Volume
3 Chapter 2 – Part 1
Shin dan yang lainnya menunggu
sekitar 10 menit sembari menjaga karavan. Lalu Gaien dan Nack kembali. Sosok
dari pepmimpin bandit itu sudah tidak terlihat. Dia sepertinya sudah di
bereskan karena tak ada gunanya membawanya hidup-hidup.
Semuanya naik kembali ke atas
karavan dan mencoba mnutupi keterlambatan yang di sebabkan oleh para bandit,
jadi kecepatannya sedikit bertambah. Nack bertanggung jawab sebagai pengemudi,
sehingga Gaien lah yang menjelaskan informasi yang di dapatkan kepada Shin dan
yang lainnya.
“Dengan kata lain, mereka
menginginkan barang yang di bawa oleh Nack-san?”
“Itu benar. Nampaknya itu
berhubungan dengan masalah gereja. Tetapi mereka tidak di beritahukan apa
barang tersebut.”
“Mereka tidak tahu apa yang di
perintahkan untuk mereka ambil?”
Tsubaki bertanya.
“Yah. Oleh karena itu, setelah
membantai pengawal, bersamaan dengan kusirnya, mereka akan mencuri karavannya.”
Shin, yang mendengar cerita
tersebut, langsung berfikir kalau Rashia mungkin terkait dengan kasus ini.
Penetapan Rashia sebagai pendeta hanya akan valid ketika telah di akui secara
resmi oleh pihak gereja. Oleh karena itu, tanda buktinya, dokumen penting, dan
sebagainya mungkin akan di kirimkan.
Klien yang memintanya, tanpa
memberitahukan tujuannya kepada para bandit, di saat yang bersamaan juga
berusaha menghindari agar tidak terdeteksi. Meskipun itu hanya tebakan semata,
ketika dia melihat tempatnya, di mana yang lain tidak mempertanyakan apa yang
Nack bawa, tidak di ragukan lagi kalau itu adalah sesuatu yang penting. Ada
sangat banyak kemungkinan seperti itu.
Ketika Shin memikirkan hal itu, bagi
Nack yang memiliki Grimm horse secara kebetulan, yang kecepatan mengantarnya
lebih cepat di bandingkan dengan pedagang pada umumnya, dan juga memiliki
pengawal, sepertinya merupakan penafsiran yang benar.
Setelah itu, tanpa menemui bandit
lagi sama sekali ataupun di serang oleh para monster, kelompok mereka tiba di
Beirun.
Karavan yang di tarik oleh Grimm
Horse melewati gerbang.
Banyak karavan yang melewati gerbang
dengan cara yang sama. Sangat padat, tapi itu masuk akal karena dipadati oleh
orang-orang.
Beirun adalah sebuah negeri kecil,
dan mirip dengan negeri-negeri di sekitarnya. Benua Eltnia memiliki bentuk
dengan dua benua yang saling terhubung, dan Beirun terletak diantara keduanya.
Karena lokasinya yang sangat strategis, mereka mungkin akan di serang oleh
negara besar, jadi mereka bekerja sama dengan membentuk aliansi untuk mencegah
invasi dari negeri lain. Karena setiap negeri memiliki seorang chosen one, di
katakan kalau kekuatan militernya bahkan melampaui kekuatan dari negera besar.
“Terima kasih atas bantuan kalian,
jika ada kesempatan lain, aku akan meminta request lagi kepada kalian.”
Mereka melewati gerbang dan berjalan
beberapa saat di sepanjang jalan, dan karavannya berhenti di depan toko barang
bekas.
Tidak seperti pedagang pada umunya,
Nack mengatakan rasa terima kasihnya dengan kata-kata, dan menyerahkan bukti
telah di selesaikannya request kepada Gaien. Beginilah cara menerima hadiahnya,
ketika sudah di daftarkan di guild.
“Baiklah kalau begitu, aku akan
pergi ke Kilmont setelah ini, apa yang akan kalian lakukan?”
Gaien memulai topik setelah menerima
bukti penyelesaian request dari Nack di sepanjang jalan. Kilmont di pimpin oleh
seorang Dragon King, sebuah negeri para Dragnil.
Nama resminya adalah Dragon Empire,
Kilmont.
Dari cerita Schnee, itu adalah
negeri dari support karakter no.4 Shin, High Dragnil Shibaid.
“Aku juga punya urusan di Kilmont.”
“Tiera dan aku memiliki urusan di
Falnido.”
Gaien dan Tsubaki sepertinya
memiliki tujuan yang berbeda dari Shin dan Tiera.
“Fumu, ini adalah perpisahan yang
luar biasa lagi.”
“Aku tahu kalau ini seperti
kombinasi.”
Bertemu dan berpisah adalah bagian
dari petualangan. Gaien dan Tsubaki sepertinya pergi ke Kilmont untuk request
pengawalan lainnya kali ini. Ngomong-ngomong, sebelum mereka bertemu dengan
Shin dan Tiera, mereka sudah menerima beberapa request yang sama beberapa kali.
Setelah menerima hadiahnya,
masing-masing dari mereka menyampaikan pesan, “Ayo kita bertemu lagi lain kali”
dan “Panggil aku jika kau melihatku”, dan memulai perjalanan mereka menuju ke
Kilmont. Meskipun itu hanya sederhana, karena itu adalah hal yang sering
terjadi pada para petualang yang akan bertemu dalam request yang berbeda,
mereka harus lebih praktikal jika terjadi hal seperti itu.
“Jadi, bagaimana kita akan melanjtukannya setelah ini? Apa kita akan menggunakan karavan juga?”
“Jadi, bagaimana kita akan melanjtukannya setelah ini? Apa kita akan menggunakan karavan juga?”
“Jika aku tidak salah, dengan
menggunakan kuda biasa akan memakan waktu sekitar setengah bulan, dan dengan
karavan akan memakan 2 bulan, yang mana harus kita pilih.”
“Jaraknya sangat jauh setelah aku
memikirkannya kembali.”
Setelah berpisah dari Gaein dan
Tsubaki, Shin dan Tiera berbicara mengenai transportasi yang akan mereka
gunakan. Ada juga pilihan untuk berjalan kaki, tetapi mereka tidak segitu
miskinnya sampai tidak bisa menaiki karavan. Meskipun Shin lebih cepat jika dia
berlari, dia tidak bisa selamanya menggendong Tiera. Setelah memikirkannya
lebih jauh, Shin memutuskan untuk membeli karavan. Dengan begitu, Shin dan
Tiera bisa melanjutkan perjalanan bahkan setelah Schnee bergabung dengan
mereka. Tak ada ruginya dengan membeli satu. Itulah mengapa Shin dan Tiera
mengunjungi toko yang menjual karavan untuk perjalanan, yang di kenalkan oleh
guild.
“Bagaimana aku harus mengatakannya,
semua performanya terlihat sama, bahkan yang memiliki performa tertinggi.”
“Tidak tidak, tuan pelanggan, ada
alasan untuk hal ini.”
Kepada Shin, yang bergumam sembari
melihat-lihat di dalam toko, sang penjaga toko, yang datang mendekat, menjawab.
“Benarkah?”
“Ya. Sejumlah besar karavan di beli
oleh negara beberap saat yang lalu. Yang tersisa di sini di buat dari bahan
yang tersisa, karena kami harus mempersiapkan jumlah yang di butuhkan, ini
akhirnya menjadi barang yang memiliki performa yang sama. Tergantung dari
bahannya, performanya akan menjadi sedikit lebih baik.”
“Begitu ya, bahannya ya.”
Dari penilaian Shin, kualitasnya
tidak sebagus itu, tapi mau bagaimana lagi. Shin mengingat kembali karavan yang
di gunakan oleh Nack. Meskipun penampilannya tidak terlalu bagus karena lebih
menekankan pada alat transportasi barang, dan untuk bahannya, salah satu bahan
yang terbaik memang di gunakan. Sesuatu harus di lakukan mengenai guncangannya,
jadi mereka tidak perlu menderita karena hal itu. Tentu saja, itu tidak berarti
kalau dia tidak puas dengan segala hal.
“Yang satu ini… hanya butuh sedikit
di strukuturisasi ulang.”
“Tunggu sebentar, apa aku baru saja
mendengar hal yang buruk barusan?”
Tiera menaruh tangannya di bahu Shin
yang sedang bergumam. Dan kini dia sudah mengetahui dari pengalamannya, dia
menyangka kalau itu tidak akan menjadi hal yang bagus. Meskipun wajahnya
tertawa, tetapi matanya tidak.
“Apa maksudmu?”
“Itu memalukan. Aku tahu kalau kau
berbohong. Katakan sekarang. Apa yang akan kau lakukan kali ini?”
“Kenapa kau terlalu waspada? Aku
hanya ingin meningkatkan pergerakan rodanya saja, dan mengurangi guncangannya
sedikit.”
Anti guncangan bisa mengurangi beban
pada kuda yang menarik karavan. Biasanya, dia tidak ingin triknya di ketahui,
jadi penampilan luarnya tidak akan terlalu banyak berubah. Seseorang harus
menaiki karavannya untuk bisa merasakan perubahannya.
“Benarkah? Itu tidak akan terbang ke
langit dan bergerak tanpa kuda?”
“Tentu saja tidak!!”
Shin tidak mengatakan, “Itu tidak
mungkin bisa di lakukan.” Tetapi karena desain karavan adalah di luar
keahliannya, hal itu tidak akan mudah.
Tetapi, karena per dan rodanya
termasuk dalam pekerjaan blacksmith, akan lebih mudah untuk mulai mengerjakan
pada bagian itu terlebih dahulu.
“Yah, tidak masalah kalau kau hanya
melakukan sejauh itu.”
“Akan lebih baik jika tidak terlalu
mencolok. Bukankah aku belajar, meskipun sedikit?”
“Jika saja bukan kau yang
mengatakannya, aku akan mempercayainya.”
“Itu jahat sekali.”
Tidak bisa membantah sangatlah
menyakitkan.
“Kalau begitu, kereta kudanya bisa
di desain lebih jauh lagi?”
“Hanya sedikit karena ini bukanlah
kehalianku, tetapi lebih baik daripada tidak sama sekali.”
“Jika lebih baik dari milik
Nack-san, itu akan di terima.”
Nampaknya, Tiera juga terganggu
dengan guncangan dari karavan. Kereta kuda yang di naiki oleh para bangsawan
sangat jarang berguncang, itulah yang di ketahui Tiera dari percakapannya
dengan seorang petualang yang datang ke toko. Jadi, dia berfikir dia seharusnya
menerima desain dari Shin jika dia bisa membuat kereta kuda seperti itu.
Meskipun guncangannya juga di
minimalisir di karavan milik Nack pula, itu sangat sulit bagi Tiera yang tidak
terbiasa dengan hal itu.
“Sudah cukup dengan mendesain ulangnya,
karavan mana yang akan di beli? Sejujurnya, aku tidak tahu mana yang bagus.”
“Pertama-tama, aku menginginkan
ruang yang cukup untuk tidur di dalam. Kurang lebih seperti itu.”
Shin memikirkan jumlah orang dan
barang-barang yang akan mereka bawa, dan menunjuk karavan terbesar yang ada di
toko.
“Itu benar. Master akan datang juga,
jadi kita juga harus memikirkan karavannya agar bisa membawa barang bawaan
dalam jumlah besar.”
Tiera juga setuju, mengenai karavan
itu yang tidak memiliki masalah dalam hal jumlah orangnya.
Dan juga kudanya harus kuat agar
bisa menarik berat karavan itu, yang terburuknya, dia harus meminta Yuzuha
untuk menarik karavannya. Kemampuan transformasinya itu memang sangat berguna.
“Terima kasih atas pembeliannya!
Ngomong-ngomong, tuan pelanggan, apakah anda sudah memiliki kuda untuk menarik
karavannya?”
“Belum, aku akan pergi membelinya
setelah ini.”
“Apa ini adalah pertama kalinya anda
membeli kuda?”
“Ya. Itu benar.”
“Jika begitu, ini adalah salah satu
saran untuk pelanggan yang baru saja melakukan pembelanjaan besar. Kaki dari
kudanya haruslah sangat kuat. Meskipun akan berbeda jika menggunakan mereka
dalam jumlah yang banyak; jika hanya menariknya dengan seekor kuda saja,
karavannya akan sedikit lebih berat.”
Kemungkinan, sekumpulan kuda akan
bagus. Mengingat jumlah orang yang akan naik di dalam karavan, Shin berfikir
kalau tipe seperti itu akan lebih baik.
“Mengenai masalah itu, bagaimana
jika menggunakan monster untuk menarik karavannya? Karena aku mengenal
seseorang yang melakukan hal seperti itu.”
“Yah, horsepower-nya benar-benar
berada di tangkat yang berbeda. Meskipun harus di jinakkan terlebih dahulu, apa
anda belum pernah mendengar kalau itu adalah hal yang sulit?”
“Tentu saja. Terima kasih atas
informasinya.”
Dia berterima kasih kepada pemilik
toko yang memberikan saran kepada mereka dan pergi meninggalkan toko. Tujuan
mereka selanjutnya; sebuah toko yang menjual kuda.
“Selanjutnya adalah…hmm? Suara ini.”
Ketika Shin mengambil langkah maju
untuk membeli seekor kuda, sebuah suara ‘Ding’ terdengar di telinganya. Itu
adalah ringtone ketika memberitahukan sebuah voice chat, yang sudah di aturnya
sbeelumnya. Karena pengoperasiannya sama sekali tidak berubah semenjak era
game, dia menerima panggilannya tanpa terlalu memikirkannya.
“(Halo, ini dengan Shin. Keras dan
jelas.)”
“(Ini dengan Schnee. Request di sini
telah selesai. Di mana kau sekarang?)”
“(Kami ada di Beirun. Aku bermaksud
pergi ke Falnido menggunakan karavan setelah mendapatkan kuda.)”
Karena itu adalah waktu yang pas, Shin
mengatakan lokasinya saat ini dan karavn yang baru saja dia beli.
“(Begitu ya. Kalau begitu, aku akan
menangkap seekor monster. Aku rasa aku akan tiba di Beirun dalam sehari,
bisakah kau menungguku di sana?)”
“(Aku mengerti. Nah baru saja kau
menyinggungnya, kau jugat ternyata seorang Tamer.)”
Di saat ketika Shin di sarankan
untuk mendapatkan job tersebut oleh Tamer dan Summoner di Rokuten, Cashmere,
dia juga di temani oleh Schnee. Schnee mendapatkannya ketika Shin juga
mendapatkannya. Meskipun dia belum pernah melakukan Taming satupun sampai saat
ini, tak disangka ternyata sangat berguna di saat yang tak terduga.
“(Ya, tunggu saja, karena aku akan
membawakan hewan yang terkuat.)”
Sosok dari Schnee yang menyatakannya
dengan semangat yang sangat tinggi muncul di pikiran Shin.
“(Dan, bolehkah aku menanyakan satu
hal padamu?)”
Schnee bertanya.
“(Apa itu?)”
“(Ketika menyimpan Tsuki no Hokora,
apa ada sesuatu yang terjadi? Karena menghilangnya Tsuki no Hokora, aku
khawatir kalau mereka akan melakukan sesuatu.)”
“(Ah, entah mengapa saat itu sedang
di awasi, tapi karena diikuti sangat menyebalkan,aku menggunakan sedikit magic
skill.)”
“(Begitu, sebuah ilusi ya? Itu cukup
melegakan. Aku pikir tanah di sekeliling akan di bersihkan, karena yang
melakukannya adalah kau.)”
“(Tunggu dulu, kau pikir apa aku
memangnya!?)”
“(Bukannya kau melakukannya
sebelumnya?)”
Nampaknya, dia mengatakannya ketika
di masa game kematian.
“(Tidak, itu karena aku bukanlah
orang yang langsung serius begitu saja hanya untuk menyapu bersih musuh, dan
sejak awal, aku tidak akan melakukan kekerasan seperti itu kepada orang-orang
yang mengawasi dari kerajaan.)”
Memang, dia tidak akan menahan diri
terhadap musuh yang berusaha mengincar nyawanya, tetapi dia tidak punya
keinginan untuk membunuh sia-sia musuh yang hanya mengawasi saja. Sejak awal,
Tsuki no Hokora dan Schnee lah yang mereka awasi, bukan Shin.
“(Jika Shin memutuskannya seperti
itu, maka tidak ada masalah. Para eselon atas mungkin akan serius mengenai hal
ini kali ini, karena aku bertingkah seolah tidak tahu apa-apa soal itu.)”
“(Benar. Tentu saja, sosok kami
tidak terlihat, karena aku menggunakan skill bersembunyi. Bagi orang-orang yang
mengawasi, Tsuki no Hokora hanya terlihat seolah tiba-tiba menghilang. Aku
sangat yakin kalau itu akan menyebabkan kebingungan masal.)”
Penggunaan secara bersamaan skill
bersembunyi dan ilusi. Itu adalah cara yang sangat popular untuk menunjukkan
sebuah ilusi kepada orang lain sembari menyembunyikan diri. Karena penggunanya
adalah Shin, orang lain takkan bisa melakukan apapun selain menjadi target dari
ilusi. Dan untuk ‘concealment’, nama skillnya sangat mirip dengan martial arts
dan skill magic. Itu adalah skill magic ‘concealment’ yang di gunakan Shin kali
ini. Efeknya lebih rendah dari pada skill martial arts, tetapi itu sangat
efektif untuk dirinya, dan dia juga bisa menyembunyikan Tiera pula.
Kenyataannya, para mata-mata sama sekali tidak bisa melihat mereka.
“(Merasakan sendiri racun mereka.
Sejujurnya, ketika aku di puji oleh orang yang tidak jelas, aku marah pada cara
mereka mengawasi dan memohon beberapa kali di belakangku. Meskipun akan sedikit
menciptakan keributan, itu adalah kesalahan mereka sendiri.)”
Schnee mengatakannya dengan sangat
kesal. Tentu saja, tidak semua negeri seperti itu. Ada beberapa negeri yang
menghubunginya dengan sikap yang normal. Akan tetapi, ada banyak pula negeri
yang mengumpulkan kekuatan tempur menggunakan kekuasaan mereka setelah
kekacauan karena pergerakan kerak bumi. Di ketahui kalau Schnee adalah bawahan
dari High Human, dan sejumlah negeri yang tak ada habisnya berusaha mati-matian
mencoba memasukkannya ke area mereka.
Beginilah bagaimana semuanya bisa
terjadi, itulah mengapa Tsuki no Hokora terus di monitori bahkan setelah
kekacauan telah mereda. Meskipun ada beberapa orang atau negeri yang
memonitorinya mengetahui hari-hari itu, itu tidaklah terlalu lama bagi sang High
Elf Schnee. Bahkan saat ini meskipun dia menjadi lebih tenang di bandingkan
hari itu, dia masih merasakan rasa tidak nyaman yang kuat dari aktivitas
monitoring tersebut.
“(Entah mengapa, aku mendengarnya
bahkan lebih parah dari itu.)”
“(Bahkan ada negeri yang mengklaim
memiliki hak property dari Tsuki no Hokora tanpa izin pula. Aku berfikir untuk
menghapus negeri-negeri tersebut pada saat itu.)”
“(Ketika kau mengatakannya begitu,
itu pastilah sangat serius.)”
Sembari mengatakan pada Shin kalau
dia sangat jijik, Shin paham mengapa Schnee sangat marah. Tempat dan barang
berharga mereka, itu adalah hal yang wajar untuk marah jika orang lain
mengklaim kalau itu adalah milik mereka tanpa izin.
Dengan tempramen Schnee,
kemarahannya mungkin lebih hebat dari itu.
“(Yah, sudah tidak perlu
mengkhawatirkan mengenai hal itu sekarang. Itu aslinya adalah property milikku,
terserah padaku untuk membawanya kemana saja.)”
Dia tidak akan menyerahkan Tsuki no
Hokora, meskipun itu sangat penting bagi semua orang.
Bagi Shin, Tsuki no Hokora adalah
tempat berharga di mana dia menghabiskan waktunya dengan teman-temannya. Bahkan
jika lawannya adalah raja, dia tidak memiliki keinginan untuk memberikannya se
fragmen pun.
“(Kemungkinan jika Tsuki no Hokora
di dapatkan, mereka pikir Schnee akan ikut?)”
“(Benar, orang seperti itu juga ada.
Bahkan ada banyak orang yang mengajukan permintaan pernikahan pula.)”
“(…Benar.)”
Shin lah yang mengeset
penampilannya, tetapi kecantikan Schnee bisa di katakan berada di level
kecantikan seorang artis. Sangat mudah membayangkan kalau dia akan popular
tidak lama lagi. Karena Schnee dan Tsuki no Hokora di kenal sebagai satu set,
kemungkinan banyak orang yang mencoba mendapatkan Tsuki no Hokora, tak di
sangka hanya untuk mendapatkan wajah cantik itu.
“(Yah, itu hal yang wajar, ya?)”
“(Apa kau cemburu?)”
“(Itu…)”
Dia mungkin akan membanggakannya
ketika di era game, tetapi perasaannya berubah sekarang karena ini adalah
realita. Shin juga memiliki perasaan yang besar kepada Schnee. Apa itu karena
dia adalah masternya? Atau karena dia adalah seorang pria? Sangat sulit baginya
untuk membuat keputusan, tetapi jika memungkinkan, dia berfikir akan bagus jika
itu adalah yang terakhir.
“(Fufu, benarkah? Apa kau cemburu
karena aku?)”
“(Kenapa kau dalam mood yang bagus seperti
ini?)”
“(Coba tebak~)”
“(Aku merasa sedang di permainkan.)”
Masalah sebelum menebak alasan untuk
mood yang bagus dan sebagainya adalah; Bagi karakter utama di dalam Light novel
yang sangat tidak peka, ada kemungkinan untuk mengatakan “Aku benar-benar tidak
tahu”.
Meskipun Shin juga tidak peka, tetap
saja, biasanya tidak akan sampai seperti itu juga.
“(Kalau begitu hubungi aku ketika
penginapannya sudah di putuskan. Karena aku tidak tahu kapan aku akan tiba. Aku
akan langsung pergi ke penginapannya tergantung waktunya.)”
“(Baiklah. Sampai nanti.)”
Mind Chat di putuskan. Karena tujuan
untuk mendapatkan kuda kurang lebih sudah di dapatkan, dia tidak perlu lagi
membeli kuda.
“Hei Tiera, setelah mengambil
karavannya, bagaimana kalau kita mencari penginapan untuk malam ini? Aku rasa
mengamankan tempat tidur juga penting.”
“Apa-apaan dengan perubahan yang
terjal itu? Bukankah kita harusnya membeli kuda?”
“Schnee baru saja menghubungiku.
Kita akan menunggunya menangkap seekor monster untuk menggantikan kuda.”
“Seperti yang di duga dari master.
Benar-benar waktu yang sangat tepat.”
Meskipun kekagumannya teras berbeda,
karena dia berfikir kalau dia pasti kalah jika memikirkannya, Shin tidak
mengatakan apapun. Timingnya terlalu sempurna pikirnya.
“Untuk saat ini, apa kau mau
jalan-jalan sambil mencari penginapan?”
“Oke, tapi akan membosankan jika
kita hanya berkeliling saja.”
Karena mereka memiliki waktu luang,
kedua orang itu memutuskan berjalan dengan pelan. Ketika mereka meliha-lihat di
beberapa kios, bermacam-macam pernak-pernik dari kaca menarik perhatian mereka.
Ngomong-ngomong, meskipun Shin juga
menarik perhatian karena rubah kecil di atas kepalanya, dia tidak terlalu
memikirkannya karena dia sudah terbiasa ketika di Bayreuth.
“Apa kaca adalah produk lokal di
sini?”
“Sangat cantik. Tapi aku tidak tahu
ini melambangkan apa?”
Pernak-pernik dari kaca sepertinya
sangat terkenal, terkecuali toko yang menjual kaca, produk-produknya di pajang
hampir di semua pintu masuk toko.
Mereka pergi ke beberapa toko yang
berurutan sebelum akhirnya di hentikan oleh penjaga toko wanita yang sangat
cerewet, dengan begitu mereka di kenalkan pada penginapan yang sangat terkenal
di kota ini. Karena sangat butuh usaha yang keras, mereka memutuskan untuk
menginap di penginapan itu malam ini.
Mereka berjalan sekitar 15 menit
setelah mereka di beritahukan mengenai arahnya, dan melihat bangunan yang cukup
elegan.
Berdasarkan penampilannya, nampaknya
terbuat dari kayu, dinding bagian luar di cat dengan warna putih dan
kehadirannya sangat berbeda dari penginapan yang ada di sekitarnya. Seluruh
jendela kamarnya di pasangi kaca. Jika di perhatikan dengan seksama, jendela
kaca tersebut di benar-benar di perkuat.
Karena pintu masuknya sangat besar
dan kaca terpasang di kiri dan kanannya, mereka bisa melihat bagian dalamnya.
Tidak seperti penginapan umumnya di dunia fantasi, penginginapan tersebut
memiliki penampilan yang bisa di lihat di hotel modern. Nama penginapan itu
adalah ‘The Reflected Flower Palace’.
“Menakjubkan! Aku belum pernah
melihat penginapan yang menggunakan kaca dengan cara seperti ini di Bayreuth.”
“Sepertinya itu adalah salah satu
daya jual dari penginapan ini. Katanya kaca jendelanya sudah di perkuat dengan
kokoh.”
“Tapi sepertinya agak sediki mahal.”
Sementara Shin sedang melihat detail
dari eksterior dengan skill arsitektur miliknya, Tiera mengkhawatirkan mengenai
biayanya.
Karena mereka tidak bisa berdiri di
depan penginapan itu selamanya, Shin pergi duluan dan masuk. Tetap saja, tak
ada pintu otomatis atau semacamnya, jadi mereka harus membukanya sendiri.
Ketika dia sudah masuk di dalam,
dengan berpakaian seragam yang sangat stylish, langsung menyambut mereka.
Ketika dia mengatakan kalau seorang penjaga toko wanita yang menyarankan mereka
untuk ke sini, mereka menerima diskon sampai tingkat tertentu.
Nampaknya gedung utamanya terpisah,
ini sepertinya termasuk dari bagian dari service trial. Service Trial? Kedua
orang itu terlihat kebingungan.
“Untuk satu malam, biayanya adalah 4
koin perak per orang.”
Meskipun seharusnya diskonnya
mengurangi biayanya, tetapi biaya tersebut 2 koin perak lebih mahal dari Bear
Point Pavilion di Bayreuth di mana dia menginap sebelumnya. Itu sudah di duga
dari hotel berkualitas tinggi.
Karena ada hadiah dari Nack, mereka
langsung membayar untuk satu malam. Shin juga berfikir mengenai apakah tidak
masalah Yuzuha ikut dengan mereka atau tidak, tapi nampaknya itu tidak masalah
sama sekali jika mereka menjalin kontrak. Wajar saja, Shin harus bertanggung
jawab jika Yuzuha menyebabkan keributan atau semacamnya.
“Um oba-chan (bibi), apa kau bisa
melihat kalau kami bisa membayar biayanya?”
“Kalian adalah petualang. Bukankah
kalian memang memiliki uang?”
“Yah kami memang memilikinya, tetapi
hadiah dari requestnya baru saja menghilang sekaligus.”
Karena setengah dari hadiah mereka
hilang dalam sekejap, Shin tanpa sadar memikirkan hal itu. Kenyatannya meskipun
ada pendapatan tambahan yang lain, sebagai hadiah dari mengalahkan para bandit,
Shin masih merasa kalau biayanya masih terlalu mahal. Sebenarnya, dia memang
memiliki sejumlah koin emas putih, tetapi pengetahuannya tentang kurs mata uang
di dunia ini masih kabur.
“Karena ini sama dengan penginapan
yang terkenal di Beirun, ada cerita yang mengatakan kalau setidaknya kau harus
menginap sekali. Dan juga, gedung utama di kenai biaya 1 koin emas per malam,
itu masih adil ‘kan.”
“Siapa yang mau menginap di sana?”
“Mungkin, orang seperti Shin.
Bukannya kau memiliki uang dari bahan-bahan mentah yang kau jual padaku
terakhir kali? Kalau mau jujur, Shin saat ini cukup kaya, ya ‘kan?”
“I-Itu benar. Aku hanya memikirkan
hadiah dari request saja.”
Tiera mengungkit hal itu, dan Shin
akhirnya mengingat kalau dirinya itu cukup kaya. Berdasarkan jumlah uang yang
ada di tangannya, 4 koin perak hanyalah harga yang sepele.
Meskipun penginapan ini memiliki
biaya dari tugas mengawal yang bisa di habiskan dalam 3 hari, karena kaca
sangatlah mahal, 4 koin perak mungkin adalah biaya yang murah jika dia
memikirkan detail dari fasilitasnya.
Untuk penginapan yang terkenal
seperti ini, Shin memahami mengapa ini menjadi topik pembicaraan. Ini adalah
tempat wisata, jadi Shin memutuskan untuk tidak mengkhawatirkannya dan mencoba
menikmatinya.
“Seperti yang di duga dari
penginapan kualitas tinggi. Ini sudah benar-benar seperti hotel sungguhan. Peredam
suaranya juga sangat aman.”
Itulah tingkat kualitas yang di
rasakan oleh Shin ketika dia pertama kali memasuki kamar penginapan. Itu adalah
tempat yang bisa di sebut hotel bintang lima di dunia asalnya (dunia asli).
Meskipun itu terlalu berlebihan sebagai perbandingan, satu-satunya penginapan
lain yang di ketahuinya di dunia ini adalah, Bear Point Pavilion, dari tempat
tidur, meja dan kursinya yang di berikan, semuanya kelas atas. Tetap saja,
perabotan itu masih di bawah kualitas dari perobatan di dalam Tsuki no Hokora.
“Kuu, apa aku bisa bicara sekarang?”
“Ya, tidak masalah kalau di sini.”
Yuzuha sepertinya menahannya cukup
lama selama di kota. Dinding di dalam kamar sangatlah tebal, jadi dia
memutuskan untuk berbicara kepada Shin.
“Masih ada waktu sebelum makan
malam, apa aku harus melakukan perawatan senjata ya?”
Shin menaruh barang-barangnya di
lantai dan mengambil pedangnya dari pinggangnya dan memulai pemeriksaan.
Itu hampir tidak di butuhkan ketika
masih di dalam game, tetapi dia berfikir untuk mencoba terbiasa melakukannya
setiap dia punya kesempatan. Pecahan kecil pada bilah pedang dan karatan karena
pengaruh darah yang tersisa dan faktor lainnya yang mempercepat kerusakan
persenjataan. Biasanya, pemeriksaan secara berkala di butuhkan, terutama untuk
persenjataan kelas rendah.
“Cantik!”
“Butuh banyak usaha untu mencapai
tingkat ini.”
Aura yang menyelimuti bilah pedang
terlihat, dan Yuzuha menyuarakan kekagumannya. Sebenarnya, bilah pedangnya,
yang mempertahankan cahaya yang misterius, memang sangat indah. Dia bisa
memahaminya jika itu adalah sebuah karya seni di bandingkan sebuah senjata.
Sembari melihat ke arah cahaya tersebut yang tidak akan bisa di keluarkan oleh
perlengkapan biasa, Shin teringat kembali hari-hari ketika dia masih berlatih.
Dia memastikan kondisi dari bilah
pedangnya, melonggarkan gagang katana tersebut. Dan ketika dia baru saja mau
menyimpannya kembali ke dalam sarung pedangnya, pintunya tiba-tiba di ketuk.
Suara Tiera terdengar sampai ke
dalam ruangan.
“Shin, apa kau punya waktu
sebentar?”
“Ya, akan membuka pintunya
sekarang.”
Sebelum Shin berdiri, Yuzuha berubah
menjadi bentuk manusia dan membuka pintu. Tentu saja, dia memakai pakaian gadis
kuil.
“Ara, Yuzuha-chan. Kau dalam bentuk
itu sekarang, ya?”
“Kuu, apa kau ada perlu dengan
Shin?”
Yuzuha mempersilahkannya masuk, dan
Tiera memasuki kamar.
“Lalu, apa yang ingin kau tanyakan
kepadaku?”
“Bukankah aku mendapatkan 【Analyze】 dari Shin sebelumnya? Ini mengenai hal itu.”
“Apa ada yang salah?”
“Ini mungkin hal yang sepele, tetapi
ketika aku melihat stat milik Tsubaki, ada satu hal yang membuatku sedikit
khawatir.”
“Sesuatu yang membuatmu khawatir?”
Tiba-tiba, berbagai dugaan muncul di
benak Shin.
“Apa mungkin, ketika kau menggunakan
【Analyze】, entah mengapa agak sulit melihat
ras milik Tsubaki…benar ‘kan?”
“Eh? Shin juga?”
Tiera terkejut. Entah mengapa
tebakan Shin berhasil kena sasaran. Dengan bisa mengatakannya seakurat itu,
ketimbang sangat sulit untuk di lihat, ada semacam statik yang bergerak.
Meskipun itu hanya pada bagian kolom ras saja, itu adalah fenomena yang belum
pernah muncul di dalam game. Itu adalah hal yang pertama bagi Tiera melihat
itu. Bagi Shin, itu adalah yang kedua kalinya.
“Aku juga agak sedikit tertarik.
Tetapi aku juga tidak terlalu memahaminya.”
Dalam masalah Shin, dia tidak tahu
apakah itu sebuah malfungsi atau bukan, karena cara datangnya ke dunia ini juga
merupakan malfungsi. Ngomong-ngomong, dia hanya mengetahui suara statik itu
tidak muncul sampai dia bertemu dengan Tsubaki.
“Aku ingin tahu apa Master mengetahui
sesuatu.”
“Benar. Bagaimanapun juga, dia akan
bergabung dengan kita besok, dan kita akan menanyakan itu padanya kalau
begitu.”
Karena Schnee juga bisa menggunakan 【Analyze】 yang sama dengan Shin, dia mungkin mengetahui sesuatu.
Tetapi, itu bukanlah masalah yang penting, jadi dia tidak perlu menggunakan
Mind Chat.
“Kuu, maslah serius?”
“Kemungkinan bukan masalah serius.
Aku punya tebakan, tetapi tidak ada bukti yang jelas.”
Shin mengangkat bahunya sembari
tersenyum kecil ke arah Yuzuha.
“Itu mengingatkanku, kapan Master
akan tiba?”
Tiera bertanya.
“Aku tidak tahu waktu tepatnya. Dia
mengatakan padaku kalau aku memberitahu penginapannya, dia akan datang ke
sana.”
“Kalau begitu, kau sudah bisa
beristirahat untuk hari ini. Aku rasa Master tidak akan datang di saat malam
hari.”
“Yah, aku rasa begitu. Ayo kita
makan malam.”
Waktu saat ini menunjukkan lewat
pukul 6.00 P.M. Meskipun ini masih sedikit awal untuk makan, tetapi sepertinya
itu tidak di pertanyakan oleh pihak penginapan. Karena Yuzuha ingin makan
bersama, tetapi penampilan manusianya tidak bisa di tunjukkan jadi mereka
membawa makan malam mereka ke dalam kamar untuk makan.
Meskipun tidak bisa di katakan kalau
makanannya sangat wah, tetapi rotinya masih berwarna cokelat. Nampaknya, roti
putih sepertinya untuk suatu alasan adalah makanan kelas tinggi.
Ngomong-ngomong, jika ini adalah gedung utama, roti putih akan lebih sering
muncul.
Setelah itu, Shin pergi ke
permandian air panas dan tertidur setelah mengganti pakaiannya. Mengenai
permandian air panasnya. Karena yang di Bear Point Pavilion adalah permandian
biasa, dia merasa perbedaannya tidak terlalu banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar