Memberikan Pidato
Gus datang
ke rumah, bersama paman Dis.
Gus, yang
baru bertemu kakek untuk pertama kalinya, sangat terharu, dan matanya berair.
Meski ini tidak terasa nyata bagiku, seperti yang aku pikir, kakek memang
sangat hebat.
Tampaknya
adik prempuan Gus membuat kehebohan karena ingin datang kerumah, karena mereka
tidak datang kesini untuk bermain, dia di tinggalkan di istana kerajaan. Gus
mengatakan wajah putus asanya sangat menghibur. Mengejutkan, di punya
kepribadian yang buruk. Hah.
Ngomong-ngomong,
dia berumur 10 tahun dan nampak ingin bertemu nenek Melinda.
Bicara
tentang tidak datang kesini untuk bemain, artinya, alasan mereka datang kesini
adalah...
“Sudah waktunya kita berangkat.”
Sudah
beberapa hari sejak ujian masuk, dan hari ini adalah pengumuman hasil ujian, aku
diajak oleh Gus berangkat bersama dengannya. Oleh karena itu, mereka datang kerumahku hari in. Pengirim
pesannya adalah Paman Dis. Sang Raja...
Namun, hanya
kami berdua yang pergi. Akan ada kepanikan jika kakek pergi bersama kami,
dengan sang Raja, itu akan menjadi masalah nanti. Jadi, Kakek dan Paman Dis
yang menjaga rumah.
Apa tujuanmu
datang kesini, Paman Dis?
Ada juga
permintaan dari Gus, yang mengatakan mau berjalan-jalan berkeliling kota, jadi
kami berjalan kaki menuju Akademi. Lagi pula dekat.
Hari ini,
Gus tidak membawa penjaga. Dia bilang selama aku bersamannys, dia tidak butuh
penjaga. Meski aku senang bisa dipercaya. Apakah baik-baik saja. Keluarga
kerajaan?
Untuk Gus,
yang berjalan dengan bebasnya di dalam
kota tanpa penjaga untuk pertama kalinya, mungkin karena perasaan bebas. Dia
berjalan membuang-buang waktu kesana-kemari. Oleh karena itu, apa yang
seharusnya di tempuh 15 menit berjalan menjadi 30 menit untuk sampai ke
akademi.
Ketika kami
sampai di Akademi, kedua tangan kami sedang memegang memegang tusuk sate
panggang.
“Oh,
tampaknya semua telah berkumpul.” Pangeran bergumam ketika di mulutnya di
penuhi daging sate.
“Kelihatannya memang begitu, hah~” cucu pahlawan berkata sambil menjilat saus di
jarinya.
Un, aku akan
di marahi. Pasti.
Aku
meletakkan tusuk sate di dalam ruang extra dimensi, dan kami menuju ke papan
pengumuman dimana hasil calon yang lulus telah di tempel. Kami menerobos
kerumunan penuh sesak dengan orang dan sampai di depan papan pengumuman. Mari
lihat, nomorku di...
“Ah,
disana.”
“Punyaku
juga”
Tampaknya
kami berdua telah lulus. Setelah saling tos dengan Gus, kami mengikuti antrian
didepan meja resepsionis untuk peserta ujian yang lulus. Disini tempat dimana
kami menerima seragam dan buku pelajaran kami. Kelas juga akan di umumkan
disini.
Antrian
berjalan lancar, dan tidak berlangsung lama giliranku tiba. Gus mengantri di
antrian selanjutnya.
“Ya,
selanjutnya.”
Aku memberi resepsionis
Onee-san tiketku dan KTPku.
“Ya, telah
saya konfirmasi... Hmm? Kamu.... jadi kamu Shin Walford-kun.”
“Ya”
“Hmm, jadi
kamu yang di rumorkan ‘Cucu Magi.’ Baiklah kalau begitu, ini buku cetakmu. Ini
daftarnya, silahkan di konfirmasi, dan langsung beritahu saya jika ada yang
kurang. Ini set seragammu. Karena kami menggunakan data fisik yang terekam di
KTPmu, ukurannya seharusnya pas. Namun, jika ukurannya tidak cocok walaupun
hanya sedikit, tolong langsung beritahu saya. Juga, seragam ini mempunyai sihir
pertahanan terpasang padanya. Tolong jangan bepikir untuk mencoba dan
memperbaikinya sendiri.”
Setelah
mendengar penjelasan Onee-san, Aku menerima buku pelajaran dan seragam.
“Apa juga
tidak baik kalau nenek yang memperbaiki seragamku?”
“Nenek mu...
Ah~ kau maksudmu Melinda-sama. Jika itu Melinda sama, seharusnya tidak
masalah.”
Sip, aku
penasaran jika baik-baik saja untuk ku, juga? mari kita rombak dengan sihir
nanti, nanti.
Ngomong-ngomong,
nampaknya aku di tempatkan di kelas S. .
Aku menerima
cetakan daftar tanggal dan waktu upacara masuk, dan suatu yanng dibawa saat
upacara masuk. Saat ketika aku mau pulang, onee-san itu menghentikanku.
“Ah, dan juga, karena Walford-kun berada di
peringkat teratas di ujian masuk, kamu terpilih untuk memberikan pidato selama upacara
masuk sebagai Wakil Siswa Baru. Jadi tolong pikirkan soal pidato dan
bersiaplah, ok?”
Aku
mendengar kalimat yang membuatku meragukan kedua telingaku.
“Pidato.....
Wakil Siswa Baru !?”
“Ya,” dia menegaskan dengan senyum mempesona.
Tidak,
tidak, tunggu dulu.
“Umm, tahun
ini diantara siswa baru, kalian punya Gus... yang mulia, Pangeran Augusto, kan?
Kali ini, bagaimanapun kau melihatnya, pidato seharusnya di berikan kepada yang
mulia.”
Bahkan di
kehidupanku sebelumnya, aku tidak punya pengalaman dalam berpidato. Mari kita
tinggalkan dunia ini, aku merasa bersalah pada Gus, tapi aku akan memintamu
untuk mengambil tempatku sebagai pengorbanan.
“Hei, Hei,
apa yang kau katakan, ‘siswa terbaik di ujian masuk’ –kun. sudah menjadi
tradisi ranking tertinggi di ujian masuk untuk memberikan utusan pidato Akademi
Tingkat lanjut Earlshide, dengan penuh tradisi, bahkan sejak Akademi ini di
dirikan. Jika aku mengambil utusan pidato dengan ke egoisanku, itu akan
mempermalukanku, bukan, tapi mempermalukan Keluarga Kerajaan yang tidak bisa di
hapuskan hingga akhir masa.”
Gus, yang
berdiri di barisan selanjutnya, mengatakan seperti sebuah argumen.
Sambil
menyeringai.
Hei! Dia
pasti merasa ini lucu! Orang ini pasti memiliki kepribadian buruk!
“Ka-kau.”
“seolah yang
Mulia, Pangeran Augusto telah katakan. Di akademi ini, tidak ada sesuatu
seperti tingkat; itu adalah meritokrasi[1]
lengkap. Tidak ada pengecualian bahkan untuk Keluarga Kerajaan, bahkan
pada waktu yang Mulia, Sang Raja, terdaftar disini, aku dengar Utusan pidato
tidak di berikan pada yang Mulia.”
Jalur kabur
telah benar-benar terpotong.
“Yah, karena
seperti itu, semoga beruntung dan tolong pikirkan tentang pidato.”
Dia
mengatakan itu dengan senyum terbaik yang dia telah tunjukan selama ini.
Serius
nih... aku diserang kenyataan mengejutkan telah diberikan kepercayaan sebagai
utusan pidato di upacara masuk, dan jadi, aku sekali lagi lupa mencari Maria
dan Sicily. Aku baru sadar setelah pulang kerumah.
... Aku
sangat pelupa, aku...
* * *
Shin menjadi
depresi karena harus berpidato sebagai wakil siswa dan dan berjalam melawati
barisan dengan letih dimana orang-orang masih berbaris.
Maria dan
Sicily juga berada di barisan itu.
“Ah~ah, bukan aku yang menjadi Siswa dengan
nilai tertinggi di ujian masuk, Hah.”
Sicily
sedang tersenyum sambil megikuti sosok Shin dengan matanya.
“Sicily, apa baik-baik saja tidak
memanggilnya?”
“Ah, nn...
iya. Bahkan jika aku memanggilnya, aku tidak tahu apa yang akan aku katakan...”
“Apa yang
kau katakan? Meski kau akhirnya punya topik biasa tentang lulus ujian bersama.”
Setalah
mendegar Kata maria, Sicily membuka lebar matanya menyadari sesuatu.
“Aku baru
sadar sekarang...”
Itu yang dia
katakan.
“Ah! Bukankah sekarang kesempatan bagus!?”
“Ini kesempatan bagus.”
“Yang seperti itu... apa yang telah aku
lakukan...”
“Apa yang sedang kau lakukan...”
berbeda
dengan lingkungan sekitar yang tersenyum dengan bahagia karena lulus di sekolah
bergengsi Kerajaan, hanya udara sekitar Sicily yang berat yang melanda mereka.
“Sungguh, apa yang sedang kau lakukan...”
* * *
Ketika aku
tiba di rumah sambil terlihat depresi karena berbagai hal, Aku ditanya dengan
kata yang mengkhawatirkan’apa kau tidak lulus?’. Tapi aku memberitahu mereka
aku harus memberi pidato wakil siswa
karena aku menjadi siswa tebaik. Setelah itu aku mengatakan aku sedang depresi,
kali ini mereka meberiku pujian dan mengatakan sangat hebat bisa menjadi siswa
terbaik.
“Hoho, Wakil
Siswa Baru, kau bilang. Kau pasti telah bekerja keras, Shin.”
“Karena aku mengajarimu berbagai hal, ini hal
yang wajar. Tapi, kau melakukannya dengan baik.”
Mereka
berdua memujiku sambil tersenyum.
“Hal ini
seperti yang diharapkan dari Shin-sama.”
“Hal ini
wajar bagi Shin-sama.”
“Bagiku, aku
pikir dia bahkan bisa menjadi siswa terbaik Akademi Pelatihan Militer
Kesatria.”
Marika-san,
Steve-san, bahkan Alex-san memujiku. Walaupun apa yang dikatakan Alex-san
sedikit berbeda.
“Ayah, aku
meminta maaf karena tidak bisa menjadi siswa terbaik.”
“Ah, nn.
Karena yang kau hadapi itu Shin, mau bagaimana lagi, karena dia sangat diluar standar. Kesampingkan
itu, kau melakukannya dengan baik dalam lulus ujian. Lagipula, nampaknya kau
masuk di Kelas S. Aku juga bisa mengangkat kepala tinggi tinggi (bangga).”
Entah
mengapa, ini terasa seperti aku di dibacarakan dengan cara
keterlaluan.
“Keampingkan itu, Shin-kun, kau tidak perlu
sedepresi itu karena utusan pidato.”
“kalau tentang itu Ayah. Sepertinya dia tampak
depresi bukan hanya karena pedato, tapi juga karena hal yang jauh berbeda.”
“Hal yang
berbeda?”
“Nampaknya
seperti dia lupa mencari kenalannya.”
“Kenalan...
Ho~... Gadis, hah.”
“Aku yakin
itu.”
Menyeringai
x 2
Ayah dan
anak ini sangat menjangkelkan!
Apa yang dia
katakan sendiri?! Tidak, meskipun,apa yang dia katakan benar.
“Dan
kemudian? Gadis seperti apa dia?”
“Ah~ah, dia
memiliki rambut sebiru laut indah yang panjang, wajah kecil, dan mata sedikit
jatuh yang besar, tinggi sekitar 155 cm, memiliki gaya yang anggun, gadis yang
super cantik”
“Tidak...
aku tidak meminta sedetil itu...”
“Cih. Dia
menjawab dengan normal. Membosankan.”
Oi! Sialan
kau Gus! kepribadianmu sangat buruk!
“Hohho. Kita
belum lama tiba di ibukota kerajaan, dan kau sudah mengalami banyak hal. Bagus
sekali, bagus sekali.”
“Shin, kau
sebaiknya bawa gadis kecil itu kerumah ini. Akan aku pastikan untuk
memeriksanya.”
karena aku
datang ke bukota kerajaan untuk mempelajari cara bersosialisasi, tentu saja,
kakek akan merasa senang ketika aku mengalami banyak hal disini.
Namun,
nenek, dipihak lain, seram.
Dan mulai
hari berikutnya dan seterusnya, hari-hari dimana aku akan mempersiapkan utusan pidato telah
imulai. Aku bahkan tak punya waktu istirahat!
* * *
Di sebuah
bangsawan tertentu.
Di salah
satu kamar mansion, ada seorang anak laki-laki yang telah kembali beberapa
waktu yang lalu setelah pengumuman hasil ujian Akademi Sihir.
“Aku di
Kelas A...? Bukan kelas S, tapi Kelas A ? itu tidak mungkin... terlebih lagi,
orang itu yang mempermalukanku menjadi wakil siswa baru...? Jangan bercanda... Jangan
bercanda... aku yakin dia telah berbuat curang atau sesuatu... Instruktur
Akademi pasti juga membantunya... jika tidak,
kemudian bagaimana bisa aku... Hagaimana bisa aku... Tidak bisa
dimaafkan... Tidak bisa dimaafkan... TIDAK BISA DIMAAFKAN.
Bisikan yang
penuh dengan dendam dan amarah menggema diseluruh ruang gelap.
* * *
Sekarang,
akhirnya tiba. telah tiba. Upacara masuk .
Meskipun aku
gugup kemarin... tapi aku masih bisa tertidur lelap. Karena tidak dapat
membantu bahkan jika aku berjuang. Aku menerima takdirku dan mempersiapkan pidato. Yah, aku
tidak peduli apa yang terjadi setelahnya, lagipula.
Hari ini,
kami akan pergi ke Akademi mengendarai kereta kuda, alasannya, kakek dan nenek
akan datang hari ini sebagai pengawalku.
Jika kami berjalan, keributan akan tidak terelakkan. Oleh karena itu, kereta
kuda tiba di dari intana kerajaan. Itu kendaraan yang sangat mewah mirip yang
aku lihat di museum di di kehidupanku sebelumnya. Kendaraan yang sangat nyaman,
tapi aku tidak merasa nyaman.
Hari ini,
walaupun sangat jelas, aku mengenakan seragam. Ini memiliki blazer biru dengan
biru dengan celana hitam panjang. Dan untuk siswa baru. Warna dasinya adalah
merah. Junior berdasi biru dan untuk senior, berdasi hijau. Siswa baru tahun
depan akan memakai dasi hijau. Gadis memakai rok lipit dan pita bukannya dasi.
Sebenarnya.
Ada juga Akademi Tingkat Lanjutan di ibukota kerajaan. Seperti ‘Akademi
Pelatihan Militer Kesatria,” dan ‘Institut Hukum dan Ekonomi Tingkat Lanjutan’
Akademi
Pelatihan Militer Kesatria sudah cukup jelas. Itu adalah Akademi yang melatih
kesatria untuk memimpin pasukan bertujuan melindungi Kerajaan. Itu adalah
tempat dimana pria dan wanita dengan kekuatan fisik yang hebat berkumpul. Rasio
pria dan wanita tampaknya sekitar 9 : 1.
Juga alma mater milik Michel-san dan Chris-neechan. Desain seragamnya
sama dengan berbagai warna merah.
Untuk
Intitut Hukum Dan Ekonomi Tingkat Lanjut. Itu tempat menuntut ilmu Ekonomi dan
Hukum. Ini adalah tempat untuk meningkatkan Pedagang dan PNS. Ini juga
diketahui sebagai kekuatan otak dari kerajaan. Meskipun mereka tidak memiliki
kemampuan bertarung apapun, tampak kerajaan tidak bisa berjalan jika mereka
tidak ada. Rasio pria dan wanita 50:50. Paman Tom, si Pedagang, lulus dari
sini. Desain seragamnya, tentu saja,
sama, tapi dengan warna yang berbeda yaitu hijau. ’
Yang tenang
‘biru’
Yang
berdarah panas ‘merah’
Yang Berpengetahuan
‘hijau’
Dan disana
bisa kau simpulkan; 3 besar Akademi Tingkat Lanjutan Kerajaan Earlshide.
Meski ada
sekolah lain dimana bangsawan dan orang kaya hadiri, mereka di abaikan karena
meraka tidak terkait.
Dan hari
ini, kakek mengenakan mantel mewah yang belum pernah aku lihat sebelumnya. Tampaknya
mantel ini diberikan padanya oleh kerajaan. Bersama medali ‘First Order.’ Medali ini disulam dengan benang
emas membatasi pakaian putihnya, dengan hanya meenatapmya kau bisa melihat mantel yang menakjubkan.mantel itu di kenakan
seperti pada seragam putih tertinggi militer.
Nenek juga mengenakan mantel yang sama.. mantel itu dikenakan di atas gaun
biru gelap.karena dia semulanya wanita cantik dangan gaya berbusana yang baik.
Terlihat sangat cocok untuknya. Walaupun dia berada pada umur yang bisa di
panggil sebagai nenek. Masih ada beberapa yang terpikat olehnya bahkan diantara
para pelayan.
Dan juga, dia juga memakai kacamata
berbingkai yang bergaya yang cocok dengan gaunnya dari pada kacamata panjang
berbingkai putih biasanya.
Karena
jaraknya sekitar 15 menit dengan
berjalan, dengan kereta, kami tiba sekitar 5 menit saja. Keramaian yang menonton
kami... atau lebih tepatnya menonton kakek dan nenek yang keluar dari kereta
memulai memulai keributan. Dan kemudian, Karena rumor mengenai cucu mereka yang
akan masuk akademi telah tersebar, seperti yang diduga, mata penasaran sedikit
demi sedikit berpaling kepadaku.
Saat aku
menahan tatapan sangat tidak enak, staf dari akademi datang dan menuntun kami
ke ruangan Upacara. fiuh... kami diselamatkan. Karena nenek terlihat mau
membentak.
“Sungguh, setiap dari mereka! Aku bukan
pertunjukan.!”
Dia membentak.
“Walaupun
ini momen besar Shin, bagi mereka memulai keributan buruk. Aku minta maaf.”
“Itu benar! Apa yang mereka akan lakukan jika Shin
gugup kemudian terganggu oleh ini dan gagal untuk memberikan Pidato!”
Nn. Mereka
berada di gelombang yang sama. Mereka seharusnya kembali pada diri mereka yang
biasanya. Sungguh.
Terlebih
lagi, nenek kau tidak seharusnya menaikan bendera kegagalan.
Demikian,
dua penjaga pergi kelokasi upacara, saat siswa baru menuju ketempat
direncanakan sebelum masuk kelokasi upacara
“Yo, Shin.
Kau tidak gugup, kan?
“Ah, Gus.
Tidak, aku baik-baik saja.’
Saat aku
tiba di tempat pertemuan, Gus memanggilku.
Sejak
terakhir kali, kami akan sering bertemu dari sekarang dan seterusnya. Kami cukup
akrab satu sama lain.
“Hari ini, bukan hanya disana ada siswa baru
dan siswa saat ini, Tapi juga Ayah, sang Raja, Bangsawan Kerajaan, dan
pemimpin-pemimpin yang akan hadir, baik-baik saja bagimu untuk tidak gugup. kau
tahu?
“Tidak, itu
mengapa aku katakan...”
“Wakil siswa
baru tebaik, Shin, pastinya akan memberikan pidato yang menakjubkan. Aku
menantikan itu.”
Orang ini...
Dia punya maksud tertentu. Dia sengaja memulai berbicara dan membuatku gugup!
“Gus! Kau sialan!”
“Eh, ada
sesuatu yang salah Shin? Bagimu untuk sangat besemangat?”
“Kau punya maksud tertentu, kan!? Kau pasti
punya maksud tertentu!”
“Hahaha, Apa yang kau maksud?”
“Bajingan ini!”
“Kalian
disana! Upacara akan segera di mulai! Apa yang kalian pertengkarkan!”
“” maafkan aku””
”Sungguh.
Lihat, upacaranya sudah dimulai, tetap pada barisan.”
Kami di
omeli oleh dosen.
“Gus...
karena ulahmu, kita tiba-tiba di omeli sangat cepat setelah di terima.”
“Kukuku. Yah, jangan katakan itu. Bukankah
berkat aku kau tak lagi gugup?”
Kalau di
pikir-pikir.... Jantung ku, yang sangat
berdebar akibat bendara kegagalan nenek. Telah sedikit lebih tenang.
“Gus, kau...”
“Yah, itu hanya kebetulan!”
“Gus, sialan!”
“Disana! Diam!”
“”Ya, maafkan kami””
Gus masih
tertawa. Dari pertama kali kami bertemu, aku tak dapat membayangkannya, tapi
orang ini mempunyai kepribadian buruk... sebenarnya, lebih tepat dikatakan
untuk mengatakan dia mempunyai sifat baik. Setiap kali dia mengatakan sesuatu
yang mengejek seperti bermain kata dengannya. Karena pertama kalinya dia bisa
memiliki teman seumuran... atau lebih tepatnya, karena memiliki sepupu,
tampaknya mau bagaimana lagi dia merasa senang menggangguku.
Informasi
untuk kalian, kami berdua normal! Meskipun aku belum pernah bertemu dengan
gadis itu, tampaknya Gus sudah memiliki tunangan dan aku sering mendengar gus
bercerita tentang dia dengan penuh cinta. Dan jika mungkin, aku mau berteman
dengan Sicily.
Tiba-tiba,
suara datang dari belakang.
“U-um...
Shin-kun, lo-lama tak jumpa.”
Itu Sicily.
“Hi, Sicily. Tampak kau juga lulus. Dan maria,
juga.”
“Jangan bilang itu seperti aku renungan!”
“Maaf, maaf, aku tidak bisa melihat kalian
berdua ketika ujian masuk dan pengumuman hasil ujian, jadi aku sedikit khawatir
tentang kalian.”
“Meskipun aku melihat mu disana... tapi bukan
waktu yang bagus untuk kita bicara...”
“Eh? Ah~ waktu itu?
Itu adalah
waktu ketika aku berurusan dengan Cart-kun, dan waktu ketika aku di beritahu
bahwa aku adalah Wakil Siswa Baru.
Di sana ada
sedikit keributan.
“kesampingkan
itu, jika kalian di barisan ini berarti...”
“Itu benar.
Kami juga di Kelas S, ok, siswa
terbaik-san?
“Ya, Kita di kelas yang sama.”
Karena
Sicily tertawa dengan bahagia, aku tanpa sadar terpesona...
“Shin. Apa
ini gadis yang kau bicarakan?”
Uo~oi! Apa
yang kau katakan!?
“Ohya~ kalau
tidak salah ingat, kalian ini...”
“Sudah lama
sejak terakhir kita bertemu, Yang Mulia, Pangeran Augusto, Aku anak ke dua
Count Meshina , Maria.”
“Sudah lama
sejak terakhir kita bertemu, Yang Mulia, Pangeran Augusto, Aku anak ke tiga
Viscount Claude , Sicily.”
Count dan
Viscount!? Mereka bangsawan!
“Eh? Kesampingkan Sicily, Maria juga
bangsawan?”
“Tunggu dulu! Bukankah itu sangat jahat!?”
“Fufufufu.”
Ah, aku
mendapat tawa Sicily.
“Jadi, kenapa kalian tidak mengatakan
sesuatu?”
“Lagi pula, kapanpun aku mengatakan aku adalah
anak bangsawan, akan ada banyak orang yang akan merubah sikapnya tiba-tiba di
depanku.”
“Itu benar, daripada mengatakan lebih
formal... sering aku merasa mereka menjauhkan diri mereka.”
“Hmm, begitu ya?”
“Hanya kau yang spesial. Kalian berdua, karena
kekuasan atau sosial tidak bekerja pada orang ini, baik-baik saja bagi kalian
untuk dekat dengan tanpa meminta.”
“Eh? Yang
Mulia, sebenarnya apa yang kau maksud—”
“Kalian
semua! Cukup! Ayo pergi!”
Ketika maria
ingin menanyakan sesuatu. Suara dosen menghentikannya.
Dan jadi,
para siswa , para intruktur , para penjaga , dan para tamu lainnya menyambut kami dengan tepuk
tangan saat kami masuk ke lokasi.
Diatas
panggung, pembicara tamu, wakil siswa saat ini dan pidato Kepala Akademi naik
keatas. Tapi apa yang mereka katakan masuk di telinga kanan keluar di telinga
kiri.
Kepalaku
dipenuhi pidatoku sendiri.
Dan
kemudian... gilliranku telah tiba akhirnya.
“Dan sekarang, mari kita lanjutkan ke pidato
Utusan Siswa Baru. Dia adalah siswa terbaik di ujian masuk, Shin Walford-kun.”
“Ya!”
“Eh…?”
“Walford?”
“Itu benar.
Shin Walford. Dia cucu pahlawan.”
” “!!” ”
Tampaknya
Gus menjelaskan sesuatu pada Sicily dan Maria. Huh? Apa aku tidak memberitahu
mereka?
Kesampingkan
itu, ini waktunya pidato. Aku naik di panggung sambil merasa tertekan.
Aula menjadi
sangat ribut. Aku mohon pada kalian, tenanglah sedikit.
“Biarkan saya memperkenalkan diri, aku Wakil
Siswa Baru, Shin Walford. Hari ini, di hari yang indah ini, saya sangat
bersyukur bisa di saksikan oleh penjaga dan tamu yang terhormat; disambut para
dosen dan sesama siswa, dan bisa terdaftar fi Akademi Sihir Tingkat Lanjutan
Earlshide.”
Fiuh, untuk
saat ini, aku penasaran jika kalimat standar OK?
“Sejak kecil, aku telah mempelajari banyak hal
dari kakekku dan dan kenalannya. Namun, sangat disesalkan, karena kami hidup
ditengah dihutan dimana kakek pensiun. Aku tumbuh tanpa mengenal dunia, pada
kesempatan itu, seorang tertentu mengatakan: ‘Masuk Akademi dan belajar tentang
pengetahuan umum.
“ Setelah aku datanng ke Ibukota Kerajaan,
lingkungan kehidupanku berubah secara dramatis. Aku bahkan bisa membut beberapa
teman . disana mungkin ada pertemuan lebih terikat terjadi saat aku masuk
Akademi. Aku tidak sabar untuk melihatnnya, bagaimana dengan belajar? apa yang
mungkin ingin kalian tanya, tapi bertemu dengan orang-orang itu yang berharga
dan penting untukku. Itulah mengapa aku pikir aku mungkin akan di beritahu
untuk belajar nanti. Tentu saja, aku
tidak punya niat untuk mengabaikan pelajaranku. Aku akan suka bila bisa
membangun hubungan dengan orang-orang yang aku temui sampai pada titik dimana
kita dapat bekerja sama.”
“Itulah mengapa hadirin, tolong jangan
tinggalkan aku hanya karena aku cuek dengan dunia, ok? Jika kalian melakukan
itu, aku mungkin berakhir akan menangis.”
“Para
Penjaga, tamu yang tehormat, tolong
perhatikan kami dengan lemah lembut, dan terkadang ketat terhadap kami.
Dosen-Dosen dan Siswa saat ini, walaupun kami mungkin siswa atau junior nakal,
aku meminta dengan baik, jangan bully kami. Karena kami siswa baru akan bekerja
keras dengan tujuan tumbuh lebih dewasa dan dapat melebarkan sayap-sayap kami.
Jadi untuk tiga tahun kedepan, tolong berikan kami tuntunan dan bantuan anda.
Wakil Siswa Baru, Shin Walford.”
Dan kemudia,
aku merendahkan kepalaku dan tunduk.
Tiba-tiba,
ada tepuk tangan yang besar.
Syukurlah,
dengan ini, beban di bahuku akhirnya lepas. Ketika aku kembali ketempat
dudukku, Gus mencoba menahan suaranya saat ketawa.
“Fukukuku,
ahahaha, haha hahaha!”
Dia tidak
lagi dapat menahan tawanya.
“Apa
ini? Kenapa kalian tertawa?”
“Fuuwahaha,
karena kau, tidakkah kau tahu ketelaluan membuat lawakan ketika memberi Pidato
Utusan Siswa? Sudahkah kau mendengar orang lain pidato?”
“Eeeh? Apa
begitu?”
“Ya... Itu
benar. Paling tidak, aku belum mendengarnya sebelum ini...”
“Dari pada mengatakan ‘sebelum ini,’ ini
pertama kalinya aku mendengarnya.”
Maria juga
tertawa.
Sungguh ?
Ah, para siswa semuanya tertawa, tapi para penjaga, para tamu, para dosen
memasang senyum pahit!
Apa aku
mengacaukannya?
[1] Meritokrasi : Pemerintah memegang kuasa
atas orang yang terpilih berdasarkan kemampuan mereka
Tidak ada komentar:
Posting Komentar