The New Gate Volume 4 Chapter 2 Part 3 - Sekkinokyou

Latest

Fans Tranlation LN/WN Bahasa Indonesia

Senin, 23 Oktober 2017

The New Gate Volume 4 Chapter 2 Part 3


 Volume 4 Chapter 2 - Part 3


Shin, Rionne dan Gadras sampai ke tempat pelatihan yang digunakan para knight.


 “Aku ingin memastikan sesuatu. Untuk saat ini, kita tidak akan bertarung disebelah prajurit yang sedang berlatih kan?”

 “Tidak, tidak akan berjalan dengan baik jika bertarung seperti itu. Hari ini, setegah dari prajurit pergi keluar untuk bertarung dan sisanya punya pekerjaan lain yang tidak ada yang di tempat pelatihan. Mungkin beberapa akan menyelinap mengintip, dengan banyaknya orang kita tidak bisa melakukan apa-apa. Ataukah Shin adalah tipe yang tidak suka dilihat oleh orang saat bertarung?”

 “Sebenarnya, Aku ingin mehanan diri untuk memperlihatkan kemampuanku dengan jelas. Di guild, kami bertarung  di tempat latihan yang kosong.”

 “Jadi begitu, kau orang yang berhati-hati ya?”

 “Bukankah itulah yang seharusnya petualang lakukan?”

Tidak seperti para Knight, petualang sering berpergian sendirian. Dan dalam keadaan darurat, mereka memiliki satu atau dua kartu truf, apa yang Shin pikirkan.

 “Yah, jika aku harus bicara, kebanyakan petualang mencoba untuk menunjukkan kemampuan mereka untuk mendapatkan popularitas. Jika talenta mereka diakui, maka mereka juga bisa masuk ksatria kerajaan seperti ku.”

Gadras, yang berasal dari petualang, menjawab pertanyaan Shin.

 “Jadi begitu rupanya, hah?”

 “Tentu saja ada orang-orang yang seperti mu yang tidak menunjukkan kemampuan mereka dan menyembunyikan kartu as mereka.”

Walaupun itu tidak terlihat tidak biasa, beberapa orang seperti Shin muncul dalam minoritas.

 “Secara pribadi, aku tidak suka tipe yang seperti Shin. Orang yang berpikir bahwa mereka dapat melakukan hal seperti itu, walaupun mereka sangat kuat, aku tidak menyukai alasan mereka. Hanya dengan memiliki kekuatan, kamu harus berpikir tentang menggunakannya dengan baik.”

 “Kewajiban orang yang memiliki kekuatan ya?”

 “Ini adalah tugas orang kuat. Saat aku menyadari orang yang kuat, aku sering berpikir, ‘Pengaruh macam apa yang dimiliki kekuatan mereka terhadap diri mereka dan sekitar mereka?’ Meskipun apa yang aku harapkan tidak selalu terjadi.”

 “Karena aku berasal dari keluarga kerajaan, Aku cenderung berpikir seperti itu”, Rionne meneruskan dan tersenyum.

Dari awal, untuk keluarga kerajaan, keberadaan mereka akan mempengaruhi orang-orang dengan tindakan mereka. Dalam beberapa hal bahkan bisa dikatakan keluarga kerajaan dan Chosen Ones  agak serupa.

Itulah mengapa Rionne diajari oleh keluarga kerajaan untuk menjalani kehidupan ideal dari seseorang yang memiliki kekuatan. Pada waktu bersamaan, dia juga menyadari keberadaan status yang tak dapat dicapai yang dikenal sebagai Puteri.

Dia merasa berkewajiban untuk bertarung dan mengayunkan pedangannya siang dan malam untuk mengontrol kekuatannya. Dia mempelajari lebih dalam tentang ilmu militer daripada etika ataupun pelajarannya. Dilihat dari tangannya, yang memegang pegang, tidak ada yang berpikir bahwa tangan itu adalah tangan dari puteri kerajaan.

 “Itu berat kan?”

 “Meski aku memberitahumu masalah orang lain, kau bahkan bisa bersimpati juga ya Shin?”

 “Itu karena aku tidak melayani kerajaan,bukan ? Dan lagi, aku punya jalan sendiri sebagai petualang. Lagian, akan melelahkan untuk berpikir hal-hal seperti itu sepanjang waktu, jadi  aku melakukan semuanya dengan cukup. Jika tidak, kau tidak akan bisa merasakan santai kan?”

Shin tidak bermaksud untuk membantah perkataan Rionne.

Faktanya, itu sangat penting untuk memiliki pikiran seperti itu. Namun, orang lain memiliki sudut pandang dan kemampuan mereka sendiri. Jika ada orang yang bertingkah sewenangnya tanpa menyadarinya itu ada, ada juga orang yang bertingkah sewewenangnya dan menyadarinya.

Dan apa yang akan terjadi, hanya tuhan yang tahu. Tentu saja, itu tidak masuk akal untuk Shin mempercayakan segalanya kepada yang diatas, jadi dia bergerak dan berpikir seperti itu. Entah itu berjalan dengan lancar atau tidak, sulit untuk dikatakan.

 “Aku sedikit iri, kau bisa mengatakan hal seperti itu.”

 “Yaah, jika terjadi sesuatu yang buruk, biasanya yang bermasalah tidak berubah terlebih dahulu.”

 “Jika kau masuk militer, kau mungkin bisa mengurangi sedikit permasalahan. Meskipun aku tidak bisa menjadi bisa jadi General, aku bisa menjadikan mu untuk mendapatkan posisi yang tinggi.”

 “Dan bonus tambahan datang dari dalam, huh? Maafkan aku, tapi aku akan tetap menolaknya.”

Shin menolak ajakan dari puteri kedua dengan lembut.

Dia sama sekali tidak mempunyai keinginan untuk masuk militer yang akan membuat pergerakannya terbatasi. Untuk Shin yang hidup di dunia tanpa sistem kelas seperti bangsawan dan keluarga kerajaan, pemikiran mereka berada diluar pemahamannya.

Walaupun dia paham dengan sistem yang berada di games dan manga, dia tidak memahaminya di dunia ini.

 “Sangat disayangkan. Tidak mudah untuk bertemu dengan Chosen One kelas atas. Sepertinya kita sudah sampai?”

Rionne mengangkat bahunya sambil menyatakan kekecewaannya, dia mungkin berpikir bahwa Shin akan menyetujuinya.

Kemudian, dia berhenti di depan pintu.

 “Disini?”

 “Ini karena kau meminta pertarungan yang tidak ada orang lain yang akan bisa melihatnya. Jadi kita akan meminjam tempat ini.”

Sambil mengatakan itu, Rionne membuka pintu tersebut.

Didalam, ada tempat teleportasi yang sama seperti yang dilihat oleh Shin di Guild Petualang.

 “Jadi kita akan menggunakan teleport?”

 ”Yap. Bukankah kau melakukannya juga di guild?”

Tempat mereka setelah berpindah adalah, ruangan kosong dengan radius 100mels. Tempat ini berbeda dengan tempat dimana Shin bertarung melawan Barlux.

 “Ini dibangun berbeda dengan tempat pelatihan guild ya?”

 “Ini dibuat untuk pertarungan antara Chosen One. Dan karena disini tidak ada orang lain jadi kita bisa bertarung sesuka hati. Sebenarnya, walaupun kau tidak mengatakan apapun, aku memang ingin bertarung denganmu disini, Shin.”

Walaupun ini hanya tes kekuatan, walaupun seorang chosen one hanya menggunakan sebagian ‘kecil’ kekuatannya, tidak ada jaminan bahwa sebagian ‘kecil’ itu memiliki kekuatan yang sama dengan prajurit biasa. Tapi,  tempat ini mungkin kan baik-baik saja, kalau begitu.

 “Sudah diputuskan,hah?”

 “Aku tidak bisa menemukan tempat lain untuk tujuan kita, kecuali ini. Teleportasi adalah tehnik dari sebelum Senja Agung, dan kami belum bisa menguasainya sepenuhnya. Ini dibuat untuk apa? Kebenarannya, itu masih belum diketahui. Tapi ini sangat kokoh, jadi kemungkinan ini menjadi tempat latihan dimasa lalu.”

Jadi begitu, Pikir Shin.

Dia pikir ini aneh karena dia pernah dibilang bahwa sihir transportasi sudah hilang, tapi alat teleportasi telah dibangun disini. Untuk membuat alat teleportasi, dibutuhkan tehnik teleportasi.

 (Hmm.. Aku tebak tempat ini awalnya adalah bangunan guild.)

Jika seseorang mengatakan guild di dunia ini, itu akan merujuk kepada guild petualang.

Namun, ada banyak player guild dan rumah guild yang terkait dengan mereka yang ada saat era game. Struktur dan gaya bervariasi sesuai kenginan guild. Beberapa membuat kastil, sedangkan yang lain digunakan untuk toko. Tidak ada rumah guild yang sama.

Dan alat teleportasi adalah perlengkapan umum untuk rumah guild. Untuk perpustakaan sihir kerajaan yang Shin kunjungi sebelumnya,  Skill barrier level tinggi yang luar biasa bisa dipahami, jika itu dipasang diguild juga. Mungkin, itu hanya perlengkapan dari guild.

 “Ayo kita mulai sekarang. Pertama, kau harus memilih senjata yang kau sukai. Kau butuh baju ganti?”

 “Tidak, ini sudah cukup.”

Seperti pertarungannya dengan Barlux, mereka tidak langsung memulai pertarungannya.

Beberapa mels didepan Shin, ada pedang dan tombak yang sebelumnya sudah disiapkan. Pedang dan tombak itu digunakan untuk latihan karena mereka dibuat dari besi dan tidak tajam. Namun, jika diayunkan dengan kekuatan milik chosen one, kerusakan yang disebabkan tidaklah kecil.

 “Kalau begitu, aku akan ambil ini.”

Shin memilih one-handed sword diantara senjata-senjata itu.

Senjata ini dirawat dengan baik, tapi kualitasnya tidak begitu bagus karena ini digunakan untuk latihan. Dan untuk Rionne, dia memilih thick-blade greatsword. Pedang itu memiliki panjang hampir 2 mels, sama dengan 『Muspelm』, dan dia mengayun-ayunkannya layaknya ranting pohon.

 “Saat aku melihat orang itu, ada sesuatu hal yang tidak seharusnya berada ditempatnya.”

Hal yang seperti itu tidak akan pernah terjadi jika ini di dalam game.

Berbeda jika itu monster, tapi adegan pedang yang tingginya sama dengan tubuh manusia, diayunkan oleh tangan ramping wanira sangatlah aneh dilihat kenyataan.

Omong-omong, Rionne sepertinya dia sedang melakukan pemanasan. Shin mendengar suara tebasan udara setiap kali greatsword diayunkan. Karena tidam ada gunanya untuk terus menerus memerhatikannya, Shin juga mengayunkan pedangnya dengan ringan dan melueskan badan. Dengan selesainya persiapan mereka, mereka siap dengan senjatanya dibagian tengah tempat latihan.

 “Pertarungan ini untuk mengecek kemampuanmu, jadi aku akan mengeluarkan beberapa kekuatanku pada tingkat tertentu!”

 “Tolong jangan terlalu serius kepadaku.”

Shin membalasnya dengan senyum masam ke Rionne yang sedang penuh semangat.

Gadras berperan sebagai wasit. Point akan diberikan pada masing-masing dari mereka, dan jika dia menilai serangan dapat menyebabkan luka fatal, dia akan mengakhiri pertarungan.

Tentu saja, walaupun itu dapat menyebabkan luka fatal, mereka akan berhenti sebelum serangan mendarat. Lagi pula, dengan kemampuan dari dua orang itu, melakukan itu adalah hal yang mudah.

 “Baiklah, ayo mulai!”

Rionne bergerak maju saat Gadras berteriak mulai.

Dengan greatswordnya yang berada di bahu kanannya, dia mendekati Shin secara langsung dan Shin melakukan hal yang sama. Melawan greatsword yang diayunkan secara diagonal, Shin sudah siap untuk mengayunkan pedangnya dari pinggangnya. Jika Shin menyerangnya secara langsung, sudah pasti bahwa pedang milik Shin yang kekuatannya berada dibawah greatsword akan hancur. Jadi, Shin mengincar bagian rata greatsword.

Ting! Suara bernada keras terdengar saat greatsword milik Rionne dibelokkan oleh Shin. Selanjutnya, dalam satu langkah, Shin berlari kearah Rionne. Namun, hal selanjutnya yang terjadi adalah sepatu milik Rionne muncul di depan mata Shin.

 “Whoa!”

Shin membungkuk untuk menghindari tendangan Rionne.

Dia melanjutkan serangan tanpa mengambil jarak, tinju yang dia lepaskan dihindari oleh Shin. Lalu, tangannya, yang telah terlepas dengan greatswordnya, memulai menyerang balik menggunakan martial arts. Dan untuk greatsword, mungkin karena gaya beratnya besar, sebagai hasilnya greatsword tersebut tertancap ditanah secara diagonal.

 “Kau menghindari seranganku tanpa bingung sekalipun huh? Aku pikir aku bisa membuatmu terkejut dengan seranganku..”

 “Yah.. Aku terkejut. Aku tidak menduga kau tiba-tiba membuang senjatamu dan memulai mengeluarkan tinju.”

Dia tidak mengatakan bahwa melepaskan senjatanya tidak pernah terjadi saat pertarungan, tapi tidak biasanya dilakukan setelah pertarungan baru saja dimulai.

Jika seorang petualang biasa melakukan hal seperti itu, mereka akan dikalahkan dalam sekejap. Ada batasan untuk membuat pilihan yang tidak lazim.

 “Kau masih bisa mengatakan itu walaupun kau menghindarinya layaknya seranganku bukanlah apa-apa. Namun, yang berikutnya tidak akan mudah!”

Greatsword dicabutnya dari tanah, dan Rionne mulai bersiap-siap lagi.

Kuda-kudanya sangatlah bagus. Itu adalah postur dari seseorang yang telah melalukan pelatihan tanpa mengandalkan begitu banyak kemampuannya sebagai Chosen One.

 “Aku akan memulainya sekarang juga!”

Setelah mengatakan seperti itu, Shin menatap Rionne dan memperpendek jarak mereka.

Untuk saat ini Shin, beberapa batasan dia taruh kedalam statnya berdasarkan informasi dari Girard. Karena kemampuan batasan Limit, STR dan AGI nya berkisar sekitar 500. Jika dia melawan Rionne yang Chosen One kelas atas, itu akan baik-baik saja.

Shin, dengan momentum dari hentakannya sendiri, terjun dan mendorong greatsword milik Rionne dengan pedangnya.

 “Bersaing dengan ku dalam hal kekuatan,huh, Shin?”

 “Aku cukup yakin dengan kekuatanku!”

Saat senjata-senjata itu menghasilkan suara bentrokan, Shin dan Rionne saling bertukar kata.

Lalu, Rionne berhenti mendorong pedang Shin. Rupanya, dalam menanggapi perkataan Shin, Rionne memutuskan untuk menerima tantangan adu kekuatan.

Rionne menaruh kekuatannya di lengannya yang ramping, dan adu pedang ke pedang pun dimulai. Jika dia menggunakan kesempatannya, dia mungkin bisa mengatasi perlawanan ini, tapi sudah jelas bahwa Rionne akan akan mengukur kekuatan terlebih dahulu.

 (Dia berada ditingkat yang sama dengan 500 STR? Seperti dugaan Girard, tebakannya benar.)

Untuk stat yang dimiliki oleh kelas atas Chosen One, Girard sudah mengatakannya bahwa itu berkisar sekitar 500.

 “Aku pikir kekuatan kita sepadan?”

 “Sepertinya begitu.”

Mereka membuat beberapa jarak diantara mereka dengan cara melangkah mundur bersamaan.

Shin memiliki pedangnya dengan sikap membidik, dan Rionne memiliki pedang diatas kepalanya.

 “Kau boleh menggunakan Skill juga. Tidak perlu untuk menunggu, Shin.”

 “Baiklah, jika kau memaksa.”

Rionne dan Shin, keduanya menggunakan support skill martial arts Spirit Manipulation • Katsusen.

Shin memindahkan pedangnya ke samping kiri pinggangnya, mengambil posisi dengan tangan kiri pada pedang dekat gagang pedang dan menurunkan tubuhnya. Ini adalah posisi serangan cepat, tapi tanpa sarung pedang.

Disisi lain, Rionne sama sekali tidak merubah posisi. Dari sudut pandang Shin, dia melihat aura yang menutupi tubuh Rionne semakin tajam.

Efek penguatan dari skill support dihitung berdasarkan stat selama itu digunakan, jadi hampir tidak ada perbedaan dari kemampuan penguatan antara Rionne dan Shin pada situasi saat ini. Jika itu ada, itu hanyalan perbedaan kemampuan.

Swish!

Shin lah yang bergerak pertama.

Jarak antara mereka diperkecil dengan kakinya. Kemudian, hanya satu langkah dari Rionne, Shin memasuki wilayahnya dengan meluncur ditanah.

Meski itu bukanlah gerakan normalnya, pedang yang bergerak menuju Rionne berada di kecepatan dimana orang biasa susah melihatnya.

Tanpa melirik  ke serangan itu, Rionne juga mengayunkan greatsword kebawah. Karena ledakan dari aura yang dipertajam, serangan itu dipercepat seketika. Dan kecepatan itu melewati kecepatan serangan Shin.

Shin akan mati jika dia menerima serangan itu secara langsung, jadi saat greatsword itu mendekatinya dari atas kepalanya, dengan menaruh kekuatannya ke kaki kirinya, dia membungkuk kebelakang dan menghindarinya.

Rionne yang baru saja mengayunkan greatswordnya kebawah, tidak bisa bergerak karena berat dari senjatanya.

Dari situ, Shin melakukan tendangan horisontal, tapi Rionne jongkok dan menghindarinya.

Shoom!

Dengan tubuhnya yang terpelintir saat dia tersandung, walaupun dia baru saja menghindari tendangan Shin dan berdiri hanya dengan satu kaki, dia tidak berhenti untuk terus menyerang.

Tanpa kehilangan keseimbangan dari mengangkat greatsword dari tanah, dia berbalik sekali lagi. Kekuatan dari dia tersandung diubah menjadi kekuatan untuk mengayunkan greatswordnya.

Dengan suara udara yang dibelah, dia membalas serangan dan mengarahkannya ke Shin yang hanya melakukan tendangan horisontal. Shin, yang  hanya sedikit di atas tanah, menendang tanah lagi untuk melompat agar bisa menghindari greatsword.

Rionne tiba-tiba menghentikan greatswordnya, yang memperoleh momentum, sesegara dia pikir serangan itu akan menjadi serangan yang diluar dugaannya. Meskipun gaya sentrifugalnya sangatlah kuat, Rionne sama sekali tidak merubah posisinya. Sepertinya dia menjadi Chosen One tipe serangan jarak dekat bukanlah rumor saja.

 (Entah mengapa untuk sekarang, aku merasa aku akan mati jika aku tidak menghidari serangan itu.)

Meski tidak ada niatan membunuh, Shin tidak habis pikir dia bisa tidak terluka jika dia menerima serangan Greatsword Rionne di kepalanya. Saat dia melihat gerakan Rionne tadi, dia mengerti bahwa Rionne menghentikkan serangannya sebelum itu. Namun, saat Shin melihat  tusukan greatsword dan menancap di tanah, Shin tidak bisa menenangkan kegelisahannya.

Dalam kondisinya saat ini, Shin tidak ingin mengambil risiko membatasi stat bertahannya. Saat dunia masih game, tidak ada satupun luka gores jika dia menerima serangan dari greatsword. Namun, Shin tidak memiliki keberanian untuk mencobanya sekarang dengan dagingnya sendiri.

 “Rupanya, tipe kita sama Shin. Kecepatan reaksi kita berada dilevel yang sama juga.”

 “Itu benar.  Ini mulai menjadi sulit, bagaimana kalau kita sebut ini adalah akhir dari pertarungan kita?”

 “Apa iya? Aku ingin bertarung sedikit lebih lama lagi padahal.”

Rionne sudah seperti balon yang kempes.

 “Karena pedang ini ditujukan untuk berlatih, akan sulit untuk mengetahui seberapa jauh aku bisa menaruh kekuatanku kedalamnya. Disamping itu, pedang Rionne-sama juga sudah bengkok.”

 “Muu! Yang ini juga tidak bisa bertahan lama juga.”

Pedang yang ditujukkan untuk latihan tidak bisa menahan kekuatan milik Shin dan Rionne.

Sebagai buktinya, sekitar 30 cemels dari gagang greatsword Rionne juga bengkok sampai hampir berubah bentuk menjadi . Sangat mengagumkan bahwa itu tidak patah.

Pedang Shin pun juga sudah berubah bentuk, sebagian sudah pecah saat itu berbenturan dengan greatsword.

 “Paling tidak kita memahami dengan benar kekuatan masing-masing, Rionne-sama.”

 “Bukankah itu bagus? Kekuatannya bahkan setara dengan mu, Tuan Puteri. Apalagi, kecepatan reaksi itu. Itu lebih dari cukup untuk ku.”

 “Tidak bagus untuk memaksa seseorang terlalu banyak ya? Baiklah. Mari kita akhirnya pertarungan ini. Kau mendapatkan pujian ku untuk melayani keegoisanku.”

Gadras, yang melihat situasi pertarungan mereka, memberika beberapa dukungan untuk menolong mengakhiri pertandingan. Gadras menyadari dengan intuisi kalau itu akan menjadi buruk jika dia membiarkan mereka ‘memanas’ seperti apa adanya. Walaupun Gadras juga seorang Chosen One yang mendekati kelas atas dan karena itu bisa mengikuti serangan dan pertahanan dua orang itu dengan matanya, dia tetap tidak bisa yakin bahwa dia dapat bereaksi tepat waktu jika dia memasuki jarak serang mereka.

Tidak banyak waktu yang telah terlewati sejak pertarungan dimulai, jadi dia meminta mereka untuk mengakhiri pertarungan. Dia sudah memutuskan bahwa Shin bukanlah Chosen One biasa saat Shin dapat menyeimbangi gerakan Rionne. Tidaklah sulit untuk menilai dia menjadi seorang Chosen One kelas atas.

 “Baiklah kalau begitu, mari kita kembali. Kau harus menaruh pedang itu ke tempat semula.”

 “Okay.”

Shin menaruh kembali pedang one-handed yang sudah tidak bisa digunakan lagi.

Dia pikir pedang itu memang sudah tidak bagus sebelum pertarungan dimulai. Sangatlah beruntung itu tidak pecah saat pertama kali bentrokan. Dia menebak, mungkin sudut saat bentrok itu bagus.

 “Omong-omong, aku ingin bertanya sesuatu.”

 “Ya?”

 “Kenapa kamu membawa pedang milik Skull Face?”

Karena dia membawa pedang itu ke tempat pelatihan seperti itu wajar saja, Shin pikir kalau itu cukup aneh karena sudah diputuskan mereka akan menggunakan pedang latihan.

 “Meskipun ini adalah masalah yang sama sekali berbeda, saat seorang pria melamar wanita di kerajaan Bayreuth, biasanya menghadiahi sebuat pedang.”

 “....Lagi, bukankah itu ――――――berbahaya!”

Shin bergumam dimana gumaman nya tidak terdengar oleh Rionne.

Apa itu untuk melakukan hal itu? Itu adalah benda yang digunakan untuk memomotong “ITU” dari seseorang yang berselingkuh?  Shin curiga tanpa alasan apapun.

 “Alasannya yaitu, jika mereka ketahuan berselingkuh, mereka akan dipotong oleh pedang. Untuk saat ini, itu hanyalah untuk formalitas saja.”

 “...Apa itu beneran?”

Sepertinya kecurigaannya memang benar.

Akankah perbuatan curang yang dilakukan kekasih akan dihukum juga? Pertanyaan-pertanyaan sepele muncul dalam benak Shin.

 “Karena itu, Jujur saja, walaupun pedang itu menembus dan tertancap di dinding kamarku, aku sudah menganggap ini sebuah hadiah untuk ku.”

 “I-Itu, bukankah itu tidak beralasan?!”

 “Tidak masalah. Jika aku melakukan itu, pedang itu akan menjadi milikku secara hukum.”

 “Aku tidak tahu jika itu akan seperti itu! Rencana jahat macam apa itu!?”

Rionne menunjukkan kegembiraannya, tapi faktanya, karena tidak ada senjata yang dapat menyaingi kekuatan Rionne, sepertinya tujuan utamanya adalah greatsword.

Sebuah senjata yang dapat menahan kekuatan dari Chosen One kelas atas tidaklah mudah untuk ditemukan di dunia ini. Bahkan jika itu ditemukan, kemungkinan besar dimiliki oleh petualang yang terlatih (Pro) atau Knight yang terkenal.

Hanya pedang pusaka yang menyimbolkan negara yang dapat menahan semua energi dari Rionne di kerajaan Bayreuth ini. Namun, Rionne tidak bisa membawa keluar pedang pusaka tiap saat, jadi dia sepertinya sudah memeras otaknya untuk memikirkan bagaimana cara memperbaiki situasi ini.

Karena greatsword milik Skull Face tidaklah kurang dalam ketahanan, tidak memiliki kutukan dan sebagainya, ini rasanya secara diam-diam telah disiapkan untuk keadaanya.

Disaat yang bersamaan, dia sudah memikirkan berbagai skenario jika seseorang datang dan menyatakan dirinya sebagai pemilik pedang itu.

 “Hanya ingin memastikan, kemungkinan apakah aku disangka melamar Rionne-sama?”

 “Yup, kau diduga seperti itu karena kau memberikan aku pedang.”

 “Tentang masalah greatsword, itu benar-benar sebuah kecelakaan...”

 “Aku tahu itu. Aku tidak bermaksud untuk membesarkan masalah ini juga. Walaupun itu akan menyenangkan kalau Shin mau melayani negara, aku sama sekali tidak menyinggungmu begitu buruk sehingga kau pindah ke negara lain. Akan meyakinkan jika seorang Chosen One kelas atas menjadi sekutu, tapi itu akan sangat bermasalah jika mereka menjadi musuh. Jika mungkin, aku ingin kau tidak melayani kerajaan lain, tapi itu juga terserah keputusanmu.”

 “Untuk saat ini, aku tidak memiliki suatu rencana seperti itu.”

 “Namun, seseorang yang tidak bergabung dengan apapun akan menjadi orang yang menakutkan. Karena, apa yang akan mereka lakukan tidak bisa diprediksi. Dan ada banyak orang yang tidak menyukai orang semacam itu. Kau tahu?”

Walaupun Chosen One kelas atas hanyalah satu orang, satu orang tersebut sebanding dengan satu pasukan.

Alasan inilah yang memuat mereka menakutkan jika mereka tidak bergabung ke siapapun.

 “Untuk saat ini, aku bergabung dengan guild petualang.”

 “Jika kau takut dengan hukuman, aku dapat  mengeluarkanmu dari sana secepat mungkin. Yaa, karena guild sudah menyatakan bahwa Shin memiliki ‘Surat Pengenal’, orang-orang yang tidak memiliki sopan santun pasti akan tertekan.”

 “Benarkah? Karena aku menunjukkan ke penjaga di gerbang, aku pikir karena itu aku diketahui dan begitulah hingga mencapai guild.”

 “Tentu saja, informasi tersebut didapat dari sana. Hanya saja, jika kau menunjukkannya kepada penjaga, ada kemungkinan itu menjadi surat tiruan tidaklah nol. Namun, ceritanya beda lagi jika master dari guild petualang mengakui surat tersebut. Karena dia memiliki cara untuk membedakan yang asli dan tiruan. Jika Shin sudah diakui, konfirmasi tambahan statusnya lebih baik untuk orang-orang itu aku pikir?”

 “Memang, aku juga berpikir seperti itu. Atau lebih tepatnya, apa yang ingin dilakukan oleh orang-orang yang tidak memiliki sopan santun itu?”

Meskipun dia memiliki beberapa pemikiran yang sudah diduganya, Shin tetap saja bertanya.

 “Mereka ingin menangkapmu sebagai penjahat karena pedang yang menancap di kamarku, dan membuatmu melayani kerajaan, dikit demi sedikit sebagai pembalasan kejahatanmu.”

 “...Yaah, walaupun aku tidak melakukan itu dengan suatu tujuan tertentu, tidak akan aneh jika  seseorang mati saat aku melakukan kesalahan kan?”

Hanya menembus dinding saja sudah merupakan keberuntungan.

 “Itu benar, kupikir Skull Face yang menyebabkan ini mungkin saja adalah tipe Unik? Jika itu terjadi, maka itu bukanlah situasi dimana kau bisa tenang. Aku tidak tahu berapa banyak kerusakan yang akan disebabkannya jika kau membiarkannya. Saat itu, kebanyakan petualang tidak akan bisa mengalahkan monster tipe unik, jadi kerusakan akan terus terakumulasi sampai informasi terkumpulkan. Lagipula aku juga ingin berterimakasih kepadamu.”

 “Hah, untuk saat ini aku senang bahwa aku tidak di anggap sebagai seorang kriminal, karena itu akan membuatku susah untuk bergerak.”

 “Fufufu, apa ini benar-benar tidak apa-apa? Kau bisa meminta bantuan kepadaku tahu?”

 “Aku tidak memiliki keberanian untuk meminta bantuan dari keluarga kerajaan. Jadi, bagaimana ceritanya ini bisa berhubungan dengan greatsword?”

 “Oh, itu karena ini sudah diberikan kepadaku secara formal.”

Saat dia mengatakan itu, Rionne mengangkat peti yang berisi Muspelm.

 “Umm, berhubung dengan hal yang disebutkan Rionne-sama tadi, apa itu karena greatswordnya sudah menjadi milik mu?”

 “Karena sang pemilik sudah muncul seperti ini, jadi aku memikirkan tentang metode yang berbeda jika aku tidak dilamar. Dari awal, untuk memberikan hadiah secara paksa dibawah kendali ku, walaupun aku juga ingin membuat pedang ini menjadi milik ku, alasan utama adalah untuk menghindari senjata ini jatuh ke tangan  yang salah.”

 “Melakukan hal semacam itu benar-benar tidak ada gunanya.”

 “Aku tidak akan menyangkalnya.”

Orang-orang yang memiliki kedudukan penting sepertinya tidak monolitik juga.

Jika dilihat dengan teliti kelas istimewa yang disebut sebagai bangsawan, mungkin ada bagian busuk

 “Jadi dengan kata lain, untuk memutuskan greatsword sebagai hadiah, tanpa ada pertunangan, Rionne-sama dengan resmi mendapatkan senjata yang kuat, dan aku dapat menghindari campur tangan dari kerajaan ini?”

 “Tentu saja, aku akan mengambil sepenuhnya dari personal aset milik ku untuk mengkompensasi harga pedang. Dan aku juga benar-benar mengerti bahwa yang satu ini benar-benar bernilai lebih dari apa yang bisa aku bayar. Tapi, tolong juallah pedang ini kepadaku!”

Kalimat terakhirnya adalah permohonan.

Dia mungkin merasa sedih karena dia tidak pernah memiliki senjata yang dapat mengeluarkan potensinya. Itulah apa yang Shin pikirkan, dan keputus asaan dapat dirasakan dari Rionne.

Kekuatan sejati tidak bisa dikeluarkan jika tidak ada senjata yang sesuai dengan kemampuannya. Rionne sepertinya memahinya.

 “Aku hanya ingin melanjutkan menjadi seorang petualang seperti sebelumnya, jadi jika tidak ada campur tangan lebih lanjut dalam kerajaan ini, itu akan menjadi kondisi yang bagus. Namun, jika bisa aku ingin masuk ke zona terlarang di perpustakaan sihir kerajaan.”

 “Apa hanya itu? Kau tidak perlu menahan diri.”

Menurut pengetahuan umum di dunia ini, bisa dibilang bahwa mustahil untuk mendapatkan senjata kelas Legend.

 “Untuk saat ini, bukan uang yang aku mau, tapi informasilah yang aku inginkan. Tidak seperti senjata, aku tidak bisa mendapatkan informasi, entah bagaimana atau lainnya, walaupun aku mengeluarkan uang.”

 “Meskipun aku memahami itu... Fumu, bagaimana harus kukuatan ya, kau sama sekali tidak serakah, Shin.”

Rionne berkata saat dia sedikit terkejut.

Tentu saja, informasi terkadang lebih bernilai dibanding emas. Namun, informasi yang senilai dengan senjata kelas  Legend tidak umum. Walaupun Rionne sudah mengunjungi zona yang membutuhkan izin membaca, informasi macam apa yang ingin Shin cari? Dia sama sekali tidak tahu.

 “Orang yang sudah mengalahkan Skull Face adalah Shin. Meski ini menjadi rumit karena tempat dimana pedang itu menancap, hak milik asli adalah milik Shin. Dengan itu, kau mungkin bisa mendapatkan uang jumlah banyak hingga membuatmu tidak usah bekerja semasa hidupmu. Disamping itu, pedang ini adalah sesuatu hal yang tidak tahu apakah aku bisa mendapatkannya bahkan jika aku menumpuk uang. Jika kau memberikan ini begitu saja tanpa adanya syarat, aku akan curiga bahwa kau memiliki motif tersembunyi.”

 “Begitulah aku menghargai informasi.”

Rionne menduga bahwa ada semacam maksud tertentu dari perkataan Shin.

Namun, dia tidak mengatakannya, karena dia tidak ingin meneruskannya.

 “Kalau begitu Rionne-sama, sepakat?”

 “Tentu saja. Sebenarnya, aku sudah menggunakan greatsword ini beberapa kali dan aku sudah terbiasa menggunakannya ditanganku.”

 “........”

Pikiran yang hanya ada di kepalamu hanyalah mendapatkan pedang itu, itulah apa yang Shin tidak katakan.

Dia tidak tahu bahwa dia dapat mengambil-alih pedang itu tanpa memberitahu Shin, jadi Shin dapat mempertahankan kesan baik kepadanya karena hal itu dinegosiasikan dengan benar.

Jika Shin dapat melewati ini tanpa ada diskusi, maka greatsword kelas Legend adalah harga yang murah untuk dibayar.

 “Aku akan memberika izin masuk perpustakaan nanti, dimana kau menginap?”

 “Tempat itu disebut Bear Point Pavilion, di distrik barat.”

 “Baiklah. Gadras, buat persiapannya.”

 “Baiklah”

Saat Rionne berbicara, Gadras yang tetap diam sampai sekarang, menjawab.

 “Shin-dono. Untuk masalah ini, tolong terima ucapan terima kasih ku. Sepertinya tuan puteri akhir bisa bertarung tanpa ragu lagi.”

 “Ah tidak usah berterima kasih. Kita saling menguntungkan lagian. Lain kali, aku ingin mengkonfirmasi sesuatu, itu tentang orang-orang yang terlalu bersemangat. Saat aku memiliki masalah suatu saat nanti, bolehkah aku memukul mundur mereka?”

 “Untuk  masalah itu, silahkah lakukan tanpa ragu, tapi tolong berhati-hati juga. Aku lebih suka untuk berpikir tidak ada orang bodoh lagi yang berani mengancam Chosen One kelas atas, tapi orang-orang yang seperti itu, biasanya tidak akan memperhatikan apa yang mereka lakukan akan menyebabkan apa ke diri mereka.”

Gadras sangat setuju.

Alasannya jika seseorang melakukannya, kemungkinan besar mereka akan dihukum.

 “Itu pernah terjadi sebelumnya?”

 “Pernah. Dulu ada seseorang yang sangat kuat yang diakui sebagai Chosen One kelas atas seperti Shin, tapi beberapa orang bodoh menahan orang yang berhubungan dengan dia sebagai tawanan dan mencoba membuat dia mematuhi mereka.”

 “...Bolehkah aku berbicara dengan bebas?”

 “Silahkah tak usah ragu-gau.”

 “Itu Bodoh sekali.”

 “Kau berpikir seperti? Omong-omong, adapun bangsawan, semua dari mereka dibunuh, mulai dari pelaku utama. Mansion merekapun hancur sepenuhnya. Tidak ada ampun untuk mereka yang ikut campur. Namun, tidak ada bukti bahwa Orang itu (Chosen One kelas atas) melakukannya sendirian.”

 “Oh my God!”

Mereka sepertinya mendapatkan balasan yang tepat.

Omong-omong, itu muncul ke publik dengan cerita bahwa tentara kerajaan telah mengatasi para bangsawan yang ingin memulai pemberontakan.

 “Ya,ya, Aku baik-baik saja dengan bertindak seperti biasa, jadi aku ingin meminta bantuan mu jika itu terjadi.”

 “Baiklah, Aku bukanlah tuan puteri, tapi aku akan menggunakan kekuatan ku juga.”

Gadras menganggukan kepala lagi.

Disampingnya, Rionne juga ingin berkata, “Serahkan itu padaku”, saat dia mengangguk. Meskipun beberapa orang lebih suka menanganinya sendiri, memiliki anggota keluarga kerajaan sebagai sekutu sangatlah hebat. Shin sudah memutuskan akan melaporkannya jika ada bangsawan yang buruk.

 “Itu benar. Jangan pulang begitu cepat, karena orang-orang sombong itu berisik. Mari kita minum teh dulu. Bisa kau ceritakan padaku tentang Skull Face itu?”

 “Kalau begitu, aku pikir tidak apa-apa.”

Shin membalas Rionne dengan anggukan.

Saat Shin dan lain kembali ke kastil menggunakan teleport, seseorang sudah berada di ruangan itu.

Itu adalah pria dengan tubuh yang mungil, umurnya sekitar sedikit diatas paruh baya, mendekati mereka. Jika seseorang melihat ke jubah pendeta tersebut, jubah itu berwarna putih dan biru dan dia memiliki aura dari seseorang yang memiliki peringkat tinggi.

Jika suatu hal yang aneh yang bisa dikatakan dari orang tersebut adalah dia mengutak-atik kontrol panel teleportasi tanpa memperhatikan Rionne.

Karena ada banyak tujuan untuk teleportasi itu, tujuannya bisa diatur dengan menggunakan kontrol panel. Dulu tidak ada hal seperti itu saat Shin melawan Barlux di guild petualang, dan tempat pelatihan tidak bisa dimasuki tanpa wewenang dari guild master, karena tujuan teleportasinya sudah diatur.

Omong-omong, dalam situasi normal, saat wewenang guild master tidak dilibatkan, tempat pelatihan dibuka untuk umum, jadi itu tidak digunakan hanya untuk Chosen One saja.

 “Bukankah itu Kardinal Greyl? Apa yang sedang dia lakukan?”

Rionne mengatakan pertanyaannya.

Apakah dia seorang perantara gereja? Shin melihat pria yang dipanggil Kardinal. Namun, saat berikutnya, wajah Shin menegang karena status yang ditampilkan dari Analyze.

――――Greyl Dulles   Level 161   Priest

 ―――― Endowment:Charm • IV  Confusion • III

Masalah status abnormal itu tidak bisa dirasakan secara nyata di game era, tapi siapapun akan mengetahui bahaya sebenarnya yang akan mereka hadapi di dunia ini yang menjadi kenyataan.

Dan orang yang sedang mengalami dua status abnormal, sedang mengutak-atik kontrol panel teleportasi.

 “Dia dipengaruhi oleh Charm dan Confusion! Hentikan orang itu!”

Shin mulai berlari saat dia berteriak.

Namun, Shin telat satu langkah, saat Greyl menyelesaikan kontrol itu.

 “Ugh!?”

Pandangan Shin sepenuhnya berubah..

Saat ketidaknyamanan yang tidak dirasakan saat perpindahan selesai, lingkungan sekitar Shin sepenuhnya berubah.

◆◆◆◆



 “....Apa ini nyata?”

Apa yang ada disekelilingnya adalah sebuah reruntuhan.

Rumah-rumah hancur dan berserakan menyangkal adanya penghuni. Shin mencoba untuk mengumpulkan informasi melalui skill pendukung Clairvoyance, tapi karena kabut tipis  yang samar bisa dirasakan dari sihir, menghalangi penglihatannya untuk melihat jauh.

Ada banyak bangunan yang sepenuhnya roboh, tapi kebanyakan memiliki lubang besar di temboknya, atau lantai duanya hilang, yang membuktikan itu bukanlah disebabkan oleh alam.

Dalam jarak pandangnya, ada reruntuhan pecahan kaca dan kereta kuda. Dan , dia bisa mengetahui dengan jelas bahwa jejak kaki yang ada disana bukanlah milik human ataupun kuda.

 “Uu... Apa yang terjadi?”

Saat Shin berbalik, Rionne sedang berdiri didekatnya.

Gadras dan Greyl tidak ada disini. Apa hanya Shin dan Rionne saja yang di lempar, atau dua orang lainnya dilempar ke tempat yang berbeda? Itu tidak bisa ditentukan oleh Shin saat ini.

 “Sepertinya, kita sudah diteleport ke suatu tempat. Apakah Rionne-sama mengetahui sesuatu?”

 “Teleport, hah... Dari tempat teleport, diteleport ke tempat reruntuhan... Mungkin, tidak, ini sudah pasti kota suci, Kalkia.”

 “Jangan bilang, ini adalah tempat dimana monster-monster berbahaya berkeliaran?”

 “Ya itu benar. Mereka mungkin berpikir untuk menyingkirkan kita dengan monster disini.”

Didalam tempat suci Kalkia, Rionne dengar bahwa monster kuat dengan level diatas 500 berkeliaran disini. Tidak peduli Rionne seorang Chosen One kelas atas, tidak ada jaminan bahwa dia bisa selamat saat dia dilempar tanpa ada persiapan. Tapi, itu bisa terjadi jika Shin tidak berada disampingnya.

 “Shin, apa hanya kita yang ada disini?”

 “Ya. Tidak ada orang lain disni.”

 “Kalau begitu, sepertinya hanya kita yang dikirim kesini. Tidak mungkin untuk menteleport ke tempat yang berbeda.”

 “Dengan kata lain, Gadras-san masih berada disana ya?”

Itu bagus bahwa tidak semua anggota yang berada di ruangan itu diteleport.

 “Pertama-tama, ayo kita keluar dari Kalkia. Apa kau bisa menggunakan Mind Chat?”

 “Tidak, sayangnya aku tidak memiliki kartu petualang. Bagaimana dengan mu Shin?”

 “Aku memiliki teman yang bisa kuhubungi menggunakan Mind Chat. Selain Gadras-sama, walaupun aku mencoba menjelaskan situasi saat ini, apakah ada seorang yang mempercayainya? Sebenarnya, aku tidak tahu jika mereka bisa menyampaikan pesan untuk kita.”

Meskipun Shin tidak ingin memberitahu bahwa dia bisa menggunakan Mind Chat, dan saat ini sedang keadaan darurat, jadi dia memberitahu Rionne kebenarannya.

Jika orang biasa pergi ke kastil, mereka sudah pasti ditahan di gerbang. Dan itu berbeda jika Schnee menunjukkan identitasnya, tapi Shin tidak berniat pergi sejauh itu.

Jika diketahui bahwa Shin bisa berkomunikasi langsung dengan Schnee, sudah pasti perlakuan terhadapnya sebagai Chosen One kelas atas akan menghilang.  Dia memiliki kehawatiran yang besar tetang hal-hal semacam ini, karena selama Shin ada disana, keselamatan Rionne terjamin.

 “Aku ingin tahu apa yang terjadi disana. Namun, itu sia-sia jika mereka tidak bisa ke Kastil, Aku pikir Gadras akan menahan Kardinal Greyl, jadi Shin tidak perlu ikut membantu aku pikir.”

 “Aku terkejut juga. Tak kusangka pendeta tersebut memiliki status abnormal yang berbahaya.”

Jika ini masih sebuah game, mustahil untuk memanipulasi kesadaran lawan dengan efek status abnormal, tapi sepertinya itu bisa dilakukan di dunia ini.

Paling tidak, mustahil untuk mereka yang terkena efek status semacam itu untuk mempertahankan kondisi mental yang tepat. Selain itu, waktunya. Sepertinya mereka berencana menargetkan Shin dan Rionne saat mereka kembali dari tempat teleport.

 “Apa yang sedang terjadi...”

Shin bergumam saat dia mengeluh ringan.

 “Aku ingin memberitahu temanku tentang tempat pertemuan, kau tahu kota terdekat dari sini?”

 “Kalau begitu, ada kota benteng Balmel. Kita harus melewati kota itu jika ingin ke Bayreuth ataupun sebaliknya.”  

 “Baiklah. Aku akan memberitahu temanku untuk bertemu dengan kita di Balmel.”

Shin berterima kasih kepada Rionne dan dia tersambung dengan Schnee melalui Mind Chat.

Dalam beberapa detik, rington yang sudah lama tidak didengar berhenti, dan Shin sadar bahwa mereka sudah terhubung.

 “(Ah, Schn――)”

 “(SHIN! Dimana kamu sekarang!?)”

 “(Uooo!?)”

Perkataan Shin dipotong oleh suara Schnee yang keras, membuatnya mengeluarkan suara yang aneh. Ditambah lagi, tubuhnya terkena sentakan.

Dan untuk Schnee, dia menyadarinya begitu cepat saat Shin telah diteleport. Nadanya tidak seperti nada biasanya, dan dia dalam keadaan panik yang sampai bisa dirasakan oleh Shin.

 “(Apa kau baik-baik saja!? Tolong jawab aku!)”

 “(Tunggu, Schnee, tenanglah dulu, aku baik-baik saja. Aku akan menjelaskan apa yang terjadi sekarang. Akan ku ulangi, aku baik-baik saja.)”

Shin mulai berbicara tenang sebisa mungkin.

Setelah mengatakan dia baik-baik saja beberapa kali, Schnee akhirnya menunjukkan tanda tenang.

 “(Maaf. Aku sudah tenang sekarang.)”

 “(Kalau begitu bagus. Entah mengapa untuk bisa panik seperti itu tidak seperti Schnee.)”

 “(Itu, kalau itu... Aku pikir Shin menghilang.)”

 “(Maaf, aku mendengar terlalu banyak)”

Meskipun Schnee terlihat sudah tenang, tapi kegelisahannya masih ada.

Mungkin itu karena dia baru saja bersama kembali dengan Shin bahwa kegelisahannya terlihat jelas. Tidak peduli berapa tinggi levelnya, walaupun tubuhnya kuat, Schnee juga seorang wanita. Walaupun Stat nya tinggi, bukan berarti hati nya juga kuat.

 “(Terus, dimana kamu sekarang? Kamu tidak berada di jarak persepsi ku.)”

 “(Ah, aku sedang berada di tempat latihan melawan puteri kedua, tapi aku diteleport paksa saat kami kembali ke kastil.)”

 “(Diteleport? Jadi itu kenapa keberadaan mu menghilang begitu saja.)”

 “(Aku sedang bersama puteri kedua sekarang. Menurut perkataanya, tempat dimana kami sekarang disebut Tempat Suci Kalkia.)”

 “(Tempat Suci hanya bisa diteleport melalui kastil kerajaan kan?... Namun, jika aku tidak salah, teleport kesana seharusnya mustahil tanpa ada ijin.)”

Schnee sepertinya mengetahui tentang alat teleport yang berada di kastil kerajaan.

 “(Orang yang bernama Kardinal Greyl lah yang mengirim kami. Meski peringkatnya rendah, dia  terkena Charm dan Confusion.)”

 “(Ooh... Jika itu Kardinal Greyl, maka memilihi Tempat Suci sebagai tujuan teleport adalah mungkin. Tapi, Charm dan Confusion ya?)”

Berdasarkan dari cerita Schnee, Kardinal Greyl mengabdikan dirinya untuk belajar di gereja Kerajaan Bayreuth, dia sepertinya menjadi orang yang dipercayai jadi dia naik sampai ke posisi Kardinal.

Seperti yang Shin duga, Kardinal Greyl bekerja sebagai perantara gereja dan telah ditempatkan di kastil kerajaan sekarang. Layaknya seseorang yang memperoleh Purification dengan dirinya sendiri, bisa dibilang bahwa kekuatan tempurnya cukup bagus untuk orang biasa.

Dari cerita pendek yang Shin dengar, dia paham dengan betul bahwa itu tidak ada hubungannya dengan Charm dan Confusion.

 “(Apa dia diminta untuk menyucikan sebuah item terkutuk tapi gagal atau sesuatu yang lain?)”

 “(Tindakannya terlalu tepat untuk itu. Aku lebih masuk akan bahwa dia telah dimanipulasi oleh seseorang, iya kan?)”

Saat Shin memberika salah satu kemungkinan yang terjadi, Schnee dengan jelas menolaknya.

 “(Kalau bukan itu lalu apa? Schnee?)”

 “(Sejauh yang aku tau, tidak ada hal yang seperti yang aku ingat. Sebenarnya, grup skill gangguan mental, seperti Charm dan Confusion, dianggap sebagai tabu. Cukup untuk mempelajarinya saja, orang itu akan di eksekusi saat tertangkap, walaupun orang itu dari keluarga kerajaan.)”

 “(Ah, jadi seperti itu ya?)”

Shin setuju dengan perkataan Schnee.

Lagipula, Skill yang dapat memanipulasi pikiran seseorang akan dianggap berbahaya. Bahkan keluarga kerajaan bisa dihukum, karena penegakan menyeluruh dilakukan tanpa terkecuali.

Susah untuk mempercayai bahwa pengguna Skill atau item seperti itu akan melayani kerajaan.

Jika memang seperti itu, maka――.

 “(Ada sesuatu yang tersembunyi disana.)”

 “(Ya, aku juga berpikir seperti itu.)”

Pemikiran yang sama muncul dalam benak Shin dan Schnee.

Itu adalah nama pemberian dari antagonis yang berbeda dari 7 ras asli dunia ini.

 “(Aku tidak bisa langsung kembali. Mungkin akan buruk, tapi aku akan serahkan padamu, oke?)”

Shin memiliki skill untuk teleport. Namun, jika itu diketahui bahwa dia dapat menggunakan sihir yang katanya sudah hilang, Rionne tidak akan membiarkannya lolos, tidak peduli apa yang terjadi.

 “(Tak masalah. Ini kesempatan yang bagus untuk mengajari Tiera juga.)”

 “(Terima kasih.)”

 “(Tolong serahkan itu padaku. Aku akan memberi tahu masalah tentang puteri kepada raja.)”

Jika itu Schnee, akan mudah untuk menemui Raja tanpa disadari oleh orang lain.

Jika dia memberitahu bahwa tuan puteri aman, kekacauan bisa diamankan. Dalam situasi tersebut, orang yang bersembunyi di kastil akan merasa susah untuk bergerak.

 “(Kalau begitu, aku akan melaporkan hasilnya nanti. Bagaimana dengan tempat pertemuannya?)”

 “(Tempat pertemuan akan di Balmel. Sepertinya kau harus melewati itu, jadi mari kita bertemu disana.)”

 “(Baiklah.)”

Setelah keputusan dibuat, Mind Chat pun di putus.

Shin memutuskan untuk meninggalkan masalah Bayreuth kepada Schnee, dan berbalik kembali ke Rionne.



2 komentar: