? Itu tidak akan terbang ke langit dan bergerak tanpa kuda?”

“Tentu saja tidak!!”

Shin tidak mengatakan, “Itu tidak mungkin bisa di lakukan.” Tetapi karena desain karavan adalah di luar keahliannya, hal itu tidak akan mudah.

Tetapi, karena per dan rodanya termasuk dalam pekerjaan blacksmith, akan lebih mudah untuk mulai mengerjakan pada bagian itu terlebih dahulu.

“Yah, tidak masalah kalau kau hanya melakukan sejauh itu.”

“Akan lebih baik jika tidak terlalu mencolok. Bukankah aku belajar, meskipun sedikit?”

“Jika saja bukan kau yang mengatakannya, aku akan mempercayainya.”

“Itu jahat sekali.”

Tidak bisa membantah sangatlah menyakitkan.

“Kalau begitu, kereta kudanya bisa di desain lebih jauh lagi?”

“Hanya sedikit karena ini bukanlah kehalianku, tetapi lebih baik daripada tidak sama sekali.”

“Jika lebih baik dari milik Nack-san, itu akan di terima.”

Nampaknya, Tiera juga terganggu dengan guncangan dari karavan. Kereta kuda yang di naiki oleh para bangsawan sangat jarang berguncang, itulah yang di ketahui Tiera dari percakapannya dengan seorang petualang yang datang ke toko. Jadi, dia berfikir dia seharusnya menerima desain dari Shin jika dia bisa membuat kereta kuda seperti itu.

Meskipun guncangannya juga di minimalisir di karavan milik Nack pula, itu sangat sulit bagi Tiera yang tidak terbiasa dengan hal itu.

“Sudah cukup dengan mendesain ulangnya, karavan mana yang akan di beli? Sejujurnya, aku tidak tahu mana yang bagus.”

“Pertama-tama, aku menginginkan ruang yang cukup untuk tidur di dalam. Kurang lebih seperti itu.”

Shin memikirkan jumlah orang dan barang-barang yang akan mereka bawa, dan menunjuk karavan terbesar yang ada di toko.

“Itu benar. Master akan datang juga, jadi kita juga harus memikirkan karavannya agar bisa membawa barang bawaan dalam jumlah besar.”

Tiera juga setuju, mengenai karavan itu yang tidak memiliki masalah dalam hal jumlah orangnya.

Dan juga kudanya harus kuat agar bisa menarik berat karavan itu, yang terburuknya, dia harus meminta Yuzuha untuk menarik karavannya. Kemampuan transformasinya itu memang sangat berguna.

“Terima kasih atas pembeliannya! Ngomong-ngomong, tuan pelanggan, apakah anda sudah memiliki kuda untuk menarik karavannya?”

“Belum, aku akan pergi membelinya setelah ini.”

“Apa ini adalah pertama kalinya anda membeli kuda?”

“Ya. Itu benar.”

“Jika begitu, ini adalah salah satu saran untuk pelanggan yang baru saja melakukan pembelanjaan besar. Kaki dari kudanya haruslah sangat kuat. Meskipun akan berbeda jika menggunakan mereka dalam jumlah yang banyak; jika hanya menariknya dengan seekor kuda saja, karavannya akan sedikit lebih berat.”

Kemungkinan, sekumpulan kuda akan bagus. Mengingat jumlah orang yang akan naik di dalam karavan, Shin berfikir kalau tipe seperti itu akan lebih baik.

“Mengenai masalah itu, bagaimana jika menggunakan monster untuk menarik karavannya? Karena aku mengenal seseorang yang melakukan hal seperti itu.”

“Yah, horsepower-nya benar-benar berada di tangkat yang berbeda. Meskipun harus di jinakkan terlebih dahulu, apa anda belum pernah mendengar kalau itu adalah hal yang sulit?”

“Tentu saja. Terima kasih atas informasinya.”

Dia berterima kasih kepada pemilik toko yang memberikan saran kepada mereka dan pergi meninggalkan toko. Tujuan mereka selanjutnya; sebuah toko yang menjual kuda.

“Selanjutnya adalah…hmm? Suara ini.”

Ketika Shin mengambil langkah maju untuk membeli seekor kuda, sebuah suara ‘Ding’ terdengar di telinganya. Itu adalah ringtone ketika memberitahukan sebuah voice chat, yang sudah di aturnya sbeelumnya. Karena pengoperasiannya sama sekali tidak berubah semenjak era game, dia menerima panggilannya tanpa terlalu memikirkannya.

“(Halo, ini dengan Shin. Keras dan jelas.)”

“(Ini dengan Schnee. Request di sini telah selesai. Di mana kau sekarang?)”

“(Kami ada di Beirun. Aku bermaksud pergi ke Falnido menggunakan karavan setelah mendapatkan kuda.)”

Karena itu adalah waktu yang pas, Shin mengatakan lokasinya saat ini dan karavn yang baru saja dia beli.

“(Begitu ya. Kalau begitu, aku akan menangkap seekor monster. Aku rasa aku akan tiba di Beirun dalam sehari, bisakah kau menungguku di sana?)”

“(Aku mengerti. Nah baru saja kau menyinggungnya, kau jugat ternyata seorang Tamer.)”

Di saat ketika Shin di sarankan untuk mendapatkan job tersebut oleh Tamer dan Summoner di Rokuten, Cashmere, dia juga di temani oleh Schnee. Schnee mendapatkannya ketika Shin juga mendapatkannya. Meskipun dia belum pernah melakukan Taming satupun sampai saat ini, tak disangka ternyata sangat berguna di saat yang tak terduga.

“(Ya, tunggu saja, karena aku akan membawakan hewan yang terkuat.)”

Sosok dari Schnee yang menyatakannya dengan semangat yang sangat tinggi muncul di pikiran Shin.

“(Dan, bolehkah aku menanyakan satu hal padamu?)”

Schnee bertanya.

“(Apa itu?)”

“(Ketika menyimpan Tsuki no Hokora, apa ada sesuatu yang terjadi? Karena menghilangnya Tsuki no Hokora, aku khawatir kalau mereka akan melakukan sesuatu.)”

“(Ah, entah mengapa saat itu sedang di awasi, tapi karena diikuti sangat menyebalkan,aku menggunakan sedikit magic skill.)”

“(Begitu, sebuah ilusi ya? Itu cukup melegakan. Aku pikir tanah di sekeliling akan di bersihkan, karena yang melakukannya adalah kau.)”

“(Tunggu dulu, kau pikir apa aku memangnya!?)”

“(Bukannya kau melakukannya sebelumnya?)”

Nampaknya, dia mengatakannya ketika di masa game kematian.

“(Tidak, itu karena aku bukanlah orang yang langsung serius begitu saja hanya untuk menyapu bersih musuh, dan sejak awal, aku tidak akan melakukan kekerasan seperti itu kepada orang-orang yang mengawasi dari kerajaan.)”

Memang, dia tidak akan menahan diri terhadap musuh yang berusaha mengincar nyawanya, tetapi dia tidak punya keinginan untuk membunuh sia-sia musuh yang hanya mengawasi saja. Sejak awal, Tsuki no Hokora dan Schnee lah yang mereka awasi, bukan Shin.

“(Jika Shin memutuskannya seperti itu, maka tidak ada masalah. Para eselon atas mungkin akan serius mengenai hal ini kali ini, karena aku bertingkah seolah tidak tahu apa-apa soal itu.)”

“(Benar. Tentu saja, sosok kami tidak terlihat, karena aku menggunakan skill bersembunyi. Bagi orang-orang yang mengawasi, Tsuki no Hokora hanya terlihat seolah tiba-tiba menghilang. Aku sangat yakin kalau itu akan menyebabkan kebingungan masal.)”

Penggunaan secara bersamaan skill bersembunyi dan ilusi. Itu adalah cara yang sangat popular untuk menunjukkan sebuah ilusi kepada orang lain sembari menyembunyikan diri. Karena penggunanya adalah Shin, orang lain takkan bisa melakukan apapun selain menjadi target dari ilusi. Dan untuk ‘concealment’, nama skillnya sangat mirip dengan martial arts dan skill magic. Itu adalah skill magic ‘concealment’ yang di gunakan Shin kali ini. Efeknya lebih rendah dari pada skill martial arts, tetapi itu sangat efektif untuk dirinya, dan dia juga bisa menyembunyikan Tiera pula. Kenyataannya, para mata-mata sama sekali tidak bisa melihat mereka.

“(Merasakan sendiri racun mereka. Sejujurnya, ketika aku di puji oleh orang yang tidak jelas, aku marah pada cara mereka mengawasi dan memohon beberapa kali di belakangku. Meskipun akan sedikit menciptakan keributan, itu adalah kesalahan mereka sendiri.)”

Schnee mengatakannya dengan sangat kesal. Tentu saja, tidak semua negeri seperti itu. Ada beberapa negeri yang menghubunginya dengan sikap yang normal. Akan tetapi, ada banyak pula negeri yang mengumpulkan kekuatan tempur menggunakan kekuasaan mereka setelah kekacauan karena pergerakan kerak bumi. Di ketahui kalau Schnee adalah bawahan dari High Human, dan sejumlah negeri yang tak ada habisnya berusaha mati-matian mencoba memasukkannya ke area mereka.

Beginilah bagaimana semuanya bisa terjadi, itulah mengapa Tsuki no Hokora terus di monitori bahkan setelah kekacauan telah mereda. Meskipun ada beberapa orang atau negeri yang memonitorinya mengetahui hari-hari itu, itu tidaklah terlalu lama bagi sang High Elf Schnee. Bahkan saat ini meskipun dia menjadi lebih tenang di bandingkan hari itu, dia masih merasakan rasa tidak nyaman yang kuat dari aktivitas monitoring tersebut.

“(Entah mengapa, aku mendengarnya bahkan lebih parah dari itu.)”

“(Bahkan ada negeri yang mengklaim memiliki hak property dari Tsuki no Hokora tanpa izin pula. Aku berfikir untuk menghapus negeri-negeri tersebut pada saat itu.)”

“(Ketika kau mengatakannya begitu, itu pastilah sangat serius.)”

Sembari mengatakan pada Shin kalau dia sangat jijik, Shin paham mengapa Schnee sangat marah. Tempat dan barang berharga mereka, itu adalah hal yang wajar untuk marah jika orang lain mengklaim kalau itu adalah milik mereka tanpa izin.

Dengan tempramen Schnee, kemarahannya mungkin lebih hebat dari itu.

“(Yah, sudah tidak perlu mengkhawatirkan mengenai hal itu sekarang. Itu aslinya adalah property milikku, terserah padaku untuk membawanya kemana saja.)”

Dia tidak akan menyerahkan Tsuki no Hokora, meskipun itu sangat penting bagi semua orang.

Bagi Shin, Tsuki no Hokora adalah tempat berharga di mana dia menghabiskan waktunya dengan teman-temannya. Bahkan jika lawannya adalah raja, dia tidak memiliki keinginan untuk memberikannya se fragmen pun.

“(Kemungkinan jika Tsuki no Hokora di dapatkan, mereka pikir Schnee akan ikut?)”

“(Benar, orang seperti itu juga ada. Bahkan ada banyak orang yang mengajukan permintaan pernikahan pula.)”

“(…Benar.)”

Shin lah yang mengeset penampilannya, tetapi kecantikan Schnee bisa di katakan berada di level kecantikan seorang artis. Sangat mudah membayangkan kalau dia akan popular tidak lama lagi. Karena Schnee dan Tsuki no Hokora di kenal sebagai satu set, kemungkinan banyak orang yang mencoba mendapatkan Tsuki no Hokora, tak di sangka hanya untuk mendapatkan wajah cantik itu.

“(Yah, itu hal yang wajar, ya?)”

“(Apa kau cemburu?)”

“(Itu…)”

Dia mungkin akan membanggakannya ketika di era game, tetapi perasaannya berubah sekarang karena ini adalah realita. Shin juga memiliki perasaan yang besar kepada Schnee. Apa itu karena dia adalah masternya? Atau karena dia adalah seorang pria? Sangat sulit baginya untuk membuat keputusan, tetapi jika memungkinkan, dia berfikir akan bagus jika itu adalah yang terakhir.

“(Fufu, benarkah? Apa kau cemburu karena aku?)”

“(Kenapa kau dalam mood yang bagus seperti ini?)”

“(Coba tebak~)”

“(Aku merasa sedang di permainkan.)”

Masalah sebelum menebak alasan untuk mood yang bagus dan sebagainya adalah; Bagi karakter utama di dalam Light novel yang sangat tidak peka, ada kemungkinan untuk mengatakan “Aku benar-benar tidak tahu”.

Meskipun Shin juga tidak peka, tetap saja, biasanya tidak akan sampai seperti itu juga.

“(Kalau begitu hubungi aku ketika penginapannya sudah di putuskan. Karena aku tidak tahu kapan aku akan tiba. Aku akan langsung pergi ke penginapannya tergantung waktunya.)”

“(Baiklah. Sampai nanti.)”

Mind Chat di putuskan. Karena tujuan untuk mendapatkan kuda kurang lebih sudah di dapatkan, dia tidak perlu lagi membeli kuda.

“Hei Tiera, setelah mengambil karavannya, bagaimana kalau kita mencari penginapan untuk malam ini? Aku rasa mengamankan tempat tidur juga penting.”

“Apa-apaan dengan perubahan yang terjal itu? Bukankah kita harusnya membeli kuda?”

“Schnee baru saja menghubungiku. Kita akan menunggunya menangkap seekor monster untuk menggantikan kuda.”

“Seperti yang di duga dari master. Benar-benar waktu yang sangat tepat.”

Meskipun kekagumannya teras berbeda, karena dia berfikir kalau dia pasti kalah jika memikirkannya, Shin tidak mengatakan apapun. Timingnya terlalu sempurna pikirnya.

“Untuk saat ini, apa kau mau jalan-jalan sambil mencari penginapan?”

“Oke, tapi akan membosankan jika kita hanya berkeliling saja.”

Karena mereka memiliki waktu luang, kedua orang itu memutuskan berjalan dengan pelan. Ketika mereka meliha-lihat di beberapa kios, bermacam-macam pernak-pernik dari kaca menarik perhatian mereka.

Ngomong-ngomong, meskipun Shin juga menarik perhatian karena rubah kecil di atas kepalanya, dia tidak terlalu memikirkannya karena dia sudah terbiasa ketika di Bayreuth.

“Apa kaca adalah produk lokal di sini?”

“Sangat cantik. Tapi aku tidak tahu ini melambangkan apa?”

Pernak-pernik dari kaca sepertinya sangat terkenal, terkecuali toko yang menjual kaca, produk-produknya di pajang hampir di semua pintu masuk toko.

Mereka pergi ke beberapa toko yang berurutan sebelum akhirnya di hentikan oleh penjaga toko wanita yang sangat cerewet, dengan begitu mereka di kenalkan pada penginapan yang sangat terkenal di kota ini. Karena sangat butuh usaha yang keras, mereka memutuskan untuk menginap di penginapan itu malam ini.

Mereka berjalan sekitar 15 menit setelah mereka di beritahukan mengenai arahnya, dan melihat bangunan yang cukup elegan.

Berdasarkan penampilannya, nampaknya terbuat dari kayu, dinding bagian luar di cat dengan warna putih dan kehadirannya sangat berbeda dari penginapan yang ada di sekitarnya. Seluruh jendela kamarnya di pasangi kaca. Jika di perhatikan dengan seksama, jendela kaca tersebut di benar-benar di perkuat.

Karena pintu masuknya sangat besar dan kaca terpasang di kiri dan kanannya, mereka bisa melihat bagian dalamnya. Tidak seperti penginapan umumnya di dunia fantasi, penginginapan tersebut memiliki penampilan yang bisa di lihat di hotel modern. Nama penginapan itu adalah ‘The Reflected Flower Palace’.

“Menakjubkan! Aku belum pernah melihat penginapan yang menggunakan kaca dengan cara seperti ini di Bayreuth.”

“Sepertinya itu adalah salah satu daya jual dari penginapan ini. Katanya kaca jendelanya sudah di perkuat dengan kokoh.”

“Tapi sepertinya agak sediki mahal.”

Sementara Shin sedang melihat detail dari eksterior dengan skill arsitektur miliknya, Tiera mengkhawatirkan mengenai biayanya.

Karena mereka tidak bisa berdiri di depan penginapan itu selamanya, Shin pergi duluan dan masuk. Tetap saja, tak ada pintu otomatis atau semacamnya, jadi mereka harus membukanya sendiri.

Ketika dia sudah masuk di dalam, dengan berpakaian seragam yang sangat stylish, langsung menyambut mereka. Ketika dia mengatakan kalau seorang penjaga toko wanita yang menyarankan mereka untuk ke sini, mereka menerima diskon sampai tingkat tertentu.

Nampaknya gedung utamanya terpisah, ini sepertinya termasuk dari bagian dari service trial. Service Trial? Kedua orang itu terlihat kebingungan.

“Untuk satu malam, biayanya adalah 4 koin perak per orang.”

Meskipun seharusnya diskonnya mengurangi biayanya, tetapi biaya tersebut 2 koin perak lebih mahal dari Bear Point Pavilion di Bayreuth di mana dia menginap sebelumnya. Itu sudah di duga dari hotel berkualitas tinggi.

Karena ada hadiah dari Nack, mereka langsung membayar untuk satu malam. Shin juga berfikir mengenai apakah tidak masalah Yuzuha ikut dengan mereka atau tidak, tapi nampaknya itu tidak masalah sama sekali jika mereka menjalin kontrak. Wajar saja, Shin harus bertanggung jawab jika Yuzuha menyebabkan keributan atau semacamnya.

“Um oba-chan (bibi), apa kau bisa melihat kalau kami bisa membayar biayanya?”

“Kalian adalah petualang. Bukankah kalian memang memiliki uang?”

“Yah kami memang memilikinya, tetapi hadiah dari requestnya baru saja menghilang sekaligus.”

Karena setengah dari hadiah mereka hilang dalam sekejap, Shin tanpa sadar memikirkan hal itu. Kenyatannya meskipun ada pendapatan tambahan yang lain, sebagai hadiah dari mengalahkan para bandit, Shin masih merasa kalau biayanya masih terlalu mahal. Sebenarnya, dia memang memiliki sejumlah koin emas putih, tetapi pengetahuannya tentang kurs mata uang di dunia ini masih kabur.

“Karena ini sama dengan penginapan yang terkenal di Beirun, ada cerita yang mengatakan kalau setidaknya kau harus menginap sekali. Dan juga, gedung utama di kenai biaya 1 koin emas per malam, itu masih adil ‘kan.”

“Siapa yang mau menginap di sana?”

“Mungkin, orang seperti Shin. Bukannya kau memiliki uang dari bahan-bahan mentah yang kau jual padaku terakhir kali? Kalau mau jujur, Shin saat ini cukup kaya, ya ‘kan?”

“I-Itu benar. Aku hanya memikirkan hadiah dari request saja.”

Tiera mengungkit hal itu, dan Shin akhirnya mengingat kalau dirinya itu cukup kaya. Berdasarkan jumlah uang yang ada di tangannya, 4 koin perak hanyalah harga yang sepele.

Meskipun penginapan ini memiliki biaya dari tugas mengawal yang bisa di habiskan dalam 3 hari, karena kaca sangatlah mahal, 4 koin perak mungkin adalah biaya yang murah jika dia memikirkan detail dari fasilitasnya.

Untuk penginapan yang terkenal seperti ini, Shin memahami mengapa ini menjadi topik pembicaraan. Ini adalah tempat wisata, jadi Shin memutuskan untuk tidak mengkhawatirkannya dan mencoba menikmatinya.

“Seperti yang di duga dari penginapan kualitas tinggi. Ini sudah benar-benar seperti hotel sungguhan. Peredam suaranya juga sangat aman.”

Itulah tingkat kualitas yang di rasakan oleh Shin ketika dia pertama kali memasuki kamar penginapan. Itu adalah tempat yang bisa di sebut hotel bintang lima di dunia asalnya (dunia asli). Meskipun itu terlalu berlebihan sebagai perbandingan, satu-satunya penginapan lain yang di ketahuinya di dunia ini adalah, Bear Point Pavilion, dari tempat tidur, meja dan kursinya yang di berikan, semuanya kelas atas. Tetap saja, perabotan itu masih di bawah kualitas dari perobatan di dalam Tsuki no Hokora.

“Kuu, apa aku bisa bicara sekarang?”

“Ya, tidak masalah kalau di sini.”

Yuzuha sepertinya menahannya cukup lama selama di kota. Dinding di dalam kamar sangatlah tebal, jadi dia memutuskan untuk berbicara kepada Shin.

“Masih ada waktu sebelum makan malam, apa aku harus melakukan perawatan senjata ya?”

Shin menaruh barang-barangnya di lantai dan mengambil pedangnya dari pinggangnya dan memulai pemeriksaan.

Itu hampir tidak di butuhkan ketika masih di dalam game, tetapi dia berfikir untuk mencoba terbiasa melakukannya setiap dia punya kesempatan. Pecahan kecil pada bilah pedang dan karatan karena pengaruh darah yang tersisa dan faktor lainnya yang mempercepat kerusakan persenjataan. Biasanya, pemeriksaan secara berkala di butuhkan, terutama untuk persenjataan kelas rendah.

“Cantik!”

“Butuh banyak usaha untu mencapai tingkat ini.”

Aura yang menyelimuti bilah pedang terlihat, dan Yuzuha menyuarakan kekagumannya. Sebenarnya, bilah pedangnya, yang mempertahankan cahaya yang misterius, memang sangat indah. Dia bisa memahaminya jika itu adalah sebuah karya seni di bandingkan sebuah senjata. Sembari melihat ke arah cahaya tersebut yang tidak akan bisa di keluarkan oleh perlengkapan biasa, Shin teringat kembali hari-hari ketika dia masih berlatih.

Dia memastikan kondisi dari bilah pedangnya, melonggarkan gagang katana tersebut. Dan ketika dia baru saja mau menyimpannya kembali ke dalam sarung pedangnya, pintunya tiba-tiba di ketuk.

Suara Tiera terdengar sampai ke dalam ruangan.

“Shin, apa kau punya waktu sebentar?”

“Ya, akan membuka pintunya sekarang.”

Sebelum Shin berdiri, Yuzuha berubah menjadi bentuk manusia dan membuka pintu. Tentu saja, dia memakai pakaian gadis kuil.

“Ara, Yuzuha-chan. Kau dalam bentuk itu sekarang, ya?”

“Kuu, apa kau ada perlu dengan Shin?”

Yuzuha mempersilahkannya masuk, dan Tiera memasuki kamar.

“Lalu, apa yang ingin kau tanyakan kepadaku?”

“Bukankah aku mendapatkan Analyze dari Shin sebelumnya? Ini mengenai hal itu.”

“Apa ada yang salah?”

“Ini mungkin hal yang sepele, tetapi ketika aku melihat stat milik Tsubaki, ada satu hal yang membuatku sedikit khawatir.”

“Sesuatu yang membuatmu khawatir?”

Tiba-tiba, berbagai dugaan muncul di benak Shin.

“Apa mungkin, ketika kau menggunakan Analyze, entah mengapa agak sulit melihat ras milik Tsubaki…benar ‘kan?”

“Eh? Shin juga?”

Tiera terkejut. Entah mengapa tebakan Shin berhasil kena sasaran. Dengan bisa mengatakannya seakurat itu, ketimbang sangat sulit untuk di lihat, ada semacam statik yang bergerak. Meskipun itu hanya pada bagian kolom ras saja, itu adalah fenomena yang belum pernah muncul di dalam game. Itu adalah hal yang pertama bagi Tiera melihat itu. Bagi Shin, itu adalah yang kedua kalinya.

“Aku juga agak sedikit tertarik. Tetapi aku juga tidak terlalu memahaminya.”

Dalam masalah Shin, dia tidak tahu apakah itu sebuah malfungsi atau bukan, karena cara datangnya ke dunia ini juga merupakan malfungsi. Ngomong-ngomong, dia hanya mengetahui suara statik itu tidak muncul sampai dia bertemu dengan Tsubaki.

“Aku ingin tahu apa Master mengetahui sesuatu.”

“Benar. Bagaimanapun juga, dia akan bergabung dengan kita besok, dan kita akan menanyakan itu padanya kalau begitu.”

Karena Schnee juga bisa menggunakan Analyze yang sama dengan Shin, dia mungkin mengetahui sesuatu. Tetapi, itu bukanlah masalah yang penting, jadi dia tidak perlu menggunakan Mind Chat.

“Kuu, maslah serius?”

“Kemungkinan bukan masalah serius. Aku punya tebakan, tetapi tidak ada bukti yang jelas.”

Shin mengangkat bahunya sembari tersenyum kecil ke arah Yuzuha.

“Itu mengingatkanku, kapan Master akan tiba?”

Tiera bertanya.

“Aku tidak tahu waktu tepatnya. Dia mengatakan padaku kalau aku memberitahu penginapannya, dia akan datang ke sana.”

“Kalau begitu, kau sudah bisa beristirahat untuk hari ini. Aku rasa Master tidak akan datang di saat malam hari.”

“Yah, aku rasa begitu. Ayo kita makan malam.”

Waktu saat ini menunjukkan lewat pukul 6.00 P.M. Meskipun ini masih sedikit awal untuk makan, tetapi sepertinya itu tidak di pertanyakan oleh pihak penginapan. Karena Yuzuha ingin makan bersama, tetapi penampilan manusianya tidak bisa di tunjukkan jadi mereka membawa makan malam mereka ke dalam kamar untuk makan.

Meskipun tidak bisa di katakan kalau makanannya sangat wah, tetapi rotinya masih berwarna cokelat. Nampaknya, roti putih sepertinya untuk suatu alasan adalah makanan kelas tinggi. Ngomong-ngomong, jika ini adalah gedung utama, roti putih akan lebih sering muncul.

Setelah itu, Shin pergi ke permandian air panas dan tertidur setelah mengganti pakaiannya. Mengenai permandian air panasnya. Karena yang di Bear Point Pavilion adalah permandian biasa, dia merasa perbedaannya tidak terlalu banyak.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar