Volume
2 Chapter 4 Part 1
Keesokan harinya, setelah Shin
menghabiskan malam di Tsuki no Hokora.
“…Uh ini terlalu terang.”
Itu adalah hal yang pertama kali ia
lakukan saat ia bangun.
Sinar matahari mencapai bagian atas
tempat tidur karena dia tidak menutup tirai. Sekarang, Sinar matahari menyinari
tepat di wajah Shin.
“Jam berapa ini?”
Karena dia tidur tanpa menggunakan
alarm, dia tidak tahu jam berapa sekarang. Ketika layar menu keluar, itu
menunjukan jam 06:30 lewat.
“Schnee tidak disini…”
Schnee, yang tadinya memeluk tangan
kanannya, sudah tidak terlihat dimana pun. Kemungkinan dia sudah bangun. Bau
samar-samar dari sarapan menguatkan prediksi Shin.
Seperti yang dia pikirkan, ada
sebuah perasaan aneh di tangan kirinya. Dia menoleh sambil berpikir ‘tidak
mungkin’ saat rambut perak yang terurai di tempat tidur, memasuki
penglihatannya. Jika hanya itu saja, dia pikir itu adalah Schnee, tapi fisiknya
begitu berbeda.
Sosok yang sedang telanjang bulat
dan tidur dengan damai, adalah gadis kecil berkisar 10 tahun.
Identitasnya adalah—
“Apakah itu kau Yuzuha?”
【Analyze】 menunjukan nama dari perempuan itu.
Selain itu Yuzuha mengatakan tentang kepalanya yang sudah bersih setelah
pertarungan kemarin, mungkin ada secamam segel yang hilang. Jika seperti itu,
naik level yang tidak biasa, tiba-tiba bisa berbicara, dan mempunyai
tubuh juga. Semua itu masuk akal sekarang.
Lagipula, saat Element Tail mencapai
Level 1000, Kelas tertinggi di game; tranfsormasi manusia dan berbicara pun
memungkinkan untuk terjadi. Rasanya aneh untuk melihat penampilan rubah yang
tidak biasa ini.
Menyisakan telinga rubah dan ekor
tanpa alasan yang jelas, ini adalah penampilan yang tak tertahankan bagi
seorang yang menyukai hal seperti ini.
“Bagaimanapun, ini setting yang
sangat bahaya.”
Itu adalah pola yang umum, seseorang
yang datang untuk membangunkan orang yang sedang tidur dengan timing yang buruk
dan kemudian, menerima syok yang luar biasa karena kesalahpahaman.
Tidak ada hawa kehadiran di luar
pintu, tapi dia tidak boleh ceroboh.
“Hey Yuzuha, bangun.. ini sudah
pagi.”
Shin memegang bahu Yuzuha dan mulai
bagun. Sambil memperhatikan ke luar ruangan, Shin mengguncang Yuzuha lebih
keras.
“Unyu… Ada apa~?”
“Akan kukatakan sekali lagi, ini
sudah pagi.”
“Aku masih ngantuk….”
Sepertinya penampilannya masih mirip
dengan kepribadiannya. Element Tail didalam kenangannya Shin memiliki cara
berbicara yang unik, tapi sekarang, Yuzuha berbicara seperti anak kecil.
“Ayolah.. cepat bangun..”
“Nh? Oh.. Shin~ Selamat Pagi~”
“Ya, selamat pagi. Tolong pakailah
baju setelah kamu bangun”
Meski Yuzuha masih setengah bangun,
saat dia menyadari kalau yang membangunkan dia adalah Shin, dia memiliki
“senyum yang dipaksa” di wajahnya. Tergantung orang yang melihat senyuman ini,
mereka akan berguling kesakitan. Tentu saja, tidak ada karakteristik seperti
itu didalam Shin saat dia mengabaikannya dan menyuruh Yuzuha untuk memakai
baju.
“Shin hangat..”
“Kenapa kau memeluk ku. Anak
perempuan seharusnya tidak melakukan hal yang vulgar, itu tidak baik.”
“Eh~”
Shin memperingatkan Yuzuha sambil
melepaskan yuzuha dari tubuhnya.
Lagipula, semuanya akan berakhir
jika ada seseorang yang melihat dia dipeluk oleh gadis kecil yang tidak memakai
baju.
Sembari membelai seperti adik
perempuan, dia harus menjaga jarak.
“Apakah perempuan tidak bagus?”
“Tidak Bagus!”
“Maka aku akan berubah “
Yuzuha, yang meminta itu, memilih
perempuan karena alasan tertentu. Untuk Shin yang mengatakan “Tidak bagus”,
Yuzuha mengambil tindakan tak terduga.
Tiba-tiba, Tubuh yuzuha memancarkan
cahaya, dan dada yang sedikit menonjol itu menghilang, diikuti oleh rambut yang
menjadi pendek. Kemudian, dibagian bawah, ada sesuatu yang tidak seharusnya
perempuan punya.
Pikiran shin berhenti pada saat itu,
fenomena yang terjadi sebelumnya membuatnya terkejut.
“Oi..oi.. Kenapa, kenapa kau jadi
seperti ini?”
“Jika perempuan tidak bagus, maka
aku harus menjadi laki-laki!”
Itu bukanlah kalimat yang seharusnya
di katakan oleh anak laki-laki cantik, sembari membusungkan dadanya dengan
bangga. Di hadapan Shin bukanlah gadis “loli” cantik yang di dambakan, itu
adalah ‘Shota’ anak laki-laki cantik. Tidak ada perbedaan yang jelas mengenai
jenis kelamin dari Element Tail. Ini adalah saat di mana yang membuat Shin
menyadarinya dengan jelas.
“Bahkan jika itu perempuan atau
laki-laki, itu tidak baik memeluk sambil telanjang”
“Shin tidak suka `laki-laki’ ?”
“Kenapa aku merasa kau mengatakan
`laki-laki’ dalam makna yang berbeda.”
Shin merasakan keganjilan dari
ucapan Yuzuha. Yuzuha tidak seharusnya tahu makna dalam kalimatnya.
“Yuzuha.. Aku punya pertanyaan untukmu;
saat kamu mengatakan `laki-laki’ (anak) , yang kau maksud itu `laki-laki’
(dewasa) kan?
“Kuu… bukankah maksudnya seorang
anak laki-laki yang manis? Tapi, kupikir anak laki-laki itu keren.”
“……”
Meskipun ini terlihat baik-baik saja
sekarang, Shin merasa takut.
“Shin?”
“Yeah… itu tidak salah, menurutku.”
Kemudian, Shin benar-benar
mengakhiri pertanyaan itu.
“Atau lebih tepatnya, dari mana kau
mendengarnya?”
“Orang yang datang ke kuil Shinto
yang mengatakannya. Dan lagi, `BL’ yang mereka bicarakan sungguh menarik.”
“Apa!! Hal yang bodoh untuk
melakukan percakapan seperti itu di depan Boss Element Tail–!”
Sambil mengirim kutukan ke seseorang
yang tidak dikenal, Shin menyuruh Yuzuha untuk kembali ke bentuk Anak
Perempuan. Itu tidak terlalu buruk kalau itu adalah ‘Loli’, tapi “shota” yang
mencurigakan terlalu keras untuk mental.
“Ayolah, pakai ini untuk saat ini”
“Ini bergumpal. Ini apa?~”
“Ini dari bahan yang aku buat
sebelumnya. Jika aku ingat dengan benar, bukankah kamu pernah memakai pakaian
yang terasa seperti itu sebelumnya?”
Shin menyerahkan Yuzuha sebuah kaos
hakama merah *dengan kimono* dan jubah putih. Singkatnya, ini mirip seperti
gadis kuil. Tentu saja, itu bukan pakaian asli karena itu datang dari Item
Boxnya Shin.
Meski bajunya cocok di Kuil Shinto,
mereka juga merupakan baju untuk Element tail yang dalam bentuk manusia saat di
game.
“Oh~”
“Tolong katakan kalau kau ingin
mengganti warnanya. Jika aku tidak salah, kau mau biru laut?”
“Ini saja~!!”
Yuzuha dengan senang hati berkata, sambil
memakai baju gadis kuil. Karena penyesuaian ukuran sudah termasuk, tidak ada
masalah meski tubuhnya kecil.
Tetapi, apakah ingatanku tentang itu
samar-samar? Beberapa menit kemudian, bajunya mulai berubah bentuk.
“Shin~…”
Yuzuha memanggil Shin dengan suara
kecil.
“Katakan itu dari awal jika kau
tidak tahu caranya.”
Shin berbicara sambil merapikan baju
Yuzuha. Omong-omong kenapa Shin tahu bagaimana cara mengenakan baju gadis kuil,
itu karena skema yang menempel pada kolom catatan. Hal seperti itu adalah
bagian dari deskripsi item.
Setelah Yuzuha memakai kaos kaki
khas jepas yang Shin ambil sebagai tambahan, Yuzuha berputar-putar di atas
tempat tidur dengan semangat yang tinggi.
“Kuu~”
“Jangan bergerak terlalu banyak.
Bajunya akan berantakan.”
“Kalau begitu, aku akan membiarkan
Shin untuk membetulkannya sekali lagi.”
“Hentikan itu”
Apa yang membuatnya begitu senang?
Dia hanya berputar-putar, sangat cocok dengan ekor yang keluar dari Hakama.
Entah mengapa hasilnya baju gadis kuil itu melebar dari otot tulang belakang.
Shin bertanya-tanya. Apakah ini
perasaan yang mirip seperti memakai dougi? Dia punya firasat bahwa melonggar di
tulang belakang karena memang memakainya memang seperti itu.
“Hey.. jangan berputar-putar. Ini
hampir waktunya sarapan.”
“Sarapan!!”
“Kurasa Yuzuha merasa lapar juga.”
“Iyap!”
“Kalau bagitu, Ayo. Hmm? Seseorang
datang. Respon ini, bukankah ini Tiera?.. Ha!?”
Shin merasakan bahwa Tiera mendekat.
Itu berbeda kalau itu Shcnee, tapi Shin belum menjelaskan tentang Yuzuha ke
Tiera secara detail.
“Shin, kau sudah bangun? Sarapan
hampir siap.”
Tiera mengetuk pintu sambil
mengatakan tentang sarapan.
“Oh iya. Aku akan siap—“
Meski begitu, pintunya tidak dibuka
seperti yang dilakukan di Manga dan Light Novel. Tapi, apakah Yuzuha tidak bisa
menunggu? Yuzuha yang tidak memperhatikan suara Tiera, membuka pintu dengan
segenap kekuatannya.
“Sarapan!!”
“—Oi!? Yuzuha berhenti!!”
“Eh?”
Di waktu yang bersamaan saat suara
kaget Tiera, suara bergema saat pintu bertabrakan dengan Tiera.
“Ouch~”
“Um, Ano.. “
Shin, yang muncul dari dalam pintu,
melihat Tiera memegang hidungnya yang merah dan sosok Yuzuha juga terlihat
disitu. Kelihatannya seperti Tiera terjatuh karena saat ini dia sedang duduk
dengan gaya duduk anak-anak.
“Apa kau baik-baik saja?”
“Uu~ siapa anak ini?”
“Ini Yuzuha. Sebenarnya, ini
kemampuan transformasi. Hei, Minta maaf ke Tiera segera.”
“Aku mi-mi-minta ma-maaf…..”
“Jadi begitu. Haha.. tidak apa-apa,
Yuzuha-chan. Karena itu tidak keras. Tapi, lain kali berhati-hatilah kalau
membuka pintu, ok? Dan.. um, Selamat Pagi.”
“Okay~ Selamat Pagi.”
Tiera, yang terlihat tertawa,
membuat Yuzuha yang tadinya panik merasa lega. Sedangkan untuk Yuzuha sekarang,
seseorang akan berpikir bahwa itu hanya anak kecil biasa yang terlalu
bersemangat, karena pikiran dan tingkah lakunya sesuai dengan usianya.
Shin memikirkannya sambil melihat
situasi yang membuat kedua orang itu berbicara. Jika ia melihat situasi Yuzuha,
ini mungkin batas maksimum pertumbuhannya saat ini. Yuzuha belum naik level
lagi sejak saat itu, dan dia tau bahwa keadaan pikirannya belum seutuhnya
kembali ke keadaan semula.
Kenapa kekuatan Yuzuha di segel?
Walaupun dia tidak terlalu paham dengan informasi dari Yuzuha sendiri, dia akan
tetap memeriksanya. Jelas bagi Shin bahwa ada hal lain yang tidak diketahui
telah terjadi.
“Omong-omong, karena kalian sudah
berbaikan, bisakah kita pergi untuk sarapan?”
“Ya, karena aku hanya bisa
menyajikannya nanti. Master sudah menunggu disana.”
“Saraapan..~ Sarapann~”
“Huh, apa itu beneran rubah pada
awalnya? Yuzuha-chan.. kau suka Tahu Goreng?”
“Aku suka!”
“Kalau begitu, perlukan aku membuat
inarisushi untuk makan siang?” (TL : inarisushi itu sushi yang dibungkus tahu
goreng)
“Benarkah!?”
Yuzuha sengat senang saat mendengar
inarisushi. Penampilan seperti ini bahkan tidak terjadi pada kakak beradik yang
akrab.
“Selamat Pagi. Ara, apakah Yuzuha
juga bisa berubah bentuk menjadi manusia juga?”
Saat ketiga orang sampai di ruang
tengah, Schnee yang sedang menata meja menyapa mereka. Karena dia tahu bahwa
Yuzuha adalah Element Tail, dia tidak terlihat terkejut begitu banyak. Dan Shin
memutuskan untuk tidak membahas apa yang terjadi semalam.
“Se-selamat pagi”
“Yap, Selamat Pagi. Kalau begitu,
haruskah aku menyiapkan makanan untuk setiap orang?”
Apakah ini karena pertemuan
tiba-tiba dengan Tiera? Yuzuha menunjukan kalau ia menahan diri saat menyapa
Schnee.
Melihat Schnee, yang membalas salam
sambil tersenyum ramah, Yuzuha menjauh dari celana shin, yang Yuzuha pegang
terus sambil melihat dari sana.
Sedangkan untuk meja, bahkan jika
hanya empat tempat duduk, masih begitu banyak tempat yang tersisa. Sambil
Schnee menyiapkan sarapan untuk Yuzuha, Shin membawa kursi cadangan.
“Kalau begitu, ayo makan.”
“”Itadakimasu!””
Mereka menepukkan tangan mereka dan
mulai makan. Menunya itu Nasi, Tahu goreng, sop miso dengan rumput laut dan
tahu, dan ikan mackerel kering.
Shin memikirkan apakah makanan
Jepang cocok untuk Elf, tapi tidak ada perasaan aneh karena orang yang memegang
sumpit dan memecah ikan menjadi potongan kecil.
Yuzuha menggunakan sendok karena
belum bisa memakai sumpit dengan benar.
“Yummy!”
“Seperti yang diharapkan dari
Master”
“Ini hebat”
Hanya suara pujian yang keluar.
Meskipun tidak mewah, bahkan di dunia nyata dia tidak pernah makan makanan
selezat ini.
“Ini karena dorongan rasa dari
Skill. Oleh karena itu aku tidak bisa bangga.”
“Itu bukan hal yang bagus?”
“Rasanya naik setidaknya 2 level
karena Skill.”
“Apakah begitu, tapi ini tidak bisa
seenak ini jika tidak latihan. Lagian, aku masih berpikir ini luarbiasa.”
“Kalau begitu, Bukankah master
terlalu banyak berlatih?”
Tiera mengatakan tentang bagaimana
Schnee yang rendah hati menaruh usaha keras dalam memasak.
Adapun Skill memasak, tentu bisa
diimbangi dengan berbagai cara, tapi itu tidak mungkin untuk meningkatkan rasa
makan yang buruk. Karena hal buruk akan selalu menjadi hal buruk.
Bahkan jika seseorang mengimbanginya
dengan skill, itu tidak akan berubah jika keahliah memasaknya bagus.
“Terima kasih atas makanannya!”
“Ya, aku senang kau puas.”
Catatan Editor :
Hahahaha… akhirnya dapat partner
untuk ngerjain The New Gate… Yoroshiku onegaishimasu Re:Dragneel-san. Semoga
kerja sama kita ini dapat berlangsung dengan waktu yang lama
Ane agak merasa aneh karena selama
ini hanya membuat catatan Translator saja dan akhirnya berhasil membuat catatan
Editor… selama ini struggle dengan translate-an TNG yang terlalu panjang per
partnya yang terkadang bikin penat saat ngerjainnya seteleh terkadang ngelihat
satu partnya sampai 21 halaman….
Sorry nih jadi curhat… Intinya ane
senang dapat partner yang bisa di andalin buat ngerjain project ini… Bagi yang
baca racauan nggak jelasku ini jangan lupa sampaikan rasa terima kasih kalian
kepada Re:Dragneel yang telah mau mengorbankan waktunya yang berharga buat
membantu Fanstranslation kecil ini untuk mengerjakan project TNG.
Quote of the Day :
“Nothing can beat The Loli Power”
“Nothing can beat The Loli Power”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar