The New Gate Volume 7 Chapter 1 Part 1 - Sekkinokyou

Latest

Fans Tranlation LN/WN Bahasa Indonesia

Selasa, 27 November 2018

The New Gate Volume 7 Chapter 1 Part 1








Volume 7 Chapter 1 Part 1






Untuk menyelamatkan Millie, Shin dan teman-temannya mengendarai Elder Dragon untuk pergi ke HQ Gereja.

Disana mereka bertemu dengan Lilishila, yang merupakan seorang kardinal gereja. Dia meminta Shin untuk menangkap Bulk, yang menjadi pengikut fanatik dari ‘Fraksi Puncak’.

Bulk tidak hanya menculik Millie, dia bahkan menahan wanita yang memiliki gelar ‘Wanita Suci’, yaitu Hermie.

Kelompok Shin dan kelompok Lilishila, bersama-sama menyerang Palmirack dan berhasil menyelamatkan Millie dan Hermie...


“...Apa yang ingin ku lakukakan sekarang?”

“Benar. Kita berhasil menyelamatkan Nona Hermie berkat kalian semua. Setelah informasi ini menyebar luas, semua orang yang sudah dipaksa untuk mengikuti ke egoisan Bulk, pasti ingin berterima kasih padamu.”

Sekitar 30 menit telah berlalu sejak Hermie dan Lilishila bertemu.

Itu sudah larut malam.

Para Knight berlarian untuk menyampaikan berita penyelamatan Wanita Suci, sementara Hermie dan Millie sedang beristirahat di ruangan lain yang dijaga Wilhelm.

Shin mengirim pesan ke Tiera, memintanya untuk datang ke Palmirack.


Shibaid, yang dipandu oleh seorang Knight, berjalan menuju ruangan Bulk untuk mengumpulkan sisa-sisa item submission.

Shin, Schnee, dan Lilishila sedang berdiskusi mengenai imbalan apa yang harus diberikan ke kelompok Shin di ruangan milik Kardinal.

Shin tidak mengharapkan imbalan apapun; Dia malah ingin dianggap sebagai seorang “penyelamat misterius”, tapi Lilishila tidak menyetujuinya. Dia memperdebatkan bahwa orang-orang tidak akan setuju.

Mengenai kontribusi yang dilakukan dalam misi ini, dimulai dari 3 hari yang lalu. Satu-satunya pengeluaran uang hanyalah pengeluaran untuk biaya penginapan. Tidak ada pengeluaran khusus yang harus dikembalikan.

Apa yang kelompok Shin lakukan hanyalah menyusup ke Palmirack dan menjatuhkan Eline dan Bulk.

Shin mengerti kalau itu adalah bagian yang terpenting, tapi baginya itu adalah hal yang mudah; itulah sebabnya ada perbedaan pendapat antara Shin dan Lilishila.

Meskipun mereka menerima imbalan, dan menjadi terlalu murah hati, itu akan membuat mereka sulit untuk menerimanya.

Nama Shin sudah mulai terkenal sejak insiden pertempuran di Balmel. Jika dia diberi penghargaan oleh Gereja, itu hanya akan mengundang masalah yang lebih besar bagi mereka.

Sudah terlambat untuk mengatakan hal seperti “Aku tidak ingin terlihat menonjol”,  tetapi keinginan sebenarnya adalah menghindari masalah sebanyak mungkin.

“Aku akan sangat berterima kasih jika kau bisa menyembunyikan namaku.”

“Nama mu? Tapi menurutku ini adalah peluang besar untuk mendapat pengakuan.”

“Alasan kami datang ke sini adalah untuk menyelamatkan Millie, mengenai penyelamatan Wanita Suci... Maaf, itu hanya sebuah kebetulan.  Selain itu, setelah mengetahui apa yang ingin dilakukan Bulk, aku yakin siapapun itu pasti akan melakukan sesuatu, tidak peduli dia bisa atau tidak, tanpa memperdulikan apa yang bisa dia peroleh atau kehilangan sesuatu... bukankah kau setuju?”

Setiap orang pasti akan merasa muak melihat tindakan Bulk.

Itu berlaku untuk Shin dan teman-temannya, yang kebetulan memiliki kekuatan untuk menghentikan Bulk.

“Kalau begitu, apa ada sesuatu yang kau butuhkan? Aku sudah meminta bantuanmu dan aku juga sudah mengatakan akan memberi imbalan. Setelah semua yang telah kau lakukan, membiarkanmu pergi dengan tangan kosong akan membuatku merasa tidak berterima kasih.”

“Aaaah, baiklah, aku tidak bermaksud berkata kalau kami tidak butuh apapun, jadi tolong tenanglah.”

Shin melangkah mundur dari Lilishila yang mendekatinya dan tertawa.

Shin tau betul bahwa dari sudut pandang seseorang yang telah diselamatkan, tidak bisa mengekspresikan rasa terima kasih akan membuat hatinya terbebani. Kemudian, Shin berpikir apa yang harus diminta sebagai imbalan.

“Apa ada sesuatu yang kau butuhkan?”

“Iya, ada 3 hal. Yang pertama, kami ingin mengambil semua kerah/kalung yang tersisa seperti yang digunakan oleh Bulk. Aku ingin memeriksa struktur dan efek mereka, dan aku ingin melakukannya sebelum mereka berpindah ke tangan orang lain. Setelah selesai, kami akan membuangnya sendiri, dan jika kami dapat membuat item untuk membatalkan efeknya, kami pasti akan memberitau mu.”

Meninggalkan item yang memiliki kekuatan untuk mengendalikan orang lain akan melahirkan Bulk lain. Sejarah itu sendiri menceritakan bahwa orang suci dan wanita akan mematuhi keinginan pengendali.

Selain itu, meneliti untuk membatalkan efeknya selain menggunakan kemampuan Shin adalah hal yang harus dilakukan. Untuk membuat dan menghilangkan efek item, memiliki item itu sendiri merupakan salah satu syarat.

Permintaan untuk menyerahkan item yang dapat memaksa orang lain untuk mematuhi kehendak seseorang secara langsung, mungkin akan menjadi keputusan yang sulit untuk Lilishila, sehingga Shin menganggapnya sebagai hadiah yang pantas.

“Aku mengerti, bahkan kamipun tidak sanggup terhadap godaan itu. Aku akan mempercayakannya padamu, Shin-sama. Mempertimbangkan tindakanmu sampai sekarang, aku yakin kau tidak akan pernah menggunakannya seperti yang Bulk lakukan.”

Bertentangan dengan apa yang Shin duga, Lilishila malah menerima permintaannya dengan mudah.

Menurut Lilishila, Bulk seharusnya memiliki teman jahat di dalam Gereja; Kandidat penerus Bulk adalah sesuatu yang mungkin. Daripada mengambil resiko menyimpan item tersebut, membiarkan orang yang dipercaya memilikinya akan lebih baik.

Kepercayaan Lilishila terhadap Shin ternyata lebih kuat dari yang Shin duga.

“Saat kau berhasil membuat item penghilang efek manipulasi, aku akan sangat menghargai jika kau mau mengabari kami.”

“Tentu. Lagian akan jadi masalah jika hanya aku yang bisa melakukan sesuatu dengan item tersebut.”

Apa mungkin untuk membuatnya? Berapa lama waktu yang dibutuhkan? Masih terlalu banyak yang belum diketahui, jadi pembicaraan ditutup dengan menyetujui untuk mengabari saat item tersebut jadi.

“Lalu, apa permintaan kedua mu?”

“Yang kedua adalah informasi. Kami ingin kau mengatakan semua yang kau ketahui tentang Sacred Place. Jika bisa, hubungi kami setiap kali kau mengetahui sesuatu yang baru.”

Sacred Place masih belum dipelajari dengan baik, tapi jika ada sesuatu hal yang sudah diketahui, Shin ingin mendengarnya terlebih dahulu. Gereja memiliki banyak pengikut, jadi di HQ Gereja seperti ini mungkin punya sedikit informasi.

Informasi mengenai Sacred Place hanya diketahui oleh anggota guild kelas atas; misi penyelidikan ke dalam Sacred Place terkadang memakan korban dari seluruh tim ekspedisi. Itu adalah tempat yang berbahaya. Informasi mengenai Sacred Place lebih dari layak untuk diminta sebagai imbalan.

“Kami memiliki dokumen yang berisi tentang informasi Sacred Place. Aku akan meminta seseorang untuk membawakannya kepadamu. Selama itu berada di kemampuanku, jika ada informasi baru, kau akan menjadi yang pertama untuk mengetahuinya.”

“Terima kasih banyak. Permintaan ketiga kami mengenai Fraksi Puncak. Kami minta kalian mencari tau lebih lanjut mengenai tempat ritual yang Bulk bicarakan. Akan lebih baik lagi jika kalian tau dimana markas fraksi tersebut, tapi kami lebih mengkhawatirkan mengenai ritual sekarang. Karena ada kemungkinan ada orang lain selain Bulk yang membawa pengorbanan kesana.”

Prioritas utama kelompok Shin adalah menyelediki Fraksi Puncak, karena hilangnya karakter pendukung Shin yaitu Filma masih belum terselesaikan.

Itu adalah permintaan Shin yang ketiga, tapi dalam prioritas, prioritas permintaan ketiga lebih tinggi dari lainnya.

“Aku rasa itu imbalan yang cukup.”

“Apa ketiga permintaan tadi benar-benar cukup? Bagi kami permintaan tadi belum cukup untuk membalas mu...”

“Umm, menurutku itu permintaan yang cukup besar. Kau tidak perlu merasa terlalu berkewajiban untuk membalasku.”

Lilishila memang sedang serius, tapi entah bagaimana dia serius karena di bawah tekanan, jadi Shin mencoba menenangkannya.”

“Tidak, itu tidak bisa.”

Bagimanapun juga, perkataan Shin tidak berpengaruh terhadap Lilishila.

“Tolong dengarkan aku. Misi penyelamatan ini, kalau bukan karena kerjasama dari dirimu dan teman-teman mu, misi ini tidak akan berhasil. Jika kami menjalankan misi ini, sebagian besar dari kami akan terbunuh, Hermie dan Millie akan dikorbankan, sementara aku dan para wanita lainnya mungkin akan jadi mainan mereka.”

Lilishila berbicara dengan jelas dan tegas. Jika Shin dan teman-temannya tidak berjuang bersama mereka, kemungkinan itu terjadi sangatlah besar.

Wilhelm sendiri juga, tidak akan bisa memasuki Sigurd sebelum rombongan Bulk meninggalkan kota.

Tidak akan ada yang bisa mengalahkan Konig atau Eline; Selain itu, dengan Hermie yang dilengkapi dengan item submission, tidak akan kemungkinan bagi Lilishila untuk muncul sebagai pemenang.

Bahkan akan ada kemungkinan seluruh gereja jatuh di tangan Bulk.

Karena itu, keberadaan Shin adalah keajaiban bagi Lilihila; tidak aneh bahwa mereka akan melihatnya sebagai pesan yang datang dari tuhan.

“Ketika aku berkata aku akan memberikan apa pun, aku siap untuk memberikan diriku. Inilah kenapa aku merasa ketiga permintaan mu tidaklah cukup.”

“Aku mengerti...tapi...”

“Aku berkata seperti itu karena aku siap untuk apapun. Tolong mengertilah.”

“Ah, aku mengerti, jadi itu yang kau maksud...”

Shin cemas, menduga kalimat seperti “Aku memberikan  tubuhku kepadamu” akan keluar dari mulutnya, tetapi merasa lega kembali ketika kata yang keluar bukanlah kata semacam itu.

Kau menyelamatkan nyawaku, jadi sekarang aku adalah milikmu. Sebuah kejadian umum dalam beberapa cerita fiksi fantasi.

Tapi, Shin bukanlah tipe orang yang dengan senang hati menerima tawaran seperti itu.

“Kalau begitu, ijinkan kami meminta bantuanmu saat sesuatu terjadi. Lagipula, kami bukanlah dewa. Permintaan pertama mungkin bisa dijalankan dengan mudah, jadi untuk saat ini kami akan berterima kasih jika kau bisa mulai fokus untuk menemukan markas Fraksi Puncak dan tempat ritual yang Bulk bicarakan.”

“Baiklah, kami akan mengumpulkan semua informasi yang bisa kami dapatkan. Kapanpun kau membutuhkan bantuan kami, tolong tak usah sungkan untuk meminta.”

Shin mengatakan kepada Lilishila untuk menghubungi Golden Company jika mereka menemukan sesuatu. Lilishila terkejut dengan hubungan yang Shin miliki dengan Golden Company, tapi ia langsung mengangguk dengan ekspresi serius.

“Aku rasa hanya itu untuk saat ini.”

“Jika itu benar-benar sudah semua, tidak masalah kok kalau  kau menginginkan diriku juga.”

“Er, aku tidak yakin kenapa kita balik ke topik itu.. tentu saja aku tidak akan meminta itu.”

Ketika kalimat yang dia pikir telah ia hindari keluar dari mulut Lilishila, wajah  Shin mulai menegang.

“Wanita yang berada di sisi mu adalah seorang Elf dan High Elf. Elf perempuan tidak akan mau berkelompok dengan seorang pria, kecuali mereka sangat pecaya dan merasa nyaman di sekitar mereka ... dan sepertinya mereka nyaman bersamamu Shin-sama, jadi aku pikir kau memiliki hubungan semacam itu. Kau menyukai Elf bukan? Aku juga seorang Elf.”

“Kau salah paham!! Aaahhhhhh!!!”

Lalu Shin berteriak dari dalam lubuk hatinya.

Shin tidak tau tentang sulitnya Elf perempuan dalam bergabung 1 party bersama seorang pria. Mengetahui bahwa ada seseorang yang menyadari hal itu dan berpikir dia sedang membuat harem Elf adalah sebuah kejutan kecil untuknya.

“Omong-omong! Mengenai pria, ada Shibaid juga! Kenapa kau hanya memasangkan ku dengan mereka berdua?”

“Hanya intuisi seorang wanita. Walaupun sepertinya rasa sayang Nona Yuki terlihat jelas kepada siapa ia berikan.”

Lilishila berbicara dengan percaya diri dan tersenyum.

Shin sedikit terganggu dengan perubahan kepribadiannya yang tiba-tiba. Lilishila mungkin berpikir jika meneruskan pembicaraan mengenai imbalan akan meresahkan Shin. Dengan kata lain, pembicaraan serius telah selesai.

“Be-benarkah...er, Yuki, kenapa kau menempel begitu dekat denganku...?”

“Aku hanya mengawasi.”

“Apa kau yakin...?"

Yuki – Schnee yang sedang menyamar – sudah menempel ke Shin tanpa ada yang tahu kapan itu terjadi. Tidak jelas apakah jawabannya untuk pertanyaan Shin adalah serius atau hanya candaan belaka.

“Hehe, kalian berdua sangat dekat sekali. Aku iri”

Ekspresi Lilishila saat berbicara seperti seseorang yang menikmati adegan yang mengharukan.

Tatapan hangat Lilishila terlihat begitu berbeda dari sebelum, dan itu membuat Shin merasa sedikit tidak nyaman.

Hanya ada satu pemikiran yang terlintas di benaknya: “Situasi macam apa ini?”


◆◆◆◆


Sementara Shin dan teman-temannya sedang berdiskusi mengenai “imbalan”, Wilhelm sedang menjaga Hermie, Millie, dan Konig, yang baru saja terbebas dari item submission, di ruang sebalah.

Bulk saat ini sedang ditahan, tapi dia bukanlah satu-satu nya yang berbahaya yang ada di Gereja. Tidak ada jaminan bahwa seseorang selain Bulk, yang bertindak dengan cara yang tidak jujur, tidak akan bergerak dan memanfaatkan situasi ini.

“Kau harus segera pulang bukan?”

“Karena Will-nii dan Shin-nii ada disini, semuanya akan baik-baik saja!”

Millie sangat bersemangat; dia sedang berbaring, kepalanya bertumpu di pangkuan Hermie yang sedang mengelus-elus kepalanya.

Semua orang telah aman dan ada seseorang yang dapat dia percaya di antara mereka yang datang menyelamatkannya.

Orang itu adalah Wilhelm, dan dia ada di sampingnya sekarang, jadi dia tidak punya alasan untuk khawatir.

“………..”

Wilhelm menatap Millie, tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Dia mengamatinya untuk mencari tau apakah ada sesuatu yang aneh, sambil memastikan bahwa dia tidak sadar dan tidak terganggu.

Lagian, Millie telah dimanipulasi oleh Eline dan menikam Wilhelm. Tidak aneh jika hatinya menanggung luka yang dalam.

Tapi, saat Millie ditanya mengenai pertarungan antara Wilhelm dan Eline, ia berkata bahwa ia hanya mengingat sampai di awal pertarungan. Bisa dibilang itu adalah hal yang menguntungkan.

Eline mungkin telah membuat persiapan untuk menggunakan Millie kapan pun dibutuhkan. Kali ini, itu benar-benar membuahkan hasil.

“Apa kau khawatir?”

“...Hm, iya.”

Pertanyaan muncul dari Konig.

Begitu Shin melepas kerah yang ada di lehernya, tidak ada yang menahan tindakannya lagi. Kemudian dia kembali ke tugas aslinya, melindungi Hermie.

Armornya sudah rusak dan tidak bisa dipakai lagi karena serangan dari Shibaid, tapi pedang kesayangannya, pedang sihir Haufer yang memiliki kelas Legend, masih bisa berada disisinya.

Konig tidak tau mengenai adegan Millie menikam Wilhelm, tetapi setelah mengetahui bahwa Millie dipasang kerah juga. Dia berasumsi bahwa sesuatu yang sama seperti dirinya terjadi pada Millie.

Wilhelm bertanya balik.

“Omong-omong, apa kau merasa ingatanmu telah diubah? Sepertinya ingatan saat terkena manipulasi masih tersimpan di setiap orang.

“Aku masih mengingatnya dengan baik. Kekuatan yang dimiliki kerah itu tidak sering digunakan kepada ku, bahkan ketika aku sedang dimanipulasi aku merasa seolah-olah aku sedang bermimpi, semuanya terlihat kabur.”

Ternyata Bulk sering menggunakan Hermie untuk memaksa Konig melakukan perintahnya.

Konig mengatakan bahwa karena saat dimanipulasi melalui kerah itu, tidak mungkin seseorang memberikan perintah yang nyata dan rinci.

“Aku mengerti. Karena kurangnya kesadaran, tindakan yang dilakukan adalah tindakan-tindakan yang sederhana.”

“Meski itu hanya ituisi saja sih. Tapi, itu agak berguna selama pertempuran. Perintah seperti “serang dengan kekuatan penuh” akan dilakukan oleh orang yang dimanipulasi dan bisa berakhir sampai lenganmu hancur. Selama pertarunganku dengan tuan Shibaid, aku melakukan serangan yang sangat kuat yang pada umumnya tidak bisa aku lakukan. Mungkin juga untuk memerintahkan serangan bunuh diri, dan penyerang tidak akan bisa memikirkan nyawanya sendiri.”

“Semakin banyak aku mendengar hal itu, semakin muak diriku menjadi.”

Ekspresi Wilhelm berubah menjadi muak.

“Beberapa dari item tersebut telah bocor keluar. Untung hanya ada beberapa yang melakukannya, tapi aku ingin mereka ditangani sebelum mereka menggunakannya untuk tujuan buruk.”

“Ada sesuatu yang ingin ku ketahui. Misal seseorang yang dilengkapi item itu mati, apa item itu bisa digunakan ke orang lain?”

Jika ada kemungkinan penggunaan item berulang kali, kegunaan dari item akan meningkat lebih banyak lagi...  dengan kemungkinan terburuk terjadi. Kemudian Wilhelm bertanya kepada Konig, karena dia berada di posisi terakhir yang kemungkinan tau mengenai hal tersebut.

“Aku belum pernah mendengar tentang item itu digunakan kembali. Tapi, jumlah item yang di dapat Bulk dan berapa kali ia menggunakannya tidaklah sesuai. Ini hanya asumsiku saja, tetapi penggunaan item berulang-ulang setelah pengguna mati mungkin bisa dilakukan.

Menurut Konig, jumlah wanita yang jatuh di kendali Bulk lebih besar dari jumlah item yang dia miliki.

Konig tau jumlah item yang dimiliki Bulk. Bulk bisa menurunkan kewaspadaannya karena Konig sudah berada di bawah kendalinya.

“Benar-benar hina.”

“Aku setuju. Jika saja aku tidak dikendalikan, aku sudah pasti menebasnya di saat itu juga.”

Konig adalah seorang Knight yang percaya dengan doktrin Gereja yang mengatakan lindungi yang lemah.

Perasaan keadilannya tidak hanya membuat dia membenci Bulk, bahkan bisa membuatnya untuk tidak mengakui keberadaannya.

“Tapi... saat aku dimanipulasi, aku sudah membantai orang lain dengan tanganku sendiri.”

“...Kau merasa bersalah? Jika kau mengkhawatirkan hal seperti itu, hidupmu tidak akan berlangsung lama.”

Wilhelm berbicara agak kasar kepada Konig.

“Kau bilang aku tidak harus peduli dengan mereka?”

“Aku bilang itu tidak akan berubah meski kau melakukannya.”

Nada Konig sedikit naik. Tapi, Wilhelm terus berbicara dengan tenang.

“Menyesalah sesuka mu, tetapi yang sudah mati tidak akan hidup lagi. Pada akhirnya, semua itu bergantung pada perasaan  orang yang masih hidup. Jika kau khawatir mengenai itu dan berakhir mati, orang yang seharusnya kau lindungi akan mati juga.”

Hermie bisa menjadi target lagi karena kemampuan yang dia miliki, seperti yang baru saja terjadi. Pada saat seperti itu, pedangnya tumpul oleh keraguan, itu akan menjadi sihir kematian tidak hanya untuk Konig saja, tetapi untuk orang lain juga.

Orang-orang yang dicintai dari orang-orang yang dia bunuh mungkin ingin melakukan balas dendam. Dia mungkin dituntut untuk menebus dosa-dosanya.

Tapi, itu adalah konsekuensi yang wajar untuk tindakannya. Jika sudab seperri itu, tidak ada yang bisa dilakukan lagi.

Aliran waktu tidak akan berubah mundur; yang mati tidak akan kembali.

Itu adalah aturan dunia ini.

Di dunia sebelum “Dusk of the Majesty”,  dikatakan bahwa ada ramuan untuk membangkitkan seseorang. Tapi dunia itu sudah tidak ada lagi.

(Mungkin dia bisa... tidak tidak tidak... ini bukanlah sesuatu yang harus aku pikirkan.)

Di dalam benak Wilhelm, sosok High Human dan dua pengikutnya muncul.

Shin dan Schnee mungkin tau cara untuk membuat ramuan semacam itu, atau bahkan mereka sudah memiliki ramuan itu.

Dia tidak akan mengatakan sesuatu mengenai hal itu. DIa tidak punya bukti, dan meskipun hal semacam itu mungkin, Wilhelm meragukan bahwa Shin dan Schnee bisa menghidupkan orang yang telah Konig bunuh.

Membangkitkan orang mati. Itu adalah hal tabu yang tidak boleh dicoba, pikiran semacam itu tertanam di dalam benak Wilhelm.

Wilhelm tau ada seseorang yang pernah melakukan kejadian itu, dan bagaimana mereka membawa kehancuran pada diri mereka sendiri.

Itulah kenapa dia berhenti memikirkan hal semacam itu. Bahkan di Gereja, meneliti tentang kebangkitan orang yang mati adalah hal tabu di antara hal tabu lainnya. Itu adalah keajaiban yang sudah lama hilang.

Setelah lama terdiam, Konig berbicara lagi.

“Itu akan menjadi masalah.”

“Kalau begitu, kau harus mencari jawabanmu  dengan cepat. Lagipula, hal semacam itu sering terjadi meski kau suka atau tidak.”

“Apa kau berbicara berdasarkan pengalaman?”

“Entah.”

Wilhelm menghindar pertanyaan Konig dan jatuh dalam keheningan.

Konig, yang curiga dengan perilaku Wilhelm, mengikuti Wilhelm yang sedang menatap dan menemukan Millie yang sedang tidur dengan tenang.

“Aku mengerti, jadi inilah pria yang mereka sebut sebagai “Demonic Spear”. (*Iblis Tombak?)

“Hmph.”

Wilhelm ditertawakan dengan ringan. Yang menertawakannya adalah seseorang yang seperti Knight, dia adalah salah satu seorang pelindung.
 

◆◆◆◆













2 komentar: