Volume
3 Chapter 1 – Part 1
“Kalau begitu, ayo segera
bersiap-siap sekarang.”
Shin memutuskan untuk pergi menuju
ke Aliansi Beast Falnido di mana teman lamanya Girard menunggu, dan mereka
mulai melakukan persiapan mereka masing-masing. Akan tetapi, karena Tsuki no
Hokora bisa di bawa oleh Shin, hampir semua persiapan sebenarnya tidak di
perlukan.
Sang Elf, Tiera, kembali ke kamarnya
untuk memilih pakaian yang cocok untuk keluar.
Sang Element Tail, Yuzuha, berdiri di atas kepala Shin dalam mode rubah kecil. Sang High Elf, Schnee, melihat kembali ke arah Shin dan berkata;
Sang Element Tail, Yuzuha, berdiri di atas kepala Shin dalam mode rubah kecil. Sang High Elf, Schnee, melihat kembali ke arah Shin dan berkata;
“Aku harus pergi menyelesaikan
request-nya. Bisakah kau membeli makanan dan suplai, untuk jaga-jaga?”
“Okey. Karena aku akan pergi ke Guild
petualang setelah sedikit menempa sebuah pedang, aku akan singgah membelinya di
jalan nanti.”
“Kau akan pergi ke guild?”
“Ya. Aku rasa kita akan melakukan
kegiatan kita terpisah untuk sementara; Schnee, kau masih mengurus masalah para
Skull Face, ‘kan? Oleh karena itu, aku akan mengambil request yang menuju ke
arah wilayah Falnido, dan meningkatkan rank milikku sembari melakukannya.
Sangat di sayangkan, tapi aku tidak bisa menetap di rank G selamanya.”
Untuk memasuki guild dan menetap di
rank terendah selamanya, bukanlah hal yang bagus di mata masyarakat juga.
Karena dia paham kalau menetap di rank G untuk waktu yang lama adalah hal yang
langka, bahkan untuk orang yang tidak memiliki kemampuan yang menonjol, dia
berfikir untuk setidaknya naik ke rank F.
Karena penaklukan para Skull Face
bukanlah sebuah request, saat ini Shin tidak memiliki penyelesaian request
apapun.
“Aku mengerti. Bagaimana dengan
tempat pertemuannya?”
“Aku akan menentukannya setelah
melihat status dari requestnya. Kita bisa selalu menggunakan massage card untuk
saling berkomunikasi.”
“Kalau begitu, mari kita bentuk
sebuah party. Kita bisa menggunakan chat suara jika kita melakukannya. Itu
lebih mudah dibandingkan menggunakan massege card.”
“EH, Seriusan!?”
“Akan tetapi, hanya kita, generasi
lama saja, yang bisa menggunakannya secara langsung. Orang seperti Tiera, yang
merupakan generasi baru; orang yang lahir setelah Dusk of Majesty, aku dengar
kalau mereka tidak bisa menggunakannya jika tidak saling mempercayai satu sama
lain. Meskipun begitu, aku tidak tahu seberapa benarnya hal itu.”
“Apa yang terjadi jika generasi lama
dan generasi baru membentuk sebuah party?”
“Hanya generasi lama yang bisa
menggunakannya.”
Karena dia tidak tahu prinsip
semacam apa yang bekerja, Schnee nampaknya masih belum terlalu mengetahui
kondisi tepatnya. Dalam masalah generasi baru, mereka sepertinya bisa tiba-tiba
menggunakannya suatu saat nanti. Memang, 【Mind Chat】 tidak bisa di gunakan ketika party di bubarkan, tetapi jika
party-nya di bentuk kembali, orang yang pernah melakukan komuikasi bisa
langsung menggunakannya.
“Jadi itu artinya, hanya Schnee dan
aku yang bisa langsung menggunakannya, ya?”
“Yuzuha juga bisa berbicara kepada
Shin~”
Suara yang manis terdengar dari atas
kepalanya.
“Dalam kasus Yuzuha, aku pikir itu
karena kemampuan Yuzuha sendiri dan kemampuan Tamer milik Shin. Aku juga
berfikir lebih baik kalau kau tidak terlalu menyebarkannya. Tolong diingat
kalau party yang kita bicarakan dan party dari guild adalah dua hal yang berbeda.”
“Berbeda?”
“Apa maksudmu?”
Shin dan Yuzuha mengeluarkan tanda
Tanya yang melayang di atas mereka.
“Sebuah party hanya diakui oleh
guild setelah melakukan pendaftaran di dalam guild. Akan tetapi, sistem formasi
party untuk generasi lama, seperti Shin dan aku, di lakukan melalui tampilan
menu sehingga khalayak umum tidak menyadarinya. Dengan kata lain, kita bisa
menciptakan party ganda.”
Pertama-tama, layar menu sepertinya
di batasi hanya pada orang-orang yang masih hidup setelah Dusk of Majesty. Untuk
generasi baru, mereka tidak bisa membaca catatan penjelasan rinci mengenai
skill dan art dan nampaknya hanya mengerti bagaimana cara menggunakannya, bukan
cara kerjanya.
“Jika tidak memiliki kartu guild
untuk generasi baru, mereka secara kasarnya hanya bisa melihat statku, tidak
termasuk levelku, ya? Tapi pada akhirnya, hanya sebuah party yang di bentuk di
dalam guild saja yang di akui oleh guild, tidakkah kau setuju? Apakah ada
keuntugan membentuk sebuah party dengan menggunakan cara generasi lama?”
“Keuntungannya adalah bisa
menggunakan Mind Chat. Di dunia ini, keika banyak partner yang bisa melakukan
komunikasi jarak jauh, hanya itu saja pasti sangat bermanfaat. Karena hampir
tak ada satupun manusia yang memiliki massege card, aku rasa. Bahkan jika orang
itu bukanlah seorang petualang dari generasi lama. Karena tidak perlu untuk
pergi ke medan perang, jika orang itu bergabung dalam party dan di utus ke
berbagai lokasi, maka mereka dapat dengan mudah mendapatkan informasi.”
“Aku mengerti, jadi orang yang bisa
menggunakan Mind Chat di pekerjakan hanya karena skillnya, ya?”
Metode komunikasi di dunia ini
adalah dengan mengirim surat menggunakan pengantar pesan dan karavan. Kecepatan
dari informasi yang di kirimkan sangatlah lambat jika di bandingkan dengan Mind
Chat.
Dari cerita Schnee, hanya sedikit
petualang dari generasi baru yang bisa menggunakan Mind Chat. Saat ini, karena
generasi lama jumlahnya sudah banyak berkurang, nilai mereka menjadi sangat
tinggi.
“Kuu~? Apa itu benar-benar luar biasa?”
Yuzuha bertanya sembari
menggoyangkan ekornya.
“Ya, itu sangat luar biasa. Sebagai
contohnya, aku bisa mengatakan isi pkiranku kepada rekanku yang berada di
tempat yang jauh dengan segera. Jika aku terluka dan tidak bisa bergerak, aku
bisa memanggil bantuan, dan aku juga bisa menyampaikan informasi penting secara
langsung.”
“Kuu! Yuzuha akan membantu jika Shin
dalam masalah.”
“Mohon bantuannya jika saat itu
tiba. Yuzuha juga, bisa memanggilku jika dalam masalah.”
“Okey!”
Yuzuha yang tidak mengerti
keuntungan dari komunikasi yang cepat, entah bagaimana bisa mengerti kalau itu
adalah hal yang luar biasa dari perkataan Shin. Mungkin tidak bisa di katakan
kalau dia sudah sepenuhnya mengerti juga, seperti halnya menjelaskan kepada
anak kecil.
“Saat ini, generasi lama dan baru
yang bisa menggunakan Mind Chat harus membentuk sebuah party dengan guild.
Sehingga Mind Chat bisa di gunakan secara umum oleh orang yang tidak terdaftar
dengan guild. Jika kau memiliki waktu, akan bagus jika membantu Tiera untuk
mendaftar sebagai petualang.”
“Itu ide yang bagus. Kalau begitu,
apa kau ingin aku membawanya ke guild bersamaku?”
“Itu akan sangat membantu. Dia
seharusnya bisa bergerak lebih baik jika di bandingkan dengan amatir karena aku
sudah melatihnya tehnik bertempur selama 50 tahun terakhir ini.”
“Eh, kau melatihnya?”
Beberapa hari yang lalu, Wilhelm,
yang bertempur bersama Shin di Dataran Hantu, mengatakan kalau dia menerima
pelatihan dari Schnee juga. Dan dia dihabisi dengan parah.
“Ya. Apa ada yang salah dengan hal
itu?”
Nampaknya Schnee tidak tahu mengapa
Shin terkejut, karena dia terlihat sedikit kebingungan. Tindakan spontanitas
itu membuat Shin merasa malu, tapi entah bagaimana dia berhasil menjaga
ketenangannya.
“Apa itu aman?”
“Ya, meskipun aku tidak mengerti apa
yang kau maksudkan itu.”
Sosok Schnee yang melakukan peltihan
Sparta tiba-tiba muncul di pikiran Shin. Entah mengapa, pemandangan itu
terlihat sangat mengerikan.
“Aku tidak tahu apa yang Shin
bayangkan, tapi hanya pelatihan dasar yang di lakukan. Karena aku biasa keluar
barrier, aku hanya mengajarkannya ketika aku memiliki waktu saja. Meskipun
levelnya rendah, dia seharusnya memiliki gerakan yang lebih baik di bandingkan
dengan petualang yang masih baru.”
Schnee yang nampaknya bisa membaca
apa yang di pikirkan oleh Shin, mengatakan itu dengan nada yang sedikit tidak
senang.
“Iya~, itu… yah, maaf. Karena aku
mendengar berlatih bersamamu sepertinya agak sedikit mengerikan.”
Shin meminta maaf secara langsung
saat ini. Itu adalah hukum yang tidak bisa di ganggu gugat, itulah apa yang di
katakan oleh ibunya di dunia nyata. Secara kebetulan, ayahnya berkata,
situasinya akan menjadi lebih buruk jika dia tidak segera meminta maaf.
Entah mengapa dia mengingat hal ini
ketika berbicara kepada Schnee.
“Kalau begitu, sebagai gantinya, kau
harus mendengarkan permintaan sederhanaku.”
“Ah ya… aku mengerti.”
Schnee mengatakan itu dengan
tersenyum. Wajah tersenyum yang bisa membuat seluruh negeri tersandera sedikit
menakutkan bagi Shin saat ini.
Shin merasa sedikit khawatir
mengenai apa yang akan di suruh Schnee untuk dilakukannya.
◆◆◆◆
Sebelum itu, Schnee keluar untuk
berbelanja, dan Shin mengajak Yuzuha pergi bersamanya ke ruag kerja
penempaannya. Dia ingin sedikit menempa sebuah pedang sebelum pergi ke guild.
“Baiklah kalau begitu, ayo kita
lakukan.”
Dia mengeluarkan sebuah batang logam
yang belum di proses dari Item Box miliknya. Besi itu tidaklah terlalu bagus
tetapi bukan juga kualitas yang jelek, itu hanya batang besi biasa.
Sebuah Longsword adalah hal yang
umum untuk di buat. Tentu saja, itu akan di tempanya. Meskipun penempaan besi
sangat cepat dan mudah, dia tidak bisa menjualnya dengan keadaan seperti itu.
“Apa ini akan menjadi pedang?”
“Ya, tapi jangan terlalu dekat
denganku ketika aku sedang menempa, karena itu hal yang berbahaya.”
Setelah memberitahu Yuzuha untuk
menjaga jarak, Shin mulai membuat sebuah longsword. Tubuhnya bergerak tanpa ada
masalah semenjak dia datang ke dunia ini, kemungkinan karena dia sudah
melakukan hal ini sudah lebih dari 5 tahun.
Besi tersebut di panaskan dan di
pukul dengan palu. Suara dari besi yang berhantaman “Klang”, “Klang”, menggema
dalam ruang kerjanya, dan ekor Yuzuha mengikuti iramanya dengan kibasan kecil.
Ketika memukul batang besi di dalam
game, tidak peduli di bagian mana dia memukulnya hasilnya akan sama. Tapi saat
ini adalah realita, hal itu tidak akan bekerja. Namun, Shin entah bagaimana
bisa mengerti di mana seharusnya dia memukulnya. Itu kemungkinan keutungan dari
skillnya. Sembari berfikir apakah seorang pengrajin sebenarnya mungkin memiliki
insting seperti itu, dia mempersiapkan besi tersebut dan memukulnya dengan palu
lagi.
“Luar biasa~!”
Yuzuha bersorak, ketika dia melihat
batang besi itu berubah bentuk hampir dalam sekejap. Itu adalah kecepatan yang
akan membuat blacksmith biasa terkejut. Seseorang pasti akan bertanya-tanya apa
tidak masalah secepat itu, tapi tentu saja itu tidak baik-baik saja. Hanya
barang dengan kualitas rendah saja yang akan dihasilkan jika di pukul dengan
kecepatan seperti itu.
Itu adalah skill 【Blacksmith】 yang dimiliki oleh Shin yang memugkinkan hal ini dilakukan.
Dengan maksud sang pencipta yang di ketahui, itu adalah sebuah skill cheat yang
meingkatkan kecepatan produksi dan efisiensi yang sangat mustahil di lakukan di
dunia nyata.
Memang, tidak berarti kalau semua
senjata bisa di ciptakan dengan skill blacksmith. Skill magic di butuhkan untuk
“magic bestowal”, dan skill 【Mixing】 dan 【Tempered Metal】 sangat di butuhkan pula untuk bahan mentah. (TL : “Magic
bestowal” yaitu adalah tehnik untuk memberikan sihir pada sebuah item yang
mebuatnya menjadi magic item.)
Ketika seseorang berusaha untuk
menguasai production job, itu adalah hal yang tidak bisa di hindari oleh orang itu
untuk mempelajari bagaimana produksi lain bekerja.
“Yang pertama.”
Dia melihat pedang yang sudah
selesai di buatnya untuk latihan. Meskipun itu hanya sebuah pedang, tak ada
seorangpun yang akan berfikir kalau itu di buat dengan batang besi biasa.
Cahaya yang masuk dari pintu masuk
ruang kerja blacksmith nya di pantulkan oleh bilah pedang tersebut, dan sebuah
cahaya putih yang redup pada bilahnya menujukkan ketajamannya. Bahkan jika
seorang amatir memegangnya, item tersebut akan menunjukkan kemungkinan
keberhasilan yang tinggi di medan perang.
“…Aku sedikit terlalu bersemangat.”
Meskipun itu dibuatnya hanya untuk
percobaan, itu pastinya akan menjadi barang yang akan menciptakan keributan
jika di taruh di etalase depan toko. Tidak mungkin untuk mengatakan kalau itu
adalah longsword biasa. Ketika item diberikan sihir, item tersebut akan
diklasifikasikan sebagai 《Rare》
atau 《Unique》 grade.
Sebuah pedang yang di anugerahi
dengan kekuatan sihir di kenal dengan nama Cursed Sword, atau terkadang sebagai
Holy Sowrd di masyarakat. Karena hanya ada beberapa orang di dunia ini yang
memiliki senjata yang lebih tinggi dari 《Legend》 grade, senjata dengan 《Rare》
grade sering di temui sampai pada tingkat 《Unique》 grade. Akan tetapi, untu senjata yang berada di atas 《Legend》 grade, mereka memiliki kemampuan lebih tinggi di bandingkan
Cursed Sword yang bahkan jika tidak memiliki ‘Magic Bestowal’ sama sekali.
“Gagal?”
“Tidak, ini bukanlah kegagalan, tapi
ini tidak akan bisa di jual. Tak ada toko senjata di kerajaan yang menjual
magic sword.”
Itu bukan berarti kalau tidak ada
yang menjual senjata sihir, tapi lebih tepatnya sangat jarang. Terlebih lagi,
karena Shin lah yang menempanya, kemampuan senjata tersebut sangat berbeda dari
cursed weapon yang lainnya. Jika seseorang membeli sebuah Cursed Sword dengan
kemampuan rata-rata dari toko senjata dan menyusun dua longswoed biasa bersama,
itu akan menjadi batasan dari Cursed Sword yang bisa di hancurkannya. Akan
tetapi, Cursed Sword yang Shin tempa bisa menebas 4 tambahan longsword lagi.
Jika dia lebih serius lagi, bahkan salah satu dari Cursed Sword tingkat
rendahnya bisa menghancurkannya. Senjata yang di buat oleh Shin bisa di adu
dengan senjata 《Legend》 grade bukanlah sebuah lelucon.
Meskipun begitu, kali ini itu
menjadi bumerang. Ada perbedaan antara blacksmith di dunia ini dan blacksmith
di era game, terutama ketika membahas masalah desain senjata.
“Entah mengapa, aku bisa
merasakannya. Yang selanjutnya seharusnya bagus.”
Dia kemungkinan melakukannya tanpa
sadar. Jadi, sembari dia berhati-hati meningkatkan performanya dari menggunakan
blacksmith skill, dia membuat longsword yang lain. Longsword yang kedua sedikit
memiliki performa yang lebih tinggi, dan yang ketiga entah bagaimana merupakan
barang yang normal. Karena barang yang sudah siap jadi itu sangat
menjengkelkan, dia melanjutkan memproduksi dalam jumlah besar pedang dengan
kemampuan yang mirip dengan pedang yang kedua.
Dia mengulangi hal ini kurang lebih
selama satu jam, dan memutuskan untuk berhenti setelah selesai membuat beberapa
senjata. Sementara Yuzuha, bukannya berkeliaran dan membuat keributan, malah
memperhatikan Shin dan longsword yang jadi untuk waktu yang lama. Sepertinya
dia sangat tertarik sampai dia lupa akan waktu, kemunkinan karena pengaruh dari
konsentrasi yang mirip dengan anak kecil.
“Aku rasa Tiera sudah akan segera
siap.”
Mereka meninggalkan ruangan
penempaan dan kembali ke ruang tengah. Itu karena dia merasa kalau sosok yang
keluar dari ruangan itu adalah Tiera, dan dia menyelesaikannya.
“Ah, Shin. Maafkan aku membuatmu
menunggu lama.”
“Tidak, itu tidak masalah. Aku hanya
menghabiskan waktu menempa senjata saja.”
“Aku tidak menyangka akan memakan
waktu yang lama. Setelah sekian lama, aku tidak tahu apa yang harus aku pakai.”
Maksud Tiera sangat di bisa di
pahami. Untuk pertama kalinya setelah 100 tahun, dia akan pergi ke tempat di
mana banyak orang berada. Tentu saja dia menjadi bingung dengan apa yang harus
di pakainya.
Karena dia di beritahu kalau dia
harus mendaftar di guild petualang, Tiera memakai pakaian yang mirip dengan apa
yang biasa di pakai oleh pemburu, mengedepankan kemudahan untuk bergerak.
Pakaian yang dipilih oleh Tiera adalah apa yang dipakai oleh Els sebelumnya.
Terutama kombinasi dari long boots dan legging.
Pada bagian atas, dia memakai jaket
hijau muda dengan warna hitam pada bagian dalamnya. Karena desainnya di buat
untuk pas dengan badan, lekukan tubuh Tiera bisa terlihat dengan jelas. Ini
kemungkinan adalah standar untuk para Elf.
Dia terlihat tidak bersenjata,
tetapi disembunyikan dalam bentuk kartu. Kebanyakan para Elf memiliki gaya
bertempur yang mengombinasikan sihir dengan dagger dan busur.
“Baiklah, bisa kita berangkat
sekarang?”
“Ya, ayo kita harus sedikit lebih
cepat.”
“Kuu.”
Yuzuha yang sedang dalam mode rubah,
di taruh di atas kepala Shin, dan mereka keluar dari toko. Hari itu cuaca
sangat bagus. Cahaya matahari yang hangat bersinar di atas kedua orang dan
seekor hewan.
“Ha~, sangat enak memang berada di
luar.”
“Ya, cuacanya sangat cerah dan ――!?”
Pemandangan itu terlihat oleh Shin
ketika dia secara biasa menjawab perkataan Tiera dan dia berbalik menghadapnya,
sebuah pemandangan yang luar biasa terlihat.
Itu adalah sepasang bola.
Itu adalah sepasang bola yang sangat
luar biasa yang pertama kali di lihatnya.
(Luar biasa….)
Untuk mengungkapkannya dengan
kata-kata yang sederhana, sembari bermandikan oleh sinar matahari, Tiera juga
meregangkan tubuhnya.
Akan tetapi, ketika dia mengangkat tangannya dan membungkuk ke belakang dengan cara yang mantap, dadanya secara alami terlihat sebagai hasilnya. Hanya pemilik dari tubuh itu yang mengetahui, dari posturnya saat ini, ukuran yang di tegaskan. Mata Shin melekat pada kedua bola itu.
Akan tetapi, ketika dia mengangkat tangannya dan membungkuk ke belakang dengan cara yang mantap, dadanya secara alami terlihat sebagai hasilnya. Hanya pemilik dari tubuh itu yang mengetahui, dari posturnya saat ini, ukuran yang di tegaskan. Mata Shin melekat pada kedua bola itu.
“Fiuh, kita berangkat sekarang?”
“Uhm, ya.”
Dia mungkin tidak menyadari kalau
dadanya sedang di perhatikan, dan Shin berusaha untuk terlihat tenang. “Aku
tidak melihat apapun, setidaknya aku tidak bermaksud melihatnya” adalah apa
yang coba di katakannya menggunakan Bahasa tubuhnya.
Sembari berjalan di samping Shin
yang seperti itu, Tiera berbatuk dan berbisik.
“Dan, bagaimana menurutmu dadaku?”
“Iya~, mereka benar-benar sangat
sempu――――HA!?”
Di katakan kalau lirikan seorang
pria sama dengan tatapannya kepada seorang wanita. Shin tidak tahu itu benar
atau tidak, tapi setidaknya dia tahu kalau dia ketahuan oleh Tiera.
“Shin akan bertugas membayar biaya
belanja. Dan, sugguhan, kau terlalu menatapnya tadi.”
“Itu salahku. Haa, itu adalah
pemandangan yang sangat mahal…”
“Itu adalah hal yang wajar karena
kau dengan kasarnya menatap dada seorang gadis.”
Shin tidak bisa apa-apa selain
tersenyum kecut melihat wajah tersenyum Tiera. Apa dia memang mengincar hal
itu? Atau itu di lakukan secara spontan? Hanya Tiera yang tahu kebenarannya.
“Kuu?”
Sementara Yuzuha yang memiringkan
kepalanya, dia memperhatikan percakapan antara kedua orang itu.
◆◆◆◆
Mereka pergi meninggalkan Tsuki no
Hokora dan tiba di gerbang dari Kerajaan Bayreuth setelah beberapa saat. Apa
ini adalah jam senggang? Tidak terlalu banyak pejalan kaki.
Ketika mereka melewati gerbang dan
masuk ke dalam, Tiera melihat ke sekeliling sembari memperhatikan sekitarnya.
“Uwaa, sangat banyak jumlah
orangnya. Apa selalu sebanyak ini?”
“Tidak, saat ini belum ramai. Ada
dua kali lebih banyak orang dari ini ketika di pagi dan malam hari.”
“Benarkah? Aku tidak bisa
membayangkan bagaimana terlihat kalau sedang ramai.”
Mata Tiera berbinar seperti anak
kecil yang pergi ke taman hiburan untuk pertama kalinya.
“Jadi hal-hal yang di katakan oleh
orang-orang, yang datang ke toko, adalah benar.”
Dia sepertinya telah banyak
mendengar cerita dari petualang yang datang untuk membeli barang-barang. Karena
dia tidak bisa keluar dari toko, dia tidak bisa melakukan apapun selain
membayangkannya. Sepertinya ketika dia mengalaminya secara langsung, dia
menyadari kalau apa yang mereka katakan bukanlah kebohongan.
“Kau beanr-benar bersamangat, ya
‘kan?”
“A-Aku tidak… sebersemangat itu…”
Dia sepertinya menyadarinya.
Meskipun dia menyangkalnya, kata-kata yang keluar dari mulutnya sangat kecil.
“Ayo, pertama-tama kita akan
mendaftarkanmu terlebih dahulu, lalu belanja setelahnya. Kau bisa menentukan
apa yang mau kau lakukan di sisa waktu setelah itu.”
“I-Itu kedengaran bagus. Kalau
begitu, ayo segera pergi ke guild sekarang.”
Apa dia tenggelam dalam kalimat
‘jalan-jalan’? Tiera berjalan dengan cepat sembari menggenggam tangan Shin.
Bukankah tadinya dia mengatakan
kalau “Keramaian sangat mengerikan?” saat ini dia sedang menerobos ke jalan
utama dengan sekuat tenaga.
“Tunggu! Memang bagus untuk cepat-cepat,
tapi apa kau tahu di mana guildnya berada?”
“…Ah!”
Sepertinya dia tidak tahu. Dia
tiba-tiba berhenti, dan melemparkan tatapannya ke sekelilingnya.
“Ayo, sebelah sini.”
“…Okey.”
Karena di tegur untuk yang kedua
kalinya, Tiera akhirnya mendengarkan.
Mereka berjalan dengan Shin yang
menggenggam tangan Tiera untuk memandunya.
Dari sudut pandang Tiera, sembari
berada dalam keramaian, dia akan kehilangan sosok Shin jika dia mengalihkan
matanya untuk sebentar saja.
Mereka berjalan di sepanjang jalan
sembari berhati-hati agar tidak menabrak pejalan kaki yang lain. Ketika mereka
mendekati jalan bercabang yang memiliki orang yang lebih banyak, Tiera tanpa
sengaja melihat seorang pria dan wanita yang berjalan bersama di depan mereka,
dan Tiera kini menyadari situasi macam apa yang terjadi padanya saat ini.
(Bergandengan tangan… terus
terhubung…)
Kemungkinan karena dia terlalu
terbawa arus, karena pengaruh pertama kalinya dia pergi keluar dalam 100 tahun,
tetapi dia tidak menyadari kalau dia sedang berjalan sambil bergandengan tangan
dengan lawan jenisnya sampai saat ini.
Karena perbedaan ukuran, tangan
Tiera di tutupi oleh tangan Shin.
Tangannya sangat berbeda dengannya,
tangannya lebih besar dan lebih kasar. Ketika dia melihat tangan Shin dengan
cara seperti itu, dia merasakan kalau wajahnya sepertinya memerah.
(Jadi ini pria, ya?)
Karena dia cenderung selalu berada
di toko, dia tentu saja berbicara dengan pria. Akan tetapi, dia tidak pernah
menyentuh satupun dari mereka. Tiera menggerakkan kakinya sembari dia mendapati
dirinya tidak terlalu memahami perasaannya sendiri.
“Hei, itu di sana adalah Guild
Petualang.”
“Aku mendengar kalau itu adalah
bangunan yang besar, dan ternyata benar!”
Bangunan terbesar di daerah ini
muncul di pandangan mereka ketika mereka melewati kerumunan. Itu adalah tujuan
mereka, guil petualang.
Sementara tak terhindarkan kalau
pejalan kakinya saat ini hampir keseluruhannya adalah para petualang, Shin
menyadari kalau tatapan mengerikan di arahkan pada mereka.
“Entah mengapa, apa kita sedang di
perhatikan?”
“Ya, kemungkinan.”
Petualang yang lewat hampir semuanya
adalah pria, dan Shin tidak tahu alasan mengapa mereka menatapnya dengan
tatapan permusuhan. Dia memastikan kalau ada yang salah dengan keadaannya dan
menyadari.
“Ah, kita bergandengan tangan.”
Bahkan dalam keadaan normal, Tiera
adalah wanita yang cantik. Alaminya, seorang pria yang berjalan bergandengan
tangan dengan wanita seperti itu akan menerima tatapan iri.
“Maaf, aku berfikir kalau kita akan
terpisah karena banyak sekali orang.”
Dia melepaskan tangannya dari Tiera
dengan cepat.
“Ah…”
Pada saat itu, ketika dia
melepaskannya, Shin punya perasaan kalau dia samar-samar mendengar suara kecewa
yang keluar dari mulut Tiera. Dia memutuskan untuk berfikir kalau itu
kepercayaan dirinya yang berlebihan dan melupakannya.
“Baiklah, mari kita mendaftarkanmu
dengan cepat kalau begitu.”
“I-Itu benar. Ayo segera kita
lakukan itu.”
Mereka memasuki guild dengan Tiera
yang terlihat sedikit kebingungan. Apa karena waktu antara pagi dan siang? Tak
ada cukup banyak orang di guild juga.”
Sosok dari Celica dan Els bisa
terlihat di meja resepsionis, dan ketika Shin dan Tiera setengah jalan menuju
ke sana, kedua orang tersebut yang menyadari mereka menunjukkan rekasi yang
berbeda.
Celica memiliki ekspresi yang
sedikit ngambek, tetapi Els saat itu menunjukkan ekspresi yang sangat terkejut
di wajahnya, yang dengan cepat meledak menjadi ekspresi kebahagiaan.
“Tiera!”
Els melompat melewati konter di saat
yang bersamaan ketika dia memanggil namanya, dan berlari lurus ke arah Tiera,
dan memeluknya dengan erat.
“Wa, E-Els!?”
Meskipun Tiera terkejut dengan
pelukan yang tiba-tiba itu, dia menjadi rileks ketika menyadari kalau orang itu
adalah Els.
“Tunggu ELs, agak sedikit sesak.”
“Oh, maafkan aku. Padahal aku sudah
mendengar kabarnya, aku tidak bisa mengendalikan diriku ketika aku melihatmu
sendiri.”
Sembari butiran air mata keluar di
sudut matanya, Els mulai menggenggam Tiera dengan lembut. Situasi yang
tiba-tiba itu membuat para petualang bertaya-tanya apa yang sedang terjadi.
“Aku benar-benar ingin segera
melihatmu, tetapi aku sangat sibuk dengan guild belakangan ini. Ini membuatku
tidak memungkinku untuk pergi.”
“Padahal kau bukan ibuku, kau terlalu
khawatir.”
“Apa yang kau katakan. Jika kau
adalah anak Eilen, maka kau juga adalah anakku.”
Els memeluk Tiera seperti ibu
kandungnya.
Terlepas dari kedua orang itu,
Celica berbicara dengan Shin.
“Shin-sama. Hubungan macam apa yang
kau miliki dengan orang itu?”
“Karena takdir yang agak sedikit
rumit, aku akan berkelana bersamanya. Jadi dia akan mendaftar sebagai petualang
pada kesempatan ini.”
“Aku dengar kalau kau berjalan
sembari bergandengan tangan seperti kekasih?”
“Itu sangat aneh! Di mana kau
mendengarnya!?”
Shin terkejut dengan kecepatan
bergeraknya informasi. Kemungkinan, ada seseorang yang bisa menggunakan Mind
Chat bediri sebagai penjaga! Benar-benar pengintai yang sangat waspada, tapi
beneran, ini hanyalah masalah sepele. Para petualang yang mengetahui nama dan
wajah Shin, tidak sengaja melihat mereka berdua, dan Celica, yang menerima
request pada saat itu, menggerutu ketika mendengarnya.
“Karena dia adalah wanita yang
cantik, ‘kan? Bukan karena kau seorang pria, ‘kan?”
“Um, kau tidak menggunakan kalimat
sindiran, ‘kan?”
“Tidak tidak, tidak sama sekali.”
‘Aku rasa tidak ada apa-apa’, adalah
apa yang ingin Shin katakan.
Sementara mereka terus melakukan
percakapan itu, mereka menyadari kalau mereka menarik perhatian juga.
“Mengapa orang lain terlihat menjaga
jarak mereka?”
“Ara, aku rasa mereka tidak ingin
merusak reuni yang sangat emosional, ya? Di samping itu, Els lah yang tiba-tiba
melompat keluar.”
“Uhh.”
“Sudah-sudah kalin berdua. Aku ingin
kalian mendaftarkan Tiera untuk saat ini.”
Kemudian, Celica dan Els kembali ke
ekspresi professional mereka, dan sedikit menunduk.
“Ah, maafkan saya. Saya bertingkah
sangat memalukan.”
“Saat ini saya hanya ingin bertemu
dengan orangnya sendiri.”
Dia kemungkinan sangat bersyukur.
Mata Els masih sedikit merah. Nampaknya, dia sepertinya adalah teman baik dari
ibu Tiera.
“Um, apa yang harus aku lakukan?”
“Aku akan mengurus pendaftarannya.
Saat ini kebetulan adalah giliranku untuk mengurus pendataran baru.”
Els mengatakan itu dan memandu Tiera
ke lantai dua. Seperti yang di lakukan oleh Shin sebelumnya, Tiera mengisi
sejumlah dokumen dan mendengarkan penjelasan.
“Nah sekarang, aku harus pergi dan
melihat daftar request.”
“Oh, Shin-sama. Maafkan saya, tapi
bisakah saya meminta waktu anda sebentar?”
“Aku? Baiklah, aku tidak terlalu
keberatan.”
Shin, yang baru saja akan pergi
untuk melihat request di wilayah Falnido , di panggil oleh Celica. Dia
sepertinya ingin berbicara kepada Shin secara pribadi mengenai sesuatu.
Karena dia di minta untuk memberikan
kartu guild miliknya, Shin mengeluarkan kartu guild dari Item Box dan
menyerahkannya kepada Celica. Celica kemudian melanjutkan mengukir kartu guild
tersebut, dan menaruhnya di atas semacam nampan.
“Apa yang kau…”
Ketika Shin berfikir untuk
menanyakan apa yang sedang di lakukannya, kartu guild yang transparan itu
berubah warna menjadi kuning.
“Ini dia, perbaruan tingkat rank
dengan ini selesai. Mulai saat ini, Shin-sama adalah rank E.”
“Ya?”
Shin tanpa berfikir menjawab, karena
kenaikan rank yang tiba-tiba.pada saat ini, Shin seharusnya memiliki nol
penyelesaian request. Jika hanya dengan evaluasi dari guild; kesampingkan
peningkatan rank, dia akan di kalahkan oleh pendatang baru yang memiliki rank
yang sama yaitu G.
Namun, tiba-tiba menjadi rank E, itu
terlalu berlebihan untuk di prediksi. Dia tidak berfikir bahkan untuk naik ke
rank E dan malah melompati rank F sekaligus.
Itu mengingatkannya mengenai
penjelasan yang di terimanya dari Celica sebelumnya, pembicaraan mengenai
klasifikasi dari rank kartu.
SS rank berwarna emas, S perak, A
hitam, B putih, C merah, D biru, E kuning, F hijau, dan rank yang terendah G
adalah semi transparan.
“Err, seharusnya tidak ada request
yang ku selesaikan, jadi kenapa aku naik rank?”
“Memang request resmi Shin-sama
masih 0 persen. Akan tetapi, ada hasil di mana penaklukan Skull Face tingkat
tinggi dan pencegahan pecahnya serangan para Skull Face dalam jumlah besar.
Karena laporan dari Shin-sama terbukti benar oleh pihak investigasi yang di kirim
oleh kami, pihak guild, promosi dari Shin-sama di putuskan sebagai bagian dari
hadiah. Memang hanya rank E, tetapi jika satu lagi request di selesaikan, akan
naik menjadi rank D.”
“Begitu ya, tapi mengapa dalam
keadaan belum selesai?”
“Jika anda naik rank terlalu cepat,
itu tidak akan terlihat bagus di mata petualang yang lain. Saya rasa rank A
cukup untuk orang seperti anda, tetapi ketika saya mempertimbangkan mengenai
perselisihan yang akan terjadi, akhirnya hanya menjadi peningkatan rank seperti
ini saja. Tentu saja, bonusnya juga akan di berikan. Saya akan mengembalikan
jewel yang sebelumnya juga, silahkan tunggu di sini sebentar.”
Celica mengembalikan kartu guild
kembali kepada Shin, dan memasuki ruangan di dalam bagian meja resepsionis
untuk sesaat. Dia kembali kurang dari 5 menit. Terdapat sebuah tas dan sebuah
jewel yang bersinar redup yang di pegang di tangannya.
“Ini adalah jewel-nya yang saya
pinjam, dan ini 250 J koin emas sebagai hadiah di dalam tas.”
Agar lebih mudah, nampaknya mereka
memberikannya dalam bentuk koin emas. Meskipun emas putih ada, itu tidak
terlalu sering di gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Satu keping emas putih
bisa membuat hidup seseorang santai untuk lebih dri 10 tahun. Koin emas yang
ada di depannya terhitung merupakan jumlah uang yang besar dari sudut pandang
para petualang, dan Shin tiba-tiba mengatakan isi pikirannya.
“Aku ingin bertanya, tapi apa aku
bisa membuat sebuah kartu guild lebih cepat sebagai ganti dari hadiahnya?”
“Kartu guild? Biar saya lihat
sebentar. Saya rasa bisa selesai hari ini jika di usahakan.”
“Kalau begitu aku mengambilnya. Aku
akan pergi jauh untuk beberapa saat, aku ingin segera berangkat secepat
mungkin.”
“Saya mengerti. Kalau begitu,
hadiahnya akan menjadi 200 J koin emas. Apa tidak masalah dengan anda?”
Meskipun hanya 50 J koin emas yang
dipakai, Shin mendengar kalau kartu guild di buat dengan tehnik khusus milik
guild, jadi dia berfikir kalau potongannya akan lebih besar.
“Saya akan meminta ahlinya untuk
mengusahakannya, dan biaya tambahan sudah cukup memuaskan dari jumlah uang yang
di terima. Akan sangat banyak jika semua bonusnya di kembalikan.”
“Begitu ya, ngomong-ngomong, berapa
besar hadiah untuk penaklukan Skull Face?”
“5 koin perak per Pawn Class. Untuk
Jack Class, adalah 5 koin emas. Sebenarnya anda akan mendapatkan pendapatan
lebih karena armor dan pedang dari Jack Class sangat berharga jika di jual.”
Celica menambahkannya dan tersenyum
kecut, tingkat kesulitan untuk Jack Class berada di atas semua. Kenyataannya,
sekali atau dua kali dalam setahun beberapa petualang pergi untuk melawan Pawn
Class, untuk mendongkrak semangat, terlepas peringatan dari staf guild, dan
kemudian terbunuh oleh Jack class yang membalaskan dendam para Pawn class.
Ketika memikirkan jumlah uang yang
di katakan oleh Celica, hadiah Shin hampir 500 koin emas, tetapi karena request
formalnya bukanlah masalahnya, hadiahnya menjadi sejumlah uang ini bersamaan
dengan peningkatan rank. Sejak awal, bukanlah kemapuan tempur seorang rookie
yang ditunjukkannya, jadi jika tanpa Barlux, sang guild master, dan Els serta
kenalannya, sang skill successor, sudah jelas kalau hadiahnya tidak akan
mungkin bisa di bayar semudah ini.
“Apa memang Skull Face muncul
sesering itu?”
“Terdapat titik spawn yang terdekat
bernama Dataran Hantu, tapi biasanya akan ada lebih banyak dari mereka. Tidak
akan terlalu parah jika itu hanya Pawn class, tapi beberapa individu, yang
lebih tinggi dari Jack class, muncul; saya mendengarnya itu terjadi untuk
pertama kalinya juga. Kejadian seperti itu belum pernah terjadi sebelumnya.”
“Begitu ya. Ngomong-ngomong, apa
guild bertransaksi dalam informasi juga, selain monster?”
“Infromasi selain monster? Yah, itu
tergantung. Sangat banyak informasi mengenai monster dan reruntuhan yang masuk,
tetapi anda harus menanyakan hal itu kepada orang yang ahli di bagian
informasi.”
“Tepat sekali. Kebetulan sekali,
bisakah aku menanyakan beberapa informasi yang kau miliki mengenai Sacred
Place?”
Jika mereka memiliki informasi yang
detil mengenai Sacred Place. Mereka kemungkinan memiliki informasi mengenai
kota yang jatuh setelah Dusk of Majesty, yang di sebut sebagai Sacred Place
juga.
“Tidak terlalu banyak informasi
mengenai Sacred Place. Meskipun guild menyelidikinya, karena zona berbahaya
bukanlah tempat yang normal sama sekali, sangat mustahil untuk membiarkan
seseorang pergi ke sana begitu saja. Mengenai informasi, di putuskan untuk
tidak menutupinya kepada para petualang yang berada di bawah minimum rank B.
Maafkan saya, tetapi memberikan informasi itu pada anda, Shin-sama, dengan rank
anda saat ini sedikit…”
“Ah, tidak usah terlalu
memikirkannya, aku hanya tertarik saja. Aku akan kembali untuk mendengarnya
ketika aku sudah menaikkan rank milikku.”
Seperti yang diharapkan, dia tidak
akan memberikan informasi mengenai Sacred Place. Shin berfikir untuk kembali
memastikan ini kepada Schnee di lain waktu.
“Itu mengingatkan saya, anda
mengatakan kalau akan melakukan perjalanan, ‘kan? Apa anda sedang mencari
request yang menuju ke arah tujuan anda?”
“Ya, aku bermaksud untuk
menyelesaikan setidaknya satu request. Apakah ada sebuah request yang searah
menuju ke wilayah Falnido?”
Dia bisa pergi melihat ke papan
bulletin, tetapi akan lebih cepat jika menanyakannya langsung kepada Celica
untuk request yang bagus.
Celica mengeluarkan file yang tebal
dari bawah konter, dan mengeluarkan secarik kertas dari sana.
“Baiklah, bagaimana kalau request
ini? Tak ada request menuju ke wilayah Falnido saat ini, tetapi ini adalah
sebuah request yang pergi menuju Beirun, yang searah.”
“Apa tidak masalah jika Tiera
menerima request ini juga?”
“Ya, jika anda membentuk party untuk
2 orang, tidak akan ada masalah, karena rank milik Shin-sama cocok dengan rank
yang di butuhkan. Ini dia isinya.”
Shin melihat kertas itu.
――――――――――――――――――――――――――――
Klien: Nack
Jumlah anggota: Sampai lima orang
Rank: E dan di atasnya (Individu,
party, keduanya di terima)
Hadiah: 10 koin perak per orang
Catatan: Termasuk makan
――――――――――――――――――――――――――――
“Keberangkatannya ketika bell ke
tiga (3:00 P.M) sore ini. Meskipun dua petualang sudah berpartisipasi, masih
ada waktu. Selain ini, saya masih memiliki request lain yang tersedia untuk
beberapa hari ke depan…”
“Aku akan memastikannya dengan Tiera
untuk jaga-jaga. Bisakah kau menyimpannya sampai dia kembali?”
“Ya, saya rasa tidak masalah jika
dia segera kembali.”
Tak ada orang lain yang datang untuk
menerima request, kemungkinan karena batas waktunya. Shin lanjut berbicara dengan
Celica sembari menahan request tersebut. Tiera dan Els kembali sebelum 10 menit
berlalu, dan Shin menjelaskan isi dari requestnya.
“Aku tidak masalah. Kalau begitu,
kita bisa menyelesaikan tugas kita lebih awal.”
Tiera sepertinya juga tidak ada masalah
sama sekali. Mereka keluar bersama dari guild, dan pergi berbelanja.
Bahan-bahan yang di bawa sambil
berjalan di jalan yang di padati dengan penjual-penjual lainnya. Roti bukanlah
makanan yang bagus untuk di simpan dalam waktu yang lama seperti daging kering,
tapi poin penting dari Item Box adalah mereka bisa membeli bahan-bahan umum.
Pada dasarnya, bahan-bahan tidak akan membusuk jika mereka di taruh di dalam
Item Box, dan mereka bisa membeli berbagai macam bahan-bahan makanan segar.
Melihat kedua orang yang memilih buah-buahan dan sayuran segar, tidak akan ada
orang yang akan membayangkan kalau mereka akan melakukan perjalanan jauh
setelah ini.
Ngomong-ngomong, barang-barang itu
sudah di taruh di dalam Item Box milik Shin, tersembunyi dari tatapan maling.
Tetap saja, dia tidak terang-terangan menggunakan Item Box di depan publik di
tengah-tengah jalan.
Mereka juga membeli Item yang di
butuhkan untuk perjalanan, seperti jubah bertudung, pengusir serangga dan
semacamnya.
Belanjanya selesai setelah 30 menit
karena tak ada batasan untuk barang-barang mereka. Mereka masih memiliki waktu
sampai siang.
“Item Box benar-beanr praktis. Aku
masih memiliki waktu sampai kartunya selesai, jadi apa yang harus aku lakukan
setelah ini?’
Tiera tidak menyangka kalau akan
selesai secepat ini, itu sedikit antiklimaks.
“Ada juga tempat yang ingin aku
kunjungi, apa tidak masalah untukmu?”
“Tidak masalah, kemana kau akan
pergi?”
“Aku ingin pergi ke panti asuhan.”
Shin juga, khawatir mengenai situasi
Thoria mengenai pewarisan kursi. Sister Rashia telah mempelajari skill 【Purification】, dan meskipun kondisi pewarisan panti asuhan telah selesai,
bsihop babi itu mungkin akan melakukan sesuatu ketika dia merasa akan kalah.
“Panti asuhan? Ah, tempat di mana
orang yang selalu membeli kue.”
“Kurang lebih. Aku berfikir akan
pergi ke sana, untuk jaga-jaga.”
“Aku mengerti. Aku juga tertarik
dengan bangunan gereja juga. Ayo kita ke sana sekarang.”
Mereka pergi menuju ke arah gereja,
di pandu oleh Shin. Apa dia ingin bertemu dengan Millie? Ekor Yuzuha bergerak
dengan senang untuk mengekspresikan suasana hatinya yang senang di atas kepala
Shin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar