Volume 7 Chapter 1 Part 2
“Jadi ini kediaman Bulk.”
“Benar. Kita butuh akses untuk masuk, jadi aku tidak tau apa
yang ada di dalamnya.”
Setelah mendengar jawaban dari seorang ksatria yang
mengantarnya, Shibaid mengalihkan pandangannya ke pintu yang tertutup.
Para pendeta mendapat kamar pribadi, yang membuat mereka
bisa bertindak secara rahasia tanpa ada resiko ketahuan oleh orang lain.
Menyusup ke dalam sebuah ruangan kosong adalah hal yang
mungkin, tapi ruangan ini berada di Palmirack; itu bukanlah hal yang mudah.
Seluruh ruangan di Palmirack dikelilingi oleh Chimeradite,
yang membuat menerobos melalui dinding atau pintu menjadi sangat sulit.
Oleh karena itu, tidak ada satupun Chosen One yang bisa
masuk dengan mudah ke ruangan Bulk dan menemukan apa yang Bulk sembunyikan.
“Aku akan membukanya.”
Shibaid meletakkan tangannya ke pintu.
Dia sudah menerima ijin dari Shin untuk membuka kunci semua
pintu; Dalam waktu tertentu, dia bisa masuk hampir ke semua ruangan yang ada di
Palmirack.
Shibaid memfokuskan tangannya dan pintu terbuka dengan
mudah.
“!! Semuanya, Mundur!!”
Di depan para Ksatria, Shibaid maju melangkah.
Miasma tebal keluar dari balik pintu.
“I-ini...”
“Jangan mendekat! Kalian bisa kehilangan kewarasan!”
Shibaid menyuruh para ksatria yang terlihat kesakitan untuk
menjauh dari pintu dan melangkah masuk ke ruangan.
Shibaid saat ini sedang memakai senjata aslinya, Halberd
besar “Placid Moon”. Cahaya yang keluar dari ujung Halberd memurnikan seluruh
miasma yang datang dari dalam ruangan.
Setelah senjatanya diperkuat oleh Shin, senjatanya mendapat
kemampuan untuk memurnikan miasma.
“Miasma sudah aku murnikan. Kalian bisa masuk ke dalam
sekarang.”
Setelah perkataan Shibaid sampai ke mereka, para ksatria
masuk ke dalam ruangan dengan hati-hati melangkah. Mereka memang ksatria dari
gereja, tapi bukan berarti mereka memiliki daya tahan yang tinggi terhadap
miasma.
Miasma yang keluar dari ruangan sangatlah tebal
sampai-sampai hanya dengan melihatnya saja bisa menyebabkan sensai mendalam
akan bahaya yang akan datang. Bahkan Chosen One kelas atas tidak akan mampu
bertahan pada tingkat miasma seperti ini.
Itu bukanlah sesuatu yang bisa para ksatria tahan, bahkan
mereka yang terlatih.
“Bulk selalu tidur dalam miasma yang tebal seperti ini?
Tapi... sepertinya miasma ini tidak
menyebabkan pelemahan mental...”
Keraguan muncul dalam pikiran Shibaid.
Miasma setebal itu tidak diragukan lagi bisa menyebabkan
kegilaan. Meskipun demikian, Bulk tidak menunjukkan gejala-gejala terkena miasma.
Apa artinya itu?
“Aku melihat ada ruangan lain di bagian belakang.”
Shibaid meninggalkan ruangan ini pada ksatria dan menuju ke
ruangan belakang. Di sana ia menemukan buku-buku sihir, item-item dan
senjata-senjata dengan dekorasi untuk ritual.
Mungkin karena terlalu lama bercampur dengan miasma, semua
benda itu ada yang terkorosi ada yang terkutuk; tidak ada satupun benda yang
masih berada dalam kondisi baik.
Di sudut ruangan ada kotak logam yang dikunci.
Skill appraisal Shibaid
membuatnya melihat perangkap yang melindungi kotak itu.
“【High-Poison】 dan 【High-Confusion】ya.”
Shibaid menghembuskan nafas kemudian menyentuh kotak itu.
Ketika tangan Shibaid menyentuh kotak itu, perangkap mulai
aktif dan status abnormal yang cukup kuat masuk ke tubuh Shibaid. Tapi,
perlengkapan yang Shibaid pakai membuatnya kebal terhadap status abnormal; dia
sama sekali tidak terganggu oleh efek dari jebakan.
Kemudian Shibaid menghancurkan gembok kotak, yang tidak
lebih dari hiasan dibandingkan dengan perangkap, dan membuka nya. Di dalamnya
ia menemukan 4 kerah hitam.
“Masih belum cukup.”
Dibandingkan dengan informasi yang di dapat Shin dari Bulk,
jumlah kerah terlalu sedikit. Kemudian Shibaid mengambil kerah yang ada di
dalam kotak, mengubahnya menjadi kartu dan menyimpannya di dalam Item Box.
“Seharusnya masih ada yang lain di suatu tempat ...”
Karena Bulk terkena efek skill dari Shin dan telah mengaku,
tidak mungkin baginya untuk berbohong. Satu-satunya kemungkinan adalah kerah
terakhir disembunyikan di suatu tempat terdekat.
“Itu pasti berada di dalam ruangan ini.”
Dengan bantuan para ksatria, Shibaid mencari di setiap celah
dan sudut.
Sama seperti Lilishila, kediaman Bulk juga punya ruangan
rahasia. Shibaid yang sedang mecari kunci di tembok , berpikir bahwa itu adalah
tempat yang ideal untuk menyembuyikan sesuatu.
Sebuah pintu terbuka, dan pada saat yang bersamaan bau busuk
keluar dari ruangan tersebut.
Baunya cukup kuat untuk memaksa ksatria dibelakang Shibaid
menutup hidung. Bahkan ksatria semacam mereka, yang biasa mencium bau darah dan
memiliki keberanian dari banyak pertempuran yang telah mereka alami, meringis karena bau ini.
“Tuan Shibaid, ini...”
“Aku tidak bisa bilang kalau aku punya perasaan enak
mengenai ini. Kita tau kalo di dalam ada perangkap. Aku bisa pergi sendirian,
tapi bagaimana dengan kalian?”
“Tolong bawa aku dan salah satu bawahanku bersama mu. Untuk
takut karena bau semacam ini adalah hal yang memalukan bagi ksatria seperti
kami. Aku akan meminta lainnya untuk memeriksa ruangan sekali lagi, siapa tau
ada yang terlewatkan.”
Dua ksatria dengan level tertinggi mengikuti Shibaid dari
belakang. Berjalan melalui koridor membuat bau busuk semakin kuat.
Di ujung koridor mereka menemukan sebuah pintu. Ketika
mereka membukanya, seorang perempuan yang masih muda sedang tergeletak di
lantai.
Ketika Shibaid mendekat, dia melihat telinga yang panjang
dan ramping keluar dari rambutnya. HP-nya tidak berkurang banyak, tapi dia
terkena beberapa status abnormal.
Perempuan itu terlihat tidak sadarkan diri karena tidak
bergerak sedikitpun.
“Dia masih bernafas. Ayo kita keluarkan dia terlebih
dahulu.”
“Baik”
Mengikuti keputusan Shibaid, kedua ksatria itu pergi duluan
untuk memanggil seseorang yang ahli dalam penyembuhan.
Sementara itu, Shibaid mengeluarkan ramuan dari Item Box-nya
dan menuangkannya ke mulut gadis tersebut.
Setelah memastikan bahwa cairan emas telah masuk ke dalam
mulut, Shibaid pun berdiri.
Dia menghubungi Shin melalui Mind Chat, kemudian meninggalkan ruangan sambil membawa gadis itu.
Mereka bertemu di jalan dan pindah ke sebuah kamar yang ada
tempat tidurnya.
“Pertama-tama, kita lepas semuanya dulu.”
Shin menyentuh leher dari gadis itu, yang saat ini sedang
berbaring di kasur. Seperti yang terjadi pada Millie dan Hermie, kerah hitam
yang ada di lehernya hancur.
Tapi, gadis tersebut masih belum membuka matanya.
“Mengerikan sekali.”
“Aku tidak bisa mendiagnosis keadaannya sepenuhnya. Apa kau
bisa menjelaskannya Shin?”
Shin mengangguk menyetujui permintaan Shibaid. Pelemahan
jiwa karena miasma kemungkinan besar sama seperti saat di era permainan.
“Aku pikir ini adalah kesempatan yang bagus. Semuanya,
tolong dengarkan aku. Gadis ini terkena miasma tebal dan saat ini dia sedang
dalam kondisi tak sadarkan diri. Aku pikir dia akan terus tak sadarkan diri
paling tidak selama 1 atau 2 minggu... bahkan mungkin bisa sampai satu bulan.”
“Apa yang sebenarnya terjadi padanya?”
“Saat terkena miasma yang tebal, kecuali orang itu memiliki
daya tahan yang tinggi atau secara teratur meminum potion untuk meningkatkan
daya tahan, jiwa nya akan melemah terlebih dahulu sebelum tubuhnya melemah.
Jika tidak dilakukan tepat waktu, ada resiko orang itu tidak akan bangun lagi.”
Shin menjawab pertanyaan Lilishila, sambil mengingat ngingat
pengetahuannya dari saat masih di dalam permainan.
Miasma memiliki efek negatif lain selain status abnormal dan
pengurangan MP. NPC yang bukan milik pemain tidak akan bisa bertindak.
Untuk masalah pemain atau karakter pendukung, mereka akan
terpengaruhi oleh status negatif dan pengurangan stat.
Di dalam event game yang pernah Shin alami, dimana miasma
masuk ke dalam kota, toko-toko NPC, guild petualang, dan lain-lain yang ada di
dalam kota akan berhenti berfungsi.
Skenario itu membuat mereka jatuh koma karena miasma .
Berkat itu, semua event yang berkaitan dengan miasma pasti
selalu langsung diselesaikan oleh pemain-pemain kuat dari guild sebelum situasi
menjadi buruk. Jika skenario itu masih aktif, gadis ini mungkin berada di
situasi yang sama seperti yang ada di skenario.
Shin telah mendengar mengenai miasma tebal yang ada di
ruangan Bulk dari Shibaid.
Berdasarkan apa yang sudah ia ketahui mengenai game dan
keadaan ruangan, itu adalah satu-satunya penjelasan yang masuk akal.
“Apa gadis ini akan baik-baik saja?”
“Ya. Untungnya dia tidak terkena miasma untuk waktu yang
lama. Jika sudah terlalu lama tubuh akan berubah warna, jadi kau cukup melihat
untuk mengetahuinya.”
Selama era game, NPC yang tidak terselamatkan berubah
menjadi hitam dan digantikan oleh NPC lain pada hari berikutnya. Itu berarti
mereka sudah tidak akan bangun lagi.
“Apa ada yang mengenal gadis ini?”
Semua orang menggelengkan kepalanya.
Schnee dan Shibaid jelas tidak mengenali gadis tersebut,
begitu pula dengan Lilishila ataupun pria yang membimbing Wilhelm ke dalam
Palmirack.
“Dia mungkin diculik seperti Millie. Aku akan merawatnya
sampai dia bangun. Tolong serahkan padaku.”
Karena Lilishila tidak bisa meninggalkan seorang Elf seperti
dirinya, dia mengajukan diri.
Hilangnya ancaman dari Bulk, menjaga seorang gadis kecil
adalah hal yang mudah bagi Lilishila, yang sekaligus memiliki jabatan sebagai Kardinal
Gereja.
Tidak ada yang bisa memprediksi kapan gadis itu akan bangun
dari tidurnya, jadi Shin dan kelompoknya dengan senang hati menerima ajuan
Lilishila.
“Aku minta maaf atas ketidaknyamanannya, tapi tolong rawat
dia.”
Setelah memutuskan untuk mempercayakan gadis yang baru saja
mereka temukan kepada Lilishila, mereka kembali ke ruangannya. Karena tidak ada
alasan bagi mereka untuk tetap tinggal di kamar orang yang sedang sakit.
“Ini adalah kerah yang berhasil aku kumpulkan.”
Setelah meninggalkan ruangan, Shibaid mennyerahkan kerah
yang dia kumpulkan dalam bentuk kartu ke Shin.
Karena mereka tidak bisa memeriksa kerah disini, Shin dengan
santai melihat desain kerah sambil menyimpannya di Item Box.
“Apa ada yang lain?”
“Tidak ada yang menarik perhatianku. Tapi penyelidikan ini
akan lebih baik bila dilakukan oleh Shin atau Yuki.”
“Kau benar. Aku akan pergi ke ruangan itu dan mencarinya
setelah Tiera begabung dengan kita.”
Untuk berjaga-jaga, mereka meminta Lilishila untuk tidak
mengizinkan siapa pun mendekati ruangan Bulk. Sebenarnya memisahkan ruangan
Bulk dari ruangan lainnya adalah mungkin, tapi karena itu akan mengundang
kecurigaan, mereka memutuskan untuk menyerahkan hal itu kepadanya.
Hanya anggota Rokuten dan bawahannya yang bisa menggunakan
Palmirack. Karena wajah dan nama para karakter pendukung sudah diketahui,
menyebarkan informasi tentang hak penggunaan mereka akan berakhir dengan
terungkapnya identitas asli Shin.
“Oh, jadi ini sudah berakhir?”
Saat Shin berbicara dengan Shibaid, Tiera muncul bersamaan
dengan ksatria yang mengawalnya. Di dalam bayangannya, ada Kagerou, sementara
Yuzuha sedang melekat di lengannya.
“Ya, penyelamatan berakhir dengan sukses. Tapi, kami tidak
tau dimana lokasi ritualnya. Apa ada sesuatu yang terjadi di bagianmu?”
“Tidak ada yang terjadi padaku secara langsung, tapi ada
sesuatu hal yang menggangguku.”
“Mengganggu?”
“Aku melihat sebuah bayangan terbang dari Gereja. Aku hanya
ingin mengkonfirmasi saja, apa ada seseorang yang memiliki sayap di antara
orang-orang yang kau lawan?”
Perkataan Tiera membuat Shin memiringkan kepala dan
berpikir. Memiliki sayap menandakan bahwa dia adalah seorang Beast, Dragnil,
Lord atau Pixie.
“Tidak, aku belum pernah melihat orang seperti itu. Apa kau
pernah, Shibaid?”
“Aku juga belum pernah melihatnya. Semua orang yang kita
kalahkan sudah kita tangkap. Aku rasa tidak ada yang lolos dari kita.”
Shibaid, yang bergerak secara terpisah dari Shin, memberikan
jawaban yang sama.
“Aku melihat sesuatu seperti manusia dengan 4 sayap. 2 sayap
seperti burung dan 2 sayap lainnya seperti serangga. Saat itu hari sudah malam
jadi aku tidak bisa melihat wajahnya dengan baik, tapi aku meminta Yuzuha untuk
memberikan tanda agar bisa di lacak kemana dia pergi. Yuzuha?”
“Kuu!”
Yuzuha menjawab panggilan Tiera dengan penuh semangat. Shin
menerima sebuah pesan telepati berupa “Aku tau!”. Petunjuk yang tak terduga
muncul.
“Kerja bagus!! Semakin banyak petunjuk yang kita miliki,
maka akan semakin baik!”
“Aku lega bisa membantu. Lagipula aku belum banyak berguna
selama ini.”
Tiera berbicara dengan nada yang sedikit suram.
Dia merasa tidak nyaman dengan fakta bahwa dari awal dia
telah menjadi target, dan dia tidak berkontribusi apa-apa pada misi
penyelamatan Millie.
Operasi menyusup Shin dan Schnne, operasi bertahan Shibaid...
bukan karena kemampuannya, tapi stat nya yang membuatnya agak kurang pas untuk
kedua operasi tadi.
Kagerou bisa berguna dalam bertahan, tapi Tiera masih belum
berpengalaman sebagai seorang Tamer dan belum bisa menggunakan kemampuannya
sepenuhnya. Dia tidak bisa berurusan dengan situasi secepat Shibaid.
“Memintamu untuk berjaga-jaga memang pilihan yang tepat.”
Elf cenderung bagus untuk Job
yang berhubungan dengan mengintai seperti Hunter
atau Shinobi. Selain itu, Job Tamer
dapat menutupi berbagai peran, produksi, pertempuran, pengintaian, dan
sebagainya; Semua itu tergantung pada monster yang pengguna jinakkan.
Monster yang Tiera jinakkan adalah Kagerou, Kagerou memiliki
level yang cukup tinggi dan mahir dalam kemampuan deteksi dan menyusup.
Karena semua Tamer dipengaruhi oleh monster yang mereka
perintah, kemampuan mendeteksi Tiera telah ditingkatkan untuk waktu tertentu.
Itu adalah persiapan yang dilakukan hanya untuk berwaspada
saja, tapi itu malah menghasilkan hasil yang tak terduga.
Tentu saja kemampuan deteksi Kagerou dan Yuzuha juga cukup
tinggi, dan bisa diharapkan sangat berguna.
“Mereka bilang pembawa pesan akan datang, apa yang harus
kita lakukan?”
“Mari kita pikirkan cara menangani
pembawa pesan itu terlebih dahulu. Pada akhirnya juga kita bisa mengejar target
yang Yuzuha tandai kapanpun kita mau. Kita juga tau kalau orang itu terbang
menjauh dari Gereja, tapi kita tidak tau apa dia pergi ke tempat ritual atau
tidak. Jika itu adalah pembawa pesan untuk Bulk, dia pasti akan membawa kita ke
sana.”
Shin menjawab pertanyaan Schnee berdasarkan informasi yang
dia dapat dari Bulk.
“Sang pembawa pesan seharusnya datang untuk menjemput Bulk,
jadi mereka pasti akan menuju ke tempat ritual. Jika kita berhasil
menangkapnya, kita bisa mengetahui dimana lokasi ritual berada.”
Bersamaan dengan banyak informasi lainnya.
“(Pembawa pesan seharusnya datang 2 hari dari sekarang.
Selama ada kemungkinan mereka menangkap Filma, kita tidak bisa menganggap ini
hal yang sepele. Kita akan menggunakan skill tipe pikiran.)”
“(Baik. Lalu, apa yang harus kita lakukan pada Lilishila?)”
“(Jika aku bilang kalau aku akan berubah menjadi Bulk
menggunakan skill ilusi, dia tidak akan datang dengan kita.)
Shin membicarakan rencananya ke Schnee dan Shibaid melalui Mind Chat.
Exvaine, Greatsword yang
seharusnya berada di tangan Filma, ada di sini.
Oleh karena itu, ada kemungkinan Filma tidak di tangkap,
melainkan dia telah dimanipulasi. Bahkan saat ini di tempat yang tidak
diketahui, dia mungkin sedang melakukan perintah orang lain.
Peristiwa ini disebabkan oleh Bulk dan lainnya yang haus
kekuatan. Itulah kenapa Shin memutuskan untuk tidak mengabaikan orang lain di
Gereja. Tapi, masalah “Summit Faction” adalah hal yang berbeda.
Mereka yang menyakiti orang yang tidak bersalah dan
memperlakukan hidup orang sebagai alat tidak pantas untuk dikasihani.
(Dunia mungkin sudah berubah, tapi apa orang-orang semacam
itu tidak pernah belajar?)
Apa yang Shin ingat adalah pertempurannya melawan pemain PK.
Pertempuran itu tidak ada manfaatnya. Itu hanyalah sebuah
perang. Sebuah pembantaian, dimana kehidupan dibuang begitu saja seolah-olah
mereka hanyalah barang sekali pakai.
Itu adalah pertempuran yang penuh dengan kesedihan,
kebencian, dan kegilaan.
Sensasi yang Shin rasakan saat ini sama seperti saat itu.
“(Apa yang harus kita lakukan jika musuh menggunakan item
yang membuat mereka kebal terhadap debuff?)”
“(Tak usah khawatir. Aku bisa menembus pertahanan “Age of
Gods Earring” sekarang.)”
Shin menjawab pertanyaan Shibaid dengan penuh percaya diri.
Keefektivan skill bertipe pikiran bergantung pada INT
pengguna.
Skill tipe pikiran yang digunakan oleh Shin yang statnya
sudah melewati batas limit, dapat menembus pertahanan item bahkan yang
memberikan kekebalan terhadap debuff.
Satu-satunya situasi dimana mereka bisa gagal adalah jika
target mereka dilengkapi beberapa perlengkapan peringkat tinggi, seperti yang
Shin dan Schnee miliki.
“Ehm, Shin...”
“Hm? Ada apa?”
Saat dia sedang berkomunikasi menggunakan Mind Chat, sebuh suara samar masuk ke
telinga Shin. Shin pun berbalik ke arah Schnee.
Ia melihat Schnee sedang memegang lengan baju kanannya dan
wajahnya terlihat khawatir.
“Apa semuanya akan baik-baik saja?”
“Er,apa..??”
“Shin, barusan wajahmu... agak menakutkan.”
“Ah... apa itu terlihat jelas diwajahku?”
“Iya.”
Shin menyentuh wajahnya sendiri dan merasa wajahnya memang
cukup kaku.
Berdasarkan pengalaman, Shin tau kalau dia tidak berhati-hati,
memikirkan tentang PK akan menyebabkan emosinya terukir dengan jelas di
wajahnya.
Dia tidak memikirkan hal-hal yang dapat membuat Schnee
khawatir, tapi Shin menyesal telah membuatnya sedih. Shin tau apa yang membuat
Schnee khawatir.
“Aku sedang tidak memikirkan hal-hal yang perlu kau khawatirkan,
Yuki. Tenang saja.”
“Kalau begitu, syukurlah.”
Shin membalas dengan nada ceria agar Schnee tidak khawatir.
Senyum Shin tidak terlihat seperti sedang dipaksakan, jadi Schnee mulai lega.
Di lain pihak, Shibaid dan Tiera diam tak bergerak melihat
adegan yang baru saja terjadi.
“Apa kau tau? Sangat sulit untuk masuk ke dalam percakapan
jika kalian berdua tiba-tiba masuk ke dalam dunia kalian sendiri.”
“Hmm. Aku mengerti kekhawatiran Yuki, tapi aku lebih suka
kalau kau menyimpan hal-hal seperti itu untuk saat kalian hanya berdua an.”
Tiera hampir memutar matanya karena kesal terhadap pasangan
di depannya, sementara Shibaid masih belum jelas apa dia sedang menegur atau
memberi nasihat.
Shin dan Schnee telah kembali dari dunia nya karena
kata-kata TIera dan Shibaid, dan mereka kembali hanya untuk dikata-kata in.
“(Kuu! Aku mencium hal yang manis! Cium... Cium...)”
Seharusnya gambaran yang lebih tepat adalah “Suasana romantis”
. Yuzuha tiba-tiba berbicara, untungnya dia berbicara melalui Mind Chat.
“Hahaha, tidak,
maafkan aku. Dan Yuzuha...tidak , tidak ada ciuman!”
“…… ”
Tapi, Shin membalas perkataan Yuzuha secara normal, tidak
melalui Mind Chat.
Mendengar perkataan itu, Schnee bisa menebak apa yang Yuzuha
katakan, dan wajahnya langsung berubah merah.
“(Shin, ada apa denganmu?)”
“(Yuzuha bertanya padaku apa aku akan “menciumnya” lewat
telepati! Ah, sial, aku berbicara cukup keras tadi...)”
Shin menjelaskan apa yang terjadi pada Shibaid melalui Mind Chat. Kemudian dia langsung mengerti
dengan situasinya saat ini, tapi di belakangnya ada Lilishila dan yang lainnya
yang tidak bisa menggunakan Mind Chat.
Pernyataan “tidak ada ciuman” Shin tiba-tiba menarik seluruh
perhatian.
“Maafkan aku Shin-sama... Apa kau mengatakan sesuatu tentang
ciuman...?”
“Hahaha, tentu saja tidak. Aku mengatakan “hilang”, mungkin kau salah dengar?” (T/N: Missing dan
Kissing, karena pembacaannya hampir sama di jepang jadi bisa di akal-akalin
salah denger)
“Tapi barusan, aku yakin itu...”
“Itu pasti hanya imajinasimu.”
Shin berusaha mati-matian untuk merubah topik.
Kissing dan Missing, kedua kata itu sangat susah
untuk seseorang salah mendengarnya, tapi bukan berarti itu adalah yang tidak
mungkin. Walaupun itu adalah kata yang vulgar.
Shibaid membisikan nasihat kepada Yuzuha.
“Yuzuha. Tolong simpan kata-kata itu untuk saat tidak ada
orang lain disekitar. Waktu adalah faktor yang penting.”
“Kuu?”
Yuzuha memiringkan kepala nya, memikirkan konsep yang sulit
untuk ia mengerti.
“Shibaid! Hei! Nasehat apa yang kau berikan pada Yuzuha!?”
“Hal-hal semacam itu harus dibiarkan berjalan selagi mereka
bisa melakukannya.”
“... kemana suasana serius dari beberapa saat yang lalu...?”
Pembicaraan serius mereka telah hancur karena satu kalimat
dari Yuzuha.
“Bagaimana aku mengatakannya ya, teman-teman Shin semuanya
sangat aneh.”
Tiera berbicara sambil tertawa masam, melihat Shin dan
teman-temannya.
Setelah hidup bersama Schnee, Tiera mengal lebih daripada
orang biasa mengenai Rokuten dan anggotanya. Dia merasa bahwa anggota lain yang
belum dia temui pasti juga luar biasa.
“Tidak juga Nona Tiera. Apa kau lupa kalau kau adalah salah
satu dari teman-teman itu?”
“Eh?”
Shin menunjukkan bahwa Tiera seperti menganggap dirinya
tidak termasuk dalam kelompok aneh yang ia sebutkan tadi.
Sebuah ucapan yang membuat Tiera mengeluarkan wajah
terkejut.
Ketika Shin meminta Tiera untuk bertindak sendiri, ia menjelaskan
kepada Lilishila bahwa Kagerou adalah monster yang memiliki kemampuan yang sama
seperti Chosen One kelas atas. Jadi tidak mungkin untuk Tiera, tuan dari
monster semacam itu, menjadi orang biasa.
Dari sudut pandang di sisi Lilishila, Shin dan Tiera berada
di dalam kategori yang sama.
“Itu..tidak mungkin...”
“Kenapa kau begitu terkejut?”
“Aku tidak mungkin berada di level yang sama seperti mu.
Orang biasa mungkin akan berpikir bahwa aku luar biasa, tapi Shin, kau dan
lainnya berada di level yang berbeda.”
Bagi seseorang yang memiliki level 1, level 150 dan 225 akan
terlihat tinggi baginya.
Tapi dari sudut pandang Tiera, yang baru saja mencapai level
150 tanpa reinkarnasi, level 255 dengan reinkarnasi memiliki kekuatan yang jauh
lebih besar darinya. (T/N: Reinkarnasi yang dimaksud adalah Chosen One).
Selain itu, Tiera memiliki level yang tinggi berkat Kagerou.
Jika mempertimbangkan pada tingkat yang sama dengan Shin, yang bisa mengalahkan
Kagerou sendirian, itu bukanlah sesuatu yang bisa dia setujui.
Tapi dari sudut padang Shin, Tiera sudah cukup luar biasa; lagipula
dia berhasil menjinakan divine beast Gruefago tanpa bertempur.
“Kau akan membuat kami kehilangan muka jika kau bisa
mengalahkan kami dengan mudah. Kau juga masih bisa berkembang dalam berbagai
cara. Kau akan menjadi jauh lebih kuat.”
“Aku juga berpikir kalau aku sudah tumbuh sedikit lebih
kuat, tapi aku tidak yakin aku bisa menandingi kalian semua dalam hal kekuatan.
Selama ini aku selalu mengagumi master dan Shin, tapi aku bahkan tidak bisa
mengatakan lelucon dengan berkata ‘Suatu saat nanti, aku akan menjadi sekuat
kalian’.”
Tiera menjawab komentar Shin mengenai pertumbuhan masa
depannya.
“Baiklah, mari kita lanjutkan pembicaraan kita di lain
waktu. Pertama, mari lakukan segala yang
kita bisa sampai pembawa pesan tiba. Yuki dan Aku akan menyelediki kediaman
Bulk. Shibaid, pergi dan bantulah Lilishila. Tiera, tolong awasi Millie.”
Shin menghentikan pembicaraan untuk saat ini dan memberikan
perintah kepada Shibaid dan lainnya.
Lilishila sekarang akan memenjarakan orang-orang yang
bersekongkol dengan Bulk, jadi Shibaid akan bertindak sebagai pengawalnya. Shin
menyuruh Tiera untuk mengawasi Millie karena dia merasa tidak enak kepada
Hermie yang terus bertindak sebagai penjaga sampai saat ini.
Shibaid dan Tiera mengangguk pada perkataan Shin.
“Baik.”
Lilishila, yang ikut mendengarkan Shin bicara, ikut
mengangguk setuju.
Dengan Shibaid berada di sisinya, mesikupun musuhnya adalah
Chosen One kelas atas, itu bukanlah hal yang sulit. Apalagi keyakinan nya
bertambah kuat setelah menyaksikan kekuatan Shibaid.
“Aku akan mengirim Millie ke Vizzy nanti. Bisa kau
menyampaikan ini kepada Wilhelm juga?”
Shin berbisik kepada Tiera agar Lilishila tidak bisa
mendengarnya.
Dia ingin mengirim Millie kembali secepat mungkin, sekaligus
untuk menenangkan kekhawatiran Rashia yang sedang menunggu di Bayreuth. Tapi,
jika bisa... dia ingin menutupi fakta bahwa mereka mengendarai Elder Dragons
untuk pergi ke Sigurd.
Vizzy, yang merupakan karakter pendukung anggota Rokuten,
Cashmere, telah menjinakkan Elder Dragon, dan Shin bisa menggunakannya dengan
bebas. Jika informasi ini menyebar, masalah akan bermunculan.
Itulah kenapa Shin membisikan pesan kepada Tiera.
“Baik. Kau tidak perlu khawatir tentang itu... Omong-omong,
kau juga harus berhati-hati Shin.”
“Kami akan pergi menyelidik sekarang. Jika kami menemukan
sesuatu, akan kami laporkan nanti.”
“Terima kasih banyak. Kami akan membersihkan semua hama yang
ada di dalam Gereja.”
Lilishila sudah melakukan penyelidikan untuk melawan Bulk;
matanya sekarang terlihat terbakar dengan api semangat.
Belum lama ini mereka tidak bisa memberikan pukulan kepada
pihak musuh. Sekarang, mereka berhasil memberikan hukuman kepada pihak musuh.
Tidak ada alasan lagi untuk tidak bersemangat!
Shin sempat berpikir bahwa senyuman Lilishila sedikut
menakutkan.
◆◆◆◆
Note: Maaf belakangan ini update sekitar 2 minggu-an, belakangan ini saya sedikit tertarik dengan materi kuliah. Sekali lagi mohon maaf T_T
Lanjut
BalasHapusKeren lanjut gan
BalasHapusLnjut min
BalasHapusWah tombol next nya rusak min ��
BalasHapusKpn up lagi min?
BalasHapusSemangat min, gua dukung lu
BalasHapus