Volume 7 Chapter 1 Part 1
Untuk menyelamatkan Millie, Shin dan
teman-temannya mengendarai Elder Dragon untuk pergi ke HQ Gereja.
Disana mereka bertemu dengan Lilishila,
yang merupakan seorang kardinal gereja. Dia meminta Shin untuk menangkap Bulk,
yang menjadi pengikut fanatik dari ‘Fraksi Puncak’.
Bulk tidak hanya menculik Millie, dia
bahkan menahan wanita yang memiliki gelar ‘Wanita Suci’, yaitu Hermie.
Kelompok Shin dan kelompok Lilishila,
bersama-sama menyerang Palmirack dan berhasil menyelamatkan Millie dan Hermie...
“...Apa yang ingin ku lakukakan sekarang?”
“Benar. Kita berhasil menyelamatkan Nona
Hermie berkat kalian semua. Setelah informasi ini menyebar luas, semua orang
yang sudah dipaksa untuk mengikuti ke egoisan Bulk, pasti ingin berterima kasih
padamu.”
Sekitar 30 menit telah berlalu sejak Hermie
dan Lilishila bertemu.
Itu sudah larut malam.
Para Knight
berlarian untuk menyampaikan berita penyelamatan Wanita Suci, sementara
Hermie dan Millie sedang beristirahat di ruangan lain yang dijaga Wilhelm.
Shin mengirim pesan ke Tiera, memintanya
untuk datang ke Palmirack.
Shibaid, yang dipandu oleh seorang Knight, berjalan menuju ruangan Bulk
untuk mengumpulkan sisa-sisa item submission.
Shin, Schnee, dan Lilishila sedang
berdiskusi mengenai imbalan apa yang harus diberikan ke kelompok Shin di
ruangan milik Kardinal.
Shin tidak mengharapkan imbalan apapun; Dia
malah ingin dianggap sebagai seorang “penyelamat misterius”, tapi Lilishila
tidak menyetujuinya. Dia memperdebatkan bahwa orang-orang tidak akan setuju.
Mengenai kontribusi yang dilakukan dalam
misi ini, dimulai dari 3 hari yang lalu. Satu-satunya pengeluaran uang hanyalah
pengeluaran untuk biaya penginapan. Tidak ada pengeluaran khusus yang harus
dikembalikan.
Apa yang kelompok Shin lakukan hanyalah
menyusup ke Palmirack dan menjatuhkan Eline dan Bulk.
Shin mengerti kalau itu adalah bagian yang
terpenting, tapi baginya itu adalah hal yang mudah; itulah sebabnya ada
perbedaan pendapat antara Shin dan Lilishila.
Meskipun mereka menerima imbalan, dan
menjadi terlalu murah hati, itu akan membuat mereka sulit untuk menerimanya.
Nama Shin sudah mulai terkenal sejak
insiden pertempuran di Balmel. Jika dia diberi penghargaan oleh Gereja, itu
hanya akan mengundang masalah yang lebih besar bagi mereka.
Sudah terlambat untuk mengatakan hal
seperti “Aku tidak ingin terlihat menonjol”,
tetapi keinginan sebenarnya adalah menghindari masalah sebanyak mungkin.
“Aku akan sangat berterima kasih jika kau
bisa menyembunyikan namaku.”
“Nama mu? Tapi menurutku ini adalah peluang
besar untuk mendapat pengakuan.”
“Alasan kami datang ke sini adalah untuk
menyelamatkan Millie, mengenai penyelamatan Wanita Suci... Maaf, itu hanya
sebuah kebetulan. Selain itu, setelah
mengetahui apa yang ingin dilakukan Bulk, aku yakin siapapun itu pasti akan
melakukan sesuatu, tidak peduli dia bisa atau tidak, tanpa memperdulikan apa
yang bisa dia peroleh atau kehilangan sesuatu... bukankah kau setuju?”
Setiap orang pasti akan merasa muak melihat
tindakan Bulk.
Itu berlaku untuk Shin dan teman-temannya,
yang kebetulan memiliki kekuatan untuk menghentikan Bulk.
“Kalau begitu, apa ada sesuatu yang kau
butuhkan? Aku sudah meminta bantuanmu dan aku juga sudah mengatakan akan
memberi imbalan. Setelah semua yang telah kau lakukan, membiarkanmu pergi
dengan tangan kosong akan membuatku merasa tidak berterima kasih.”
“Aaaah, baiklah, aku tidak bermaksud
berkata kalau kami tidak butuh apapun, jadi tolong tenanglah.”
Shin melangkah mundur dari Lilishila yang mendekatinya
dan tertawa.
Shin tau betul bahwa dari sudut pandang
seseorang yang telah diselamatkan, tidak bisa mengekspresikan rasa terima kasih
akan membuat hatinya terbebani. Kemudian, Shin berpikir apa yang harus diminta
sebagai imbalan.
“Apa ada sesuatu yang kau butuhkan?”
“Iya, ada 3 hal. Yang pertama, kami ingin
mengambil semua kerah/kalung yang tersisa seperti yang digunakan oleh Bulk. Aku
ingin memeriksa struktur dan efek mereka, dan aku ingin melakukannya sebelum
mereka berpindah ke tangan orang lain. Setelah selesai, kami akan membuangnya
sendiri, dan jika kami dapat membuat item untuk membatalkan efeknya, kami pasti
akan memberitau mu.”
Meninggalkan item yang memiliki kekuatan
untuk mengendalikan orang lain akan melahirkan Bulk lain. Sejarah itu sendiri
menceritakan bahwa orang suci dan wanita akan mematuhi keinginan pengendali.
Selain itu, meneliti untuk membatalkan
efeknya selain menggunakan kemampuan Shin adalah hal yang harus dilakukan.
Untuk membuat dan menghilangkan efek item, memiliki item itu sendiri merupakan
salah satu syarat.
Permintaan untuk menyerahkan item yang
dapat memaksa orang lain untuk mematuhi kehendak seseorang secara langsung,
mungkin akan menjadi keputusan yang sulit untuk Lilishila, sehingga Shin
menganggapnya sebagai hadiah yang pantas.
“Aku mengerti, bahkan kamipun tidak sanggup
terhadap godaan itu. Aku akan mempercayakannya padamu, Shin-sama.
Mempertimbangkan tindakanmu sampai sekarang, aku yakin kau tidak akan pernah
menggunakannya seperti yang Bulk lakukan.”
Bertentangan dengan apa yang Shin duga,
Lilishila malah menerima permintaannya dengan mudah.
Menurut Lilishila, Bulk seharusnya memiliki
teman jahat di dalam Gereja; Kandidat penerus Bulk adalah sesuatu yang mungkin.
Daripada mengambil resiko menyimpan item tersebut, membiarkan orang yang
dipercaya memilikinya akan lebih baik.
Kepercayaan Lilishila terhadap Shin
ternyata lebih kuat dari yang Shin duga.
“Saat kau berhasil membuat item penghilang
efek manipulasi, aku akan sangat menghargai jika kau mau mengabari kami.”
“Tentu. Lagian akan jadi masalah jika hanya
aku yang bisa melakukan sesuatu dengan item tersebut.”
Apa mungkin untuk membuatnya? Berapa lama
waktu yang dibutuhkan? Masih terlalu banyak yang belum diketahui, jadi
pembicaraan ditutup dengan menyetujui untuk mengabari saat item tersebut jadi.
“Lalu, apa permintaan kedua mu?”
“Yang kedua adalah informasi. Kami ingin
kau mengatakan semua yang kau ketahui tentang Sacred Place. Jika bisa, hubungi kami setiap kali kau mengetahui
sesuatu yang baru.”
Sacred
Place masih belum dipelajari dengan baik, tapi jika
ada sesuatu hal yang sudah diketahui, Shin ingin mendengarnya terlebih dahulu.
Gereja memiliki banyak pengikut, jadi di HQ Gereja seperti ini mungkin punya
sedikit informasi.
Informasi mengenai Sacred Place hanya diketahui oleh anggota guild kelas atas; misi
penyelidikan ke dalam Sacred Place terkadang
memakan korban dari seluruh tim ekspedisi. Itu adalah tempat yang berbahaya.
Informasi mengenai Sacred Place lebih
dari layak untuk diminta sebagai imbalan.
“Kami memiliki dokumen yang berisi tentang
informasi Sacred Place. Aku akan
meminta seseorang untuk membawakannya kepadamu. Selama itu berada di
kemampuanku, jika ada informasi baru, kau akan menjadi yang pertama untuk mengetahuinya.”
“Terima kasih banyak. Permintaan ketiga
kami mengenai Fraksi Puncak. Kami minta kalian mencari tau lebih lanjut
mengenai tempat ritual yang Bulk bicarakan. Akan lebih baik lagi jika kalian
tau dimana markas fraksi tersebut, tapi kami lebih mengkhawatirkan mengenai
ritual sekarang. Karena ada kemungkinan ada orang lain selain Bulk yang membawa
pengorbanan kesana.”
Prioritas utama kelompok Shin adalah
menyelediki Fraksi Puncak, karena hilangnya karakter pendukung Shin yaitu Filma
masih belum terselesaikan.
Itu adalah permintaan Shin yang ketiga,
tapi dalam prioritas, prioritas permintaan ketiga lebih tinggi dari lainnya.
“Aku rasa itu imbalan yang cukup.”
“Apa ketiga permintaan tadi benar-benar
cukup? Bagi kami permintaan tadi belum cukup untuk membalas mu...”
“Umm, menurutku itu permintaan yang cukup
besar. Kau tidak perlu merasa terlalu berkewajiban untuk membalasku.”
Lilishila memang sedang serius, tapi entah
bagaimana dia serius karena di bawah tekanan, jadi Shin mencoba
menenangkannya.”
“Tidak, itu tidak bisa.”
Bagimanapun juga, perkataan Shin tidak
berpengaruh terhadap Lilishila.
“Tolong dengarkan aku. Misi penyelamatan
ini, kalau bukan karena kerjasama dari dirimu dan teman-teman mu, misi ini
tidak akan berhasil. Jika kami menjalankan misi ini, sebagian besar dari kami
akan terbunuh, Hermie dan Millie akan dikorbankan, sementara aku dan para
wanita lainnya mungkin akan jadi mainan mereka.”
Lilishila berbicara dengan jelas dan tegas.
Jika Shin dan teman-temannya tidak berjuang bersama mereka, kemungkinan itu
terjadi sangatlah besar.
Wilhelm sendiri juga, tidak akan bisa
memasuki Sigurd sebelum rombongan Bulk meninggalkan kota.
Tidak akan ada yang bisa mengalahkan Konig
atau Eline; Selain itu, dengan Hermie yang dilengkapi dengan item submission,
tidak akan kemungkinan bagi Lilishila untuk muncul sebagai pemenang.
Bahkan akan ada kemungkinan seluruh gereja
jatuh di tangan Bulk.
Karena itu, keberadaan Shin adalah
keajaiban bagi Lilihila; tidak aneh bahwa mereka akan melihatnya sebagai pesan
yang datang dari tuhan.
“Ketika aku berkata aku akan memberikan apa
pun, aku siap untuk memberikan diriku. Inilah kenapa aku merasa ketiga
permintaan mu tidaklah cukup.”
“Aku mengerti...tapi...”
“Aku berkata seperti itu karena aku siap
untuk apapun. Tolong mengertilah.”
“Ah, aku mengerti, jadi itu yang kau
maksud...”
Shin cemas, menduga kalimat seperti “Aku memberikan
tubuhku kepadamu” akan keluar dari
mulutnya, tetapi merasa lega kembali ketika kata yang keluar bukanlah kata
semacam itu.
Kau menyelamatkan nyawaku, jadi sekarang
aku adalah milikmu. Sebuah kejadian umum dalam beberapa cerita fiksi fantasi.
Tapi, Shin bukanlah tipe orang yang dengan
senang hati menerima tawaran seperti itu.
“Kalau begitu, ijinkan kami meminta
bantuanmu saat sesuatu terjadi. Lagipula, kami bukanlah dewa. Permintaan
pertama mungkin bisa dijalankan dengan mudah, jadi untuk saat ini kami akan
berterima kasih jika kau bisa mulai fokus untuk menemukan markas Fraksi Puncak
dan tempat ritual yang Bulk bicarakan.”
“Baiklah, kami akan mengumpulkan semua
informasi yang bisa kami dapatkan. Kapanpun kau membutuhkan bantuan kami,
tolong tak usah sungkan untuk meminta.”
Shin mengatakan kepada Lilishila untuk
menghubungi Golden Company jika mereka menemukan sesuatu. Lilishila terkejut
dengan hubungan yang Shin miliki dengan Golden Company, tapi ia langsung
mengangguk dengan ekspresi serius.
“Aku rasa hanya itu untuk saat ini.”
“Jika itu benar-benar sudah semua, tidak masalah
kok kalau kau menginginkan diriku juga.”
“Er, aku tidak yakin kenapa kita balik ke
topik itu.. tentu saja aku tidak akan meminta itu.”
Ketika kalimat yang dia pikir telah ia
hindari keluar dari mulut Lilishila, wajah
Shin mulai menegang.
“Wanita yang berada di sisi mu adalah
seorang Elf dan High Elf. Elf perempuan tidak akan mau berkelompok dengan
seorang pria, kecuali mereka sangat pecaya dan merasa nyaman di sekitar mereka
... dan sepertinya mereka nyaman bersamamu Shin-sama, jadi aku pikir kau
memiliki hubungan semacam itu. Kau menyukai Elf bukan? Aku juga seorang Elf.”
“Kau salah paham!! Aaahhhhhh!!!”
Lalu Shin berteriak dari dalam lubuk
hatinya.
Shin tidak tau tentang sulitnya Elf perempuan
dalam bergabung 1 party bersama seorang pria. Mengetahui bahwa ada seseorang
yang menyadari hal itu dan berpikir dia sedang membuat harem Elf adalah sebuah
kejutan kecil untuknya.
“Omong-omong! Mengenai pria, ada Shibaid
juga! Kenapa kau hanya memasangkan ku dengan mereka berdua?”
“Hanya intuisi seorang wanita. Walaupun
sepertinya rasa sayang Nona Yuki terlihat jelas kepada siapa ia berikan.”
Lilishila berbicara dengan percaya diri dan
tersenyum.
Shin sedikit terganggu dengan perubahan
kepribadiannya yang tiba-tiba. Lilishila mungkin berpikir jika meneruskan
pembicaraan mengenai imbalan akan meresahkan Shin. Dengan kata lain,
pembicaraan serius telah selesai.
“Be-benarkah...er, Yuki, kenapa kau
menempel begitu dekat denganku...?”
“Aku hanya mengawasi.”
“Apa kau yakin...?"
Yuki – Schnee yang sedang menyamar – sudah
menempel ke Shin tanpa ada yang tahu kapan itu terjadi. Tidak jelas apakah
jawabannya untuk pertanyaan Shin adalah serius atau hanya candaan belaka.
“Hehe, kalian berdua sangat dekat sekali.
Aku iri”
Ekspresi Lilishila saat berbicara seperti
seseorang yang menikmati adegan yang mengharukan.
Tatapan hangat Lilishila terlihat begitu
berbeda dari sebelum, dan itu membuat Shin merasa sedikit tidak nyaman.
Hanya ada satu pemikiran yang terlintas di
benaknya: “Situasi macam apa ini?”
◆◆◆◆
Sementara Shin dan teman-temannya sedang
berdiskusi mengenai “imbalan”, Wilhelm sedang menjaga Hermie, Millie, dan
Konig, yang baru saja terbebas dari item submission,
di ruang sebalah.
Bulk saat ini sedang ditahan, tapi dia
bukanlah satu-satu nya yang berbahaya yang ada di Gereja. Tidak ada jaminan
bahwa seseorang selain Bulk, yang bertindak dengan cara yang tidak jujur, tidak
akan bergerak dan memanfaatkan situasi ini.
“Kau harus segera pulang bukan?”
“Karena Will-nii dan Shin-nii ada disini,
semuanya akan baik-baik saja!”
Millie sangat bersemangat; dia sedang
berbaring, kepalanya bertumpu di pangkuan Hermie yang sedang mengelus-elus
kepalanya.
Semua orang telah aman dan ada seseorang
yang dapat dia percaya di antara mereka yang datang menyelamatkannya.
Orang itu adalah Wilhelm, dan dia ada di
sampingnya sekarang, jadi dia tidak punya alasan untuk khawatir.
“………..”
Wilhelm menatap Millie, tanpa mengucapkan
sepatah kata pun. Dia mengamatinya untuk mencari tau apakah ada sesuatu yang
aneh, sambil memastikan bahwa dia tidak sadar dan tidak terganggu.
Lagian, Millie telah dimanipulasi oleh
Eline dan menikam Wilhelm. Tidak aneh jika hatinya menanggung luka yang dalam.
Tapi, saat Millie ditanya mengenai
pertarungan antara Wilhelm dan Eline, ia berkata bahwa ia hanya mengingat
sampai di awal pertarungan. Bisa dibilang itu adalah hal yang menguntungkan.
Eline mungkin telah membuat persiapan untuk
menggunakan Millie kapan pun dibutuhkan. Kali ini, itu benar-benar membuahkan
hasil.
“Apa kau khawatir?”
“...Hm, iya.”
Pertanyaan muncul dari Konig.
Begitu Shin melepas kerah yang ada di
lehernya, tidak ada yang menahan tindakannya lagi. Kemudian dia kembali ke
tugas aslinya, melindungi Hermie.
Armornya sudah rusak dan tidak bisa dipakai
lagi karena serangan dari Shibaid, tapi pedang kesayangannya, pedang sihir
Haufer yang memiliki kelas Legend,
masih bisa berada disisinya.
Konig tidak tau mengenai adegan Millie menikam
Wilhelm, tetapi setelah mengetahui bahwa Millie dipasang kerah juga. Dia
berasumsi bahwa sesuatu yang sama seperti dirinya terjadi pada Millie.
Wilhelm bertanya balik.
“Omong-omong, apa kau merasa ingatanmu
telah diubah? Sepertinya ingatan saat terkena manipulasi masih tersimpan di
setiap orang.
“Aku masih mengingatnya dengan baik.
Kekuatan yang dimiliki kerah itu tidak sering digunakan kepada ku, bahkan
ketika aku sedang dimanipulasi aku merasa seolah-olah aku sedang bermimpi,
semuanya terlihat kabur.”
Ternyata Bulk sering menggunakan Hermie
untuk memaksa Konig melakukan perintahnya.
Konig mengatakan bahwa karena saat
dimanipulasi melalui kerah itu, tidak mungkin seseorang memberikan perintah
yang nyata dan rinci.
“Aku mengerti. Karena kurangnya kesadaran,
tindakan yang dilakukan adalah tindakan-tindakan yang sederhana.”
“Meski itu hanya ituisi saja sih. Tapi, itu
agak berguna selama pertempuran. Perintah seperti “serang dengan kekuatan
penuh” akan dilakukan oleh orang yang dimanipulasi dan bisa berakhir sampai
lenganmu hancur. Selama pertarunganku dengan tuan Shibaid, aku melakukan
serangan yang sangat kuat yang pada umumnya tidak bisa aku lakukan. Mungkin
juga untuk memerintahkan serangan bunuh diri, dan penyerang tidak akan bisa
memikirkan nyawanya sendiri.”
“Semakin banyak aku mendengar hal itu, semakin
muak diriku menjadi.”
Ekspresi Wilhelm berubah menjadi muak.
“Beberapa dari item tersebut telah bocor
keluar. Untung hanya ada beberapa yang melakukannya, tapi aku ingin mereka ditangani
sebelum mereka menggunakannya untuk tujuan buruk.”
“Ada sesuatu yang ingin ku ketahui. Misal
seseorang yang dilengkapi item itu mati, apa item itu bisa digunakan ke orang
lain?”
Jika ada kemungkinan penggunaan item
berulang kali, kegunaan dari item akan meningkat lebih banyak lagi... dengan kemungkinan terburuk terjadi. Kemudian
Wilhelm bertanya kepada Konig, karena dia berada di posisi terakhir yang
kemungkinan tau mengenai hal tersebut.
“Aku belum pernah mendengar tentang item
itu digunakan kembali. Tapi, jumlah item yang di dapat Bulk dan berapa kali ia
menggunakannya tidaklah sesuai. Ini hanya asumsiku saja, tetapi penggunaan item
berulang-ulang setelah pengguna mati mungkin bisa dilakukan.
Menurut Konig, jumlah wanita yang jatuh di
kendali Bulk lebih besar dari jumlah item yang dia miliki.
Konig tau jumlah item yang dimiliki Bulk.
Bulk bisa menurunkan kewaspadaannya karena Konig sudah berada di bawah
kendalinya.
“Benar-benar hina.”
“Aku setuju. Jika saja aku tidak
dikendalikan, aku sudah pasti menebasnya di saat itu juga.”
Konig adalah seorang Knight yang percaya dengan doktrin Gereja yang mengatakan lindungi
yang lemah.
Perasaan keadilannya tidak hanya membuat
dia membenci Bulk, bahkan bisa membuatnya untuk tidak mengakui keberadaannya.
“Tapi... saat aku dimanipulasi, aku sudah
membantai orang lain dengan tanganku sendiri.”
“...Kau merasa bersalah? Jika kau
mengkhawatirkan hal seperti itu, hidupmu tidak akan berlangsung lama.”
Wilhelm berbicara agak kasar kepada Konig.
“Kau bilang aku tidak harus peduli dengan
mereka?”
“Aku bilang itu tidak akan berubah meski
kau melakukannya.”
Nada Konig sedikit naik. Tapi, Wilhelm
terus berbicara dengan tenang.
“Menyesalah sesuka mu, tetapi yang sudah
mati tidak akan hidup lagi. Pada akhirnya, semua itu bergantung pada
perasaan orang yang masih hidup. Jika
kau khawatir mengenai itu dan berakhir mati, orang yang seharusnya kau lindungi
akan mati juga.”
Hermie bisa menjadi target lagi karena
kemampuan yang dia miliki, seperti yang baru saja terjadi. Pada saat seperti
itu, pedangnya tumpul oleh keraguan, itu akan menjadi sihir kematian tidak
hanya untuk Konig saja, tetapi untuk orang lain juga.
Orang-orang yang dicintai dari orang-orang
yang dia bunuh mungkin ingin melakukan balas dendam. Dia mungkin dituntut untuk
menebus dosa-dosanya.
Tapi, itu adalah konsekuensi yang wajar
untuk tindakannya. Jika sudab seperri itu, tidak ada yang bisa dilakukan lagi.
Aliran waktu tidak akan berubah mundur;
yang mati tidak akan kembali.
Itu adalah aturan dunia ini.
Di dunia sebelum “Dusk of the
Majesty”, dikatakan bahwa ada ramuan
untuk membangkitkan seseorang. Tapi dunia itu sudah tidak ada lagi.
(Mungkin dia bisa... tidak tidak tidak...
ini bukanlah sesuatu yang harus aku pikirkan.)
Di dalam benak Wilhelm, sosok High Human
dan dua pengikutnya muncul.
Shin dan Schnee mungkin tau cara untuk
membuat ramuan semacam itu, atau bahkan mereka sudah memiliki ramuan itu.
Dia tidak akan mengatakan sesuatu mengenai
hal itu. DIa tidak punya bukti, dan meskipun hal semacam itu mungkin, Wilhelm
meragukan bahwa Shin dan Schnee bisa menghidupkan orang yang telah Konig bunuh.
Membangkitkan orang mati. Itu adalah hal
tabu yang tidak boleh dicoba, pikiran semacam itu tertanam di dalam benak
Wilhelm.
Wilhelm tau ada seseorang yang pernah
melakukan kejadian itu, dan bagaimana mereka membawa kehancuran pada diri
mereka sendiri.
Itulah kenapa dia berhenti memikirkan hal
semacam itu. Bahkan di Gereja, meneliti tentang kebangkitan orang yang mati
adalah hal tabu di antara hal tabu lainnya. Itu adalah keajaiban yang sudah
lama hilang.
Setelah lama terdiam, Konig berbicara lagi.
“Itu akan menjadi masalah.”
“Kalau begitu, kau harus mencari
jawabanmu dengan cepat. Lagipula, hal
semacam itu sering terjadi meski kau suka atau tidak.”
“Apa kau berbicara berdasarkan pengalaman?”
“Entah.”
Wilhelm menghindar pertanyaan Konig dan
jatuh dalam keheningan.
Konig, yang curiga dengan perilaku Wilhelm,
mengikuti Wilhelm yang sedang menatap dan menemukan Millie yang sedang tidur
dengan tenang.
“Aku mengerti, jadi inilah pria yang mereka
sebut sebagai “Demonic Spear”. (*Iblis Tombak?)
“Hmph.”
Wilhelm ditertawakan dengan ringan. Yang
menertawakannya adalah seseorang yang seperti Knight, dia adalah salah satu seorang pelindung.
◆◆◆◆
lanjut..
BalasHapusMenunggu selanjutnya
BalasHapus