Volume 5 Chapter 3 Part 1
“Ahh, aku ingin pulang...”
Di dalam kereta kuda yang sedang bergerak menuju kastil Lord
Taul, Shin mengeluh.
Ini sudah beberapa hari sejak ‘Large Flood’ terjadi. Pada
pemeriksaan di daerah sekitar, drop
material dari monster dan pemindahan mayat mereka dan sabagainya, hampir
selesai. Shin dan yang lainnya pun menerima undangan.
Rupanya setiap kali setelah ‘Flood’ berakhir, akan di adakan
pesta dan orang yang memiliki pencapaian paling luar biasa akan diberikan
penghargaan. Dan semua Chosen One di undang untuk menghadiri pesta tersebut.
Setelah pertempuran berakhir, Shin disuruh untuk tetap
tinggal beberapa hari. Dia menyetujuinya karena dia memang berniat ingin
membantu . Walaupun perkataan “tetap tinggal” mereka sepertinya berbeda dengan
apa yang Shin pikirkan.
“Seharusnya aku yang berkata seperti itu.”
Di samping Shin adalah Tiera yang terlihat suram. Dia
bukanlah Chosen One, tapi banyak prajurit yang menjadi saksi dia menembak
monster-monster dari atas benteng. Jadi wajar saja jika dia di minta untuk
datang juga.
Meski mereka mencoba
untuk menolak karena mereka sibuk dengan pekerjaan, orang-orang yang bekerja
bersama mereka berkata “Kami baik-baik saja di sini, jadi pergilah”
Bagi penduduk Balmel, tidak mungkin kalau seseorang yang telah
melakukan banyak hal untuk mereka dan yang pantas mendapatkan medali kehormatan
karena bantuan mereka akan pergi tanpa menerima ucapan terima kasih yang tepat,
atau begitulah yang mereka katakan.
“Karena semua orang yang menyuruhku untuk pergi memiliki
senyum di wajahnya, aku tidak bisa menolaknya.”
“Kau juga?”
Karena mereka semua mengatakannya dengan niat baik, Tiera
merasa tidak mungkin untuk menolak. Shin juga berada di posisi yang sama, jadi
dia mengerti apa yang Tiera maksudkan.
“Pencapaian Shin dilaporkan oleh pasukan Knight kan? Orang-orang
yang tinggal disini, melakukannya dengan baik.”
“Itu bukan berarti ini akan berakhir menjadi acara
formal. Jika kau terlalu mencemaskannya,
kau hanya akan melelahkan dirimu saja.”
“Pikirkan tentang memakan makanan gratis. Sama seperti pesta
bangsawan, tak akan ada orang mencurigakan yang akan mendekatimu.”
Schnee, Shadow dan Holly, yang pernah merasakan pesta
semacam ini sebelumnya, mencoba untuk meyakinkan mereka. Hibineko tidak
menyatakannya dengan kata-kata tapi dia juga ingin mengatakan sesuatau hal yang
sama.
“Aku hanya tidak pernah mendatangi acara semacam ini
sebelumnya tau?”
“Yah, kalau begitu tidak ada waktu lain seperti sekarang
untuk terbiasa dengan ini. Kita sudah melalui hal ini beberapa kali. Akan lebih
baik jika kau terbiasa dengan hal seperti ini sekarang saat kau masih muda. Ini
mungkin akan berguna di masa depan.”
Meski Hibineko mengatakan hal seperti itu, hampir tidak akan
ada acara semacam ini di dunia nyata, pikir Shin. Di samping itu, dia sudah
berkomitmen dan tidak bisa mundur karena dia sudah datang sejauh ini. Dia pun
memutuskan untuk menerima takdir. Untuk berjaga-jaga, dengan entengnya dia
mengecek ulang pakainnya untuk memastikan dia tidak tampak jelek.
Untuk apa yang Shin pakai, itu adalah pakaian formal Kalkia,
pakaian yang sama yang dia pakai saat dia pergi ke Istana kerajaan Bayreuth.
Setelah membersihkan kotoran, pakaian itu terlihat seperti pakaian baru.
Adapun Tiera yang duduk di sampingnya, dia mengenakan gaun
hijau terang. Rambut hitamnya dikuncir dibelakang kepalanya dan dia melakukan
sedikit make-up. Kombinasi itu membuat kecantikannya terlihat lebih halus.
Untuk gaunnya one-piece nya, bagian dari bahunya hingga lengan atasnya
terpotong dan bagian bawahnya lebih panjang di sisi kanan daripada di sebelah
kiri. Itu adalah gaun jenis asimetris. Gaun tersebut menempel erat di
pinggangnyam yang menonjolkan ketipisan pinggangnya. Satu-satunya yang salah
adalah orang yang memakainya, karena dia memiliki bahu yang diturunkan kebawah
dan ekspresi depresi.
Meskipun dia terlihat tertekan, dia masih terlihat
menakjubkan. Jika seseorang mengumumkan bahwa dia adalah putri dari suatu
kerajaan, tidak ada satu orangpun yang akan meragukan hal tersebut.
Holly dan Shadow yang duduk di depan mereka, memakai gaun
putih dan jas hitam. Itu memang pakaian yang tepat untuk acara seperti ini.
Gaun Holly adalah rok bertipe panjang yang disebut gaun jenis mermaid. Ikatan
yang ada di bahu kirinya terdapat gem yang memancarkan cahaya biru yang
menekankan kehadirannya. Dengan gaun yang memperlihatkan garis tubuh lebih
banyak daripada Tiera, jiwa style Holly pun keluar. Shadow yang berpakaian rapi
dengan jasnya, tidak sebanding denganya.
Meski Hibineko juga memakai jas, dia memberikan kesan yang
sedikit lucu karena karakteristk fisiknya. Tapi, sudah jelas bahwa dia sudah
terbiasa menggunakan jas. Seperti Shin, dia bukanlah tipe yang merasa harus
berdandan dengan pakai seperti ini, tapi pada tempat seperti itu, pada saat
sepeti itu, pengalamannya menandakan bahwa dia merasa nyaman dengan berdandan.
Yang paling bersinar adalah Schnee. Karena diketahui secara
luas bahwa Schnee Raizar jarang berpartisipasi dalam acara seperti ini, dia
hadir sebagai Yuki, tunangannya Shin.
Sebagai bagian dari penyamarannya, rambutnya telah ia ubah
dari silver menjadi emas dan matanya dari biru menjadi merah. Karena Skill yang
dia gunakan mencegahnya untuk ketahuan saat dia menggunakannya pada dirinya
sendiri, tingkat penyamaran seperti itu ia anggap cukup.
Rambutnya yang diikat di belakang kepalanya dijepit oleh
jepit rambut(hairpin). Jepit rambut tersebut ada sebuah jewel merah yang serasi
dengan warna matanya. Gaun putih yang ia kenakan dengan berani memperlihatkan
punggungnya dari pundak sampai pinggang.
Karena gaunnya di desain untuk mengencangkan kain dibawah
lengannya, dadanya benar-benar tertekan. Karena dada Schnee memang besar,
secara alami itu menarik perhatian sekelompok pria meskipun itu bukan gaun low-cut.
Tapi, warna gaun yang dikombinasikan dengan sikap alami
Schnee tidak mencerminkan perasaan daya tarik yang berlebihan. Kombinasi
terlihat rapi dan daya tariknya, malah membuatnya menjadi sosok yang
memancarkan pesona.
Dari awal Schnee memang sudah cantik, tapi kecantikannya
naik satu tingkat ketika dia berdandan. Melihat Schnee seperti ini untuk
pertama kalinya, membuat Shin terpesona.
“Tiera-san dan Schnee-san sama sama mengenakan gaun. Gaun
yang kalian berdua pakai, apa itu pakaian traditional dari Elf?”
“Eh? Oh, aku baru saja meminjam gaun ini. Apa desainnya
tidak normal?”
“Itu cukup jarang. Aku sudah belajar banyak tentang pakaian
karena aku pikir aku ingin melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan pakaian.
Kebanyakan desain hampir mirip satu sama lain.”
Kaede adalah Elf yang dibesarkan di Balmel. Dia tidak tau
style pakaian apa yang mungkin normal di kalangan Elf.
Meski Holly adalah High Elf, dia mungkin tidak memiliki pengetahuan
semacam itu karena dia adalah mantan pemain.
Apa yang Holly miliki dibuat oleh pemain, tapi Kaede melihat
berbagai desain gaun dan sepertinya terpesona oleh mereka. Kaede sendiri
mengenakan gaun one-piece berwarna kuning. Itu cocok dengan sifat Kaede dan juga
menciptakan suasana yang baik.
Ketika mereka berbicara, kereta kuda sudah melewati gerbang.
Mereka sudah dekat dengan tujuan mereka. Di dalam kereta kuda, ada Shin,
Schnee, Tiera, keluarga Kurosawa dan 2 hewan, Yuzuha dan Kagerou. Kagerou
berada di tempat biasa di dalam bayangan Tiera. Yuzuha juga berada di tempat
biasanya, di atas kepala Shin.
Karena akan ada banyak petualang yang datang di pesta,
aturan berpakaiannya cukup fleksibel, dengan banyak pakaian yang berbeda sebagai
bukti. Disana juga ada banyak yang sepertinya menyadari bahwa Shin adalah
seorang Chosen One kelas atas.
Tak lama kemudian, kereta kuda berhenti bergerak.
Jika seseorang melihat ke depan dekat Holly dan Shadow, bisa
dilihat Hibineko mengambil tangan Kaede. Meniru Hibineko, Shin juga mengulurkan
tangannya untuk membantu Schnee turun dari kereta kuda. Meski dia sering
melihat hal semacam ini di film-film, tidak ada yang tau betapa sangat malunya
Shin untuk melakukannya secara nyata.
“Nona, tolong berikan aku tanganmu.”
“Fufu, terima kasih banyak.”
Apa Schnee ingin membantu berakting? Dia mengambil tangan
Shin sambil tersenyum .
Apa karena adegan serupa terjadi di sekitar mereka? Shin
sepertinya bisa berbicara dengan lancar sekarang.
“Kemudian, nona satunya juga.”
“Bagaimana aku mengatakannya ya, ini terlihat tidak cocok untukmu.”
“Aku tau itu!”
Tidak seperti Schnee, Tiera menahan mulutnya untuk menahan
dirinya tertawa.
Ketika semua orang turun, mereka pergi ke aula pertemuan.
“Maukah kau mengantarku juga?”
“Jika kau tidak masalah denganku.”
Schnee secara kausal menghubungkan lengannya dengan Shin.
Dan begitu juga dengan tangan satunya.
Tentu saja, itu adalah Tiera.
“Apa kau benar-benar ingin membuatku pergi sendirian? Karena
lengan satunya nganggur, biarkan aku memakainya, oke?”
“Apa itu baik-baik saja?”
“Karena Tiera dan Aku berpura-pura menjadi tunanganmu hari
ini, bukankah itu baik-baik saja?”
“Kau dianugerahi oleh 2 wanita cantik tau? Semoga kau
menikmatinya.”
Karena baik Schnee dan Tiera sedang berada dalam suasan hati
yang bagus, Shin berhenti membicarakannya. Tidak perlu untuk menolaknya.
Menang banyak cui :v
BalasHapus