Magi Grandson Volume 1 Chapter 12 - Sekkinokyou

Latest

Fans Tranlation LN/WN Bahasa Indonesia

Jumat, 01 September 2017

Magi Grandson Volume 1 Chapter 12




Memberikan Pidato

Gus datang ke rumah, bersama paman Dis.


Gus, yang baru bertemu kakek untuk pertama kalinya, sangat terharu, dan matanya berair. Meski ini tidak terasa nyata bagiku, seperti yang aku pikir, kakek memang sangat hebat.

Tampaknya adik prempuan Gus membuat kehebohan karena ingin datang kerumah, karena mereka tidak datang kesini untuk bermain, dia di tinggalkan di istana kerajaan. Gus mengatakan wajah putus asanya sangat menghibur. Mengejutkan, di punya kepribadian yang buruk. Hah.

Ngomong-ngomong, dia berumur 10 tahun dan nampak ingin bertemu nenek Melinda.

Bicara tentang tidak datang kesini untuk bemain, artinya, alasan mereka datang kesini adalah...

 “Sudah waktunya kita berangkat.”

Sudah beberapa hari sejak ujian masuk, dan hari ini adalah pengumuman hasil ujian, aku diajak oleh Gus berangkat bersama dengannya. Oleh karena itu,  mereka datang kerumahku hari in. Pengirim pesannya adalah Paman Dis. Sang Raja...

Namun, hanya kami berdua yang pergi. Akan ada kepanikan jika kakek pergi bersama kami, dengan sang Raja, itu akan menjadi masalah nanti. Jadi, Kakek dan Paman Dis yang menjaga rumah.

Apa tujuanmu datang kesini, Paman Dis?

Ada juga permintaan dari Gus, yang mengatakan mau berjalan-jalan berkeliling kota, jadi kami berjalan kaki menuju Akademi. Lagi pula dekat.

Hari ini, Gus tidak membawa penjaga. Dia bilang selama aku bersamannys, dia tidak butuh penjaga. Meski aku senang bisa dipercaya. Apakah baik-baik saja. Keluarga kerajaan?

Untuk Gus, yang  berjalan dengan bebasnya di dalam kota tanpa penjaga untuk pertama kalinya, mungkin karena perasaan bebas. Dia berjalan membuang-buang waktu kesana-kemari. Oleh karena itu, apa yang seharusnya di tempuh 15 menit berjalan menjadi 30 menit untuk sampai ke akademi.

Ketika kami sampai di Akademi, kedua tangan kami sedang memegang memegang tusuk sate panggang.

“Oh, tampaknya semua telah berkumpul.” Pangeran bergumam ketika di mulutnya di penuhi daging sate.

 “Kelihatannya memang begitu, hah~”  cucu pahlawan berkata sambil menjilat saus di jarinya.

Un, aku akan di marahi. Pasti.

Aku meletakkan tusuk sate di dalam ruang extra dimensi, dan kami menuju ke papan pengumuman dimana hasil calon yang lulus telah di tempel. Kami menerobos kerumunan penuh sesak dengan orang dan sampai di depan papan pengumuman. Mari lihat, nomorku di...

“Ah, disana.”

“Punyaku juga”

Tampaknya kami berdua telah lulus. Setelah saling tos dengan Gus, kami mengikuti antrian didepan meja resepsionis untuk peserta ujian yang lulus. Disini tempat dimana kami menerima seragam dan buku pelajaran kami. Kelas juga akan di umumkan disini.

Antrian berjalan lancar, dan tidak berlangsung lama giliranku tiba. Gus mengantri di antrian selanjutnya.

“Ya, selanjutnya.”

Aku memberi resepsionis Onee-san tiketku dan KTPku.

“Ya, telah saya konfirmasi... Hmm? Kamu.... jadi kamu Shin Walford-kun.”

“Ya”

“Hmm, jadi kamu yang di rumorkan ‘Cucu Magi.’ Baiklah kalau begitu, ini buku cetakmu. Ini daftarnya, silahkan di konfirmasi, dan langsung beritahu saya jika ada yang kurang. Ini set seragammu. Karena kami menggunakan data fisik yang terekam di KTPmu, ukurannya seharusnya pas. Namun, jika ukurannya tidak cocok walaupun hanya sedikit, tolong langsung beritahu saya. Juga, seragam ini mempunyai sihir pertahanan terpasang padanya. Tolong jangan bepikir untuk mencoba dan memperbaikinya sendiri.”

Setelah mendengar penjelasan Onee-san, Aku menerima buku pelajaran dan seragam.

“Apa juga tidak baik kalau nenek yang memperbaiki seragamku?”

“Nenek mu... Ah~ kau maksudmu Melinda-sama. Jika itu Melinda sama, seharusnya tidak masalah.”

Sip, aku penasaran jika baik-baik saja untuk ku, juga? mari kita rombak dengan sihir nanti, nanti.

Ngomong-ngomong, nampaknya aku di tempatkan di kelas S. .

Aku menerima cetakan daftar tanggal dan waktu upacara masuk, dan suatu yanng dibawa saat upacara masuk. Saat ketika aku mau pulang, onee-san itu menghentikanku.

 “Ah, dan juga, karena Walford-kun berada di peringkat teratas di ujian masuk, kamu terpilih untuk memberikan pidato selama upacara masuk sebagai Wakil Siswa Baru. Jadi tolong pikirkan soal pidato dan bersiaplah, ok?”

Aku mendengar kalimat yang membuatku meragukan kedua telingaku.

“Pidato..... Wakil Siswa Baru !?”

 “Ya,” dia menegaskan dengan senyum mempesona.

Tidak, tidak, tunggu dulu.

“Umm, tahun ini diantara siswa baru, kalian punya Gus... yang mulia, Pangeran Augusto, kan? Kali ini, bagaimanapun kau melihatnya, pidato seharusnya di berikan kepada yang mulia.”

Bahkan di kehidupanku sebelumnya, aku tidak punya pengalaman dalam berpidato. Mari kita tinggalkan dunia ini, aku merasa bersalah pada Gus, tapi aku akan memintamu untuk mengambil tempatku sebagai pengorbanan.

“Hei, Hei, apa yang kau katakan, ‘siswa terbaik di ujian masuk’ –kun. sudah menjadi tradisi ranking tertinggi di ujian masuk untuk memberikan utusan pidato Akademi Tingkat lanjut Earlshide, dengan penuh tradisi, bahkan sejak Akademi ini di dirikan. Jika aku mengambil utusan pidato dengan ke egoisanku, itu akan mempermalukanku, bukan, tapi mempermalukan Keluarga Kerajaan yang tidak bisa di hapuskan hingga akhir masa.”

Gus, yang berdiri di barisan selanjutnya, mengatakan seperti sebuah argumen.

Sambil menyeringai.

Hei! Dia pasti merasa ini lucu! Orang ini pasti memiliki kepribadian buruk!

“Ka-kau.”

“seolah yang Mulia, Pangeran Augusto telah katakan. Di akademi ini, tidak ada sesuatu seperti tingkat; itu adalah meritokrasi[1]  lengkap. Tidak ada pengecualian bahkan untuk Keluarga Kerajaan, bahkan pada waktu yang Mulia, Sang Raja, terdaftar disini, aku dengar Utusan pidato tidak di berikan pada yang Mulia.”

Jalur kabur telah benar-benar terpotong.

“Yah, karena seperti itu, semoga beruntung dan tolong pikirkan tentang pidato.”

Dia mengatakan itu dengan senyum terbaik yang dia telah tunjukan selama ini.

Serius nih... aku diserang kenyataan mengejutkan telah diberikan kepercayaan sebagai utusan pidato di upacara masuk, dan jadi, aku sekali lagi lupa mencari Maria dan Sicily. Aku baru sadar setelah pulang kerumah. 

... Aku sangat pelupa, aku...

* * *

Shin menjadi depresi karena harus berpidato sebagai wakil siswa dan dan berjalam melawati barisan dengan letih dimana orang-orang masih berbaris.

Maria dan Sicily juga berada di barisan itu.

 “Ah~ah, bukan aku yang menjadi Siswa dengan nilai tertinggi di ujian masuk, Hah.”

 “Hia hebat. Bukan hanya dia bagus dalam beladiri, tapi dia juga bagus di sihir juga.”

Sicily sedang tersenyum sambil megikuti sosok Shin dengan matanya.

 “Sicily, apa baik-baik saja tidak memanggilnya?”

“Ah, nn... iya. Bahkan jika aku memanggilnya, aku tidak tahu apa yang akan aku katakan...”

“Apa yang kau katakan? Meski kau akhirnya punya topik biasa tentang lulus ujian bersama.”

Setalah mendegar Kata maria, Sicily membuka lebar matanya menyadari sesuatu.

“Aku baru sadar sekarang...”

Itu yang dia katakan.

 “Ah! Bukankah sekarang kesempatan bagus!?”

 “Ini kesempatan bagus.”

 “Yang seperti itu... apa yang telah aku lakukan...”

 “Apa yang sedang kau lakukan...”

berbeda dengan lingkungan sekitar yang tersenyum dengan bahagia karena lulus di sekolah bergengsi Kerajaan, hanya udara sekitar Sicily yang berat yang melanda mereka.

 “Sungguh, apa yang sedang kau lakukan...”

* * *

Ketika aku tiba di rumah sambil terlihat depresi karena berbagai hal, Aku ditanya dengan kata yang mengkhawatirkan’apa kau tidak lulus?’. Tapi aku memberitahu mereka aku harus memberi pidato wakil siswa  karena aku menjadi siswa tebaik. Setelah itu aku mengatakan aku sedang depresi, kali ini mereka meberiku pujian dan mengatakan sangat hebat bisa menjadi siswa terbaik.

“Hoho, Wakil Siswa Baru, kau bilang. Kau pasti telah bekerja keras, Shin.”

 “Karena aku mengajarimu berbagai hal, ini hal yang wajar. Tapi, kau melakukannya dengan baik.”

Mereka berdua memujiku sambil tersenyum.

“Hal ini seperti yang diharapkan dari Shin-sama.”

“Hal ini wajar bagi Shin-sama.”

“Bagiku, aku pikir dia bahkan bisa menjadi siswa terbaik Akademi Pelatihan Militer Kesatria.”

Marika-san, Steve-san, bahkan Alex-san memujiku. Walaupun apa yang dikatakan Alex-san sedikit berbeda.

“Ayah, aku meminta maaf karena tidak bisa menjadi siswa terbaik.”

“Ah, nn. Karena yang kau hadapi itu Shin, mau bagaimana lagi,  karena dia sangat diluar standar. Kesampingkan itu, kau melakukannya dengan baik dalam lulus ujian. Lagipula, nampaknya kau masuk di Kelas S. Aku juga bisa mengangkat kepala tinggi tinggi (bangga).”

Entah mengapa, ini terasa seperti aku di dibacarakan dengan cara keterlaluan.

 “Keampingkan itu, Shin-kun, kau tidak perlu sedepresi itu karena utusan pidato.”

 “kalau tentang itu Ayah. Sepertinya dia tampak depresi bukan hanya karena pedato, tapi juga karena hal yang jauh berbeda.”

“Hal yang berbeda?”

“Nampaknya seperti dia lupa mencari kenalannya.”

“Kenalan... Ho~... Gadis, hah.”

“Aku yakin itu.”

Menyeringai x 2

Ayah dan anak ini sangat menjangkelkan!

Apa yang dia katakan sendiri?! Tidak, meskipun,apa yang dia katakan benar.

“Dan kemudian? Gadis seperti apa dia?”

“Ah~ah, dia memiliki rambut sebiru laut indah yang panjang, wajah kecil, dan mata sedikit jatuh yang besar, tinggi sekitar 155 cm, memiliki gaya yang anggun, gadis yang super cantik”

“Tidak... aku tidak meminta sedetil itu...”

“Cih. Dia menjawab dengan normal. Membosankan.”

Oi! Sialan kau Gus! kepribadianmu sangat buruk!

Hohho. Kita belum lama tiba di ibukota kerajaan, dan kau sudah mengalami banyak hal. Bagus sekali, bagus sekali.”

“Shin, kau sebaiknya bawa gadis kecil itu kerumah ini. Akan aku pastikan untuk memeriksanya.”

karena aku datang ke bukota kerajaan untuk mempelajari cara bersosialisasi, tentu saja, kakek akan merasa senang ketika aku mengalami banyak hal disini.

Namun, nenek, dipihak lain, seram.

Dan mulai hari berikutnya dan seterusnya, hari-hari dimana aku akan mempersiapkan utusan pidato telah imulai. Aku bahkan tak punya waktu istirahat!

* * *

Di sebuah bangsawan tertentu.

Di salah satu kamar mansion, ada seorang anak laki-laki yang telah kembali beberapa waktu yang lalu setelah pengumuman hasil ujian Akademi Sihir.

“Aku di Kelas A...? Bukan kelas S, tapi Kelas A ? itu tidak mungkin... terlebih lagi, orang itu yang mempermalukanku menjadi wakil siswa baru...? Jangan bercanda... Jangan bercanda... aku yakin dia telah berbuat curang atau sesuatu... Instruktur Akademi pasti juga membantunya... jika tidak,  kemudian bagaimana bisa aku... Hagaimana bisa aku... Tidak bisa dimaafkan... Tidak bisa dimaafkan... TIDAK BISA DIMAAFKAN.

Bisikan yang penuh dengan dendam dan amarah menggema diseluruh ruang gelap.

* * *

Sekarang, akhirnya tiba. telah tiba. Upacara masuk .

Meskipun aku gugup kemarin... tapi aku masih bisa tertidur lelap. Karena tidak dapat membantu bahkan jika aku berjuang. Aku menerima takdirku dan mempersiapkan pidato. Yah, aku tidak peduli apa yang terjadi setelahnya, lagipula.

Hari ini, kami akan pergi ke Akademi mengendarai kereta kuda, alasannya, kakek dan nenek akan datang  hari ini sebagai pengawalku. Jika kami berjalan, keributan akan tidak terelakkan. Oleh karena itu, kereta kuda tiba di dari intana kerajaan. Itu kendaraan yang sangat mewah mirip yang aku lihat di museum di di kehidupanku sebelumnya. Kendaraan yang sangat nyaman, tapi aku tidak merasa nyaman.

Hari ini, walaupun sangat jelas, aku mengenakan seragam. Ini memiliki blazer biru dengan biru dengan celana hitam panjang. Dan untuk siswa baru. Warna dasinya adalah merah. Junior berdasi biru dan untuk senior, berdasi hijau. Siswa baru tahun depan akan memakai dasi hijau. Gadis memakai rok lipit dan pita bukannya dasi.

Sebenarnya. Ada juga Akademi Tingkat Lanjutan di ibukota kerajaan. Seperti ‘Akademi Pelatihan Militer Kesatria,”  dan ‘Institut Hukum dan Ekonomi Tingkat Lanjutan’

Akademi Pelatihan Militer Kesatria sudah cukup jelas. Itu adalah Akademi yang melatih kesatria untuk memimpin pasukan bertujuan melindungi Kerajaan. Itu adalah tempat dimana pria dan wanita dengan kekuatan fisik yang hebat berkumpul. Rasio pria dan wanita tampaknya sekitar 9 : 1.  Juga alma mater milik Michel-san dan Chris-neechan. Desain seragamnya sama dengan berbagai warna merah.

Untuk Intitut Hukum Dan Ekonomi Tingkat Lanjut. Itu tempat menuntut ilmu Ekonomi dan Hukum. Ini adalah tempat untuk meningkatkan Pedagang dan PNS. Ini juga diketahui sebagai kekuatan otak dari kerajaan. Meskipun mereka tidak memiliki kemampuan bertarung apapun, tampak kerajaan tidak bisa berjalan jika mereka tidak ada. Rasio pria dan wanita 50:50. Paman Tom, si Pedagang, lulus dari sini. Desain  seragamnya, tentu saja, sama, tapi dengan warna yang berbeda yaitu hijau. ’

Yang tenang ‘biru’

Yang berdarah panas ‘merah’

Yang Berpengetahuan ‘hijau’

Dan disana bisa kau simpulkan; 3 besar Akademi Tingkat Lanjutan Kerajaan Earlshide.

Meski ada sekolah lain dimana bangsawan dan orang kaya hadiri, mereka di abaikan karena meraka tidak terkait.

Dan hari ini, kakek mengenakan mantel mewah yang belum pernah aku lihat sebelumnya. Tampaknya mantel ini diberikan padanya oleh kerajaan. Bersama medali ‘First Order.’  Medali ini disulam dengan benang emas membatasi pakaian putihnya, dengan hanya meenatapmya kau bisa melihat  mantel yang menakjubkan.mantel itu di kenakan seperti pada seragam putih tertinggi militer.

Nenek juga mengenakan mantel yang sama.. mantel itu dikenakan di atas gaun biru gelap.karena dia semulanya wanita cantik dangan gaya berbusana yang baik. Terlihat sangat cocok untuknya. Walaupun dia berada pada umur yang bisa di panggil sebagai nenek. Masih ada beberapa yang terpikat olehnya bahkan diantara para pelayan.

Dan juga,  dia juga memakai kacamata berbingkai yang bergaya yang cocok dengan gaunnya dari pada kacamata panjang berbingkai putih biasanya.

Karena jaraknya  sekitar 15 menit dengan berjalan, dengan kereta, kami tiba sekitar 5 menit saja. Keramaian yang menonton kami... atau lebih tepatnya menonton kakek dan nenek yang keluar dari kereta memulai memulai keributan. Dan kemudian, Karena rumor mengenai cucu mereka yang akan masuk akademi telah tersebar, seperti yang diduga, mata penasaran sedikit demi sedikit berpaling kepadaku.

Saat aku menahan tatapan sangat tidak enak, staf dari akademi datang dan menuntun kami ke ruangan Upacara. fiuh... kami diselamatkan. Karena nenek terlihat mau membentak.

 “Sungguh, setiap dari mereka! Aku bukan pertunjukan.!”

Dia membentak.

“Walaupun ini momen besar Shin, bagi mereka memulai keributan buruk. Aku minta maaf.”

“Itu  benar! Apa yang mereka akan lakukan jika Shin gugup kemudian terganggu oleh ini dan gagal untuk memberikan Pidato!”

Nn. Mereka berada di gelombang yang sama. Mereka seharusnya kembali pada diri mereka yang biasanya. Sungguh.

Terlebih lagi, nenek kau tidak seharusnya menaikan bendera kegagalan.

Demikian, dua penjaga pergi kelokasi upacara, saat siswa baru menuju ketempat direncanakan sebelum masuk kelokasi upacara

“Yo, Shin. Kau tidak gugup, kan?

“Ah, Gus. Tidak, aku baik-baik saja.’

Saat aku tiba di tempat pertemuan, Gus memanggilku. 

Sejak terakhir kali, kami akan sering bertemu dari sekarang dan seterusnya. Kami cukup akrab satu sama lain.

 “Hari ini, bukan hanya disana ada siswa baru dan siswa saat ini, Tapi juga Ayah, sang Raja, Bangsawan Kerajaan, dan pemimpin-pemimpin yang akan hadir, baik-baik saja bagimu untuk tidak gugup. kau tahu?

“Tidak, itu mengapa aku katakan...”

“Wakil siswa baru tebaik, Shin, pastinya akan memberikan pidato yang menakjubkan. Aku menantikan itu.”

Orang ini... Dia punya maksud tertentu. Dia sengaja memulai berbicara dan membuatku gugup!

 “Gus! Kau sialan!”

“Eh, ada sesuatu yang salah Shin? Bagimu untuk sangat besemangat?”

 “Kau punya maksud tertentu, kan!? Kau pasti punya maksud tertentu!”

 “Hahaha, Apa yang kau maksud?”

 “Bajingan ini!”

“Kalian disana! Upacara akan segera di mulai! Apa yang kalian pertengkarkan!”

 “” maafkan aku””

”Sungguh. Lihat, upacaranya sudah dimulai, tetap pada barisan.”

Kami di omeli oleh dosen.

“Gus... karena ulahmu, kita tiba-tiba di omeli sangat cepat setelah di terima.”

 “Kukuku. Yah, jangan katakan itu. Bukankah berkat aku kau tak lagi gugup?”

Kalau di pikir-pikir.... Jantung ku,  yang sangat berdebar akibat bendara kegagalan nenek. Telah sedikit lebih tenang.

 “Gus, kau...”

 “Yah, itu hanya kebetulan!”

 “Gus, sialan!”

 “Disana! Diam!”

 “”Ya, maafkan kami””

Gus masih tertawa. Dari pertama kali kami bertemu, aku tak dapat membayangkannya, tapi orang ini mempunyai kepribadian buruk... sebenarnya, lebih tepat dikatakan untuk mengatakan dia mempunyai sifat baik. Setiap kali dia mengatakan sesuatu yang mengejek seperti bermain kata dengannya. Karena pertama kalinya dia bisa memiliki teman seumuran... atau lebih tepatnya, karena memiliki sepupu, tampaknya mau bagaimana lagi dia merasa senang menggangguku.

Informasi untuk kalian, kami berdua normal! Meskipun aku belum pernah bertemu dengan gadis itu, tampaknya Gus sudah memiliki tunangan dan aku sering mendengar gus bercerita tentang dia dengan penuh cinta. Dan jika mungkin, aku mau berteman dengan Sicily.

Tiba-tiba, suara datang dari belakang.

“U-um... Shin-kun, lo-lama tak jumpa.”

Itu Sicily.

 “Hi, Sicily. Tampak kau juga lulus. Dan maria, juga.”

 “Jangan bilang itu seperti aku renungan!”   

 “Maaf, maaf, aku tidak bisa melihat kalian berdua ketika ujian masuk dan pengumuman hasil ujian, jadi aku sedikit khawatir tentang kalian.”

 “Meskipun aku melihat mu disana... tapi bukan waktu yang bagus untuk kita bicara...”

 “Eh? Ah~ waktu itu?

Itu adalah waktu ketika aku berurusan dengan Cart-kun, dan waktu ketika aku di beritahu bahwa aku adalah Wakil Siswa Baru.

Di sana ada sedikit keributan.

“kesampingkan itu, jika kalian di barisan ini berarti...”

“Itu benar. Kami juga di Kelas S,  ok, siswa terbaik-san?

 “Ya, Kita di kelas yang sama.”

Karena Sicily tertawa dengan bahagia, aku tanpa sadar terpesona...

“Shin. Apa ini gadis yang kau bicarakan?”

Uo~oi! Apa yang kau katakan!?

“Ohya~ kalau tidak salah ingat, kalian ini...”

“Sudah lama sejak terakhir kita bertemu, Yang Mulia, Pangeran Augusto, Aku anak ke dua Count Meshina , Maria.”

“Sudah lama sejak terakhir kita bertemu, Yang Mulia, Pangeran Augusto, Aku anak ke tiga Viscount Claude , Sicily.”

Count dan Viscount!? Mereka bangsawan!

 “Eh? Kesampingkan Sicily, Maria juga bangsawan?”

 “Tunggu dulu! Bukankah itu sangat jahat!?”

 “Fufufufu.”

Ah, aku mendapat tawa Sicily.

 “Jadi, kenapa kalian tidak mengatakan sesuatu?”

 “Lagi pula, kapanpun aku mengatakan aku adalah anak bangsawan, akan ada banyak orang yang akan merubah sikapnya tiba-tiba di depanku.”

 “Itu benar, daripada mengatakan lebih formal... sering aku merasa mereka menjauhkan diri mereka.”

 “Hmm, begitu ya?”

 “Hanya kau yang spesial. Kalian berdua, karena kekuasan atau sosial tidak bekerja pada orang ini, baik-baik saja bagi kalian untuk dekat dengan tanpa meminta.”

“Eh? Yang Mulia, sebenarnya apa yang kau maksud—”

“Kalian semua! Cukup! Ayo pergi!”

Ketika maria ingin menanyakan sesuatu. Suara dosen menghentikannya.

Dan jadi, para siswa , para intruktur , para penjaga , dan  para tamu lainnya menyambut kami dengan tepuk tangan saat kami masuk ke lokasi.

Diatas panggung, pembicara tamu, wakil siswa saat ini dan pidato Kepala Akademi naik keatas. Tapi apa yang mereka katakan masuk di telinga kanan keluar di telinga kiri.

Kepalaku dipenuhi pidatoku sendiri.

Dan kemudian... gilliranku telah tiba akhirnya.

 “Dan sekarang, mari kita lanjutkan ke pidato Utusan Siswa Baru. Dia adalah siswa terbaik di ujian masuk, Shin Walford-kun.”

“Ya!”

“Eh…?”

“Walford?”

“Itu benar. Shin Walford. Dia cucu pahlawan.”

” “!!” ”

Tampaknya Gus menjelaskan sesuatu pada Sicily dan Maria. Huh? Apa aku tidak memberitahu mereka?

Kesampingkan itu, ini waktunya pidato. Aku naik di panggung sambil merasa tertekan.

Aula menjadi sangat ribut. Aku mohon pada kalian, tenanglah sedikit.

 “Biarkan saya memperkenalkan diri, aku Wakil Siswa Baru, Shin Walford. Hari ini, di hari yang indah ini, saya sangat bersyukur bisa di saksikan oleh penjaga dan tamu yang terhormat; disambut para dosen dan sesama siswa, dan bisa terdaftar fi Akademi Sihir Tingkat Lanjutan Earlshide.”

Fiuh, untuk saat ini, aku penasaran jika kalimat standar OK?

 “Sejak kecil, aku telah mempelajari banyak hal dari kakekku dan dan kenalannya. Namun, sangat disesalkan, karena kami hidup ditengah dihutan dimana kakek pensiun. Aku tumbuh tanpa mengenal dunia, pada kesempatan itu, seorang tertentu mengatakan: ‘Masuk Akademi dan belajar tentang pengetahuan umum.

 “ Setelah aku datanng ke Ibukota Kerajaan, lingkungan kehidupanku berubah secara dramatis. Aku bahkan bisa membut beberapa teman . disana mungkin ada pertemuan lebih terikat terjadi saat aku masuk Akademi. Aku tidak sabar untuk melihatnnya, bagaimana dengan belajar? apa yang mungkin ingin kalian tanya, tapi bertemu dengan orang-orang itu yang berharga dan penting untukku. Itulah mengapa aku pikir aku mungkin akan di beritahu untuk belajar nanti. Tentu saja,  aku tidak punya niat untuk mengabaikan pelajaranku. Aku akan suka bila bisa membangun hubungan dengan orang-orang yang aku temui sampai pada titik dimana kita dapat bekerja sama.”

 “Itulah mengapa hadirin, tolong jangan tinggalkan aku hanya karena aku cuek dengan dunia, ok? Jika kalian melakukan itu, aku mungkin berakhir akan menangis.”

“Para Penjaga, tamu yang tehormat,  tolong perhatikan kami dengan lemah lembut, dan terkadang ketat terhadap kami. Dosen-Dosen dan Siswa saat ini, walaupun kami mungkin siswa atau junior nakal, aku meminta dengan baik, jangan bully kami. Karena kami siswa baru akan bekerja keras dengan tujuan tumbuh lebih dewasa dan dapat melebarkan sayap-sayap kami. Jadi untuk tiga tahun kedepan, tolong berikan kami tuntunan dan bantuan anda. Wakil Siswa Baru, Shin Walford.”

Dan kemudia, aku merendahkan kepalaku dan tunduk.

Tiba-tiba, ada tepuk tangan yang besar.

Syukurlah, dengan ini, beban di bahuku akhirnya lepas. Ketika aku kembali ketempat dudukku, Gus mencoba menahan suaranya saat ketawa.

“Fukukuku, ahahaha, haha hahaha!”

Dia tidak lagi dapat menahan tawanya.

 “Apa  ini? Kenapa kalian tertawa?”

“Fuuwahaha, karena kau, tidakkah kau tahu ketelaluan membuat lawakan ketika memberi Pidato Utusan Siswa? Sudahkah kau mendengar orang lain pidato?”

“Eeeh? Apa begitu?”

“Ya... Itu benar. Paling tidak, aku belum mendengarnya sebelum ini...”

 “Dari pada mengatakan ‘sebelum ini,’ ini pertama kalinya aku mendengarnya.”

Maria juga tertawa.

Sungguh ? Ah, para siswa semuanya tertawa, tapi para penjaga, para tamu, para dosen memasang senyum pahit!

Apa aku mengacaukannya?





[1]    Meritokrasi : Pemerintah memegang kuasa atas orang yang terpilih berdasarkan kemampuan mereka




Tidak ada komentar:

Posting Komentar