Volume 7 Chapter 1 Part 3
“Kita sampai.”
Shin dan Schnee berpisah dengan Lilishila dan sekarang
berada di kediaman Bulk.
Karena Shibaid sudah membersihkan semua miasma, ruangan Bulk
sudah terlihat seperti ruangan biasa lainnya.
Kemampuan deteksi Shin dan Schnee yang tajam berhasil
menemukan keberadaan miasma yang keluar dari item -miasma stones- dan menyebar
ke seluruh ruangan.
“Aku mengerti, semua batu miasma ini menjelaskan kenapa Bulk
menjadi seperti itu.”
“Apa maksudmu?”
“Tubuh Bulk sebenarnya sudah berada di ambang batas. Pembusukan
yang disebabkan oleh miasma sudah memasuki tahap akhir.”
Selama menginterogasi Bulk, Shin menemukan bahwa lebih dari
separuh tubuhnya telah berubah menjadi hitam. Jika ini masih di era game, dia
sudah tidak terselamatkan.
“Untuk berada dalam kondisi yang seperti itu, aku yakin dia
hampir tidak bisa merasakan rasa sakit lagi. Sepertinya dia sendiri juga belum
menyadarinya.”
Saat itu, Bulk tidak memperhatikan sedikit pun mengenai
tubuhnya sendiri. Bahkan setelah melihat dirinya menghitam, dia tidak
mengeluarkan reaksi sedikitpun.
Sepertinya efek lain karena terkena miasma adalah hilangnya
kemampuan untuk merasakan kelainan.
Seharusnya tidak mungkin untuk seseorang tidak menyadari
miasma yang keluar setiap kali pintu kamar terbuka.
“Kalau begitu, semua miasma ini berasal dari ruangan ini.”
“Jika ditambahkan dengan ruang rahasia, itu akan menjadi
jumlah yang cukup besar.”
Schnee berbicara sambil melihat ke tumpukan kecil batu
miasma di ruangan tengah.
Batu-batu itu, memiliki ukuran setengah dari kepalan tangan,
dan jumlahnya ada 11. Jumlah yang cukup besar untuk satu ruangan.
Menurut Shin, hanya dengan satu batu saja sudah cukup untuk
memenuhi ruangan.
“Dengan begitu banyak batu, meskipun fungsi Palmirack masih
bekerja, pemurnian masih akan sulit untuk dilakukan.”
“Mungkin itu tujuan mereka.”
Meski Palmirack tidak berfungsi sepenuhnya, dan miasma yang
terkumpul di dekat inti Palmirack memiliki jumlah yang sangat kecil. Itu akan
tetap mempengaruhi mekanisme pemurnian yang ada di Palmirack.
Dinding Chimeradite yang menyusun Palmirack adalah kombinasi
dari beberapa struktur yang berbeda.
Dinding dari semua kamar dan koridor dibuat dari gabungan
Adamantine dan Chimeradite. Di lokasi tertentu, dindingnya dibuat dari Mithril,
yang dapat dengan mudah mengirimkan efek dari sihir. Jika dinding yang terbuat
dari Mithril mendeteksi adanya miasma, dinding tersebut akan secara otomatis
melakukan pemurnian miasma.
Orichalcum yang digunakan untuk melapisi dinding juga
memiliki kemampuan untuk memurnikan miasma, karena itulah miasma sulit
terkumpul di bagian dalam Palmirack.
Tapi, jika sejumlah besar miasma dibuat dalam satu tempat,
seperti kasus yang satu ini, pemurnian akan menjadi sulit meski semua fungsi
yang ada di Palmirack aktif. Prediksi Schnee benar-benar tepat sasaran.
“Tidak ada hal yang penting lagi disini. Ayo kita ke ruangan
selanjutnya.”
Setelah menyelesaikan pemeriksaan di ruangan pertama, Shin
dan Schnee lanjut ke ruangan selanjutnya.
Kurang lebih sejumlah besar batu miasma telah ditempatkan di
ruangan sebelahnya. Mereka akhirnya mengerti kenapa ruangan ini terlihat gelap
dan berbau karena miasma.
“Omong-omong, apa kau bisa mengumpulkan informasi dari
Bulk?”
“Dia percaya bahwa dirinya masih sepenuhnya waras, tapi
ingatannya banyak yang hilang. Dia ingat tentang ritual dan pengorbanan, tapi
dia tidak bisa mengatakan hal yang spesifik mengenai markas atau anggota inti
lainnya.”
Shin telah menggunakan skill bertipe pikiran saat
menginterogasi Bulk. Jadi dia bisa memaksa Bulk untuk mangatakan informasi yang
dia ketahui, tapi pada akhirnya yang bisa Shin dapatkan tidaklah banyak.
Shin tidak tau apakah itu karena efek miasma atau karena
faktor lain, tapi dia terlihat seolah-olah dia telah membuat persiapan untuk
tidak membocorkan informasi apapun jika terjadi sesuatu padanya.
Tapi sebenarnya dia tidak melakukannya, dan ada kemungkinan
bahwa dia sudah dikendalikan melalui item atau skill.
Sementara untuk alasan kenapa dia berbicara tentang
keinginannya yang konyol dengan lancar. Mungkin karena hal itu sudah
diperkirakan, tapi dia memiliki pendirian yang kuat untuk keadaannya saat ini.
“Pria yang bersama dengannya... Eline kan? Sepertinya tidak
tidak terkena miasma.”
“Dia seorang Chosen One kelas atas, mungkin dia memiliki
daya tahan yang tinggi? Dia juga punya item-item yang bagus, dan senjata yang
dia pegang adalah 『Exvaine』 . Aku pikir dia terkena efek lainnya.”
Mungkin itu bukan senjata asli Filma, tapi 『Exvaine』 adalah
pedang yang sangat kuat. Dibandingkan dengan senjata lain di tingkat bawahnya, 『Exvaine』 mungkin
bisa membantu untuk menahan efek miasma.
Tapi, memikirkan tentang bagaimana kepribadian ELine yang
jahat, menimbulkan sebuah pikiran bahwa itu mungkin disebabkan oleh kombinasi
dari pendidikan Bulk dan miasma.
“Baiklah, kita sudah memeriksa ruangan ini juga. Untuk
informasi anggota dari Fraksi, tidak ada satu petunjuk pun yang kita temukan.”
Kediaman Bulk penuh dengan miasma, namun tidak ada hal
penting yang ditemukan kecuali batu miasma.
Mempertimbangkan bahwa hal-hal yang berkaitan dengan Fraksi
tidak disembunyikan, dan mereka tidak bisa menemukan sesuatu yang berhubungan
dengan Fraksi di ruangan Bulk, hal itu membuat mereka meragukan pernyataan Bulk
sebagai salah satu anggota inti Fraksi.
“Mungkin dia tertipu kalau dia adalah anggota inti, atau itu
hanyalah ilusi yang disebabkan oleh miasma.”
“Mungkin. Lagipula dia hanyalah seorang penyulik.”
Menurut hipotesis Shin dan Schnee, Bulk hanyalah sebagai
pion, yang digunakan untuk mengumpulkan korban melalui posisinya sebagai
pastor. Tapi meskipun itu adalah kebenaran, tindakan Bulk tidak memberikan
belas kasih apa pun.
“Kalau begitu, selanjutnya adalah ruangan rahasia.”
“Jika ada sesuatu yang bisa kita temukan, aku yakin pasti
ada di sana.”
Shin mengaktifkan kendali yang ada di ruangan dan membuka
pintu ke ruangan rahasia.
Kemudian Shin meringis karena bau busuk yang keluar dari
dalam ruangan itu, seperti yang dilakukan Shibaid.
“Ini... ini sudah bukan bau lagi namanya.”
“Bau sekali.”
Shin dan Schnee berjalan melewati koridor sambil menahan
mual. Setelah mencapai ujung koridor, mereka membuka pintu yang ada di ujung
koridor tanpa ragu-ragu.
“Cipretan darah tidak menghilang ya...”
“Sepertinya begitu.”
Ketika mereka bertemu dengan pembunuh bayaran beberapa hari
yang lalu, Lilishila pernah bilang ke Shin bagaimana para mayat menghilang.
Shin pun berpikir kalau darah mereka juga agak menghilang, tapi setelah melihat
keadaan yang mengerikan ini membuatnya berubah pikiran.
Lantai, dinding, bahkan langit-langit penuh dengan cipretan
darah.
“Tapi meski begitu, Schnee... apa menurutmu ini juga
terlihat seperti gambar?”
“Jika ini sebuah gambar, ini membuat sedikit merasa aneh.”
Shin dan Schnee sedang melihat gambar ular yang melingkari
topeng setengah rusak, yang ada di seluruh dinding.
Mungkin karena itu digambar menggunakan darah, kesan yang
diberikan kepada orang yang melihat adalah mengerikan.
“Aku rasa aku pernah melihat gambar ini sebelumnya...”
“Ini adalah emblem guild kegelapan. Kalau gak salah, itu
adalah guild yang cukup besar.”
Shin, yang memiringkan kepala nya, mencoba untuk mengingat.
Sementara Schnee menjawab dengan percaya diri.
Gambar mengerikan yang ada di depan mereka bukanlah
pemandangan yang baru.
“Apa kau tau nama guild itu?”
“Nama guild itu adalah “Ouroboros
Hollow”. Guild itu terkenal menerima permintaan apa pun jika imbalannya
pas. Selain itu, mereka bahkan melakukan kejahatan seperti pembunuhan dan
percurian, mereka juga akan mengambil alih guild kegelapan lainnya atau
menangkap penjahat jika diberi imbalan yang cukup banyak; jika dilihat dari
sudut pandang lain, mereka dapat beguna untuk
masyarakat. Itulah kenapa semua kerajaan mengalami kesulitan jika
berurusan dengan mereka.”
“Aku mengerti, Jack of
All Trade ya. Aku rasa aku pernah mendengar nama itu di suatu tempat.” (T/N: Jack of All Trade = seseorang yang
dapat melakukan banyak hal namun tidak ahli dalam hal tersebut.)
“...Karena itu berasal dari guild PK dari era game. Guild
itu dibentuk oleh anggota guild yang kau hancurkan, Shin.”
“Ah, jadi begitu.”
Schnee mengucapkan kalimat terakhir dengan wajah yang
sedikit kaku, tapi Shin malah menjawab dengan jawaban pendek. Dibandingkan
dengan Schnee, nada suaranya jauh lebih santai.
Masalah sebenarnya adalah gambar itu, saat melihat gambar
itu, Shin hanya berpikir bahwa dia pernah melihatnya di suatu tempat
sebelumnya. Alasan kenapa dia tidak bisa mengingatnya dengan jelas adalah
karena ia merasa mengingat PK setelah menghancurkannya bukanlah hal yang
penting.
PK hanya akan merugikan pemain lain, tanpa ada alasan
ataupun sebab. Shin menyisakan sedikit mungkin sumber daya nya untuk
orang-orang seperti mereka.
Shin memang membenci mereka. Tapi dia tidak pernah berpikir
untuk mengingat PK yang dia bunuh ataupun guild PK yang dia hancurkan.
Bahkan jika dia ditanya mengenai perasaan menyesal setelah
mengambil nyawa orang, atau bagaimana dia bisa melupakaan orang yang dia bunuh,
Shin sama sekali tidak peduli dengan hal itu.
Ada beberapa pemain yang merasa bersalah setelah membuh PK,
tapi Shin tidak mengalaminya.
“Meskipun mereka ditawari dengan setumpuk uang, mengumpulkan
orang untuk dikorbankan akan menjadi pekerjaan yang sulit untuk mereka. Iya
kan?”
“Ada yang mengatakan jika hadiahnya cukup, mereka akan
melakukan misi apa pun. Sebaliknya, ada kemungkinan bahwa mereka terlibat aktif
dalam kasus ini. Mereka yang berbagi koneksi dengan pemain bisa menyebabkan
miasma menyebar, dan ada juga permintaan dimana jika pemain tidak
menghentikannya maka akan muncul Demon.
“Sungguh? Apa itu benar-benar terjadi? Orang yang aku bunuh
semuanya adalah pemain, jadi tidak diragukan lagi kalau karakter pendukung
seperti mu masih ada. Jika pengetahuan di era game masih ada, kurasa hal itu
mungkin saja terjadi.”
Misi yang dilakukan oleh PK juga terjadi selama era game.
Melahirkan Demon yang kuat adalah hal yang mungkin saat itu.
Ada sedikit perbedaan kesan dengan tujuan Fraksi Puncak,
tapi mengingat miasma yang ada di kamar Bulk, bisa disimpulkan bahwa organisasi
itu memiliki konflik internal.
“Aku menduga Bulk menjalankan rencana semacam ini sesuai
kehendaknya sendiri. Asalan kenapa aku berpikir seperti itu adalah karena ia
secara rahasia terhubung juga dengan guild “Immoral Sacrifice”.”
“Guild itu sudah tidak ada harapan lagi sekarang. Lagipula
“Ouroboros Hollow” tidak mengijinkan kliennya memiliki kontrak dengan guild
lain.”
Schnee pernah mendengarnya di masa lalu, seseorang yang
memiliki kontrak dengan Ouroboros Hollow telah membuat kontrak dengan Guild
kegelapan lainnya, dan guild kegelapan itu hancur.
Bagi Ouroboros Hollow, kontrak dengan guild lain mengartikan
bahwa kekuatannya sedang diragukan. Tak perlu dikatakan lagi, orang yang
membuat kontrak juga akan menjadi targetnya.
“Seperti yang diduga dari organisasi besar. Itu adalah
rencana skala besar.”
Shin berbicara lega. Tidak ada yang perlu ditertawakan.
“Jadi disini juga tidak ada petunjuk?”
“Satu-satunya yang kita punya sekarang hanyalah bayangan
yang Tiera lihat dan utusan yang Bulk bicarakan.”
“Lebih baik daripada tidak ada. Kita sudahi hari ini , ayo
bersiap untuk 2 hari kedepan.”
Shin memutuskan untuk membuat persiapan agar bisa mendapat
pentunjuk sebanyak mungkin.
◆◆◆◆
Shin dan Schnee telah mengakhiri pemeriksaan mereka di
kediaman Bulk dan telah kembali ke kamar Lilishila.
Shin mengira dia akan menemukan
seseorang di dalam, tapi mungkin karena pencarian mereka berakhir dengan cepat,
Shin tidak menemukan seseorang pun di dalam.
Shin melakukan pencarian menggunakan salah satu fungsi dari
Palmirack dan menemukan Tiera, Wilhelm dan Millie berada di ruangan yang sama.
Sementara Lilishila dan Shibaid berada di salah satu ruangan
di bagian tempat tinggal. Sepertinya mereka telah menemukan beberapa ruangan.
Mereka mungkin sedang bertempur melawan teman-teman Bulk.
“Sepertinya mereka baik-baik saja.”
“Shibaid juga sedang bersama Lilishila, jadi aku ragu kalau
ada sesuatu yang buruk terjadi.”
Shin setuju dengan perkataan Schnee dan pergi menuju ruangan
dimana Tiera dan lainnya berada.
Ketika Shin dan Schnee memasuki ruangan, Millie berhasil
menyadari Shin dan berlari ke arahnya.
“Shin-nii!!”
“Helo Millie, selamat pagi. Bagaimana perasaanmu?”
“Aku baik-baik saja!”
Shin menangkap Millie saat dia melompat ke arahnya dan
memeriksa statusnya. HP dan MP-nya benar-benar pulih dan kondisi statusnya
sepertinya baik-baik saja.
Meski layar status tidak bisa menunjukkan segala nya, paling
tidak dia tidak memiliki efek samping yang terlihat.
“Apa kau sudah mendengarnya dari Tiera?”
“Ya.”
Millie mengangguk lalu tersenyum. Tiera pun berjalan ke
belakang Millie, kemudian mengangguk setelah membuat kontak mata dengan Shin.
“Kalau begitu tidak usah membuang-buang waktu lagi. Lagian
Rashia dan Thoria sudah menunggu.”
Shin berbicara sambil mengelus kepala Millie.
Mereka sebelumnya sudah menghubungi Vizzy agar bisa
bersiap-siap, jadi mereka bisa segera pergi.
Mereka meminta Vizzy untuk melindungi Millie sampai Shin dan
kelompoknya berhasil menghentikan ritual.
Wilhelm dengan peralatannya yang sudah diperkuat, serta
Vizzy dan Elder Dragon yang telah dia jinakan, meskipun musuh mendekati mereka
lagi, mereka tidak akan kalah dengan mudah.
“Apa kau sudah mau pergi?”
“Ya, ada orang yang sedang mengkhawatirkan Millie. Mereka
sangat menyesal tidak bisa melindunginya.”
“Aku mengerti. Kalau begitu, cepatlah pergi jangan buat
mereka menunggu lebih lama lagi.”
Hermie mengeluarkan senyuman setelah berbicara. Dulu Hermie
sering dimanfaatkan karena kemampuannya yang bisa melihat masa depan, jadi dia
senang mengetahui bahwa Millie, yang memiliki kemampuan yang sama dengan
dirinya, disayangi oleh orang-orang.
“Sebenarnya kami berpikir untuk pergi sekarang. Kami juga
sudah melakukan persiapan yang kami perlukan.”
“Baiklah.”
Shin mengangguk dan pergi menuju Wilhelm.
Wilhelm juga bisa menggunakan item box, jadi dia bisa
langsung pergi tanpa membutuhkan waktu untuk bersiap-siap. Saat Millie diculik,
Millie hanya membawa pakaian yang saat ini ia pakai, jadi sudah jelas dia tidak
butuh persiapan.
Mereka memutuskan untuk menunggu Shibaid kembali dan pergi
setelah mereka bersatu.
Kelompok Shin meninggalkan Sigurd sesaat untuk melihat
Millie dan lainnya pergi.
Karavan yang mereka naiki berjalan di gurun dengan kecepatan
yang sangat tinggi, bergerak menuju titik pertemuan dengan Vizzy.
Pada umumnya karavan akan berguncang-guncang, tapi karena alat
penyerap goncangan (per) yang terpasang di kabin karavan bekerja dengan baik,
hal itu membuat para penumpang tidak mabuk, terutama Millie.
“Will, Will!! Lihat! Kita terlihat seperti terbang!”
“Tenanglah, kau bisa jauh nanti.”
Mata millie berkilau melihat pemandangan yang mereka lalui
berlalu jauh lebih cepat dari karavan pada umumnya, dan Wilhelm pun mulai
memperingatinya. Dia tidak berhati-hati dengan pijakannya, jadi goncangan yang
kuat bisa membuatnya jatuh keluar dari tempat duduknya.
“Beberapa hal tidak berubah kemanapun kau pergi ya.”
Shin merasa seolah dia sedang melihat seorang anak yang
sangat gembira menaiki karavan dan membuat komentar takjub semacam itu. Bahkan
ketika sudah terbiasa dengan dunia permainan, dia terkadang akan teringat
mengenai dunia asli nya.
“Apa kau teringat sesuatu dengan tanah kelahiranmu?”
“Eh?”
Tiera bertanya saat Shin melihat Millie dengan tenang.
“Kau terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu yang jauh.
Biasanya orang-orang yang terlihat seperti itu akan berpikir tentang tanah
kelahirannya.”
“Apa aku benar-benar terlihat seperti itu?”
“Yah, itu tidak berlaku untuk semua orang sih, tapi.. aku
merasa perasaan ku kali ini memang benar. Iya kan?”
“Bisa dibillang itu mendekati.”
Tiera menanyakan apakah perasaannya benar atau tidak dan
Shin menjawab setelah diam beberapa saat.
Bisa dibilang itu adalah tanah kelahirannya, tapi pada
kenyataannya itu tidaklah benar karena itu bukanlah dunia yang saat ini mereka
tempati.
“Itu benar, aku sedang memikirkan tentang masa lalu. Aku
berpikir bahwa anak-anak bertindak sama dimanapun kau melihatnya. Aku telah
melihat anak-anak yang berperilaku seperti Millie, jadi...”
“Aku mengerti, ada saatnya ketika hal semacam ini dianggap
normal ya.”
Tiera berasumsi bahwa Shin sedang berbicara tentang dunia
sebelum “Dusk of the Majesty”. Dia membayangkan bahwa dulu ada karavan yang
berjalan cepat di jalan-jalan kota.
“Tidak peduli berada di zaman apa kita, anak-anak tetap
tidak berubah.”
“Hal-hal yang kita lakukan juga hampir sama. Memburu
monster, menempa senjata atau armor, membuat bangunan melakukan penelitian,
berpetualang, atau melakukan perkelahian. Orang-orang bekerja dengan giat, tapi
ada beberapa orang yang bermain dengan curang. Kita semua adalah makhluk hidup,
perbedaan kita tidak banyak.”
Dalam THE NEW GATE, gaya bermain atau gaya gidup mereka ada
berbagai macam. Semua player memiliki caranya sendiri, dan dunia ini juga
begitu.
“Dunia yang dipenuhi dengan High Human seperti dirimu? Aku
bahkan tidak ingin memikirkannya.”
“Dulu tidak banyak orang yang memiliki level yang sama
denganku. Dulu hanya ada 6 orang, termasuk diriku.”
“Astaga ada 6! Aku benar-benar bersyukur tidak dilahirkan di
era itu, sungguh!”
Wilhelm mengatakan dengan gembira sambil menyilangkan
kakinya dan kembali bersandar pada dinding karavan.
Karavan mereka dilindungi oleh sihir yang membuat suara
tidak terdengar dari luar karavan. Jadi hanya orang-orang di dalam karavan saja
yang bisa mendengarnya.
Hampir semua anggota tau bahwa Shin adalah seorang High
Human, jadi mereka dapat berbicara tanpa khawatir.
Satu-satunya orang yang belum mendapat informasi ini adalah
Millie. Tapi, dia bilang bahwa dia sudah menyadarinya saat pertama kali dia
bertemu dengan Shin, dan itu mengejutkan seluruh orang yang ada di karavan.
“Shin,kau agak.. luar biasa.”
“ Itu hal yang ambigu Millie. Omong-omong, kau berkata pada
Schnee kalau aku akan segera kembali. Apa kau melihat hal itu di masa depan?”
“Aku melihat Schnee memeluk seseorang, dan dia sangat
senang. Aku juga merasa sesuatu yang hangat di dada ku, jadi aku pikir itu
adalah hal yang bagus.”
Ternyata Millie meramalkan hal itu setelah Schnee berkata
bahwa dia sedang menunggu master nya kembali.
Kemampuannya pada saat itu masih tidak stabil, tapi untuk beberapa
alasan ketika dia merasa keyakinan yang sedikit aneh, dia memberi tau Schnee
mengenai hal itu.
Semua orang mengangguk pada kata-kata Millie. Tapi, mulai
dari Wilhelm, semua orang bereaksi pada bagian-bagian tertentu dari ramalannya.
“Jadi itu yang terjadi.. tapi, memeluk ya?”
“Aku juga mendengar sesuatu yang mirip... jadi dia
memeluknya ya.”
“Sungguh kemampuan yang misterius... master, apa kau
benar-benar memeluknya?”
“(Kuu! Schnee sangat sangat menyukai Shin!)”
Wilhelm menyeringai, Shibaid mengangguk, Tiera bertanya
dengan serius. Lagipula itu adalah sisi Schnee yang sulit mereka bayangkan, dan
mereka mulai tertarik dengan hal itu.
Satu-satunya hal yang menyelamatkan Shin adalah telepati
Yuzuha, karena hanya Shin yang bisa mendengarnya.
“A-ada apa dengan kalian semua? Itu bukanlah hal yang harus
dibicarakan disini!”
Tanggapan gelisah datang dari Schnee, yang sedang memegang
kendali karavan dan tidak bisa ikut dalam pembicaraan.
Hanya Yuzuha yang tau saat-saat Shin dan Schnee bertemu
kembali dan Schnee memeluknya tanpa berpikir panjang, tapi sekarang kebenaran
telah terungkap kepada semua orang.
Itu cukup mengejutkan untuk semua orang bahwa Schnee yang
biasanya tenang dan santai bisa melakukan hal seperti itu.
“Lagian kita sedang membicarakan seorang High Elf agung yang
tidak memiliki rumor hubungan romantis. Pelukan penuh kasih sayang bukan?
Benar-benar sebuah kemajuan.”
“Aku mengerti, aku tidak menyadarinya tapi kau tidak
melewatkan kesempatan sedikitpun. Bagus sekali, aku akui itu bagus sekali.”
Melihat Schnee yang mengabaikan tugasnya sebagai pengemudi
menjadi panik, wajah Wilhelm dan Shibaid berubah menjadi semangat.
Meskipun mereka baru saja bertemu, keduanya memanas-manasi
Schnee hanya dengan berkomunikasi melalui mata dan ekspresi.
“Dia tidak menyangkalnya, jadi... itu benar ya?”
Reaksi Tiera sedikit berbeda. Dia mengerti dari reaksi
Schnee bahwa apa yang Millie katakan adalah kebenaran, dan pada saat yang
bersamaan dia merasa hatinya sedikit gelisah.
Tiera tidak tau mengenai kejadian tidur bareng atau
kejadiaan saat bulan purnama, jadi dia tidak bisa memutuskan apakah perasaan
Schnee terhadap Shin lahir dari kesetiaan atau kasih sayang... atau lebih
tepatnya, dia sengaja menunda keputusan tapi situasi saat ini membuat semuanya
menjadi jelas.
Tapi ada apa dengan perasaan gelisah yang ada di dalam
hatinya? Tiera tidak dapat memahaminya.
Dia telah diasingkan dari desanya sebelum sempat merasakan
perasaan seperti itu dan tinggal di Tsuki no Hokora; dia tidak tau apa yang dia
rasakan sekarang.
“Kau lebih baik berhenti memanas-manasi Schnee, atau kau
akan menyesal.”
“Untuk bisa memanas-manasi Schnee Raizar adalah hal yang
hanya akan terjadi sekali seumur hidupku. Aku tidak akan melewatkan kesempatan
ini.”
“Kalau aku jelas tidak memanas-manasi nya. Aku hanya merasa
semua ini terasa mengharukan.”
“Kalian akan membayar untuk semua ini...!”
Dibelakang Shin, Schnee yang sedang duduk di bagian
pengemudi berbicara dengan nada mengancam. Rasa malunya begitu kuat sampai semua
bagian telinganya berubah merah.
Senyum Wilhelm dan Shibaid semakin lebar.
Dilain pihak, Shin tidak tau apa yang harus dilakukan.
Sementara Tiera sedang merasa kesal.
“kuu, kuu” “gruu,
gruu”, suara kedua divine beast sedang meluruskan jalur perjalan mereka karena
sang pengemudi kehilangan kendali. Sementara di dalam karavan, kekacauan besar
terjadi.
◆◆◆◆
“Ini dia, kita sudah sampai. Semuanya ayo turun.”
Suasana yang kacau bertahan selama beberapa menit. Untung
ada Yuzuha dan Kagerou, mereka berhasil sampai di titik pertemuan tanpa ada
kesulitan.
Untuk menghilangkan suasana canggung, Shin mendesak untuk
turun segera.
Baik Wilhelm dan Shibaid tau kapan harus berhenti, jadi
mereka patuh dengan cepat.
“Fufu, fufufu. Kalian
akan membayar semua ini segera.”
Dibelakang Shin, Schnee yang masih memerah membuat sebuah
keputusan.
Karena tidak memiliki pengalaman di ejek di masa lalu, rasa
sakit yang dia derita sepertinya cukup tinggi.
“Jangan terlalu berlebihan kepada mereka, oke? ... Meski kau
terlihat malu seperti itu, aku pikir kau terlihat imut.”
“EH!? Ah, aa.. terima kasih...”
Shin mencoba menghiburnya dengan kata-kata yang tidak biasa
ia katakan, dan efeknya lebih besar dari yang dia duga.
Melihat Schnee berubah menjadi merah, Shin tertusuk dengan
keimutannya lagi.
“Er, bukankah kau... terbiasa mendengar hal-hal seperti itu?”
“Itu tergantung pada siapa yang mengucapkannya... jika itu
adalah orang yang aku... aku suka, tentu saja aku akan senang...”
Schnee melihat Shin sambil berbicara dengan nada yang kecil.
Ketika Schnee membuat ekspresi imut lagi, Shin tidak bisa apa-apa lagi selain
mengelus kepalanya dengan lembut.
“!!...umm...*suara imut*.....”
Perlakuan Shin yang tiba-tiba itu membuat Schnee
mengeluarkan teriakan kecil. Tangan Shin menyentuh rambutnya dengan lembut,
memperlihatkan perasaan master kepada rekannya.
“Ah...maafkan aku.”
Shin menyadari apa yang sedang dia lakukan dan menarik
tangannya dengan ekspresi terkejut. Perasaan hangat yang muncul di hatinya
membimbing tangannya untuk mengelus kepala.
Sebuah perasaan yang pernah Shin rasakan,tapi kemudian
menghilang. Perasaan kasih sayang kepada orang lain.
Shin sendiri sedikit terkejut dengan perubahan yang ia
alami.
Perubahan itu ada, tapi ada hal-hal lain yang harus dipastikan
terlebih dahulu.
Dia sekali lagi melihat ekspresi Schnee, dan dia menemukan Schnee
yang terdiam dan terlihat seperti kebahagian.
Shin menghela napas, setidaknya dia tidak dalam suasana hati
yang buruk.
“Ah..umm, Schnee?”
“Y-ya!? Ada apa!?”
“Ah tidak apa-apa. Tanganku bergerak dengan sendirinya...”
“Ah tidak, aku tidak bermaksud tidak menyukai ini, jadi...”
Apa kau kembali ke masa muda lagi!?! Itulah apa yang Shin
ingin katakan kepada dirinya saat ini, melihat betapa canggungnya percakapan.
Bukan berarti Shin tidak menikmatinya.
Shin merasa jelas bahwa emosinya telah berubah.
“Shin-nii, Schnee-nee, apa kalian saling suka?”
“!?!”
Shin dan Schnee masih berada di dalam dunia mereka ketika
suara anak kecil memanggil nama mereka. Shin dan Schnee pun melihat kearah
sumber suara dan menemukan Millie yang sedang menatap mereka.
“Suka?”
“Eeeheh!? Ah... Millie, bukankah kau pergi duluan?”
“Mereka menyuruhku untuk memanggil kalian, karena kalian
sangat lama.”
“Ah begitu. Baliklah kami akan menyusul, kau pergi duluan.”
“Baiklah... tapi kalian saling suka kan?”
“Cukup Millie!”
Shin mencoba untuk merubah topik, tapi itu tidak bekerja.
Wajah Millie saat dia berlari menuju Wilhelm, seperti yang
diduga, dia menyeringai dengan lebar.
“...Sepertinya kita harus bergegas.”
“Benar. Tapi tolong tunggu sebenar, 20 detik saja.”
Schnee merasa bahwa dia masih memerah, jadi dia dan Shin baru
turun dari karavan setelah Schnee merasa sedikit tenang.
“Oh ya ampun... Ada sesuatu yang menarik disini..”
Shin dan Schnee bergabung dengan lainnya, hanya Vizzy yang
melihat mereka dengan semangat.
Diantara mereka, hanya Tiera yang sedang membawa Yuzuha, memandang
ke kedua orang itu dengan mata yang berbeda.
Kesabaran Shin hampir mencapai batasnya dan melirik semua
orang yang ada di tempat.
“Teman-teman, jika kalian tidak menghentikan lelucon ini aku
akan benar-benar marah, mengerti?”
“Baiklah, kita hentikan ini. Lagipula kita harus serius dan
fokus dengan apa yang akan terjadi selanjutnya.”
“Benar, meski beban dipundak kita sudah berkurang, kita
harus tetap serius dan fokus.”
Keadaan yang menekan yang berkepanjangan sering mengundang
keadaan yang tidak di inginkan.
Shibaid dan Wilhelm tau dari pengalaman; sebenarnya mereka
menggoda Schnee untuk meredakan ketegangan seluruh kelompok.
Tentu saja, mereka tidak bisa menyangkal kalau ada alasan
lain.
“Agh, kalian ini... yang jelas kita akan menangani misi ini
secepat mungkin, jadi tolong jaga Millie untuk sementara waktu.”
“Serahkan pada kami! Kami akan melakukan yang terbaik!”
“Kami tidak akan membiarkan mereka melakukan seenaknya lagi.”
Vizzy berdiri dengan bangga, sementara Wilhelm mengatakan
keyakinannya yang kuat. Dengan bantuan Elder Dragon di sisi mereka, mereka
tidak akan kalah dengan mudah.
Vizzy memanggil Elder Dragon, dan ketika Wilhelm memalingkan
pandangannya dari kelompok, Millie tiba-tiba berhenti.
“Hm? Ada apa Millie?”
Shin memanggil Millie yang tidak bergerak sedikit, tapi
tidak ada respon darinya.
Ketika tubuh Millie tiba-tiba ditutupi oleh cahaya, Shin
melihatnya dengan curiga. Kekuatan sihir Millie sedang bergerak.
“Apa yang terjadi?”
Shibaid juga seperti Shin, menyadari keadaan aneh pada
Millie. Sementara Schnee bereaksi dengan menganalisi Millie.
“Aku rasa ini yang akan terjadi jika gelarnya sebagai “Star Reader” aktif.”
“Gelar?”
Tiera, yang tidak tau mengenai situasinya, tidak tau harus
berbuat apa.
“Tidak apa-apa, ini akan segera berakhir.”
Hanya Wilhelm yang terlihat tau apa yang sedang terjadi pada
Millie, jadi dia mengatakan pada Shin dan lainnya untuk tetap tenang. Benar
kata Wilhelm, Millie kembali ke dirinya yang normal dalam waktu kurang dari 1
menit.
“...Will-nii.”
“Apa yang kau lihat?”
“Seorang wanita dengan rambut berwarna merah & unggu,
dan pria yang menculik ku.”
“Apa!?”
Ekspresi Wilhelm berubah masa mendengar perkataan Millie.
“Millie, apa yang kau maksud adalah Eline?”
“Ya, tapi.. dia terlihat sedikit aneh.”
“Dimana anehnya?”
“Dia terlihat sama, tapi... berbeda.”
Seluruh orang yang ada disana merenungkan perkataan Millie.
Shin bertanya lebih lanjut, tapi Millie tidak bisa
menjelaskannya dengan baik dan hanya mengulangi ucapannya “Dia terlihat sama,
tapi... berbeda.”
“Will-nii.”
“Ya?”
“Will-nii, kau harus bersama Shin-nii. Aku pikir itu akan
lebih baik.”
“Kau tidak akan dalam bahaya kan?”
Tidak ada satupun yang meragukan perkataan Millie.
Tapi itu tidak akan ada artinya jika Millie dalam bahaya.
Itulah mengapa Wilhelm bertanya.
“Aku baik-baik saja.”
“...Baiklah. Aku akan menuruti perkataanmu.”
Wilhelm, yang tidak bisa apa-apa melihat tatapan Millie,
menyetujui permintaannya.
Di gereja Millie tidak akan mendapat perlindungan yang
banyak, tapi dia memutuskan untuk mempercayai Vizzy dan Elder Dragon.
Menurut sudut pandang dunia ini, 5 Elder Dragons (walaupun kecil)
sudah bisa dianggap sebagai sebuah pasukan kecil, jadi tidak ada hal yang perlu
dikhawatirkan.
“Kalau begitu kami akan menunggu pesan darimu~”
“Semuanya, lakukanlah yang terbaik!”
Dengan salah satu naga yang membawa Vizzy dan Millie menjadi
pemimpin, kelima Elder Dragon terbang ke langit. Shin dan yang lainnya menunggu
sampai mereka tidak bisa melihat mereka lagi, lalu kembali ke kota Sigurd.
“Baiklah, kita masih punya waktu, dan hal pertama yang harus
kita pastikan adalah berita tentang jatuhnya fraksi Bulk tidak tersebar.
Ketika mereka melewati gerbang ke Palmirack, Shin
menghubungi Lilishila dan menggunakan sihir ilusi.
Jika berita kekalahan Bulk tersebar, sang utusang tidak akan
muncul.
Lilishila yang ikut bekerjama juga tidak mengizinkan
kebocoran informasi, tetapi hilangnya para pendeta yang berkoalisi dengan Bulk
pasti akan menimbulkan kecurigaan.
Oleh karena itu, Shin membuat sosok Bulk dan koalisinya
melalui ilusi, untuk menunjukkan bahwa mereka menjalani kehidupan sehari-hari
mereka dengan normal.
Kelompok Bulk tidak sering muncul di depan umum, jadi
Lilishila setuju bahwa trik itu akan bekerja untuk beberapa hari kedepan.
“Aku tidak tau kalau mengumpulkan informasi akan sesulit
ini.”
“Benar. Bahkan tidak satupun dari para pendeta yang besekutu
dengan Bulk tau segalanya...”
Shin menghela napas setelah menginterogasi pendeta terakhir
yang ditangkap. Schnee, yang menemaninya, terkesan oleh pengendalian informasi
yang dilakukan musuh.
Mereka telah menanyai para pedeta mengenai utusang yang
seharusnya datang menemui Bulk, tapi kebanyakan dari mereka tidak pernah
melihatnya. Tidak mungkin kalau itu adalah salah ucap yang disebabkan oleh
miasma; utusan pasti menggunakan beberapa bentuk kamuflase.
“Dengan informasi yang seadanya, kita tidak punya pilihan
lain selain menyerahkannya kepada nasib”
“Itu juga bergantung pada siapa yang akan kita hadapi...
tapi sepertinya memang tidak ada cara lain.”
Baik Shin atau Schnee percaya bahwa utusan itu bisa saja
orang yang jujur. Dan juga mempertimbangkan apa yang Tiera lihat, ada
kemungkinan besar bahwa utusan bukanlah seorang manusia, melainkan demon.
Membodohi manusia dengan menghasut menjadi High Human....
itu bukanlah hal yang tidak bisa demon lakukan.
“Karena semua ada disini, ayo kita putuskan peran kita untuk
hari ini.”
Shin dan Schnee kembali ke ruangan yang ditugaskan kepada
mereka di Palmirack dan mulai mendiskusikan bersama Shibaid, Wilhelm dan Tiera.
Hasil dari diskusi itu adalah, dengan menggunakan sihir
ilusi, Shin akan menjalani peran sebagai Bulk, Schnee sebagai Hermie dan Tiera
sebagai Millie. Wilhelm dan Shibaid akan tetap bersiaga, siap untuk
menghentikan utusan jika dia mencoba kabur.
Kagerou seperti biasa berada di dalam bayangan Tiera.
Yuzuha tidak akan ikut dalam pertempuran, tapi dia harus melanjutkan
pelacakan terhadap target.
“Baiklah. Kalau begitu semua yang tersisa adalah melihat apa
yang akan dilakukan musuh.”
Kelompok Shin memulai operasi untuk menyelamatkan Filma.
lanjut bang, ane tunggu terus nih,...
BalasHapusmeski web sebelah dah jauh ane tetep setia nungguin disini, karena disini tempat ane pertama kali baca The New Gate. jadinya tetep setia nungguin di sini,...
Semangat min,...
Lanjut min
BalasHapus