Volume 3 Chapter 4 - Part 2
Sudah 10 hari setelah kematian Girard. Pemakaman dari Raja
Beast pertama, Girard Estaria, diadakan di ibu kota suku anjing, Elden ,
Aliansi Beast Falnido.
Shin dan Schnee juga ikut berpartisipasi. Katanya Schnee
datang setelah mendengar laporan tentang kematian Girard, dan itu diterima
tanpa ada rasa ragu. Shin dan Schnee
berbaris untuk melihat Girard, berpakaian armor penuh untuk upacara.
Beberapa pendatang menggunakan perlengkapan yang telah mereka pakai saat mereka
bertarung bersama dengan Girard, dan Shin, yang menggunakan armor, dikira
sebagai Pahlawan veteran; dia dikira sebagai prajurit terkenal. Girard memiliki
banyak pengalaman bertarung, jadi tidak heran ada banyak orang yang telah
bertarung bersama dengan Girard, tapi tidak saling mengenal.
Di pemakaman, semua orang yang memiliki kekuasaan di negara,
tiap pemimpin suku dan penerus, mantan jenderal , dan seterusnya hadir dalam
upacara pemakaman; barisan yang hebat telah berkumpul. Perwakilan dari desa elf
dan pixie juga berada diantara mereka. Wolfgang, orang yang menjadi raja saat
ini, dan putrinya Cuore berada didepan barisan. Disana ada orang yang berada
disamping Schnee. Itu adalah perwakilan dari Kerajaan Imperial Dragon, Kilmont,
Sekutu dari Falnido, dan karakter pendukung Shin yang ke-4, Shibaid Etraku.
Dia adalah High Dragnil dengan mata merah, dan sisiknya
seperti obsidian. Sebagai teman seperjalan yang membangun sebuah negara, selain
itu dia juga melayani teman Shin dalam party dibarisan depan, Shin dengar
mereka sudah membuat hubungan yang kuat. Kedua ibu kota dari dua negara
seharusnya memiliki jarak yang sangat jauh, tapi entah mengapa, dia berhasil
datang tepat waktu. Shin yang melihat sosok itu, merasa nostalgia, dan berpikir
setelah dia sudah tenang, dia ingin bertemu dengannya langsung.
Pemakaman berlangsung dengan lancar, dan selesai tanpa ada
masalah. Tubuh Girard sepertinya dimakamkan di tempat dimana raja lainnya
dikuburkan. ‘Aku lahir dari bumi, hidup dibumi, dan kembali ke bumi’. Itu
adalah pandangan hidup dan mati yang kebanyakan rakyat beastmen percayai.
Diakhir upacara pemakaman, ras Serigala, anjing, dan rubah,
semua dari beast melolong bersamaan. Itu adalah lagu dari upacara pemakaman,
untuk mengirim kepergian warrior yang bertarung hingga akhir hayatnya.
Tubuh Girard dikuburkan di kuburan para raja sambil disaksikan
oleh banyak orang.
◆◆◆◆
Setelah upacara pemakaman selesai, Shin kembali ke kediaman.
Wolfgang dan eksekutif dari negara memiliki banyak yang harus dibahas
selanjutnya, dan sepertinya mereka tidak akan pulang untuk beberapa lama.
“Bolehkan aku duduk
disampingmu?”
Shin yang sedang melihat taman sambil mengelus-ngelus Yuzuha
diatas pahanya, dipanggil oleh Van. Dan juga Rajim terlihat dibelakangnya.
“Apakah rapat
berjalan dengan baik?”
“Kami, prajurit tua,
tidak seharusnya datang untuk bermain.”
“Itu benar, masalah
negara sudah dipercayakan ke orang lain.”
Van duduk di beranda dan menjawab pertanyaan Shin. Dan Rajim
setuju dengan apa yang Van katakan.
Kedua orang itu
memiliki aura yang tenang, yang mebuat Shin merasa kalau mereka akan menghilang
kapanpun.
“Apa yang akan kalian
berdua lakukan mulai sekarang?”
“Melakukan
perjalanan.”
“Perjalanan?”
“Ya, karena rekan
kami juga sudah menunggu.”
“...Jadi begitu.
Pergi dan bergabunglah bersama temanmu.”
Rekan mereka juga
sudah menunggu. Dari kalimat yang dikatakan Van dan aura disekitarnya, Shin
merasakan sesuatu yang spesial. Dia tau tujuan dari kedua orang itu.
“...Hei, menurut
kalian berdua, Apa yang kau lihat dari Girard?”
Setelah beberapa menit hening, kata-kata seperti itu keluar
dari mulut Shin.
“Dia adalah orang
yang hebat.”
“Dia adalah warrior
yang tiada tanding.”
Karena Van dan Rajim merasa nostalgia, mereka menutup mata
mereka dan berbicara.
“Dia berdiri
didepan orang lain, seorang pemimpin yang menunjukkan jalan. Seorang yang
hebat, yang memiliki kekuatan tempur yang melimpah.”
“Dia ada seorang yang
suka menyendiri.”
“Dia adalah seorang
yang mudah kesepian.”
Pahlawan yang tiada tanding. Dan Seorang Raja yang kesepian.
Karena kekuatan tempurnya, mau bagaimana lagi kalau dia
bertempur sendiri di medan perang. Jika saja Schnee atau Shibaid ada disana,
kedua orang tersebut mengatakan dia akan tetap berdiri sendirian di medan
tempur. Dan lagi, dia selalu bertengkar dengan temannya sesuai keinginan
hatinya.
“Dia adalah orang
yang memikirkan teman-temannya.”
“Dia adalah orang
yang tidak bisa melakukan apa-apa kecuali bertarung.”
Untuk alasan ini, orang-orang berkumpul di sekitar Girard.
Demi teman-temannya dia mengambil
senjata dan bergegas mengalahkan monster, dia menyatukan suku selama kekacauan
dari gempa. Dia seperti pahlawan dalam dongeng.
Tidak seperti kebanyakan cerita heroik, dia sama sekali
tidak memiliki niatan untuk menjadi raja. Job Girard dikhususkan dalam
pertarungan. Selain itu, tidaklah penting.
Meskipun orang-orang meminta Girard, dia sendiri tau bahwa
dia tidak memiliki kemampuan untuk memerintah. Jika yang lain, dia lebih cocok
menjadi seorang Jendral. Berkat itu, dia membutuhkan orang untuk mendukungnya.
Van dan Rajim adalah yang pertama dalam daftar, dan dia dikatakan mengalami
kesulitan. Meskipun dia tidak pernah menghentikan mereka pergi, dia merasakan
kepercayaan alami di antara mereka berdua.
Mempunyai kekuatan yang bisa dibilang abnormal, bukanlah
penyebab mengapa dia sendirian. Karena ada jurang pemisah yang sangat besar
antara medan tempur dan kehidupan sehari-hari, dua orang itu berbicara serentak
pada akhirnya.
“Jadi seperti itu,
Terima kasih sudah memberitahu ku.”
“Shin-dono, aku ingin
mengucapkan rasa terima kasih ku sekali lagi.”
“Ada apa, kenapa tiba-tiba.”
Van berdiri dan membungkuk ke Shin. Saat dia membungkuk,
Rajim juga ikut membungkuk.
“Hei, Kalian berdua.”
“Untuk mewujudkan
keinginan sang raja. Rasa terima kasih kami tidak akan pernah berakhir”
“Ayolah, hentikan
itu. Itu terjadi secara kebetulan, sungguh.”
Ya, itu hanya kebetulan untuk dia dapat kembali, dan Shin
pikir sopan santun tidak diperlukan. Namun, jika Shin tidak kembali, Girard
mungkin maaih hidup.
“Kami sama sekali tidak berpikir seperti
itu.”
Rajim berbicara sambil mengangkat kepalanya ke Shin yang
memikirkan hal-hal seperti itu.
“Kehidupan yang tidak
berakhir, itu sangat menyakitkan bagi kami para beast yang tidak memiliki umur
panjang.”
Kata Rajim. Rata-rata umur seorang beast tidak terlalu
berbeda dengan human. Walaupun orang itu memiliki umur yang panjang, paling
lama sekitar 120 tahun. Tentu saja, ada orang-orang yang dapat hidup untuk
beberapa ratus tahun, yang lahir di usia ini, tapi jika dilihat secara
keseluruhan, mereka hanya segelintir saja. Dibandingkan dengan elf dan pixies,
yang hidup dalam keabadian, dapat dikatakan kehidupan seperti itu terlalu
cepat.
Namun, itu baik baik saja. Elf ya elf, pixies ya pixies, dan
beast punya jalan hidup mereka sendiri. Itu sangat kejam bahwa Girard sendiri
memyimpang dari jalannya.
Kecuali untuk dia sendiri, orang lain yang lahir, akan mati.
Orang yang hidup diwaktu yang sama dengan dia, sudah mendauhuli nya. Tentu
saja, jiwa Girard sedikit demi sedikit dimakan oleh waktu.
“Kami orang yang
tidak memiliki hidup lama. Memiliki hidup yang lama seperti penjara tiada akhir.
Jadi, untuk Shin-dono, yang melepaskan raja dari penjara itu, Sudah seharusnya
bagi kami untuk menyatakan rasa terima kasih. Walaupun kau kembali secara
kebetulan, kau tidak pergi tanpa melakukan sesuatu”
◆◆◆◆
Van dan Rajim pergi, dan kegelapan malam memenuhi area.
Karena dia mengatakan bahwa dia akan makan malam sendiri, tidak ada satupun
yang datang memanggil Shin.
Saat bulan bersinar, Shin masih berada di beranda. Yuzuha
menggulung ekornya dan tidur.
“...Selamat datang”
Shin memanggil Schnee ketika dia merasakan bahwa Schnee
mendekat. Meski Shin kembali ke kediaman setelah menyaksikan pemakaman, Schnee
yang berada di posisi khusus tidak bisa kembali segera.
Setelah pertarungan, setelahnya, penampilannya belum berubah hingga sekarang.
Namun, dilihat dari sudut pandang Schnee, keadaannya yang tidak berubah adalah
hal yang tidak biasa. Untuk Alasan inilah, schnee meminta untuk berada disisinya
jika bisa, tapi Schnee harus menghadiri pertemuan.
Sambutan dari Jenderal telah selesai, dan saat Schnee pulang
ke kediaman dan merasakan kehadiran dari Shin, dia mengetahui bahwa Shin sedang
melihat langit malam dari beranda. Tapi wajah yang dia lihat dari sisinya
terlihat melebur kedalam cahara bulan dan menghilang; Shin tampak kosong.
Schnee jalan perlahan mendekat dan memeluk Shin. Karena Shin
sedang duduk, wajah Shin menempel di dada Schnee, tapi ekspresinya tidak banyak
berubah.
“...Schnee?”
Shin memanggil nama Schnee dengan penuh keheranan. Tapi
suaranya tidak memiliki perasaan.
“Shin yang saat ini sepertinya telah menghilang entah
kemana.”
Cukup aneh, ini adalah perasaan yang sama yang Shin rasakan
dari Van dan Darjim. Untuk menghapus kegelisahan yang berada di pikirannya,
Schnee menaruh kekuatan ke tangannya untuk memegang Shin.
“Apapun itu. Tolong
ceritakan padaku.”
Dia tidak tahu apa yang bisa dia lakukan. Tapi untuk
membuatnya sedikit ceria, Schnee mengucapkan kata-kata itu.
Tidak lama kemudian,
sebuah jawab dilontarkan oleh Shin.
“Beberapa saat lalu,
Van dan Rajim datang.”
Mengatakan beberapa kata, Shin menyampaikan hal-hal yang
dibicarakan dengan mereka berdua. Dengan Schnee yang memeluk Shin dengan erat, Schnee
mendengarkan suaranya.
“Van dan Rajim bilang
mereka memahaminya.”
“Ya.”
“Mereka juga berkata
mereka memahami keinginan Girard.”
“Ya.”
“Bahkan aku, aku
memahaminya sebagai lawan.”
“Ya.”
Saat berbicara, Schnee menyadari suara Shin sedikit gemetar.
Setelah datang kedunia ini, waktu yang Shin habiskan dengan
Girard sangatlah singkat. Namun, mereka berbicara menggunakan senjata
masing-masing, untuk mengisi waktu saat dulu mereka berpisah. Itu bukanlah NPC
ataupun data; itu adalah Girard asli. Panjang waktu yang dihabiskan dan
sebagainya, tidak ada hubungannya dengan dua orang.
Oleh karena itu, ini adalah reaksi yang tepat.
Walaupun orang itu sendiri yang menginginkannya. Walaupun
orang sekitarnya menyetujuinya. Tapi tetap saja.
“Teman ku mati... Ini
kejam...”
Itu menyakitkan. Karena Shin memahaminya pada akhirnya.
“...Menangislah. Kau
sudah memenuhi kewajibanmu. Baik-baik saja untuk berdukacita.”
Saat memeluk Shin, Schnee juga menyadari bahwa
penglihatannya kabur.
Schnee sudah pasti sedih, dan itu sangatlah sulit. Bagi Schnee,
Girard adalah teman yang sangat berharga.
Dibawah cahaya bulan, tanpa isak tangis.
Hanya air
mata yang tidak berhenti mengalir.
Dua bayangan yang saling mendekat dibawah cahaya bulan,
perlahan berpisah.
Orang yang mengatasi kesedihannya, dimatanya api yang begitu
kuat menyala.
Bulan tenggelam di atas cakrawala, dan matahari mulai terbit.
Tontonan yang memenuhi dunia dengan cahaya, Shin secara
langsung menyaksikannya.
ditunggu min pdf nya :D sayang kalo LN seru gak di save ..kalo manga kurang detail story nya :-/
BalasHapus100 jempol min,, mantap... hehehe kalo translate dari googletranslate kan banyak yang tidak pas.... semangat trus min updatenya
BalasHapus