The New Gate Volume 3 Chapter 1 Part 1 - Sekkinokyou

Latest

Fans Tranlation LN/WN Bahasa Indonesia

Minggu, 06 Agustus 2017

The New Gate Volume 3 Chapter 1 Part 1




Volume 3 Chapter 1 – Part 1

“Kalau begitu, ayo segera bersiap-siap sekarang.”


Shin memutuskan untuk pergi menuju ke Aliansi Beast Falnido di mana teman lamanya Girard menunggu, dan mereka mulai melakukan persiapan mereka masing-masing. Akan tetapi, karena Tsuki no Hokora bisa di bawa oleh Shin, hampir semua persiapan sebenarnya tidak di perlukan.

Sang Elf, Tiera, kembali ke kamarnya untuk memilih pakaian yang cocok untuk keluar.
Sang Element Tail, Yuzuha, berdiri di atas kepala Shin dalam mode rubah kecil. Sang High Elf, Schnee, melihat kembali ke arah Shin dan berkata;

“Aku harus pergi menyelesaikan request-nya. Bisakah kau membeli makanan dan suplai, untuk jaga-jaga?”

“Okey. Karena aku akan pergi ke Guild petualang setelah sedikit menempa sebuah pedang, aku akan singgah membelinya di jalan nanti.”

“Kau akan pergi ke guild?”

“Ya. Aku rasa kita akan melakukan kegiatan kita terpisah untuk sementara; Schnee, kau masih mengurus masalah para Skull Face, ‘kan? Oleh karena itu, aku akan mengambil request yang menuju ke arah wilayah Falnido, dan meningkatkan rank milikku sembari melakukannya. Sangat di sayangkan, tapi aku tidak bisa menetap di rank G selamanya.”

Untuk memasuki guild dan menetap di rank terendah selamanya, bukanlah hal yang bagus di mata masyarakat juga. Karena dia paham kalau menetap di rank G untuk waktu yang lama adalah hal yang langka, bahkan untuk orang yang tidak memiliki kemampuan yang menonjol, dia berfikir untuk setidaknya naik ke rank F.

Karena penaklukan para Skull Face bukanlah sebuah request, saat ini Shin tidak memiliki penyelesaian request apapun.

“Aku mengerti. Bagaimana dengan tempat pertemuannya?”

“Aku akan menentukannya setelah melihat status dari requestnya. Kita bisa selalu menggunakan massage card untuk saling berkomunikasi.”

“Kalau begitu, mari kita bentuk sebuah party. Kita bisa menggunakan chat suara jika kita melakukannya. Itu lebih mudah dibandingkan menggunakan massege card.”

“EH, Seriusan!?”

“Akan tetapi, hanya kita, generasi lama saja, yang bisa menggunakannya secara langsung. Orang seperti Tiera, yang merupakan generasi baru; orang yang lahir setelah Dusk of Majesty, aku dengar kalau mereka tidak bisa menggunakannya jika tidak saling mempercayai satu sama lain. Meskipun begitu, aku tidak tahu seberapa benarnya hal itu.”

“Apa yang terjadi jika generasi lama dan generasi baru membentuk sebuah party?”

“Hanya generasi lama yang bisa menggunakannya.”

Karena dia tidak tahu prinsip semacam apa yang bekerja, Schnee nampaknya masih belum terlalu mengetahui kondisi tepatnya. Dalam masalah generasi baru, mereka sepertinya bisa tiba-tiba menggunakannya suatu saat nanti. Memang, Mind Chat tidak bisa di gunakan ketika party di bubarkan, tetapi jika party-nya di bentuk kembali, orang yang pernah melakukan komuikasi bisa langsung menggunakannya.

“Jadi itu artinya, hanya Schnee dan aku yang bisa langsung menggunakannya, ya?”

“Yuzuha juga bisa berbicara kepada Shin~”

Suara yang manis terdengar dari atas kepalanya.

“Dalam kasus Yuzuha, aku pikir itu karena kemampuan Yuzuha sendiri dan kemampuan Tamer milik Shin. Aku juga berfikir lebih baik kalau kau tidak terlalu menyebarkannya. Tolong diingat kalau party yang kita bicarakan dan party dari guild adalah dua hal yang berbeda.”

“Berbeda?”

“Apa maksudmu?”

Shin dan Yuzuha mengeluarkan tanda Tanya yang melayang di atas mereka.

“Sebuah party hanya diakui oleh guild setelah melakukan pendaftaran di dalam guild. Akan tetapi, sistem formasi party untuk generasi lama, seperti Shin dan aku, di lakukan melalui tampilan menu sehingga khalayak umum tidak menyadarinya. Dengan kata lain, kita bisa menciptakan party ganda.”

Pertama-tama, layar menu sepertinya di batasi hanya pada orang-orang yang masih hidup setelah Dusk of Majesty. Untuk generasi baru, mereka tidak bisa membaca catatan penjelasan rinci mengenai skill dan art dan nampaknya hanya mengerti bagaimana cara menggunakannya, bukan cara kerjanya.

“Jika tidak memiliki kartu guild untuk generasi baru, mereka secara kasarnya hanya bisa melihat statku, tidak termasuk levelku, ya? Tapi pada akhirnya, hanya sebuah party yang di bentuk di dalam guild saja yang di akui oleh guild, tidakkah kau setuju? Apakah ada keuntugan membentuk sebuah party dengan menggunakan cara generasi lama?”

“Keuntungannya adalah bisa menggunakan Mind Chat. Di dunia ini, keika banyak partner yang bisa melakukan komunikasi jarak jauh, hanya itu saja pasti sangat bermanfaat. Karena hampir tak ada satupun manusia yang memiliki massege card, aku rasa. Bahkan jika orang itu bukanlah seorang petualang dari generasi lama. Karena tidak perlu untuk pergi ke medan perang, jika orang itu bergabung dalam party dan di utus ke berbagai lokasi, maka mereka dapat dengan mudah mendapatkan informasi.”

“Aku mengerti, jadi orang yang bisa menggunakan Mind Chat di pekerjakan hanya karena skillnya, ya?”

Metode komunikasi di dunia ini adalah dengan mengirim surat menggunakan pengantar pesan dan karavan. Kecepatan dari informasi yang di kirimkan sangatlah lambat jika di bandingkan dengan Mind Chat.

Dari cerita Schnee, hanya sedikit petualang dari generasi baru yang bisa menggunakan Mind Chat. Saat ini, karena generasi lama jumlahnya sudah banyak berkurang, nilai mereka menjadi sangat tinggi.

“Kuu~? Apa itu benar-benar luar biasa?”

Yuzuha bertanya sembari menggoyangkan ekornya.

“Ya, itu sangat luar biasa. Sebagai contohnya, aku bisa mengatakan isi pkiranku kepada rekanku yang berada di tempat yang jauh dengan segera. Jika aku terluka dan tidak bisa bergerak, aku bisa memanggil bantuan, dan aku juga bisa menyampaikan informasi penting secara langsung.”

“Kuu! Yuzuha akan membantu jika Shin dalam masalah.”

“Mohon bantuannya jika saat itu tiba. Yuzuha juga, bisa memanggilku jika dalam masalah.”

“Okey!”

Yuzuha yang tidak mengerti keuntungan dari komunikasi yang cepat, entah bagaimana bisa mengerti kalau itu adalah hal yang luar biasa dari perkataan Shin. Mungkin tidak bisa di katakan kalau dia sudah sepenuhnya mengerti juga, seperti halnya menjelaskan kepada anak kecil.

“Saat ini, generasi lama dan baru yang bisa menggunakan Mind Chat harus membentuk sebuah party dengan guild. Sehingga Mind Chat bisa di gunakan secara umum oleh orang yang tidak terdaftar dengan guild. Jika kau memiliki waktu, akan bagus jika membantu Tiera untuk mendaftar sebagai petualang.”

“Itu ide yang bagus. Kalau begitu, apa kau ingin aku membawanya ke guild bersamaku?”

“Itu akan sangat membantu. Dia seharusnya bisa bergerak lebih baik jika di bandingkan dengan amatir karena aku sudah melatihnya tehnik bertempur selama 50 tahun terakhir ini.”

“Eh, kau melatihnya?”

Beberapa hari yang lalu, Wilhelm, yang bertempur bersama Shin di Dataran Hantu, mengatakan kalau dia menerima pelatihan dari Schnee juga. Dan dia dihabisi dengan parah.

“Ya. Apa ada yang salah dengan hal itu?”

Nampaknya Schnee tidak tahu mengapa Shin terkejut, karena dia terlihat sedikit kebingungan. Tindakan spontanitas itu membuat Shin merasa malu, tapi entah bagaimana dia berhasil menjaga ketenangannya.

“Apa itu aman?”

“Ya, meskipun aku tidak mengerti apa yang kau maksudkan itu.”

Sosok Schnee yang melakukan peltihan Sparta tiba-tiba muncul di pikiran Shin. Entah mengapa, pemandangan itu terlihat sangat mengerikan.

“Aku tidak tahu apa yang Shin bayangkan, tapi hanya pelatihan dasar yang di lakukan. Karena aku biasa keluar barrier, aku hanya mengajarkannya ketika aku memiliki waktu saja. Meskipun levelnya rendah, dia seharusnya memiliki gerakan yang lebih baik di bandingkan dengan petualang yang masih baru.”

Schnee yang nampaknya bisa membaca apa yang di pikirkan oleh Shin, mengatakan itu dengan nada yang sedikit tidak senang.

“Iya~, itu… yah, maaf. Karena aku mendengar berlatih bersamamu sepertinya agak sedikit mengerikan.”

Shin meminta maaf secara langsung saat ini. Itu adalah hukum yang tidak bisa di ganggu gugat, itulah apa yang di katakan oleh ibunya di dunia nyata. Secara kebetulan, ayahnya berkata, situasinya akan menjadi lebih buruk jika dia tidak segera meminta maaf.

Entah mengapa dia mengingat hal ini ketika berbicara kepada Schnee.

“Kalau begitu, sebagai gantinya, kau harus mendengarkan permintaan sederhanaku.”

“Ah ya… aku mengerti.”

Schnee mengatakan itu dengan tersenyum. Wajah tersenyum yang bisa membuat seluruh negeri tersandera sedikit menakutkan bagi Shin saat ini.

Shin merasa sedikit khawatir mengenai apa yang akan di suruh Schnee untuk dilakukannya.

◆◆◆

Sebelum itu, Schnee keluar untuk berbelanja, dan Shin mengajak Yuzuha pergi bersamanya ke ruag kerja penempaannya. Dia ingin sedikit menempa sebuah pedang sebelum pergi ke guild.

“Baiklah kalau begitu, ayo kita lakukan.”

Dia mengeluarkan sebuah batang logam yang belum di proses dari Item Box miliknya. Besi itu tidaklah terlalu bagus tetapi bukan juga kualitas yang jelek, itu hanya batang besi biasa.

Sebuah Longsword adalah hal yang umum untuk di buat. Tentu saja, itu akan di tempanya. Meskipun penempaan besi sangat cepat dan mudah, dia tidak bisa menjualnya dengan keadaan seperti itu.

“Apa ini akan menjadi pedang?”

“Ya, tapi jangan terlalu dekat denganku ketika aku sedang menempa, karena itu hal yang berbahaya.”

Setelah memberitahu Yuzuha untuk menjaga jarak, Shin mulai membuat sebuah longsword. Tubuhnya bergerak tanpa ada masalah semenjak dia datang ke dunia ini, kemungkinan karena dia sudah melakukan hal ini sudah lebih dari 5 tahun.

Besi tersebut di panaskan dan di pukul dengan palu. Suara dari besi yang berhantaman “Klang”, “Klang”, menggema dalam ruang kerjanya, dan ekor Yuzuha mengikuti iramanya dengan kibasan kecil.

Ketika memukul batang besi di dalam game, tidak peduli di bagian mana dia memukulnya hasilnya akan sama. Tapi saat ini adalah realita, hal itu tidak akan bekerja. Namun, Shin entah bagaimana bisa mengerti di mana seharusnya dia memukulnya. Itu kemungkinan keutungan dari skillnya. Sembari berfikir apakah seorang pengrajin sebenarnya mungkin memiliki insting seperti itu, dia mempersiapkan besi tersebut dan memukulnya dengan palu lagi.

“Luar biasa~!”

Yuzuha bersorak, ketika dia melihat batang besi itu berubah bentuk hampir dalam sekejap. Itu adalah kecepatan yang akan membuat blacksmith biasa terkejut. Seseorang pasti akan bertanya-tanya apa tidak masalah secepat itu, tapi tentu saja itu tidak baik-baik saja. Hanya barang dengan kualitas rendah saja yang akan dihasilkan jika di pukul dengan kecepatan seperti itu.

Itu adalah skill Blacksmith yang dimiliki oleh Shin yang memugkinkan hal ini dilakukan. Dengan maksud sang pencipta yang di ketahui, itu adalah sebuah skill cheat yang meingkatkan kecepatan produksi dan efisiensi yang sangat mustahil di lakukan di dunia nyata.

Memang, tidak berarti kalau semua senjata bisa di ciptakan dengan skill blacksmith. Skill magic di butuhkan untuk “magic bestowal”, dan skill Mixing dan Tempered Metal sangat di butuhkan pula untuk bahan mentah. (TL : “Magic bestowal” yaitu adalah tehnik untuk memberikan sihir pada sebuah item yang mebuatnya menjadi magic item.)

Ketika seseorang berusaha untuk menguasai production job, itu adalah hal yang tidak bisa di hindari oleh orang itu untuk mempelajari bagaimana produksi lain bekerja.

“Yang pertama.”

Dia melihat pedang yang sudah selesai di buatnya untuk latihan. Meskipun itu hanya sebuah pedang, tak ada seorangpun yang akan berfikir kalau itu di buat dengan batang besi biasa.

Cahaya yang masuk dari pintu masuk ruang kerja blacksmith nya di pantulkan oleh bilah pedang tersebut, dan sebuah cahaya putih yang redup pada bilahnya menujukkan ketajamannya. Bahkan jika seorang amatir memegangnya, item tersebut akan menunjukkan kemungkinan keberhasilan yang tinggi di medan perang.

“…Aku sedikit terlalu bersemangat.”

Meskipun itu dibuatnya hanya untuk percobaan, itu pastinya akan menjadi barang yang akan menciptakan keributan jika di taruh di etalase depan toko. Tidak mungkin untuk mengatakan kalau itu adalah longsword biasa. Ketika item diberikan sihir, item tersebut akan diklasifikasikan sebagai Rare atau Unique grade.

Sebuah pedang yang di anugerahi dengan kekuatan sihir di kenal dengan nama Cursed Sword, atau terkadang sebagai Holy Sowrd di masyarakat. Karena hanya ada beberapa orang di dunia ini yang memiliki senjata yang lebih tinggi dari Legend grade, senjata dengan Rare grade sering di temui sampai pada tingkat Unique grade. Akan tetapi, untu senjata yang berada di atas Legend grade, mereka memiliki kemampuan lebih tinggi di bandingkan Cursed Sword yang bahkan jika tidak memiliki ‘Magic Bestowal’ sama sekali.

“Gagal?”

“Tidak, ini bukanlah kegagalan, tapi ini tidak akan bisa di jual. Tak ada toko senjata di kerajaan yang menjual magic sword.”

Itu bukan berarti kalau tidak ada yang menjual senjata sihir, tapi lebih tepatnya sangat jarang. Terlebih lagi, karena Shin lah yang menempanya, kemampuan senjata tersebut sangat berbeda dari cursed weapon yang lainnya. Jika seseorang membeli sebuah Cursed Sword dengan kemampuan rata-rata dari toko senjata dan menyusun dua longswoed biasa bersama, itu akan menjadi batasan dari Cursed Sword yang bisa di hancurkannya. Akan tetapi, Cursed Sword yang Shin tempa bisa menebas 4 tambahan longsword lagi. Jika dia lebih serius lagi, bahkan salah satu dari Cursed Sword tingkat rendahnya bisa menghancurkannya. Senjata yang di buat oleh Shin bisa di adu dengan senjata Legend grade bukanlah sebuah lelucon.

Meskipun begitu, kali ini itu menjadi bumerang. Ada perbedaan antara blacksmith di dunia ini dan blacksmith di era game, terutama ketika membahas masalah desain senjata.

“Entah mengapa, aku bisa merasakannya. Yang selanjutnya seharusnya bagus.”

Dia kemungkinan melakukannya tanpa sadar. Jadi, sembari dia berhati-hati meningkatkan performanya dari menggunakan blacksmith skill, dia membuat longsword yang lain. Longsword yang kedua sedikit memiliki performa yang lebih tinggi, dan yang ketiga entah bagaimana merupakan barang yang normal. Karena barang yang sudah siap jadi itu sangat menjengkelkan, dia melanjutkan memproduksi dalam jumlah besar pedang dengan kemampuan yang mirip dengan pedang yang kedua.

Dia mengulangi hal ini kurang lebih selama satu jam, dan memutuskan untuk berhenti setelah selesai membuat beberapa senjata. Sementara Yuzuha, bukannya berkeliaran dan membuat keributan, malah memperhatikan Shin dan longsword yang jadi untuk waktu yang lama. Sepertinya dia sangat tertarik sampai dia lupa akan waktu, kemunkinan karena pengaruh dari konsentrasi yang mirip dengan anak kecil.

“Aku rasa Tiera sudah akan segera siap.”

Mereka meninggalkan ruangan penempaan dan kembali ke ruang tengah. Itu karena dia merasa kalau sosok yang keluar dari ruangan itu adalah Tiera, dan dia menyelesaikannya.

“Ah, Shin. Maafkan aku membuatmu menunggu lama.”

“Tidak, itu tidak masalah. Aku hanya menghabiskan waktu menempa senjata saja.”

“Aku tidak menyangka akan memakan waktu yang lama. Setelah sekian lama, aku tidak tahu apa yang harus aku pakai.”

Maksud Tiera sangat di bisa di pahami. Untuk pertama kalinya setelah 100 tahun, dia akan pergi ke tempat di mana banyak orang berada. Tentu saja dia menjadi bingung dengan apa yang harus di pakainya.

Karena dia di beritahu kalau dia harus mendaftar di guild petualang, Tiera memakai pakaian yang mirip dengan apa yang biasa di pakai oleh pemburu, mengedepankan kemudahan untuk bergerak. Pakaian yang dipilih oleh Tiera adalah apa yang dipakai oleh Els sebelumnya. Terutama kombinasi dari long boots dan legging.

Pada bagian atas, dia memakai jaket hijau muda dengan warna hitam pada bagian dalamnya. Karena desainnya di buat untuk pas dengan badan, lekukan tubuh Tiera bisa terlihat dengan jelas. Ini kemungkinan adalah standar untuk para Elf.

Dia terlihat tidak bersenjata, tetapi disembunyikan dalam bentuk kartu. Kebanyakan para Elf memiliki gaya bertempur yang mengombinasikan sihir dengan dagger dan busur.

“Baiklah, bisa kita berangkat sekarang?”

“Ya, ayo kita harus sedikit lebih cepat.”

“Kuu.”

Yuzuha yang sedang dalam mode rubah, di taruh di atas kepala Shin, dan mereka keluar dari toko. Hari itu cuaca sangat bagus. Cahaya matahari yang hangat bersinar di atas kedua orang dan seekor hewan.

“Ha~, sangat enak memang berada di luar.”

“Ya, cuacanya sangat cerah dan ――!?”

Pemandangan itu terlihat oleh Shin ketika dia secara biasa menjawab perkataan Tiera dan dia berbalik menghadapnya, sebuah pemandangan yang luar biasa terlihat.

Itu adalah sepasang bola.

Itu adalah sepasang bola yang sangat luar biasa yang pertama kali di lihatnya.

(Luar biasa….)

Untuk mengungkapkannya dengan kata-kata yang sederhana, sembari bermandikan oleh sinar matahari, Tiera juga meregangkan tubuhnya.
Akan tetapi, ketika dia mengangkat tangannya dan membungkuk ke belakang dengan cara yang mantap, dadanya secara alami terlihat sebagai hasilnya. Hanya pemilik dari tubuh itu yang mengetahui, dari posturnya saat ini, ukuran yang di tegaskan. Mata Shin melekat pada kedua bola itu.

“Fiuh, kita berangkat sekarang?”

“Uhm, ya.”

Dia mungkin tidak menyadari kalau dadanya sedang di perhatikan, dan Shin berusaha untuk terlihat tenang. “Aku tidak melihat apapun, setidaknya aku tidak bermaksud melihatnya” adalah apa yang coba di katakannya menggunakan Bahasa tubuhnya.

Sembari berjalan di samping Shin yang seperti itu, Tiera berbatuk dan berbisik.

“Dan, bagaimana menurutmu dadaku?”

“Iya~, mereka benar-benar sangat sempu――――HA!?”

Di katakan kalau lirikan seorang pria sama dengan tatapannya kepada seorang wanita. Shin tidak tahu itu benar atau tidak, tapi setidaknya dia tahu kalau dia ketahuan oleh Tiera.

“Shin akan bertugas membayar biaya belanja. Dan, sugguhan, kau terlalu menatapnya tadi.”

“Itu salahku. Haa, itu adalah pemandangan yang sangat mahal…”

“Itu adalah hal yang wajar karena kau dengan kasarnya menatap dada seorang gadis.”

Shin tidak bisa apa-apa selain tersenyum kecut melihat wajah tersenyum Tiera. Apa dia memang mengincar hal itu? Atau itu di lakukan secara spontan? Hanya Tiera yang tahu kebenarannya.

“Kuu?”

Sementara Yuzuha yang memiringkan kepalanya, dia memperhatikan percakapan antara kedua orang itu.

◆◆◆

Mereka pergi meninggalkan Tsuki no Hokora dan tiba di gerbang dari Kerajaan Bayreuth setelah beberapa saat. Apa ini adalah jam senggang? Tidak terlalu banyak pejalan kaki.

Ketika mereka melewati gerbang dan masuk ke dalam, Tiera melihat ke sekeliling sembari memperhatikan sekitarnya.

“Uwaa, sangat banyak jumlah orangnya. Apa selalu sebanyak ini?”

“Tidak, saat ini belum ramai. Ada dua kali lebih banyak orang dari ini ketika di pagi dan malam hari.”

“Benarkah? Aku tidak bisa membayangkan bagaimana terlihat kalau sedang ramai.”

Mata Tiera berbinar seperti anak kecil yang pergi ke taman hiburan untuk pertama kalinya.

“Jadi hal-hal yang di katakan oleh orang-orang, yang datang ke toko, adalah benar.”

Dia sepertinya telah banyak mendengar cerita dari petualang yang datang untuk membeli barang-barang. Karena dia tidak bisa keluar dari toko, dia tidak bisa melakukan apapun selain membayangkannya. Sepertinya ketika dia mengalaminya secara langsung, dia menyadari kalau apa yang mereka katakan bukanlah kebohongan.

“Kau beanr-benar bersamangat, ya ‘kan?”

“A-Aku tidak… sebersemangat itu…”

Dia sepertinya menyadarinya. Meskipun dia menyangkalnya, kata-kata yang keluar dari mulutnya sangat kecil.

“Ayo, pertama-tama kita akan mendaftarkanmu terlebih dahulu, lalu belanja setelahnya. Kau bisa menentukan apa yang mau kau lakukan di sisa waktu setelah itu.”

“I-Itu kedengaran bagus. Kalau begitu, ayo segera pergi ke guild sekarang.”

Apa dia tenggelam dalam kalimat ‘jalan-jalan’? Tiera berjalan dengan cepat sembari menggenggam tangan Shin.

Bukankah tadinya dia mengatakan kalau “Keramaian sangat mengerikan?” saat ini dia sedang menerobos ke jalan utama dengan sekuat tenaga.

“Tunggu! Memang bagus untuk cepat-cepat, tapi apa kau tahu di mana guildnya berada?”

“…Ah!”

Sepertinya dia tidak tahu. Dia tiba-tiba berhenti, dan melemparkan tatapannya ke sekelilingnya.

“Ayo, sebelah sini.”

“…Okey.”

Karena di tegur untuk yang kedua kalinya, Tiera akhirnya mendengarkan.

Mereka berjalan dengan Shin yang menggenggam tangan Tiera untuk memandunya.

Dari sudut pandang Tiera, sembari berada dalam keramaian, dia akan kehilangan sosok Shin jika dia mengalihkan matanya untuk sebentar saja.

Mereka berjalan di sepanjang jalan sembari berhati-hati agar tidak menabrak pejalan kaki yang lain. Ketika mereka mendekati jalan bercabang yang memiliki orang yang lebih banyak, Tiera tanpa sengaja melihat seorang pria dan wanita yang berjalan bersama di depan mereka, dan Tiera kini menyadari situasi macam apa yang terjadi padanya saat ini.

(Bergandengan tangan… terus terhubung…)

Kemungkinan karena dia terlalu terbawa arus, karena pengaruh pertama kalinya dia pergi keluar dalam 100 tahun, tetapi dia tidak menyadari kalau dia sedang berjalan sambil bergandengan tangan dengan lawan jenisnya sampai saat ini.

Karena perbedaan ukuran, tangan Tiera di tutupi oleh tangan Shin.

Tangannya sangat berbeda dengannya, tangannya lebih besar dan lebih kasar. Ketika dia melihat tangan Shin dengan cara seperti itu, dia merasakan kalau wajahnya sepertinya memerah.



(Jadi ini pria, ya?)

Karena dia cenderung selalu berada di toko, dia tentu saja berbicara dengan pria. Akan tetapi, dia tidak pernah menyentuh satupun dari mereka. Tiera menggerakkan kakinya sembari dia mendapati dirinya tidak terlalu memahami perasaannya sendiri.

“Hei, itu di sana adalah Guild Petualang.”

“Aku mendengar kalau itu adalah bangunan yang besar, dan ternyata benar!”

Bangunan terbesar di daerah ini muncul di pandangan mereka ketika mereka melewati kerumunan. Itu adalah tujuan mereka, guil petualang.

Sementara tak terhindarkan kalau pejalan kakinya saat ini hampir keseluruhannya adalah para petualang, Shin menyadari kalau tatapan mengerikan di arahkan pada mereka.

“Entah mengapa, apa kita sedang di perhatikan?”

“Ya, kemungkinan.”

Petualang yang lewat hampir semuanya adalah pria, dan Shin tidak tahu alasan mengapa mereka menatapnya dengan tatapan permusuhan. Dia memastikan kalau ada yang salah dengan keadaannya dan menyadari.

“Ah, kita bergandengan tangan.”

Bahkan dalam keadaan normal, Tiera adalah wanita yang cantik. Alaminya, seorang pria yang berjalan bergandengan tangan dengan wanita seperti itu akan menerima tatapan iri.

“Maaf, aku berfikir kalau kita akan terpisah karena banyak sekali orang.”

Dia melepaskan tangannya dari Tiera dengan cepat.

“Ah…”

Pada saat itu, ketika dia melepaskannya, Shin punya perasaan kalau dia samar-samar mendengar suara kecewa yang keluar dari mulut Tiera. Dia memutuskan untuk berfikir kalau itu kepercayaan dirinya yang berlebihan dan melupakannya.

“Baiklah, mari kita mendaftarkanmu dengan cepat kalau begitu.”

“I-Itu benar. Ayo segera kita lakukan itu.”

Mereka memasuki guild dengan Tiera yang terlihat sedikit kebingungan. Apa karena waktu antara pagi dan siang? Tak ada cukup banyak orang di guild juga.”

Sosok dari Celica dan Els bisa terlihat di meja resepsionis, dan ketika Shin dan Tiera setengah jalan menuju ke sana, kedua orang tersebut yang menyadari mereka menunjukkan rekasi yang berbeda.

Celica memiliki ekspresi yang sedikit ngambek, tetapi Els saat itu menunjukkan ekspresi yang sangat terkejut di wajahnya, yang dengan cepat meledak menjadi ekspresi kebahagiaan.

“Tiera!”

Els melompat melewati konter di saat yang bersamaan ketika dia memanggil namanya, dan berlari lurus ke arah Tiera, dan memeluknya dengan erat.

“Wa, E-Els!?”

Meskipun Tiera terkejut dengan pelukan yang tiba-tiba itu, dia menjadi rileks ketika menyadari kalau orang itu adalah Els.

“Tunggu ELs, agak sedikit sesak.”

“Oh, maafkan aku. Padahal aku sudah mendengar kabarnya, aku tidak bisa mengendalikan diriku ketika aku melihatmu sendiri.”

Sembari butiran air mata keluar di sudut matanya, Els mulai menggenggam Tiera dengan lembut. Situasi yang tiba-tiba itu membuat para petualang bertaya-tanya apa yang sedang terjadi.

“Aku benar-benar ingin segera melihatmu, tetapi aku sangat sibuk dengan guild belakangan ini. Ini membuatku tidak memungkinku untuk pergi.”

“Padahal kau bukan ibuku, kau terlalu khawatir.”

“Apa yang kau katakan. Jika kau adalah anak Eilen, maka kau juga adalah anakku.”

Els memeluk Tiera seperti ibu kandungnya.

Terlepas dari kedua orang itu, Celica berbicara dengan Shin.

“Shin-sama. Hubungan macam apa yang kau miliki dengan orang itu?”

“Karena takdir yang agak sedikit rumit, aku akan berkelana bersamanya. Jadi dia akan mendaftar sebagai petualang pada kesempatan ini.”

“Aku dengar kalau kau berjalan sembari bergandengan tangan seperti kekasih?”

“Itu sangat aneh! Di mana kau mendengarnya!?”

Shin terkejut dengan kecepatan bergeraknya informasi. Kemungkinan, ada seseorang yang bisa menggunakan Mind Chat bediri sebagai penjaga! Benar-benar pengintai yang sangat waspada, tapi beneran, ini hanyalah masalah sepele. Para petualang yang mengetahui nama dan wajah Shin, tidak sengaja melihat mereka berdua, dan Celica, yang menerima request pada saat itu, menggerutu ketika mendengarnya.

“Karena dia adalah wanita yang cantik, ‘kan? Bukan karena kau seorang pria, ‘kan?”

“Um, kau tidak menggunakan kalimat sindiran, ‘kan?”

“Tidak tidak, tidak sama sekali.”

‘Aku rasa tidak ada apa-apa’, adalah apa yang ingin Shin katakan.

Sementara mereka terus melakukan percakapan itu, mereka menyadari kalau mereka menarik perhatian juga.

“Mengapa orang lain terlihat menjaga jarak mereka?”

“Ara, aku rasa mereka tidak ingin merusak reuni yang sangat emosional, ya? Di samping itu, Els lah yang tiba-tiba melompat keluar.”

“Uhh.”

“Sudah-sudah kalin berdua. Aku ingin kalian mendaftarkan Tiera untuk saat ini.”

Kemudian, Celica dan Els kembali ke ekspresi professional mereka, dan sedikit menunduk.

“Ah, maafkan saya. Saya bertingkah sangat memalukan.”

“Saat ini saya hanya ingin bertemu dengan orangnya sendiri.”

Dia kemungkinan sangat bersyukur. Mata Els masih sedikit merah. Nampaknya, dia sepertinya adalah teman baik dari ibu Tiera.

“Um, apa yang harus aku lakukan?”

“Aku akan mengurus pendaftarannya. Saat ini kebetulan adalah giliranku untuk mengurus pendataran baru.”

Els mengatakan itu dan memandu Tiera ke lantai dua. Seperti yang di lakukan oleh Shin sebelumnya, Tiera mengisi sejumlah dokumen dan mendengarkan penjelasan.

“Nah sekarang, aku harus pergi dan melihat daftar request.”

“Oh, Shin-sama. Maafkan saya, tapi bisakah saya meminta waktu anda sebentar?”

“Aku? Baiklah, aku tidak terlalu keberatan.”

Shin, yang baru saja akan pergi untuk melihat request di wilayah Falnido , di panggil oleh Celica. Dia sepertinya ingin berbicara kepada Shin secara pribadi mengenai sesuatu.

Karena dia di minta untuk memberikan kartu guild miliknya, Shin mengeluarkan kartu guild dari Item Box dan menyerahkannya kepada Celica. Celica kemudian melanjutkan mengukir kartu guild tersebut, dan menaruhnya di atas semacam nampan.

“Apa yang kau…”

Ketika Shin berfikir untuk menanyakan apa yang sedang di lakukannya, kartu guild yang transparan itu berubah warna menjadi kuning.

“Ini dia, perbaruan tingkat rank dengan ini selesai. Mulai saat ini, Shin-sama adalah rank E.”

“Ya?”

Shin tanpa berfikir menjawab, karena kenaikan rank yang tiba-tiba.pada saat ini, Shin seharusnya memiliki nol penyelesaian request. Jika hanya dengan evaluasi dari guild; kesampingkan peningkatan rank, dia akan di kalahkan oleh pendatang baru yang memiliki rank yang sama yaitu G.

Namun, tiba-tiba menjadi rank E, itu terlalu berlebihan untuk di prediksi. Dia tidak berfikir bahkan untuk naik ke rank E dan malah melompati rank F sekaligus.

Itu mengingatkannya mengenai penjelasan yang di terimanya dari Celica sebelumnya, pembicaraan mengenai klasifikasi dari rank kartu.

SS rank berwarna emas, S perak, A hitam, B putih, C merah, D biru, E kuning, F hijau, dan rank yang terendah G adalah semi transparan.

“Err, seharusnya tidak ada request yang ku selesaikan, jadi kenapa aku naik rank?”

“Memang request resmi Shin-sama masih 0 persen. Akan tetapi, ada hasil di mana penaklukan Skull Face tingkat tinggi dan pencegahan pecahnya serangan para Skull Face dalam jumlah besar. Karena laporan dari Shin-sama terbukti benar oleh pihak investigasi yang di kirim oleh kami, pihak guild, promosi dari Shin-sama di putuskan sebagai bagian dari hadiah. Memang hanya rank E, tetapi jika satu lagi request di selesaikan, akan naik menjadi rank D.”

“Begitu ya, tapi mengapa dalam keadaan belum selesai?”

“Jika anda naik rank terlalu cepat, itu tidak akan terlihat bagus di mata petualang yang lain. Saya rasa rank A cukup untuk orang seperti anda, tetapi ketika saya mempertimbangkan mengenai perselisihan yang akan terjadi, akhirnya hanya menjadi peningkatan rank seperti ini saja. Tentu saja, bonusnya juga akan di berikan. Saya akan mengembalikan jewel yang sebelumnya juga, silahkan tunggu di sini sebentar.”

Celica mengembalikan kartu guild kembali kepada Shin, dan memasuki ruangan di dalam bagian meja resepsionis untuk sesaat. Dia kembali kurang dari 5 menit. Terdapat sebuah tas dan sebuah jewel yang bersinar redup yang di pegang di tangannya.

“Ini adalah jewel-nya yang saya pinjam, dan ini 250 J koin emas sebagai hadiah di dalam tas.”

Agar lebih mudah, nampaknya mereka memberikannya dalam bentuk koin emas. Meskipun emas putih ada, itu tidak terlalu sering di gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Satu keping emas putih bisa membuat hidup seseorang santai untuk lebih dri 10 tahun. Koin emas yang ada di depannya terhitung merupakan jumlah uang yang besar dari sudut pandang para petualang, dan Shin tiba-tiba mengatakan isi pikirannya.

“Aku ingin bertanya, tapi apa aku bisa membuat sebuah kartu guild lebih cepat sebagai ganti dari hadiahnya?”

“Kartu guild? Biar saya lihat sebentar. Saya rasa bisa selesai hari ini jika di usahakan.”

“Kalau begitu aku mengambilnya. Aku akan pergi jauh untuk beberapa saat, aku ingin segera berangkat secepat mungkin.”

“Saya mengerti. Kalau begitu, hadiahnya akan menjadi 200 J koin emas. Apa tidak masalah dengan anda?”

Meskipun hanya 50 J koin emas yang dipakai, Shin mendengar kalau kartu guild di buat dengan tehnik khusus milik guild, jadi dia berfikir kalau potongannya akan lebih besar.

“Saya akan meminta ahlinya untuk mengusahakannya, dan biaya tambahan sudah cukup memuaskan dari jumlah uang yang di terima. Akan sangat banyak jika semua bonusnya di kembalikan.”

“Begitu ya, ngomong-ngomong, berapa besar hadiah untuk penaklukan Skull Face?”

“5 koin perak per Pawn Class. Untuk Jack Class, adalah 5 koin emas. Sebenarnya anda akan mendapatkan pendapatan lebih karena armor dan pedang dari Jack Class sangat berharga jika di jual.”

Celica menambahkannya dan tersenyum kecut, tingkat kesulitan untuk Jack Class berada di atas semua. Kenyataannya, sekali atau dua kali dalam setahun beberapa petualang pergi untuk melawan Pawn Class, untuk mendongkrak semangat, terlepas peringatan dari staf guild, dan kemudian terbunuh oleh Jack class yang membalaskan dendam para Pawn class.

Ketika memikirkan jumlah uang yang di katakan oleh Celica, hadiah Shin hampir 500 koin emas, tetapi karena request formalnya bukanlah masalahnya, hadiahnya menjadi sejumlah uang ini bersamaan dengan peningkatan rank. Sejak awal, bukanlah kemapuan tempur seorang rookie yang ditunjukkannya, jadi jika tanpa Barlux, sang guild master, dan Els serta kenalannya, sang skill successor, sudah jelas kalau hadiahnya tidak akan mungkin bisa di bayar semudah ini.

“Apa memang Skull Face muncul sesering itu?”

“Terdapat titik spawn yang terdekat bernama Dataran Hantu, tapi biasanya akan ada lebih banyak dari mereka. Tidak akan terlalu parah jika itu hanya Pawn class, tapi beberapa individu, yang lebih tinggi dari Jack class, muncul; saya mendengarnya itu terjadi untuk pertama kalinya juga. Kejadian seperti itu belum pernah terjadi sebelumnya.”

“Begitu ya. Ngomong-ngomong, apa guild bertransaksi dalam informasi juga, selain monster?”

“Infromasi selain monster? Yah, itu tergantung. Sangat banyak informasi mengenai monster dan reruntuhan yang masuk, tetapi anda harus menanyakan hal itu kepada orang yang ahli di bagian informasi.”

“Tepat sekali. Kebetulan sekali, bisakah aku menanyakan beberapa informasi yang kau miliki mengenai Sacred Place?”

Jika mereka memiliki informasi yang detil mengenai Sacred Place. Mereka kemungkinan memiliki informasi mengenai kota yang jatuh setelah Dusk of Majesty, yang di sebut sebagai Sacred Place juga.

“Tidak terlalu banyak informasi mengenai Sacred Place. Meskipun guild menyelidikinya, karena zona berbahaya bukanlah tempat yang normal sama sekali, sangat mustahil untuk membiarkan seseorang pergi ke sana begitu saja. Mengenai informasi, di putuskan untuk tidak menutupinya kepada para petualang yang berada di bawah minimum rank B. Maafkan saya, tetapi memberikan informasi itu pada anda, Shin-sama, dengan rank anda saat ini sedikit…”

“Ah, tidak usah terlalu memikirkannya, aku hanya tertarik saja. Aku akan kembali untuk mendengarnya ketika aku sudah menaikkan rank milikku.”

Seperti yang diharapkan, dia tidak akan memberikan informasi mengenai Sacred Place. Shin berfikir untuk kembali memastikan ini kepada Schnee di lain waktu.

“Itu mengingatkan saya, anda mengatakan kalau akan melakukan perjalanan, ‘kan? Apa anda sedang mencari request yang menuju ke arah tujuan anda?”

“Ya, aku bermaksud untuk menyelesaikan setidaknya satu request. Apakah ada sebuah request yang searah menuju ke wilayah Falnido?”

Dia bisa pergi melihat ke papan bulletin, tetapi akan lebih cepat jika menanyakannya langsung kepada Celica untuk request yang bagus.

Celica mengeluarkan file yang tebal dari bawah konter, dan mengeluarkan secarik kertas dari sana.

“Baiklah, bagaimana kalau request ini? Tak ada request menuju ke wilayah Falnido saat ini, tetapi ini adalah sebuah request yang pergi menuju Beirun, yang searah.”

“Apa tidak masalah jika Tiera menerima request ini juga?”

“Ya, jika anda membentuk party untuk 2 orang, tidak akan ada masalah, karena rank milik Shin-sama cocok dengan rank yang di butuhkan. Ini dia isinya.”

Shin melihat kertas itu.

――――――――――――――――――――――――――――

Klien: Nack

Jumlah anggota: Sampai lima orang

Rank: E dan di atasnya (Individu, party, keduanya di terima)

Hadiah: 10 koin perak per orang

Catatan: Termasuk makan

――――――――――――――――――――――――――――

“Keberangkatannya ketika bell ke tiga (3:00 P.M) sore ini. Meskipun dua petualang sudah berpartisipasi, masih ada waktu. Selain ini, saya masih memiliki request lain yang tersedia untuk beberapa hari ke depan…”

“Aku akan memastikannya dengan Tiera untuk jaga-jaga. Bisakah kau menyimpannya sampai dia kembali?”

“Ya, saya rasa tidak masalah jika dia segera kembali.”

Tak ada orang lain yang datang untuk menerima request, kemungkinan karena batas waktunya. Shin lanjut berbicara dengan Celica sembari menahan request tersebut. Tiera dan Els kembali sebelum 10 menit berlalu, dan Shin menjelaskan isi dari requestnya.

“Aku tidak masalah. Kalau begitu, kita bisa menyelesaikan tugas kita lebih awal.”

Tiera sepertinya juga tidak ada masalah sama sekali. Mereka keluar bersama dari guild, dan pergi berbelanja.

Bahan-bahan yang di bawa sambil berjalan di jalan yang di padati dengan penjual-penjual lainnya. Roti bukanlah makanan yang bagus untuk di simpan dalam waktu yang lama seperti daging kering, tapi poin penting dari Item Box adalah mereka bisa membeli bahan-bahan umum. Pada dasarnya, bahan-bahan tidak akan membusuk jika mereka di taruh di dalam Item Box, dan mereka bisa membeli berbagai macam bahan-bahan makanan segar. Melihat kedua orang yang memilih buah-buahan dan sayuran segar, tidak akan ada orang yang akan membayangkan kalau mereka akan melakukan perjalanan jauh setelah ini.

Ngomong-ngomong, barang-barang itu sudah di taruh di dalam Item Box milik Shin, tersembunyi dari tatapan maling. Tetap saja, dia tidak terang-terangan menggunakan Item Box di depan publik di tengah-tengah jalan.

Mereka juga membeli Item yang di butuhkan untuk perjalanan, seperti jubah bertudung, pengusir serangga dan semacamnya.

Belanjanya selesai setelah 30 menit karena tak ada batasan untuk barang-barang mereka. Mereka masih memiliki waktu sampai siang.

“Item Box benar-beanr praktis. Aku masih memiliki waktu sampai kartunya selesai, jadi apa yang harus aku lakukan setelah ini?’

Tiera tidak menyangka kalau akan selesai secepat ini, itu sedikit antiklimaks.

“Ada juga tempat yang ingin aku kunjungi, apa tidak masalah untukmu?”

“Tidak masalah, kemana kau akan pergi?”

“Aku ingin pergi ke panti asuhan.”

Shin juga, khawatir mengenai situasi Thoria mengenai pewarisan kursi. Sister Rashia telah mempelajari skill Purification, dan meskipun kondisi pewarisan panti asuhan telah selesai, bsihop babi itu mungkin akan melakukan sesuatu ketika dia merasa akan kalah.

“Panti asuhan? Ah, tempat di mana orang yang selalu membeli kue.”

“Kurang lebih. Aku berfikir akan pergi ke sana, untuk jaga-jaga.”

“Aku mengerti. Aku juga tertarik dengan bangunan gereja juga. Ayo kita ke sana sekarang.”

Mereka pergi menuju ke arah gereja, di pandu oleh Shin. Apa dia ingin bertemu dengan Millie? Ekor Yuzuha bergerak dengan senang untuk mengekspresikan suasana hatinya yang senang di atas kepala Shin.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar