Magi Grandson Volume 1 Chapter 9 - Sekkinokyou

Latest

Fans Tranlation LN/WN Bahasa Indonesia

Jumat, 25 Agustus 2017

Magi Grandson Volume 1 Chapter 9





Chapter 9 - Pindah ke Ibukota Kerajaan

Aku akhirnya tahu tentang kebenaran mengejutkan.


Kakek dan Nenek dulu adalah suami istri.

Tunggu, aku pikir mereka berdua punya hubungan yang tidak ada pembatasan terhadap satu sama lain. Tapi berpikir mereka benar-benar suami istri...

Lagi pula, itu ‘dulu,’ aku penasaran apa yang terjadi. Aku ingin bertanya tentang itu. Tapi aku tidak bisa, aku merasa agak tertekan.

Yah, ketika waktunya tiba, mereka akan memberitahukanku, jadi aku akan menunggu sampai saat itu.

Sambil aku memikirkan ini dan itu, kami sedang melakukan pekerjaan relokasi. Tapi karena disana ada sesuatu yang di sebut ‘ruang penyimpanan extra dimensional,” pengepakan menjadi super gampang. Di dunia ini industri perpindahan mungkin di kuasai oleh penyihir.

Mengepakan sesuatu selesai dalam sekejap mata. Dan segera waktunya untuk berangkat ke Ibukota kerajaan. Aku tidak sabar untuk  merasakan kehidupan yang menungguku di Ibukota.

Tapi kerena aku telah tinggal di rumah ini lebih dari 10 tahun semenjak hari dimana kakek memungutku. Aku merasa sedikit melekat padanya.

Ngomong-ngomong, tampaknya rumah ini akan di tinggalkan seperti ini. Karena penghalang mencegah penyusup dan memelihara kondisinya,  tampaknya rumah ini bahkan tidak akan rusak. Hore untuk sihir.

Kebetulan, alat sihir ini dipersiapkan oleh nenek Melinda.

Nenek yang selalu menjaga kami satu atau lain cara.

Oleh karena itu, aku menyarankan usulan ini.

 “Kakek, seberapa besar rumah di ibu kota?”

 “Sekarang kalau dingat-ingat, karena diberikan oleh negara. Itu cukup besar. Namun aku tidak begitu ingat seberapa banyak ruangannya?

Serius nih?

 “Haa, Kakek ini... Jumlah ruangannya sebanyak 20 ruangan. Dan ada aula yang bisa menampung pesta malam yang kecil, dengan tambahan ruang resepsionis yang besar. Ada perapian besar dan ruang tamu  yang memiliki sofa untuk 10 orang bisa duduk. Ada juga ruang makan untuk 20 orang, dan kamar mandi. Setelah itu , ada dapur kapal/dapur hotel bukan dapur biasa.”

Serius nih, sebesar itu?

 “Nenek mengetahuinya dengan baik, hah.”

 “Tentu saja, karena aku tinggal bersama dengan kakek ini untuk beberapa waktu. Kami mendapat mansion ketika kami bersama, jadi aku juga tinggal disana juga.”

“begitu ya? Um, yah, nenek?

 “Hmm? Apa itu?

 “Maukah kau juga tinggal bersama kami, nenek?”

 “Buffon!!” [Suara Batuk.]

 “apa! A-a-apa yang kau katakan!”

Kakek menyemprotkan teh yang dia sedang minum dan meneriakkan nama penjaga gawang tertentu[1], ketika juga berteriak dan menjadi merah terang.

 “Lagi pula, karena nenek sudah tahu banyak tentang rumah mewah itu, itu artinya ketika kalian berdua hidup bersama, orang yang mengelola sesuatu adalah nenek, benarkan? Itu akan membantu jika nenek, yang tahu tentang rincian rumah mewah itu, tinggal disana.”

lirik

 “Aku juga merasa sedikit kuatir tinggal bersama kakek di rumah besar seperti itu.”

lirik

 “Aku hanya ingin nenek membantu kami.”

lirik

 “Ah~ah, baiklah! Anak ini, mau bagaimana lagi. Aku sudah mengerti, aku akan tinggal bersama kalian berdua.”

 “Benarkah!? Aku berhasil!!”

 “Shin... apa kau benar-benar takut tinggal bersamaku...”

Maaf kakek. Bukan seperti itu, tapi aku hanya ingin nenek tinggal bersama kita, bagaimanapun juga.

Hingga kini, aku sedang nerenung terhadap kakek dan tidak mengatakan apapun, tapi sekarang aku tahu bagaimana situasinya, itu mungkin baik baik saja. Ini bukan seolah-olah aku ingin kembali sebagaimana dulu, tapi karena aku telah merasa Kakek dan Nenek seperti kakek nenekku yang sebenarnya. Aku hanya ingin tinggal bersama mereka berdua.

Oleh karena itu, karena nenek juga akan tinggal bersama kami, kami bertiga berangkat ke ibukota.

* * * * * *

Karena aku hanya bisa menggunakan ‘gate’ untuk pergi ketempat yang aku kenal saja, kami melakukan perjalanan menggunakan kereta kuda. Kereta ini di persiapkan oleh Paman Tom. Kereta memiliki Kanopi yang di pasang[2], dan kami bisa beristirahat di bawahnya.

Yah, karena hanya memakan waktu sehari untuk pergi ke ibukota, kami mungkin tidak membutuhkannya.

Atau lebih tepat, karena Raja dari negara ini sering datang ke rumah kami, seharusnya tidak  memakan waktu berhari-hari untuk sampai kesana. Atau mungkin harus aku katakan tampaknya ketika kakek pensiun, dia diminta untuk pergi suatu tempat tidak terlalu jauh.

Paman Dis...

Baiklah kalau begitu, aku akan mengabaikan perjalanan ke ibukota.

Lagi pula, tidak ada yang bagus terjadi.

Hanya bagian yang susah dari perjalanan ini aku yang mencoba menahan rasa mengantukku karena cahaya matahari yang cerah dan kereta yang bergoyang.

Akhirnya, ibu kota dapat terlihat.

Setelah berbaris di ujung baris panjang yang mulai dari gerbang, akhirnya giliran kami.

“Apa anda punya tanda pengenal?”

Tentara, yang mengelola pintu masuk ke ibu kota, bertanya.

Tanda pengenal?

 “Aku, aku bertanya jika ini bisa?”

 “Ini dia.”

Ketika kakek dan nenek mengatakan itu, mereka mengambil tanda pengenal mereka. Ooi! Bagaimana dengan milikku?

 “Hmm!!?”

Tentara yang melihat tanda pengenal milik kakek dan nenek,  membuka lebar matanya dan membeku, atau sebaiknya, apakah tidak apa aku tidak memiliki tanda pengenal apapun?

 “Um,umm! Apa kau mungkin ‘Magi Merlin’ dan ‘Guru Melinda!?’”

Apa yang prajurit teriakkan dengan keras.

Atau sebaiknya, untuk mengatakan Magi... dan Guru...

Ketika aku berpikir tentang itu, aku melihat mereka berdua.

 “ “itu kebodohan masa mudaku.” ”

Mereka bersinkronisasi, mereka bersinkronisasi.

Sementara aku sedang bingung dengan panggilan mereka, mereka orang-orang di sekeliling mulai membuat keributan.

 “Kau maksud Sang Magi-sama!?”

 “Apakah benar?!”

 “Aku dengar Guru-sama juga di sini!!”

 “Magi-sama! Guru-sama!”

Uwah! Sekeliling mulai timbul kerusuhan.

 “Aku minta maaf, lebih dari ini, akan menjadi kerusuhan besar. Aku meminta jika kau bisa tolong cepat dan menyelesaikan ini?”

 “Ah! S-saya sungguh meminta maaf! Pe-permisi... siapa tuan muda ini?”

Tuan muda! Ini pertama kali aku dipanggil seperti itu! Uwaa, untuk beberapa alasan pantatku terasa gatal.

 “Hoho, namanya Shin, Shin Walford. Dia adalah cucuku.”

“Jadi dia cucumu, Hah! Silahkan, lewat!”

“Oh, terima kasih. Terima kasih atas kerja kerasmu.”

 “Hick! Te-Terima kasih banyak!”

Tentara itu telah meledak dalam tangis bahagia. Mengagumkan bagaimana kakek dan nenek masih di anggap pahlawan di negara ini. Meskipun itu bukan tentang aku, aku masih merasa bangga.

Ketika kami sedang bermandikan perhatian dari sekitar, kami berangkat ke rumah di ibukota. Seperti yang di duga dari ibu kota kerajaan, kepadatan penduduk yang luar biasa. Bahkan jika aku sebelumnya orang jepang yang tahu tentang kepadatan di tokyo, ini pertama kalinya aku melihat banyaknya orang sejak aku datang kedunia ini.

Sementara aku sedang melihat dengan gelisah pada pemandangan pertamaku melihat orang banyak setelah kurang lebih 14 tahun, kami maju melewati pemandangan kota.

Meskipun demikian, pemandangan kota yang indah. Jalan-jalan yang di aspal batu, dan bangunan yang semuanya dibuat dari batu, juga. Ketika kau melihat lebih dekat, aku sadar beton juga di gunakan dalam pembangunan. Di kehidupanku yang sebelumnya, juga, karena dikatakan beton di gunakan pada masa Roma kuno, aku tidak merasa sesuatu yang luar biasa. Disana tidak ada sampah apapun yang berserakan; ini sama dengan itu, Hah. Pemandangan kota gaya Eropa, boleh dikatakan. Salah satu yang modern.

* * * * * *

Setelah 30 menit berjalan dengan kereta...

Terlalu jauh! Hanya dengan ni, aku bisa melihat seberapa besarnya ibukota kerajaan

Istana kerajaan bisa dilihat dari jarak ini.

Seolah-olah semakin medekat dengan istana kerajaan di tengah, disana ada area hunian besar dimana para bangsawan atau para pedagang kaya tinggal. Dan selanjutnya, seolah-olah semakin mendekat pula, ada area dimana warga biasa tinggal.

Adapun rumah yang kami sedang tuju, mari kita sebut area dimana warga biasa tinggal sebagai distrik warga biasa. Dan area dimana para bangsawan tinggal, mari kita sebut distrik bangsawan. Tampaknya rumahnya terletak di perbatasan dua daerah tersebut.

Meskipun tidak ada pemisah antara distrik rakyat biasa dan distrik  bangsawan, khususnya para bangsawan yang pergi ke istana kerajaana dalam berbagai kesempatan yang berbeda, mendirikan tempat tinggal dekat istana. Untuk warga yang tidak memiliki bisnis tertentu di istana, mereka mendirikan rumah dibagian lain dari area, dan karenanya, tampaknya seperti menjadi kota yang seperti itu.

Kemudian, kami akhirnya tiba di rumah besar. Aku melihat betapa besarnya rumah itu, aku membuka mulutku lebar-lebar dan menjadi bingung. Yang ini, kan? Tipe rumah yang kau tidak bisa tinggal didalam kecuali jika anda melakukan hal-hal buruk bahkan di dunia sebelumnya.

Sementara aku sedang memikirkan pemikiran seperti itu, di depan gerbang rumah...

 “Kami menyambut anda kembali, Merlin-sama, Melinda-sama. Dan juga, senamg berkenalan  dengan anda, Shin-sama.”

Tentara, yang memiliki armor keren menutupi tubuhnya, muncul di samping gerbang.

 “Daripada, memanggilku ‘Shin-sama’...”

 “Kau adalah cucu dari pahlawan yang kami hormati, sudah sewajarnya kami memanggilmu ‘Shin-sama’.”

Serius nih? Entah bagaimana tampaknya mereka akan bersikeras dengan masalah  ini.

“Hoho, anak ini tidak terbiasa dengan pelayanan seperti ini, bisakah kalian tidak begitu formal dihadapannya?”

“Y-ya, seperti yang anda minta.”

Yah, itulah kenapa, aku katakan, jangan terlalu kaku.

Kemudian, penjaga gebang? Membuka gerbang untuk kami, dan kereta kuda masuk kedalam mansion.

Ketika aku melihat rumah ini lagi, sangat besar. Dia memiliki dua lantai dan mereka di bangun dengan simetris; mungkin ada 5 kamar di kanan, dan 5 kamar di kiri. Dengan 2 lantai, ada total 20 kamar, kemudian, ketika gerbang lain di buka...

 “ “ “ “ “ “Selamat datang. Master.” ” ” ” ” ”

Kepala pelayan dan para maid. Yang berbaris dalam barisan rapi, datang dan menyapa kami.

 “Eh? Apa? Apa maksudnya ini?”

 “Hoho, tampaknya Diseum telah mengirimkan orang-orang ini untuk kita.”

 “Haa~ aku benci tempat ini karena hal seperti ini.”

Serius nih?


[1]    Yang dia maksud Gianluigi Buffon.

[2]    Gunakan google untuk mencari  “Oregon Trail Wagon”






1 komentar: