The New Gate Volume 5 Chapter 2 Part 2 - Sekkinokyou

Latest

Fans Tranlation LN/WN Bahasa Indonesia

Jumat, 06 April 2018

The New Gate Volume 5 Chapter 2 Part 2



Volume 5 Chapter 2 Part 2


Shin dan grup nya menjemput Tiera dan Kaede, lalu pergi meninggalkan Guild.


Shadow dan yang lainnya rupanya terkenal dikalangan orang-orang yang hidup di Balmel, dengan bukti panggilan yang datang dari segala arah.

"Kalian cukup terkenal disekitar sini ya?"

"Meskipun tidak banyak di sekitar kastil, ada banyak pelanggan yang berasal dari daerah ini."

"Hmm... Omong-omong, apa yang membuat minat pelanggan tertarik? Kaede-chan? atau makanan?"

"50% Makanan, 30% Kaede, dan 20% Holly."

Shin menanyakan sebuah lelucon kepada Shadow, namun secara tidak terduga Shadow menjawabnya dengan serius.

Popularitas dari kafe 'B&W' sepertinya terbagi antara makanan dan wanita.

"Ada juga orang yang mengincar Holly-san?"

"Kenapa? Apa ada masalah?"

"Ti-tidak, Tidak! Tidak ada masalah. Hanya saja, karena Holly-san adalah istri Shadow, aku pikir pelanggan akan mengincar Kaede-chan."

Shin segera membuat alasan ke Holly yang matanya tidak sesuai dengan senyum yang ada di wajahnya.

"(Mama senang diperlakukan sebagai istri muda.)"

"(Aa.. begitu.)"

Kaede berbisik dengan suara rendah saat Shin mengeluarkan tawa palsu. Bahkan setelah datang ke dunia lain, tidak merubah fakta bahwa wanita ingin tampil lebih muda dari umurnya.

Dalam hal penampilan, Holly adalah seorang High Elf yang berada di awal 20-an. Meski hal yang sama terjadi pada Shadow, secara umum, Holly telihat masih muda. Selain itu, Holly adalah wanita yang cantik. Jika dia berdampingan dengan Kaede, mereka lebih terlihat seperti kakak-adik dibandingkan ibu dan anak. Meskipun Holly sudah menikah, tidak aneh kalau dia menjadi populer.

Dilihat dari perspektif High Elf dan High Lord, Holly dan Shadow masih berada di umur di mana mereka masih bisa disebut anak-anak. Walaupun mereka menganggap dirinya tua dari perspektif dunia nyata, hal itu tidak berlaku di dunia ini.

"Kalau dipikir-pikir lagi, apa mantan pemain yang datang ke dunia ini memiliki masa hidup yang sama sesuai dengan ras karakter mereka? Ketika aku melihat Shadow-san, sepertinya memang iya."

"Benar. Aku tidak yakin sih, tapi aku percaya aku bisa memiliki masa hidup yang sama seperti ras karakter ku. Aku masih belum cukup lama hidup di dunia ini untuk mengetahuinya dengan pasti."

"Kalau begitu, itu adalah hal yang luar biasa bagi High Race yang memiliki umur panjang."

Dalam pengetahuan karakter, High Elf dan High Pixie dapat hidup rubuan tahun. Jika itu yang terjadi, pemain mungkin merasa jika mereka telah diberikan masa muda abadi, terutama bila dibandingkan dengan keberadaan manusia sebelumnya.

"Kau mungkin sudah menyadarinya Shin-kun, tapi bukanka kau juga sama - atau lebih tepatnya kau bahkan lebih lama dibandingkan kita?"

"Dilihat dari pegetahuan karakter, aku memiliki masa hidup yang paling lama bukan?"

"Spirit, atau sesuatu yang hampir dekat dengan itu. Aku yakin itulah apa yang telah tertulis. aku ingin tau berapa banyak ya ?"

"Benar... Meskipun aku tidak merasakan sesuatu yang berbeda. Bagaimana denganmu, Holly-san?"

"Hmm.. Ini bukanlah sesuatu yang bisa ku jelaskan, tapi aku merasa aku menjadi lebih pandai dalam memanen."

Elf adalah penghuni hutan. Pengetahuan karakter mereka menjelaskan mereka sebagai makhluk yang dapat berkomunikasi dengan tumbuhan, kemungkinan itu adalah efeknya.

"Aku tidak merasakan perubahan. Mungkin karena aku tidak memiliki kemampuan yang melekat dari Elf dan Pixie."

"Tidak, aku juga tidak merasakan perubahan apapun. Aku pikir itu tergantung pada tiap individu."

Sepertinya Hibineko dan Shadow tidak dapat merasakan perubahan apapun. Dulu, saat Schnee dan Tiera memegang tanaman di tangan mereka, mereka dapat melihat aura Life Force* tanaman tersebut. Tapi hal semacam itu tidak ada saat era game berlangsung. (T/N : Kekuatan kehidupan)

"Tidak ada gunanya mengkhawatirkan hal itu. Bukankah itu bagus kalau hal-hal semacam itu ada?"

"Yah, aku hanya sedikit tertarik, aku tidak berkeinginan untuk memikirkannya terlalu dalam."

Seperti yang Holly katakan, mereka tidak bisa menemukan jawabannya, tidak peduli seberapa keras mereka berpikir, jadi tidak ada gunanya untuk mengkhawatirkan hal semacam itu.

Setelah tiba di penginapan di mana Shin menetap, mereka berpisah.

Saat Shin memasuki penginapan, Shizu keluar dari dapur.

"Selamat datang kembali! Haruskah aku menyiapkan makanan?"

"Tidak perlu, kami akan makan nanti."

Shizu adalah wanita ras beast dan merupakan pemilik penginapan yang mereka temui di hari pertama.

Shin dan yang lainnya pergi menuju ruang mereka masing-masing untuk sesaat, dan menunggu Tiera.

Setelah latihan, Shin dan Schnee menggunakan pemandian di kediaman feudal lord, Taul. Jadi, mereka harus menunggu Tiera untuk mengganti pakaian terlebih dahulu, karena pakaian Tiera basah terkena keringat.

"Aku lapar~"

"Wajar saja, kau bergerak terlalu banyak tadi."

Apa itu karena dia kelelahan? Tiera menjatuhkan wajahnya di atas meja.

"Aku lega latihan spesialmu membuahkan hasil."

"Jika aku dibuat untuk melakukannya terlalu banyak..."

"Ada apa?"

"Tidak, tidak ada apa-apa!"

Schnee bereaksi setelah Tiera bergumam tanpa sadar.

Tiera tidak sadar kalau Schnee dapat mendengarnya karena dia mengatakannya dengan suara yang kecil. Dia langsung meluruskan badan nya, dan menggelengkan kepalanya.

Apa yang terjadi jika hasil latihan tidak membuahkan hasil? Itulah apa yang Shin khawatirkan.

"Kalau begitu, apa sebaiknya aku pergi?"

Setelah Shin menyelesaikan makanannya, dia pergi meninggalkan penginapan sendirian dan mulai berlari menuju benteng.

Karena ada kemungkinan monster menyerang pada malam hari, Shin berniat untuk berjaga.

Dengan sosoknya yang sedang menyamar menggunakan Hidinguntuk menyamakan dengan benteng, Shin melompat ke atas benteng dengan 1x lompatan.

Tidak ada penerangan di luar benteng. Jarak penglihatan akan jatuh hingga nol mel jika awan menutupi bulan.

Bahkan saat malam hari, skill penglihatan malam milik Shin akan membuatnya bisa melihat bayangan monster apapun. Tapi tetap saja, Shin tidak melihat satupun bayangan monster dan tidak ada reaksi di skill pendeteksi nya.

"Ini sungguh aneh, tidak ada apapun di luar sana."

Shin bergumam sendiri, lalu dia mengaktifkan Skill Kombinasi Angin-Tanah : Silent Whisper.

Ini adalah skill yang dapat memberitahukan pemain saat ada monster menginvasi di area yang telah di tentukan. Skill tersebut bekerja tidak hanya di tanah saja, skill tersebut juga dapat mendeteksi monster yang datang dari bawah tanah.

Dia tidak mengabaikan yang ada di bawah tanah juga, karena dia dengar kalau pertempuran yang terjadi pada masa lalu ada monster yang datang dari bawah tanah.

"Aku pikir ini cukup. Jika saja boss yang memimpin monster dapat di temukan, ini akan berakhir dengan cepat."

Meski Taul dan yang lainnya telah diberi informasi, apa yang Shin dan grupnya khawatirkan adalah lawan yang bisa dibilang sebagai pelaku utama kejadian war event; monster yang disebut sebagai 'Raid Vice'. Raid Vice sendiri bukanlah musuh yang kuat. Tapi, karena dia dapat mengontrol ras lain dan bergerak sesuai kehendaknya, dia menjadi musuh yang sangat merepotkan.

Selain memiliki susunan perintah seperti di militer, Raid Vice adalah eksistensi seperti komandan yang mengendalikan setiap 'Pemimpin' ras mereka. Monster-monster yang berada di bawah kendalinya memiliki tambahan bonus pada kemampuannya.

Jika Raid Vice dikalahkan, rantai komandonya pun akan hilang. Jika dia bisa dikalahkan sebelum pertempuran berlangsung, hasil dari tidak memiliki pemimpin adalah kita tidak perlu berhati-hati terhadap serangan kejutan. Pada kenyataannya, Raid Vice tidak mudah untuk ditemukan.

Meski mereka tidak tau apakah Raid Vice yang akan menjadi pelaku utama kejadian ini, para defender/pasukan bertahan diperintah untuk segera melaporkannya jika menemukannya.

Karena Silent Whispertidak mengharuskan Shin untuk tinggal di benteng, Shin pergi meninggalkan tempat dan bergerak menuju hutan di mana dia mematerialisasikan Tsuki no Hokora sehari sebelumnya.

Kemudian, Shin teringat sensasi bibir Schnee di tempat dia mengeluarkan Tsuki no Hokora, dia hampir tertawa gembira tapi entah kenapa berhasil dia tahan.

Shin menghilangkan perasaan nya dan mulai memperkuat perlengkapan. Setelah selesai, Shin menyimpan Tsuki no Hokora lagi dan pulang ke dalam kota. Ketika dia sampai ke dalam penginapan, dia langsung pergi menuju kamarnya.

◆◆◆◆

Beberapa hari kemudian, pasukan pengintai melaporkan gerombolan monster yang sedang mendekat.

Shin dan party nya dari Chosen One kelas atas dan grup 1 dan 2 dari pasukan Knight Balmel, ditempatkan di depan gerbang kota.

"Pada akhirnya tidak ada serangan kejutan ya?"

"Shin, kau tidak perlu khawatir dengan pertempuran yang akan datang. Kami berada di belakangmu, kami akan membantu mu jika keadaan darurat terjadi. Bertarunglah di depan dengan penuh percaya diri!"

Disampingnya, Rionne sedang berusaha meyakinkan Shin sambil menjawab perkataannya. Perlengkapan yang digunakan Rionne masih sama dengan yang ia gunakan saat berada di Kalkia. Dia membawaMuspelmdi punggungnya. Perlengkapannya masih sama dengan sebelumnya karena itu adalah perlengkapan terbaiknya yang ia dapat pakai saat ini.

"Ini perang pemusnahan tau? Jangan menganggapnya mudah. Mereka mungkin akan datang. Walaupun itu hanya intuisi ku saja."

"Apa kau berpikiran seperti itu juga Shin? Aku tidak tau kenapa, tapi aku merasakan hal itu juga."

Saat ditanya, Liege dan Guile mengatakan mereka juga merasakan hal yang sama. Rupanya indera mereka menjadi lebih tajam saat pertempuran skala besar mendekat. Mungkin itu adalah perasaan yang dimiliki oleh orang-orang yang memiliki pengalaman dalam peperangan.

"Jangan biarkan pertahananmu lengah!"

"Kau tidak perlu mengatakannya."

Rionne tidak terlihat gembira meskipun dia memiliki pengalaman dalam pertempuran sebelumnya.

"Kalau begitu, aku serahkan bagian belakangku padamu."

"Ya, pergilah!"

Dalam membalas kata perpisahan Rionne, Shin bergabung dengan Hibineko dan grup nya. Saat dia melewati Shin, mereka saling mengangguk satu sama lain.

"(Sistem alarm sudah aku buat. Tolong berhati-hati.)"

"(Pasti.)"

Karena Berett dan bawahan nya terus berjaga-jaga di dalam kota, Shin tidak perlu terlalu mengkhawatirkannya.

Tapi, ada kemungkinan bahwa monster menembus barrier seperti Skull Face yang ada di Wraith Plains. Shin tidak berpikir bahwa ada monster yang bisa menyusup tanpa terdeteksi oleh Silent Whisper, tapi tidak ada yang tau apa yang akan terjadi, jadi dia tidak bisa terlalu berhati-hati.

Saat Shin sampai di tempat di mana Hibineko dan yang lainnya berada, mereka telah berkumpul dan siap untuk bertempur.

"Kau datang? Bagaimana situasi disana?"

"Tidak ada masalah. Tapi, semua orang merasa sedikit tidak nyaman."

"Seperti yang diduga ya? Jika saatnya telah tiba, kau bisa menyerahkannya kepada kami. Jika war event sebelumnya terjadi, kau harus pergi kebelakang Shin. Apalagi jika kau menggunakan perlengkapan yang kau sebutkan kemarin."

Hibineko yang mengetahui perlengkapan jenis apa itu, berkata sambil tersenyum. Lagipula Hibineko membawa senjata yang telah Shin perkuat.

Hibineko dapat menjaga ketenangannya karena tidak peduli berapa banyak musuh, bahkan jika Shin harus mundur dari garis depan, senjata yang telah di perkuat Shin sudah lebih dari cukup untuk melawan mereka.

Selain itu, kombinasi dari Hibineko, Shadow dan Holly dalam satu party akan memberikan kekuatan tempur yang sangat besar di garis depan.

"Aku mengandalkamu kali ini. Perlengkapan ini sulit digunakan jika ada banyak orang disekitar."

"Memang bagu untuk menjadi kuat, tapi ada ruginya juga. Meskipun melawan musuh semacam ini, akan sangat efektif saat Shin menggunakannya."

"Aku telah mengecilkan kerugiannya dengan kemampuan menempaku, jadi ini lebih baik dari sebelumnya. Yah, walaupun ini lebih mudah digunakan, resiko untuk menggunakannya mungkin meningkat."

Perlengkapan yang Shin bicarakan adalah perlengkapan yang tidak akan di gunakan oleh pemain biasa saat di game.

Meski berbeda  jika melawan musuh yang lemah, paling tidak perlengkapan tersebut tidak bisa digunakan di situasi di mana dia bergabung dalam sebuah party.

Shin tidak akan menggunakannya jika musuhnya adalah Divine Beast atau Boss yang kuat. Hal ini sangat efektif karena musuhnya adalah hal yang sepele bagi Shin.

"Untuk sementara ini, aku akan mengamuk menggunakan ini."

"『Kakura』ya? Sepertinya kau sudah menggunakannya saat melarikan diri dari Kalkia bersama Tuan Putri, tapi apa semuanya akan baik-baik saja?"

Tanya Hibineko, setelah Shin mematerialisasikan  Kakura』.

"Hmm? Apa maksudmu Hibineko-san?"

Shin bingung. Dia tidak mengerti dengan apa yang Hibineko tanyakan.

"Perlengkapan semacam itu sangatlah jarang sekarang. Aku pikir Tuan Putri akan tertarik dengan senjata mu."

"Yah mau bagaimana lagi, ini sudah terlambat. Aku sudah memberitahukannya kalau aku menemukannya di sebuah reruntuhan, tapi aku pikir kalau dia juga tertarik denganku."

"Aku pikir itu hanya sebuah kebetulan saat aku mendengar kalian berdua bekerja sama, tapi seperti yang aku duga, dia tertarik denganmu kan? Mungkin itu ide yang bagus untuk memiliki koneksi yang dapat dimintai informasi untuk keinginanmu kembali ke dunia nyata. Tapi, kau harus menggunakannya tergantung dengan kondisi pihak lain."

"Aku tau. Aku tidak memiliki niatan meminta bantuan dari keluarga kerajaan. Aku juga tidak tau imbalan apa yang mereka inginkan."

Dilihat dari ketertarikan Rionne, Shin sudah ditandai sebagai individu dengan potensi kekuatan tempur yang sangat kuat, jadi dia tidak ingin membuat hutang apapun.

Shadow mengecek jam miliknya saat dia berjalan mendekat ke arah Shin dan party nya.

"Maaf mengganggu pembicaraan kalian, tapi ini sudah waktunya."

Shadow memberitahukan kalau pertempuran hampir dimulai. Tepat saat itu, segerombolan monster mulai masuk ke dalam jarak persepsi milik Shin.

"Maaf. Baiklah kalau begitu, haruskah kita maju sekarang?"

"Itu benar. Biarkan mereka membersihkan pasukan paling depan dulu."

Persiapan telah selesai dilakukan. Serangan sihir milik Schnee dan Guile menjadi sinyal untuk memulai penyerangan.

"Ini dia!"

Ketika monster-monster yang mendekat sudah cukup dekat untuk bisa dilihat tanpa menggunakan Far Sight, Shin merasakan sumber kekuatan sihir dari belakang pasukan militer meningkat. Kekuatan Schnee memiliki kehadiran yang lebih besar, jadi yang lebih kecil mungkin adalah Guile. Kekuatan Schnee begitu besar hingga menutupi kekuatan Guile.

Dalam sekejap, kekuatan sihir mereka melaju dan terbang di udara. Serangan sihir Guile mengenai barisan depan monster, sedangkan sihir Schnee masih terus naik ke atas langit.

Yang pertama memberikan efek adalah serangan sihir milik Guile. Dari ketinggian 20 mel dari tanah, Fireball yang diamaternya mendekati 5 mel, jatuh seperti hujan. Tiap Fireball menghancurkan beberapa goblin. Ditambah, monster yang berada di dekatnya terhempas karena ledakan. Fireball dan ledakan terjadi terus menerus. Monster yang terkena serangan itu tidak bisa melarikan diri sama sekali.

Apa yang Guile gunakan adalah Sistem Skill Sihir : Tehnik Api Meteor Fall. Itu adalah sihir yang sangat berguna dan cukup populer di sistem sihir karena skill tersebut dapat menyebabkan kerusakan area. Karena populer, ada banyak cara untuk mengatasi serangan sihir tersebut. Tapi, itu bukanlah masalah jika digunakan untuk melawan monster level rendah.

"Sekarang, inilah pertunjukan yang sebenarnya."

Sesaat setelah Shin berkata, awan hitam muncul di langit yang cerah. Kejadian itu memiliki gerakan aneh seperti rekaman vidio yang sedang di percepat.

Kemudian, Petir biru menghantam tanah saat awan mulai membesar.

“――――!? ――――!――――――!!”

Suara yang dapat menulikan telinga, cukup keras untuk menenggelamkan suara dari Meteor Fall. Monster-monster yang berhasil bereaksi terhadap Fireball, dibuat tercengang oleh petir biru  dan tidak bisa mengerti apa yang sedang terjadi. Segerombolan monster yang diserang langsung dilanda kekacauan.

Tapi, mimpi buruk itu baru saja dimulai. Itu adalah serangan pembuka dari Skill Sihir skala besar milik Schnee.

Setelah cahaya dari serangan pembuka itu menghilang, puluhan petir menyambar segerombolan monster. Petir itu sendiri mulai menyambar dari 10 meter di atas tanah. Saat petir tersebut menghantam tanah, petir tadi menyebar dan merambat seperti ular yang melahap segalanya dalam radius 3 mel.

Tidak seperti ledakan dari Fireball yang dapat ditahan oleh perisai, petir ini mustahil untuk ditahan dengan perlengkapan biasa. Monster-monster tidak bisa menghindar karena terlalu ramai. Mereka tidak memiliki pilihan lain selain menunggu tubuh mereka dibakar hidup-hidup.



“【Blue Judge】ya? Bagaimanapun juga, Ini...”

Schnee sepertinya memilih Skill Sihir yang biasa dia gunakan untuk menangani monster.

Sistem Skill Sihir : Tehnik PetirBlue Judgeadalah skill yang sulit untuk di blokir, sama seperti Sistem Skill Sihir : Tehnik Cahaya. Selain itu, ketika musuh menggunakan perlengkapan  dari besi, efek kerusakan menjadi lebih besar. Kerusakan semacam itu terjadi pada monster yang memiliki perlengkapan sederhana seperti kebanyakan Goblin dan Orc kenanakan.

Shin dan party nya, yang mengetahui kekuatan dan jarak serang dari Skill Sihir itu, tidak terganggu oleh pertunjukan dari kekuatan Schnee. Tapi, para prajurit yang melihat kejadian ini memiliki wajah yang pucat.

Para prajurit menatap kagum saat ular biru melahap gelombang hitam dari monster-monster. Pemandangan tersebut mengejutkan mereka. Bahkan, Elgin yang merupakan pemimpin dari pasukan Knight, dibuat terkejut dengan pemandangan yang ada di depannya.

"………"

Tidak ada satupun yang membuat suara hingga sihir Schnee berakhir. Karena skill itu sendiri tidak berlangsung lama tak membutuhkan waktu yang lama sebelum serangan itu berhenti.

Sesaat setelah petir terakhir menghantam tanah, awan yang tadinya menutupi langit, menghilang.

Saat matahari muncul kembali, kawah yang tak terhitung jumlahnya dan sisa-sisa monster yang hangus terbakar mulai terlihat.

Tidak ada yang selamat di daerah yang masuk ke dalam jarak serang.

Hancur total.

Hanya itu satu-satunya kata yang bisa menjelaskan hasil dari peristiwa itu.

"………"

Perbedaan jenis keheningan datang dari prajurit setelah Skill Sihir diluncurkan.

Kagum? Atau... Takut?

Tidak diketahui berapa banyak kekuatan sihir yang Schnee gunakan. Tapi dilihat dari reaksi prajurit, sudah jelas bahwa menggunakan sihir skala besar untuk pertempuran anti-guild harus dihindari kecuali melawan pasukan yang sangat besar. Kekuatannya sangat besar, pikir Shin.

"Wow! Susah untuk mempercayai kalau aku memiliki ras yang sama dengan Schnee."

"Schnee sangat kuat, tapi serangan tadi memberikan dampak juga."

Shin membalas Holly yang sedang terkagum.

Tapi, situasi masih belum tenang.

Karena――

"Setelah membunuh begitu banyak, masih ada monster sebanyak ini?"

Diluar jarak serang skill, jumlah monster masih lebih banyak dari monster yang sudah dikalahkan. Mereka masih bergerak menuju Balmel.

Ada jarak setelah gelombang pertama,  apa mungkin itu adalah gelombang kedua?

Schnee telah membunuh lebih dari 5000 monster dengan serangan sihir nya. Untuk mengurangi jumlah sebanyak itu dan masih menyisakan jumlah yang lebih banyak dari itu, hanya ada 1 kejadian yang pernah terjadi yang sesuai dengan kondisi ini.

"Hibineko-san, bukankah ini 'Large Flood' ?"

"Sepertinya iya. Aku dengar, kemungkinan hal itu terjadi hanya sekitar 1 kali tiap 100 tahun."

'Large Flood' merupakan veris yang lebih besar dari 'Flood' yang katanya sudah pernah terjadi lebih dari 3 kali di sejarah Balmel.

Meski kualitas monster tidak berubah, untuk mencapai jumlah lebih dari 10x dari jumlah biasanya, itu bukanlah hal yang wajar. Kondisi untuk menghentikan pertempuran belum jelas, tapi ketika kejadian ini terjadi pada sebelumnya, Balmel telah dipaksa untuk terus bertempur selama beberapa hari, dan hanya bisa melaluinya karena bala bantuan dari kerajaan tetangga mereka.

"(Schnee, apa kau bisa melakukan beberapa tembakan lagi?)"

"(Tidak, ternyata aku tidak menggunakan sihir itu lagi. Bahkan jika aku mencoba untuk merapalnya, tidak ada respon yang keluar.)"

Seperti yang diduga, ini bukanlah situasi dimana kita bisa menahan diri; Shin ingin Schnee menyerang 1x lagi tapi, sepertinya dia tidak bisa melakukan nya lagi.

Kemudian, ketika Shin mencoba merapal sihir skala besar, kekuatan sihirnya terus mengalir keluar, tapi tidak ada perubahan di sekitarnya.

(Apa ini? Mana ku sudah mengalir keluar, tapi skill sihir ku sama sekali tidak aktif.)

Shin tidak tau kenapa, tapi ini membutuhkan waktu untuk menggunakan kembali sihir skala besar sama seperti saat berada di game.

Ketika monster-monster berlari ke depan, mereka yang selamat menginjak-injak kawan-kawannya yang sudah hangus. Mereka tidak takut dengan sihir penghancur yang baru saja Schnee keluarkan. Tidak seperti monster pada umumnya, monster-monster yang muncul dari 'Flood' hampir tidak memiliki rasionalitas atau emosi. Itu seperti mereka telah di program hanya untuk menyerang.

Karena alasan inilah, mereka tidak bereaksi terhadap sihir yang meledak di depan mereka.

"Tampaknya mereka akan terus bertempur hingga monster terakhir dikalahkan."

"Itu karena mereka tidak akan mundur bahkan jika mereka tidak bisa menang. 'Flood' pada dasarnya adalah perang pemusnahan."

Monster-monster akan terus membunuh hingga monster terakhir dikalahkan. Menurut Shadow, sepertinya itulah bagaimana monster-monster bertarung di 'Flood'. Seperti yang telah Rionne katakan saat dia memegang pedangnya dengan sungguh-sungguh, Shin pun dapat mengerti hal itu juga.

"Jika ini tidak berakhir di satu pihak, kita akan mendapat giliran kita segera."

"Jadi kekuatan semacam itu tidak bisa membuat pertempuran menjadi berat satu sisi ya?"

Seperti yang Shadow katakan, monster-monster terbentang rata sejauh mata melihat. Sihir yang Schnee tembakan hampir memusnahkan gelombang pertama dari 'Flood', tidak seperti kejadian barusan, keadaan saat ini tidak akan menjadi pertempuran satu sisi melawan monster. Bahkan jika kau ingin menghitung kesalahan perhitungan, hanya mengingat jumlah yang tidak tersisa dari gelombang kedua saja, tidak mungkin untuk mengatakan bahwa itu sangat terlihat bahkan jika mereka digabungkan bersama.

"Ini sedikit berbeda dari rencana, tapi aku akan menuntun monster menuju barisan pertama dari Heavy Knight. Kalian berdua, tolong berhati-hati untuk tidak menuntun monster terlalu banyak, jadi mereka tidak akan kwalahan."

Shin dan Shadow mengangguk terhadap peringatan yang Holly berikan. Hibineko mengakuinya tanpa kata-kata dengan mengangkat dagunya sambil menjatuhkan sarden kecil kering ke dalam mulutnya. Meski itu adalah item yang memiliki efek memperkuat stat, dia memiliki kesan yang seperti berkata dia mungkin bertindak main-main jika dia bukanlah Chosen One kelas atas.

"Kalau begitu, Ayo!"

Sesaat setelah Shin menyelesaikan perkataannya, ke empat orang itu menghentakan kakinya ke tanah dan mulai bergerak. Meski mereka harus menyamakan kecepatan Holly yang memiliki kecepatan paling lambat diantara mereka, dengan bantuan perlengkapan mereka, mereka masih lebih cepat dari kuda.

Dengan kecepatan ini, mereka mendekati gerombolan monster dalam sekejap. Sambil bergerak, Holly memberikan buff ke setiap anggota party.

Mulai dari serangan, pertahanan, dan bahkan kekuatan pertahanan sihir mereka benar-benar diperkuat. Ditambah lagi, kekuatan mereka melesat tinggi karena tambahan efek dari senjata mereka.

"Aku akan menyerang duluan!"

"Tentu."

"Fumu, darahmu mulai menggila ya?"

Shin, Shadow, dan Hibineko yang berperan sebagai barisan depan, melompat kedalam gerombolan monster sambil tersenyum.

Ini adalah formasi dimana Shin berada di tengah, Hibineko di kiri, Shadow di kanan, dan Holly di belakang.

Tentu saja, yang pertama membuat gerakan adalah Shin, dengan 『Kakura』yang sudah siap di bahunya, dia melangkah dan menghantamkan kakinya ke tanah. Dengan merapakalkan skill percepatan, dalam sekejap dia berada di depan barisan musuh.

"Terima sambutan dariku!"

Dengan memanfaatkan akselerasi, Shin mengayunkan Kakura』kebawah. Korban pertamanya adalah kelompok yang terdiri dari Orc.

Shin mengeluarkan Skill Senjata dengan Kombinasi Tehnik Palu - Tehnik Angin : Amber Wave Strike. Skill ini menyebabkan angin dengan kepadatan tinggi yang membungkus  Kakura』. Shin mengayunkannya ke bawah sambil mengincar Orc yang berada di barisan paling depan. Sebuah suara "DOOM!" terdengar, dan dengan bantuan angin yang dipadatkan, satu serangan dari  Kakura』 menghancurkan orc yang ada di depannya hinggal kelompok dibelakang mereka. Sebuah kawan muncul di tempat di mana  Kakura』 menghantam. Monster kecil seperti goblin menghilang hanya dari tekanan angin.

Amber Wave Strike】memiliki efek memperkuat jarak dan serang dari serangan yang menggunakan Tehnik Angin; ini merupakan skill yang sangat berguna untuk menahan barisan depan.


Banyak retakan di tanah yang memiliki lebar 10 mel dan panjang 50 mel yang terbentuk dari kawah yang Shin buat. Semua monster yang berada dalam jarak serang telah berkurang menjadi tidak lebih dari noda di tanah.

Shin mengangkat Kakura』lagi dan mengambil kuda-kuda. Tehnik Angin dari Amber Wave Strike】sudah tidak membungkus Kakura』. Skill selanjutnya yang dia aktifkan adalah Skill Kombinasi Tehnik Palu - Tehnik Api : 【Scarlet Phoenix Wizard】. Dengan aliran mana, cahaya merah tua menyelimuti  Kakura』. Ketika dia mengayunkannya secara horizontal, api berbentuk teratai merah bergerak menuju monster.

Itu adalah Skill dengan efek majemuk yang katanya dapat meningkatkan jarak serang dan memberikan atribut api. Satu-satunya batas adalah efek akan menghilang setelah serangan jarak jauh diluncurkan.

Meski kebanyakan orang menggunakan serangan jarak jauh setelah waktu skill* hampir habis, tapi Shin menggunakannya segera mungkin karena serangan tersebut lebih efektif ketika masih memiliki waktu tersisa. (T/N: Skillnya memiliki durasi aktif tersendiri, semakin banyak durasi tersisa semakin besar pula serangannya.)

Mengikuti lintasan yang dibuat oleh Kakura』, sebuah api berbentuk bulan sabit terbentuk. Api yang sangat cepat membesar saat dilepaskan dari Shin, maju dan mengubah semua monster yang dilalui menjadi abu. Di depan Shin ada lintasan api dengan lebar 30 mel, dimana kebanyakan monster terpanggang. Bahkan jika sekumpulan monster mencoba menutup jarak, api yang tersisa membesar dengan cepat dan meledak. Monster yang berada di dekat ledakan itu, merubah senjata dan armor mereka menjadi pecahan peluru yang menembus monster yang berkumpul di dekat ledakan.

"Aku disini!!"

Shin mengaktifkan Skill Taunt : Shura Rush】untuk menarik perhatian monster. Diantara Skill Taunt yang mengubah target serang monster ke pengguna skill, Shura Rush】terkenal dengan efek areanya.

Shin menyiapkan Kakura』saat dia menatap tajam ke arah monster yang datang mendekat.

Jika dia mendengarkannya dengan baik, dia dapat mendengar ledakan yang serupa dari tempat yang tidak jauh darinya. Sepertinya Hibineko dan Shadow juga sudah memasuki pertarungan.

◆◆◆◆








Saya sebagai TLor The New Gate berterima kasih kepada kalian para pembaca yang masih setia
membaca di web kami, Sekki. Mohon maaf juga atas keterlambatan updatenya kemarin2.
Jangan lupa untuk meninggalkan komentar ^_^

#RaDragneel


«Previous Page | Main Page | Next Page»

9 komentar: