Kuro no Maou Volume 1 Chapter 7 - Sekkinokyou

Latest

Fans Tranlation LN/WN Bahasa Indonesia

Jumat, 12 Januari 2018

Kuro no Maou Volume 1 Chapter 7



KnM Volume 1 - Chapter 7

Sejak aku sampai didunia sihir yang kejam ini, ini adalah pengalaman pertama untuk tidur sangat
nyenyak. setelah membunuh laki laki yang sama serupa denganku saat eksperimen manuver,  aku
acuh tak acuh terus menonton tanpa sadar diri saat tubuhku menghadapi berbagai
eksperimen setiap hari.
Itulah sebabnya aku tidak merasakan apapun bahkan ketika banyak membunuh kelinci percobaan laki laki dan perempuan yang diselesaikan dengan tangan ini, tapi kesadaran yang samar-samar ini akan segera hilang saat aku tidur dengan nyenyak berlanjut, dan kupikir ingatanku sebagai kurono maou
juga akan menghilang.

Namun, rasa sakit, penderitaan dan membunuh manusia yang sama berada diluar batas kesabaranku.
perlahan lahan menghilang seperti ini yang sebenarnya aku inginkan.

Aku telah berakhir, aku tidak dapat kembali ketempatku dulu. aku bahkan tidak mengingat wajah
dari orangtuaku lagi, semua yng terlintas dalam pikiranku adalah wajah kakek itu dan pria
bertopeng yang menggunakan salib dan monster dan kelinci percobaan lain yang aku bunuh.
itulah mengapa tidak apa-apa sekarang, jika aku menghilang sekarang aku akan merasa nyaman.
tidak perlu melekat dengan ini lagi——

Dan saat itulah aku menyerah dengan semuannya dikesadaran samarku.

*zuzun———*
Dengan suara seperti petir, dan guncangan seolah olah langit dan bumi runtuh.
kesadaranku dengan cepat kembali.

"—————ha!?"

Disaat aku terbangun, aku berada dilantai keras biasanya.

Tapi, kepalaku lebih jenih dari sebelumnya, kabut yang biasanya ada diotakku dan ketidak sadaran
telah benar benar hilang.'perasaan yang menyegarkan' mungkin terasa seperti ini ?

Kesadaranku kembali setelah sekian lama, kepalaku sudah jernih, kedua aliran darah dan
Sihir mengalir dengan lancar, dan kekuatan memenuhi seluruh tubuhku.

"Ini.....laboratoriumnya?"

Aku pasti terjatuh dari pedestal yang ada ditengah, sesuatu yang tidak diketahui terjadi.
dan kedua pria bertopeng lainnya juga terjatuh ke lantai.

Apa mereka mengalami kecelakaan saat bereksperimen ?

Aku tentu saja tidak memiliki kewajiban untuk membatu orang orang ini sama sekali. saat aku melihatsekeliling ruangan sambail bertanya tanya apa yang harus dilakukan, ada suatu hal yang terlihatmataku.

Aku hanya pernah melihatnya sekali, tapi aku langsung segera mengerti apa itu.

" Cincin...Putih....."

Sebuah benda dengan 7 jarum yang memaksa aku untuk patuh secara mutlak. benda yang sekali
dipasang, tidak dapat dilepas tergeletak didepanku.

Aku perlahan menyentuh kepalaku dengan tanganku.tidak peduli seberapa banyak aku meraba
, yang dapat aku rasakan hanyalah rambut dan kulit kepalaku.

"Tidak disini...... cincin itu, tidak disini."

Tentu saja , cincin  yang ada didepanku satu satunya yang pernah dipasangkan dikepalaku
hingga sekarang.

"Haa,hahhahahaha––––"

Cincin itu tidak terpasang dikepalaku.

Satu satunya hal yang menahanku tidak ada lagi, sebelum aku sadar, cincin ada ditanganku
sudah dihancurkan oleh tanganku.

"Ahahaahahahaha! aku bebas !!"

Itu benar, jika aku bebas, aku tidak perlu pasrah dengan kematian lagi!

Mungkin karena teriakan geembiraku, ke-2 pria bertopeng itu mulai bediri menggunakan dinding
sebagai tumpuan.

Aku mendekati pria bertopeng didepanku.

"Apa, no.49———"

Entah dia menyadari situasi atau tidak, dia mengangkat suara kearahku.

"jangan menaggilku dengan nama itu."

Dengan tangan kiriku aku meraih kerahnya dan mengangkatnya.

"Guhaa,ha,ber,henti......no.49...."

"Namaku adalah———"

Aku mengangkat tangan kananku,

Kondisiku sempurna,  kekuatan sihir hitamku lagsung terfokus ditangan kananku.

"——Kurono Maou!!!"

Dengan segenap kekuatanku aku melepaskan Pile Bunker ke topeng putih yang menjengkelkan.

Tanpa mengeluarkan satupun suara, kepalanya hancur berkeping keping dan dia menjadi
mayat tanpa kepala.

" Apa yang kau lakukan no.49?!"

Bertopeng lainnya berlari kearahku.

Bahkan tanpa dia mengeluarkan seuara, aku dapat dengan jelas merasakan kehadirannya. Berurusan
dengannya bukanlah masalah.

Pria beropeng itu mencoba menusuk aku dengan jarum suntuk yang terbuat dari kaca segera aku
menangkapnya dengan tangan kiriku.

" Tidak berguna."

Mencuri jarum suntuk seperti itu, aku membalikan pengangannya dan mengambil posisi.

"Tunggu —–—–"

Bertujuan ketengkuk leher aku menusukkabjarumnya suntiknya kesana.

Mungkin aku mengenai pembuluh darah, tapi cairan yang tampak seperti racun yang ada didalam
itu benar benar disuntikkan kedalam tubuhnya.

"Guhhooooooo............"

Sambil menahan lehernya, pria  itu mengerang dan jatuh kelantai lagi.

"Rifle(senapan)."

Sudah terwujud dijariku,  aku menembak peluru hitam di kepalanya. dengan sebuah percikan,
darah dan otak tercecer diseluruh lantai dan pria beropeng sudah mati. karena aku tidak
tahu cairan apa itu, aku akan dalam masalah jika dia terbangun kembali menjadi kuat seperti aku.

"Kalau begitu———  aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi tapi ini kesempatan untukku"

Penahan mutlak dari cicin itu tidak ada lagi. Terlebih lagi, berkat eksperimen yang mereka
lakukan terhadapku aku menjadi cukup kuat bahkan untuk membunuh naga.

juga, hal tabu dari membunuh, meski tanpa disadari, aku sudah memutuskan, aku tidak akan ragu saat
membunuh bajingan bertopeng ini, aku dengan mudahnya membunuh 2 dari mereka, hanya seorang
peneliti tidak akan cukup untuk menghentikan ku.

Kau menuai yang kau tabur,lagian yang membuat aku menjadi sesuatu seperti monster adalah mereka. sekarang aku telah bebas, disana tidak ada yang dapat menghentikan aku keluar dari sini.

"Ayo kita lakukan ini!!"

Meneriakkan kata kata biasa untuk menyemangatiku. aku menerobos pintu——

"————Meskipun aku memberitahu kau untuk berhati hati selama pembaptisan berkali kali!!"

teriakan marah bergema diruang rapat.

"Ta,tapi tindakan pengekangan sudah diambil sesuai prosedur. dia seharusnya sama sekali
tidak berdaya"

"Mungkinkah ketahanan terhadap obat-obatan lebih tinggi dari kita kira..........?"

"Dikarenakan gempa bumi itu, kesadarannya kembali saat pembaptisan terganggu."

"Kalau begitu panggil semua penjaga dan tangkap dia!!"

Orang yang berteriak itu adalah Priest. dia datang pada kesimpulan kalau semua penjaga
harus digunakan untuk menangkap no.49 yang memegang sejumlah besar sihir hitam.

"Permintaan maaf yang sebesar besarnya yang mulia, situasinya sangat krisis,  tolong
lanjutkan untuk evakuasinya———"

"Tenanglah Priest-dono, apa kau tidak menyadari kenapa kardinal seperi aku datang tanpa
seorang pun penjaga ?"

Ars sendiri tahu bahwa eksperimen no.49 , yang telah lepas kendari, memegang sejumlah besar
kekuatan yang bisa mengalahkan banyak monster, tapi  tetap saja, dia tidak khawatir dengan
kekuatan "selevel itu".

"Ta, tapi....."

Senior Priest melihat kearah sariel yang berdiri disamping ars, dia menyadari maksud dibalik
kata kata ars.

"Tapi semua ini terjadi dikarenakan kesalahan kami, kita tidak dapat menimbulkan masalah bagi
Lord Sariel—–—–—"

"Kekhawatiranmu tidak diperlukan,Lord Sariel, bisakah aku menyerahkan ini kepada anda ?"

Sariel memberi anggukan kecil.

"Sepertinya yang satu ini berbahaya, tidak perlu  menangkap dia hidup-hidup."

Sambil mengangguk lagi, sariel pergi dengan langkah kecil.

"Nah akankah kita pergi? Tidak perlu panik. Segera Lord Sariel akan kembali dengan
kepala no.49 ini."




1 komentar: