The New Gate Volume 6 Chapter 3 Part 4 - Sekkinokyou

Latest

Fans Tranlation LN/WN Bahasa Indonesia

Jumat, 09 November 2018

The New Gate Volume 6 Chapter 3 Part 4


vol6covernew







Volume 6 Chapter 3 Part 4






“Apa Shin dan yang lain nya akan baik-baik saja?”

Setelah Shin dan Schnee pergi, Lilishila dan orang-orang nya sedang menunggu di ruangan Lilishila.

Dalam situasi ini, meskipun mereka ikut bergerak, mereka tidak akan membantu banyak. Karena tidak mungkin hanya Eline saja yang berada di bawah komando Bulk,  bergerak sembarangan akan membahayakan mereka.

Menunggu tanpa melakukan apapun, itu menyakitkan untuk Lilishila, bahkan para Knight yang berada disisi nya juga ikut merasa sakit.

“Shin dan Yuki tidak akan mengalami kesulitan meski mereka bertemu dengan Eline. Apa yang perlu kita khawatirkan adalah pergerakan musuh yang lain.”

Mengesampingkan kekhawatiran Lilishila, Shibaid bersandar di dinding koridor yang akan memandunya ke pintu masuk. Perkataanya penuh dengan kepercayaan terhadap Shin.

Tanpa mengetahui Shin adalah seorang High Human, kelompok Lilishila mungkin khawatir dengan pertempuran Shin dengan Eline. Kemampuan bertempur Eline sangat kuat.

“Baiklah, kalau begitu, sudah waktunya kita ikut bergerak.”

Belum ada satu jam sejak Shin pergi, Shibaid berbicara sambil menatap ke arah tertentu.

“Apa yang terjadi?”

“Ada sekelompok orang yang sedang berjalan mengarah sini. Dilihat dari niat jahat mereka, mereka pasti boneka nya Bulk.”

Perkataan Shibaid membuat Lilishila merasa lebih cemas.

Di sisinya ada 4 orang, termasuk Shibaid. Meski mereka semua petarung yang handal, jika jumlah musuh lebih banyak, mereka mungkin akan berada di posisi yang tidak menguntungkan.

Setelah berpikir bahwa berbahaya jika mereka bertarung di dalam ruangan, Shibaid dan lainnya keluar dari ruangan. Saat mereka keluar ruangan, ada sekelompok orang yang sedang berjalan mendekat.

Yang memimpin orang-orang itu tidak lain adalah Bulk.

“Ya ampun, mau kemana kita sekarang?”

“Itu bukan urusanmu, Pastor Bulk.”

“Maafkan aku, tapi aku memiliki urusan dengan Nona Lilishila. Jika kau mau menemaniku, aku yakin Yang Mulia Hermie/Wanita Suci akan senang.”

“Kh...!”

Senyum licik Bulk membuat Lilishila merinding.

Jika bisa, dia ingin membantingnya ke tanah, saat ini juga. Kepalan tangan dan giginya memperlihatkan keinginannya kepada siapa saja yang melihatnya.

Kemudian, seseorang menepuk bahu Lilishila.

“Nona Lilishila, sepertinya kau tidak perlu menemani orang-orang  ini lagi.”

“Tapi...mungkinkah mereka...!!”

Lilishila, yang mengerti maksud perkataan Shibaid, langsung berubah ekspresi.

“Benar, aku baru saja menerima pesan dari Yuki. Mereka sedang menuju ke sini saat kita bicara.”

Shibaid mengangguk yakin, dan tidak hanya Lilishila, para Knight juga meledakan kegirangan. Pada saat yang sama, kebencian mereka berpindah ke kelompok yang sedang menghalangi jalan mereka.

“A-ada apa dengan tatapan itu? Apa kau lupa apa artinya jika menentangku!?”

“Bagaimana bisa aku melupakannya. Atau lebih tepatnya, tidak mungkin aku lupa.”

Lilishila tidak bisa menahan rasa tawanya, tubuhnya dipenuhi oleh kekuatan sihir yang sangat padat.

Bulk, merasakan aura bahaya yang keluar dari Lilishila, yang menarik senjatanya dan melangkah maju.

Orang-orang yang berada dibelakangnya juga mengeluarkan senjata mereka.

“Ko, Konig! Lindungi aku!! Kalian semua juga, lindungi aku!!!”

Melihat para Knight di depannya, Lilishila menyebut nama Konig, dengan nada terkejut.

Konig adalah Knight yang dikirim ke Balmel, dan jika dipikir lewat logika, dia tidak seharusnya berada di Palmirack.

“Nona Lilishila...Aku minta maaf...”

“Tidak perlu meminta maaf. Aku mengerti situasi mu.”

Konig, yang ikut melangkah maju, menunjukkan mata yang jelas penuh penyesalan.

Perjuangannya menghentikkan tubuhnya yang bergerak diluar keinginannya, terlihat jelas di mata Lilishila, yang juga berpengalaman dalam bertarung.

Perasaan menyesalnya terasa oleh orang-orang yang berada di depannya, seolah-olah itu adalah mereka.

“Aku mohon, Larilah...! Atau aku akan menebasmu...!”

Tangan Konig dengan perlahan menarik pedng yang ada di pinggangnya. Senjata yang dihias dengan bagus itu adalah Pedang Sihir kelas legenda, Haufer.

Saat Hauferditarik, terdengar suara logam yang nyaring, bilah pedangnya berkilau warna perak yang semi-transparan, sangat bertentangan dengan kehendak pemiliknya.

“Apa itu pedang sihir sungguhan?”

Saat dia menarik pedang sihir, sebuah tekanan besar keluar dari tubuhnya, seoah-olah siap untuk menghancurkan lawan-lawannya. Meski keadaanya sedang dimanipulasi, dia menunjukkan kekuatannya tanpa ragu-ragu.

Di sisi Lilishila, yang sedang bersiap-siap untuk bertempur, tidak bisa tidak kaku berada di hadapan Konig.

“ha-hahaha. Apa yang terjadi dengan semua kepercayaan dan bualan kalian?”

Menyadari keraguan muncul di sisi Lilishila, Bulk mendapatkan ketenangannya kembali dan mengejek mereka dibelakang Konig.

Tapi, tidak ada satupun dari mereka yang lari karena tekanan Konig.

“Baiklah, aku pikir kita harus menghentikkan pria ini terlebih dahulu.”

Perkataan acuh keluar dari mulut Shibaid.

Perlengkapannya masih sama saat dia bergabung dengan kelompok Shin, armor ringan yang hanya melindungi sebagian tubuhnya.

Satu-satunya yang berbeda adalah sarung tangan perak yang dia gunakan saat ini.  Garis-garis hitam bercampur dengan butir-butir perak, menutupi seluruh badan.

Shibaid telah mematerialisasikan salah satu dari perlengkapan aslinya.

“Hmph. Konig adalah salah satu Chosen One kelas atas yang memiliki kemampuan paling tinggi. Jika aku jadi kamu, aku tidak akan berkata seperti itu.”

Bulk, menikmati pemandang di sisi Lilishila yang sedang di tekan oleh Konig, dan membalas perkataan Shibaid.

Menurut Bulk, Shibaid hanya menggertak saja.

“Kau dasar sampah... Jangan berpikir kau hanya membuat marah nona Lilishila saja.”

Saat Shibaid berbicara, tekanan yang ada di sisi Lilishila tiba-tiba menghilang.

Segera setelah itu, para Knight yang berdiri di depan Bulk berlutut ke tanah karena tekanan, seolah-olah tekanan yang ada di pihak Lilishila merubah targetnya.

Mereka terlihat seperti sedang ditindihi oleh raksasa yang tak terlihat.

“A-apa yang...gah...!”

Bulk juga dipaksa berlutut ke tanah, ditambah lagi dia gemetar saat melihat Knight miliknya ikut dipaksa berlutut ke tanah.

Sebuah tekanan yang sangat kuat, bahkan Knight yang sudah terlatih tidak bisa menahannya. Mustahil untuk Bulk dapat menahannya. Dia berteriak, dan tergetelak di tanah seperti kodok yang di penyet.

Sebenarnya, tehnik yang dapat menekan lawan dengan aura atau roh tidak tidak memiliki efek menekan tubuh fisik lawan. Tekanan itu hanya terasa pada tingkat emosional.

Tapi, dalam kasus Shibaid, itu sedikit berbeda.

“Aku sudah mendengar semua perbuatan jahat mu. Kau tidak akan bisa lari dariku.”

Suara Shibaid beresonansi di gendang telinga Bulk. Seakan menanggapi amarahnya, tekanan yang keluar dari Shibaid tumbuh lebih kuat.

Pada saat yang sama, lantai di sekitar Shibaid mulai retak.

Job utama Shibaid adalah Holy Knight. Perannya adalah menjadi dinding besi, sebuah perisai yang memblokir semua serangan musuh.

Jika kita bandingkan dengan skill yang menarik perhatian musuh dan menekan musuh untuk tunduk. Shibaid memiliki kemampuan terbaik diantara karakter pendukung.

Melawan musuh dengan perbedaan kemampuan yang besar, dapat menyebabkan tekanan pada tingkat fisik.

“Gereja nya...bergetar...?”

Konig, satu-satunya orang di sisi Bulk yang masih berdiri, melihat Shibaid dengan ketidakpercayaan.

Konig merasa bahwa Palmirack beresonansi dengan amarah Shibaid.

“Aku tau kalau kau sedang dikendalikan, Tuan Konig. Karena aku tidak tau bagaimana menghancurkan benda itu, aku akan sedikit kasar... Aku percaya kau akan mengerti.”

“...Aku lebih baik dibunuh daripada membunuh mereka yang tak berdosa.”

“Semangatmu patut dipuji.”

Perkataan Shibaid menyebabkan ledakan akselerasi dalam gerakan Konig. Perasaan senang muncul setelah pedangnya berayun ringan di udara.

Sebagai senjata yang memiliki kelas “Legenda”, Haufer menebas udara  dengan mudah, dan mengincar leher Shibaid.

Semua itu terjadi dalam sekejap.

Dikendalikan membuat Konig dapat melakukan gerakan yang pada umumnya sulit untuk dia lakukan, seperti menebas dengan kecepatan maksimum.

Tapi, pedang itu berhasil dihentikan oleh sarung tangan perak tepat sebelum menyentuh targetnya.

“!?!"

Suara dari gesekan antara 2 logam terdengar. Itu adalah suara dari Hauferyang berusaha menggores sarung tangan itu.

Kejutan dari dampak dan perbedaan kualitas antara kedua senjata menyebabkan Haufersedikit rusak.

Hal itu membuat Konig diam seribu bahasa.

Segera setelah itu, sarung tangan yang menghentikkan Haufer, menghilang bersama dengan Shibaid.

“...Tidurlah.”

Begitu kata-kata tersebut mencapai telinga Konig, dia sudah siap untuk mengayunkan pedangnya...hanya untuk menerima pukulan vertikal ke udara.

Tempat dimana Konig berdiri, ada Shibaid yang sedang mengangkat tinjunya ke atas. Armor yang sudah menyelamatkan Konig berkali-kali di medan tempur sekarang penyok akibat tinju Shibaid.

Konig dibuat melayang di udara oleh Shibaid, menabrak langit-langit dengan kecepatan yang hampir sama saat dia mengayunkan pedang.

“Gwah!!”

Serangan balasan dilancarkan setelah memblokir serangan musuh.

Satu pukulan sudah cukup membuat tubuh Konig tidak mengikuti kehendak master nya lagi.

Namun perasaan yang mengisi hati Konig bukanlah perasaan terkejut.

Berhadapan dengan keberadaan seorang prajurit yang sangat kuat, yang mampu mengurus seorang Chosen One kelas atas dengan mudah, yang tidak menerima atau memaafkan kejahatan.

Terhadap fakta bahwa seseorang yang seperti itu muncul dihadapannya. Dia sangat berterimakasih.

“Terima...kasih...”

Setelah mengucapkan beberapa kata, Konig hilang kesadaran.

“Jika kau kehilangan kesadaran, kau tidak akan bisa bergerak meski di bawah efek manipulasi, apa aku benar?”

Shibaid mendekat ke tubuh Konig dan memastikan bahwa semua kekuatannya telah hilang.

Karena dia tidak tau bagaimana pengendalian bekerja, Shibaid membatasi pergerakannya untuk jaga-jaga.

“Aku, tidak bisa mempercayai ini...”

Melihat Konig dikalahkan dengan mudah membuat Bulk terheran-heran.

Knight lain juga merasa betapa berbahaya nya Shibaid, dan mereka dengan putus asa berusaha merangkak manjuh ke tempat aman.

“Nona Lilishila, bisa aku meminta bantuan untuk menahan mereka?”

“Tentu.”

Shibaid menangkap Knight berlevel tinggi, sementara Lilishila mengurus lainnya. Bulk mencoba ikut melarikan diri, tapi dia tak sempat kabur dan tertangkap.

“Be-beraninya kau memperlakukanku seperti ini!!”

“Anak buahmu yang sedang berada di tempat lain juga sudah kalah tau?”

Shibaid memberitahunya mengenai Eline dan penyelamatan Hermie dan Millie.

Ekspresi Bulk berubah menjadi ekspresi terkejut. Mengingat bahwa Lilishila telah berbalik melawannya, dia menyadari bahwa apa yang Shibaid katakan adalah kebenaran.

Mereka tidak perlu menanggung penghinaan untuk melindungi orang yang sedang dikendalikan lagi.

TIdak ada alasan lagi untuk tidak menentangnya secara langsung.

“Kau sudah melakukan lebih apa yang kau harapkan...”

Mungkin karena Lilishila sedang marah, sebuah kabut panas mengelilinginya saat dia berjalan mendekat menuju Bulk.

Tampilannya yang cantik menyembunyikan aura kuat yang seolah-olah mengatakan “Aku akan menghajarmu sampai sekarat!!”.

Tekanannya begitu menakutkan sampai-sampai Knight yang gagah berani melangkah mundur.

“A-Aku tidak pantas mati di tempat seperti ini!! Teleport!!!”

Di bawah pengaruh tekanan Lilishila, Bulk dengan panik meneriakkan kata kunci untuk teleport.

Itu adalah kristal teleport yang sama yang Shin pernah gunakan sebelumnya.

“Tungg-“

Bulk menghilang sebelum Lilishila bisa mencegahnya. Itu terlihat seperti dia tidak pernah ada disana.

“Akh...! Tak ku sangka dia memiliki kristal teleport yang seharusnya sudah lama hilang...!”

Ekspresi Lilishila menunjukkan penyesalan. Knight lainnya juga tertegun karena hilangnya Bulk.

Shibaid tidak seperti Lilishila, dia tidak menunjukkan tanda-tanda kegelisahan.

“Tak usah khawatir. Bulk belum kabur dari sini.”

“Tapi dia menghilang...”

“Ini adalah bangunan yang dibangun oleh High Human – Cain, yang dijadikan sebagai markas. Kristal dengan kemurnian rendah semacam itu tidak akan bisa memindahkannya ke luar bangunan.”

“A-apa itu benar?”

“Aku sudah hidup cukup lama. Aku juga memiliki kesempatan untuk mempelajari Palmirack dari High Elf dan High Lord. Dia sepertinya menyesal mencoba melarikan diri sekarang.”

Shibaid mengangguk dengan percaya diri, yang membuat Lilishila merasa nyaman.

Beberapa saat kemudian, Lilishila yang telah bersatu kembali dengan Hermie, merasa mendengar  sesuatu yang mirip dengan jeritan Bulk.


◆◆◆◆


“Teman mu?”

“Mengalahkan orang-orang yang bersama Lilishila sementara pasukan utama sedang mengejar Wanita Suci. Itu hal yang mudah untuk diprediksi. Jadi kami hanya perlu mengatur lawan yang pas untuk mereka.”

“Konyol...Konig pasti ditemani oleh chosen one kelas atas lainnya! Tidak peduli seberapa kuat temanmu itu, mereka pasti memiliki batas!”

Konig, seorang prajurit yang kemampuannya hampir setara dengan Eline, dan dia sedang menuju ke tempat Lilishila berada. Shin tidak begitu mengenal Konig, tapi dia sama sekali tidak khawator tentang kemungkinan Shibaid kalah.

“Jika orang yang bernama Konig itu memiliki kekuatan yang seperti mu, kalau begitu itu seperti mencuri permen dari seorang anak-anak.”

Meski ada beberapa Chosen One yang memiliki kekuatan seperti Eline, Shibaid tidak akan kesusahan untuk mengalahkan mereka. Itu adalah fakta.

Shin tidak perlu susah-susah untuk membantu karakter pendukungnya, teman-temannya bukanlah hal yang bisa di anggap remeh.

“Kalau begitu, sekarang kau tau bahwa tidak ada cara lain lagi untuk menghentikan kami, mari kita bicara tentang apa yang harus aku lakukan kepadamu.”

“Eek!”

Shin mendekat perlahan ke arah Eline. Disaat-saat terakhir, dia teringat hukuman yang baru saja dia terimanya, dan menjerit mencoba melarikan diri.

Tidak peduli seberapa kuat Chosen One kelas atas, tidak cukup baginya untuk pulih. Pilihan bergerak yang dia miliki adalah merangkak.

Mungkin karena yang ada di dalam pikirannya adalah lari secepat mungkin, Eline merangkak dengan kecepatan yang Shin dan Wilhalm tidak dapat bayangkan. Tapi, dia tidak bisa benar-benar kabur. Shin secara bertahap mendekatinya.

“S-sial!! Kenapa aku... kenapa hal ini terjadi pada keberadaan yang terpilih seperti diriku...!!!”

Seolah-olah gagal memahami situasi, Eline bergumam dengan bodoh.

Eline telah maju beberapa mel saat itu terjadi.

Tubuhnya mulai kejang-kejang, gerakannya kaku seperti boneka yang sendinya rusak.

“Apa yang terjadi?”

Shin heran dengan gerakan aneh Eline.

“Aaah...gah..kenapa? Ti-tidak...TIDAAAAAAAK!!!”

Eline berteriak ke atas.

Mungkin dia menyembunyikan sesuatu dalam bentuk kartu, Eline memegang pedang pendek dengan bilah hitam di tangannya. Setelah itu, tepat di depan mata Shin dan Wilhelm, Eline menusuk dirinya dengan pedang yang ada di tangan nya.

“Apa-apaan itu!?”

Tindakan gila itu menghentikan Shin dan Wilhelm sesaat.

Ketika pedang menembus tubuh Eline, bar HP yang muncul di penglihatan Shin langsung turun menjadi nol.

Kematian instan.

“Gah...i...”

Eline membisikkan sesuatu, kemudian memuntahkan dara dan jatuh di lantai. Ekspresi takut dan bingung bercampur di wajahnya.

“Tunggu...sebentar... tiba-tiba bunuh diri? Apa ini lelucon?”

Karena tidak mengerti apa yang sedang terjadi, Shin melihat jijik ke darah yang mengalir dari Eline.

“Kita tidak tau pasti. Bajingan itu tidak terlihat seperti seseorang yang berpikir untuk bunuh diri.”

Sudah jelas bahwa itu tidak terjadi karena kehendak Eline. Gerakannya, seolah-olah dia sedang berada di bawah kendali seseorang. Hal itu membuat Shin memikirkan item tertentu.

Shin mendekat ke Eline dan memeriksa leher, lengan, dan kakinya. Tapi, tidak ada satu item submission pun yang terlihat.

“Jadi, dia tidak dikendalikan melalui item?”

“Sepertinya. Apa dia tidak memiliki status abnormal satupun?”

“Tidak, sepertinya dia tidak terpengaruh oleh apa pun...”

Shin mengecek status Eline, dan tidak menemukan status yang abnormal.

Dia tidak dikendalikan dengan item, atau dibawah pengaruh kebingungan dan cuci otak. Itu sangat aneh.

(Mungkinkah itu sesuatu yang tidak aku sadari? Atau sesuatu yang aku lupakan...?)

Ketika game berubah menjadi kenyataan, sangat mungkin untuk sesuatu yang tidak ada sebelumnya menjadi ada. Tapi, ada kemungkinan bahwa Shin melupakan hal tersebut.

Bahkan pemain lama seperti Shin tidak dapat mengingat semua event secara rinci.

“Aku tidak bisa memikirkan petunjuk sedikitpun, mungkin akan lebih baik mengajak Schnee untuk memeriksanya.

“Kenapa memang?”

“Yah, bisa saja itu adalah sesuatu yang tidak aku ingat.”

Ketika Shin mengatakan bahwa Schnee dan lainnya mungkin tau sesuatu, Wilhel mengangguk setuju.

“Aku terkejut, ternyata ada beberapa hal yang bahkan tidak kau ketahui. Bagaimanapun juga, dia dibesarkan oleh Bulk sejak dia masih kecil. Bukan karena aku kasihan, tapi ada kemungkinan fraksi puncak melakukan sesuatu padanya.”

Selain dari item, dia bisa saja berada di bawah pengaruh sihir. Jika itu benar, mungkin itu bisa menjelaskan perubahan kepribadiannya.

Wilhelm, yang mendengar tentang perbuatan Eline dari Jai, tidak memiliki belas kasih lagi.

Memanipulasi ingatan melalui item bisa menghapus ingatan, tapi itu tidak akan mempengaruhi kepribadian seseorang. Eline yang benar-benar menggunakan item semacam itu, berkata demikian.

Bahan setelah kematian, dia tidak pantas untuk dikasihani.

“Kita sudah mendapatkan informasi, tapi aku tidak bisa mengatakan ini adalah cara yang bagus untuk menutupi kebenaran.”

“Aku juga begiu. Tubuhnya...Aku kira kita bisa meninggalkannya disini.”

Ruangan ini berada di dalam Palmirack.

Ketika seseorang seperti Chosen One mati, setelah beberapa saat berlalu mayatnya akan terserap dan menghilang.

Shin dan Wilhelm melepas semua perlengkapan dan item Eline, mencari sesuatu yang memanipulasi dirinya. Bahkan Shin tidak tau bagaimana agar mayat tidak hancur, jadi mereka meninggalkannya begitu saja.
Ketika Shin meninggalkan ruangan bersama Wilhelm, Mind Chat dari Shibaid masuk ke dalam pikirannya.

“(Shin, kami berhasil menangkap bawahan Bulk yang menyerang kami.)”

“(Seperti yang ku duga, mereka mendatangimu. Lalu, apa yang terjadi dengan Bulk?)”

“(Dia kabur menggunakan kristal teleport. Tapi, kritas nya terlihat memiliki kemurnian yang rendah. Dia seharusnya jatuh di bagian labirin.)”

“(Tunggu sebentar...kau benar, aku menemukannya. Serahkan padaku.)”

Shin, yang baru saja mengaktifkan Palmirack, dapat menggunakan sebagaian fungsinya bahkan tanpa alat.
Dia menggunakan fungsi pencarian yang sudah ia lakukan sebelumnya untuk mencari Wilhelm, dan berhasil mengkonfirmasi Bulk yang sedang bergerak di dalam Palmirack.

Bahkan kristal teleport dengan kemurnian tinggi, tidak akan bisa melarikan diri jika digunakan di dalam Palmirack.

Bahkan Shibaid, yang Job nya tidak memberikan kemampuan penilaian yang tinggi, mengerti bahwa kristal yang Bulk pakai memiliki kemurnian yang cukup rendah. Kristal semacam itu tidak akan membuat pegguna melarikan diri, tetapi malah akan membawanya langsung ke bagian labirin, yang dibangun untuk penyusup.

Saat Shin menutup Mind Chat nya dengan Shibaid, Shin memanggil Wilhelm yang sedang berada disamping.

“Wilhelm, dengar. Sepertinya Bulk melarikan diri. Aku akan pergi menangkapnya, jadi kau bisa pergi duluan.”

“Dia kabur? Apa kau tidak butuh bantuan?”

“Aku sudah tau ada dimana dia sekarang, jadi tidak masalah. Diaa tidak bisa keluar, atau lebih tepatnya, dia berakhir di bagian labirin yang biasa kami gunakan untuk latihan. Jika kita tinggalkan dia sendirian disanya, dia akan mati. Kita juga harus mengambil informasi darinya, jadi aku akan mengamankannya.”

“Sepertinya keburuntangnya sudah berakhir, eh? Kalau begitu aku duluan. Pastikan kau menakutinya dengan baik.”

Wilhelm, dengan senyum jahat diwajahnya, berjalan melewati koridor.

Setelah melihatnya pergi, Shin menggunakan Teleport.


◆◆◆◆


“Aaaahh!! Eeeekk!! Apa, apa yang terjadiii!”

Memaksa tubuhnya yang gemuk untuk berlari, Bulk mengutuk nasibnya.

Bulk adalah pendeta gereja dan anggota inti dalam Fraksi Puncak. Setelah mendepatkan pion seperti Eline, dia menodai tangannya dengan segala macam perbuatan jahat.

Di iming-imingi menjadi High Human, dia telah membunuh tidak hanya monster tetapi manusia lainnya juga.

Dia bertanggung jawab atas kematian banyak manusia dengan kemampuan spesial, menawarkan mereka dalam korban ritual.

Berkat item yang dia dapat tanpa disengaja, ia berhasil mengontrol Wanita Suci dan Knight yang menjaga nya,  ia bahkan berhasil mengendalikan seorang gadis yang memiliki gelar “Star Reader”. Pada saat itu, dia berpikir bahwa seluruh dunia bergerak untuk membantunya menjadi High Human.

“Sialan!! Orang penting seperti diriku tidak seharusnya berakhir di tempat seperti ini.....! Bwah!”

Bulk berlari dengan panik, tapi, akibat gaya hidupnya yang tidak sehat ia tersandung oleh kakinya sendiri. Dia jatuh ke tanah dan tidak dapat mencegahnya, hal itu membuat tubuhnya kesakitan.

“Gaah! Sebenarnya dimana tempat ini! Aku sudah menggunakan kristal teleport, lalu mengapa aku tidak berada diluar!?”

Bulk dipenuhi dengan amarah sambil menggeliat karena kesakitan.

Dia seharusnya berada di luar Palmirack, tapi dia menyadari bahwa dirinya berada di dalam gua yang gelap. Situasi yang tak terduga itu telah mengguncang pikiran Bulk yang lemah sampai batasnya.

“Grrrrrrrrrrrr—”

“Eeep!”

Apa yang menjatuhkan semangat Bulk adalah suara raungan yang kadang-kadang bergema di gua. Suara yang jelas berasal dari monster, semakin mendekat ke tempat dimana Bulk berdiri.

Dia tidak bisa melihat kemana koridor itu menuju, tidak ada jalan keluar yang terlihat, dan tidak ada salah satu pengawal yang sedang mengawalnya.

Raungan yang semakin keras membuat Bulk merinding.

“Si-siaalaannn!!!!”

“Yo”

Sebuah tangan menyentuh bahu Bulk saat dia hendak berlari. Saat Bulk berbalik, ada seorang laki-laki yang muncul dari kegelapan.

Kejutan itu membuat Bulk yang sudah tegang untuk berteriak sesuatu yang tidak bisa dipahami: “KWESDRFIGYYFIJIKIIII!!”

Kata “Fijiki” adalah satu-satunya yang terdengar jelas.

Bulk melompat, dan jatuh. Kemdian diaa menatap wajah pemuda yang berbicara dengannya.

“A-apa yang sedang terjadi !! Kau, bawa aku keluar dari sini! Sekarang! Aku adalah seorang priest dari gereja, kau akan mendapat banyak imbalan.”

Bulk, yang sedang berada dalam kebingungan karena situasinya, membentak dan memberi perintah tanpa memastikan identitas pemuda itu.

Dengan Bulk yang seperti itu, sang pemuda berbicara sambil bersenyum dan menggunaka nada yang sedikit mengancam.

“Hahaha. Wajahmu lucu sekali, bajingan.”

“A-apa yang kau katakan? Aku seorang priest dari gereja!!”

Pemuda itu berjalan mendekati Bulk sambil meremas tangannya. Semakin dekat dia datang, semakin jauh Bulk merangkak.

Pada saat itu, Bulk akhirnya mengerti bahwa pemuda itu jelas bukan sekutu nya.

Tapi itu sudah terlambat.

“Aku punya banyak hal yang ingin kutakanya padamu. Kau sebaiknya menjawab jika kau ingin tubuhmu tetap utuh.”

Matanya menyala dalam kegelapan.

Senyumannya jelas dibuat-buat.

Permusuhan yang terlihat jelas membuat nalurinya berteriak untuk melarikan diri.

Itu adalah perwujudan dari rasa takut, teror yang belum pernah Bulk alami.

Bulk tidak memiliki tempat untuk merangkak mundur lagi, dan sebagian dari pakain nya mulai sedikit basah. Bau samar-samar amonia(air kencing) menusuk hidung mereka berdua.

“Mari kita bicara.”

Jeritan Bulk bergema melewati koridor yang hampir tak bercahaya.


◆◆◆◆


Lilishila dan kelompoknya telah bertemu dengan Hermie dan Millie, yang dipimpin oleh Schnee. Mereka sedang dalam suasana bahagia.

Lilishila meneteskan air mata kebahagian saat melihat leher Hermie, yang akhirnya terbebas dari benda itu; melihatnya menangis, Hermie ikut meneteskan air mata.

Para Knight bersorak kencang, yakin bahwa Bulk sudah kalah.

Ketika Wilhelm tiba, Millie, yang sedang bersemangat menunggunya, berlari untuk memeluknya.

“Oh, suasana kalian terlihat sedang bagus.”

“Di sini kau rupanya. Hei, dia masih hidup kan?”

“Dia masih belum mati. Aku ragu apa dia masih bisa menjadi seorang priest atau tidak.”

Wilhelm menghela napas saat berbicara dengan Shin, yang baru saja datang. Millie masih menempel Wilhelm dan tidak ingin melepaskannya.

Alasannya adalah Shin sedang mengangkat Bulk yang sedang pingsan.

Melihat matanya yang putih, meneteskan air liur dan tubuhnya yang gemetar akan memunculkan pertanyaan yang sama, tidak hanya dari Wilhelm tetapi dari siapa pun yang melihatnya.

“Shin-sama? Apa yang kau lakukan...”

“Aku hanya mengambil informasi darinya. Aku akan membiarkan gereja memutuskan takdirnya.”

Shin menyerahkan Bulk ke salah satu Knight dan membuka Mind Chat dengan Schnee dan Shibaid.

“(Menurut Bulk, ada kemungkinan besar Filma ditangkap oleh Fraksi Puncak. Sepertinya Exvaine dia dapat dari seseorang yang mengaku berasal dari Fraksi.)

Schnee dan Shibaid menyipitkan matanya setelah mendengar informasi tersebut. Tidak tidak bisa bersikap masa bodoh setelah mendengar kawannya ditangkap.

“(Apa tidak ada informasi tentang tempat ritual?)”

“(Akan ada seseorang yang datang menjemputnya. Aku tau tanggalnya, tapi aku tidak tau apa yang akan dilakukan si pembawa pesan ini.)”

“(Apa ada petunjuk lain?)”

“(Tidak ada. Firasatku mengatakan Bulk juga tidak tau apa-apa. Sepertinya mereka menghapus bagian penting dari ingatannya.)”

Membuat Bulk tertidur dan menggunakan item seperti kalung manipulasi padanya tidak akan sulit. Metode yang Lilishila gunakan sebelumnya juga tidak akan  susah.

“(Skill tipe pikiran memang menakutkan.)”

Tepat di sebelah kelompok Lilishila yang sedang bersuka cita, Shin sama sekali tidak bisa merasa nyaman.


◆◆◆◆


Setelah Shin dan Wilhelm pergi, sesuatu mulai bergerak di ruangan dimana Hermie ditangkap.

“Uuh...ghaah...”

Sosok yang berdiri secara tidak normal tidak lain adalah orang yang seharusnya mati setelah menusuk dada nya sendiri, yaitu Eline.

“Kaah, dia akhirnya mati!”

Senyum Eline bahkan lebih aneh dari sebelumnya. Lebih dari setengah wajahnya tertutupi oleh tato duri.

“Perubahan yang terjadi pada pria ini cukup berkualitas, tapi ini cukup menjengkelkan.”

Eline berbicara seolah-olah membicarakan orang lain. Dimata pihak ketiga, dia akan terlihat seperti dia menjadi orang lain.

“Aaaah, memiliki tubuh benar-benar menakjubkan. Lebih baik tidak membuat waktu lagi disini, mari kita pergi sebelum monster itu menyadari kita.”

Kata-kata yang keluar dari mulutnya jelas menunjukkan bahwa yang menempati tubuh itu bukan lagi Eline.

Ada sesuatu yang mengendalikan tubuh Eline. Dengan tawa kecil, tubuh Eline menghilang ke dalam kegelapan seolah meleleh di dalamnya.

Tubuhnya meleleh tanpa ada yang tersisa.


◆◆◆◆


Tiera, yang sedang berjalan menuju penginapan setelah berpisah dengan Shin, curiga dengan sedikitnya pengejar. Dia mencoba bertanya pada Kagerou dan Yuzuha, tapi tampaknya tidak ada kehadiran musuh di sekitarnya.

Tiera juga khawatir dengan Millie, tapi dia tau dengan baik kalau kelompok Shin pergi untuk menyelamatkannya, dia tidak perlu melakukan apa-apa.

Tiera naik ke atap penginapan dan berdiri menatap Palmirack. Disana dia mengeluh kecil.

“Mereka menyuruhku untuk berjaga-jaga di luar, tapi aku tidak melihat sesuatu sama sekali. Seseorang yang bisa lolos dari Shin dan lainnya... Apa benar-benar ada yang bisa melakukan hal seperti itu?”

Dia akhirnya bertanya-tanya apakah dia benar-benar bisa membantu mereka.

Yuzuha dan Kagerou, yang juga sedang berjaga-jaga, mendekat untnuk menyemangati.

“Kuu”

“Gruu”

“Terimakasih. Jika ada sesuatu hal yang tidak terduga terjadi, aku akan melakukan yang terbaik.”

Tiera menjawab semangat Yuzuha dan Kagerou, dan memusatkan penglihatannya pada Palmirack.

Akhirnya apa yang ia lakukan terbayarkan, ia merasakan keresahan di antara roh-roh di sekitar Palmirack.

Tiera melihati mereka dan melihat sesuatu terbang dari atas sebuah bangunan di ujung Palmirack.

“Apa itu?”

Penglihatan Tiera yang bagus memungkinkannya mengenali sosok terbang itu sebagai manusia. Tapi, ada 2 pasang sayap yang tubuh dari punggungnya.

Sejauh yang Tiera ketahui, semua jenis burung hanya memiliki sepasang sayap. Tidak ada satupun makhluk dengan 2 pasang sayap yang Tiera ketahui.

Selain itu, 2 pasang sayap itu mirip seperti sayap burung dan satunya mirip seperti sayap serangga. Itu jelas sesuatu yang tidak normal.

Sosok itu terlihat hampir transparan, itu pasti karena skill.

“Bayangan apa itu? Apa tidak ada skill yang bisa kita gunakan untuk melacaknya?”

Yuzuha mengaktifkan sebuah skill setelah Tiera meminta. Sosok yang seperti burung itu, terbang bebas di langit dan meleleh di bawah sinar rembulan.

“Apa ada sesuatu yang terjadi pada Shin dan lainnya...?”

Beberapa saat kemudian, Tiera diberitau mengenai misi penyelamatan Millie.

Bayangan yang dia lihat akan menentukan tujuan Shin selanjutnya.










4 komentar: