The New Gate Volume 6 Chapter 1 Part 1 - Sekkinokyou

Latest

Fans Tranlation LN/WN Bahasa Indonesia

Kamis, 10 Mei 2018

The New Gate Volume 6 Chapter 1 Part 1

vol6covernew


Volume 6 Chapter 1 Part 1



Beberapa hari telah berlalu sejak pesta kemenangan dimulai.

Shin dan yang lainnya masih berada di Balmel untuk membantu kegiatan yang ada setelah ‘Great Flood’.

Selain sisa-sisa mayat yang tersebar di sekitar dataran, hanya Skill Sihir Schnee 【Blue Judge】 dan Skill Gabungan Shin dan party nya 【Complete Destruction Palm】yang merubah banyak monster menjadi abu.

Sebenarnya kegiatan bersih-bersih mayat sudah dimulai sebelum pesta dimulai, tapi itu memakan waktu yang lebih lama karena jumlah orangnya yang sedikit.

“Omong-omong, ini luar biasa. Semua mayat monster disekitar ini , yang melakukannya adalah orang yang bernama Red bukan?”

“Kau benar, aku melihatnya dengan jelas karena aku ada di dinding kota. Ada banyak orang juga yang melihatnya. Dia membunuh gerombolan monster yang terlihat seperti gelombang hitam sendirian. Siapapun dia, dia sangatlah luar biasa.”

Percakapan itu mencapai telinga Shin.

Beberapa orang yang menuju gerbang setelah membersihkan mayat, membicarakan orang misterius yang bernama Red.

Bahkan di dalam kastil, berbagai rumor sudah tersebar dan orang-orang bertukar pendapat mereka mengenai identitas Red. Beberapa pendapat ada yang mendekati benar dan ada yang jauh dari kebenaran.

Contohnya, dia mungkin seseorang yang melayani High Human, atau dia mungkin adalah salah satu Hero yang masih ada di dunia ini, atau dia mungkin adalah seorang inkarnasi dewa api Iira Suura dan sebagainya.

Karena Schnee dan Shibaid, yang merupakan karakter pendukung Shin, dapat melakukan hal semacam itu, pendapat “seseorang yang melayani High Human” lebih banyak dari yang lain.

Sedangkan untuk pendapat ketiga, orang-orang sepertinya berpikiran bawah dewa api Iira Suura yang ada di legenda muncul dan ikut bertempur, karena armor yang dipakai Red berwarna merah. Iira Suura adalah salah satu dari dewa perang dan entah kenapa orang-orang mempercayai hal itu.

(Jadi dewa ikut bertempur ya? Dulu di dunia game, Iira Suura adalah boss monster...)

Di dalam game, orang-orang bisa melawan seorang inkarnasi sebagai bagian dari percobaan. Mungkin karena hal itu, orang-orang di dunia ini kenal dengan Iira Suura.

Ditambah lagi, sosok boss monster Iira Suura berbentuk human yang memegang pedang api panjang.

Itu mungkin mirip dengan Scythe yang digunakan Shin.

“Tapi, kenapa namanya Red?”

“Mungkin karena armornya merah?”

“Itu terlalu konyol. Bukankah ada nama yang lebih bagus dari itu?”

Ouch!

Diam-diam Shin merasa sakit. Nama itu baru dibuat di TKP, tapi apa itu benar-benar seaneh itu?

“(Apa nama “Red” seaneh itu?)”

Tanya Yuzuha dari atas kepala Shin.

“(Aku tidak berpikir itu nama yang aneh.)”

Seharusnya itu tidak aneh, meski tidak ada tindakan keberatan terhadap orang-orang yang mengatakan hal itu.

Omong-omong, ada rencana untuk mengundang Red kedalam pesta tetapi mereka tidak tau bagaimana untuk menghubunginya. Schnee pun sudah ditanya mengenai Red, tapi Shin memintanya untuk menjawab kalau dia tidak tau dimana Red berada.

Shin sedang mengobrol dengan petualang paruh baya bernama Rahl Ratt yang dekat dengannya karena bekerja bersama setiap hari.

“Meski begitu, ini lebih sulit membersihkan daripada bertempur.”

“Yah, itu adalah masalah utama dunia. Seharusnya kira bersyukur tidak ada yang terbunuh dalam pertempuran yang hebat ini. Jika kita terus mengeluh, kita akan dihukum.”

“Aku mengerti mengenai itu, tapi aku merasa sedih jika jumlahnya sebesar ini. Selain itu, kau tidak banyak bertempur. Beberapa orang mengatakan mereka tidak tau kenapa kau ada disana.”

“Oh tidak, aku ketahuan. Hahaha!!”

Shin berbicara dengan formal tapi sekarang dia mulai berbicara dengan santai setelah dia mendengar bahwa Rahl tidak suka menggunakan kata-kata formal.

Rahl merupakan seorang petualang Rank B, jadi dia tidak mengenal kata “Chosen One”. Sepertinya dia berpikir bahwa petualang yang bertempur di baris depan adalah petualang yang memiliki Rank tinggi.

Seperti yang Shin katakan, tidak ada peluang untuk petualang bergabung dalam pertempuran.

Karena mereka tidak punya tingkat koordinasi yang sama seperti para Knight, mereka tidak bisa menerjang masuk ke dalam segerombolan monster begitu saja.

Selain itu, posisi mereka dalam medan tempur berada tepat di depan monster yang sedang dihujani oleh serangan sihir Schnee dan Guile. Jika mereka menyerang, mereka hanya akan musnah menjadi abu.

Itu seperti mereka sedang menjaga Guile dan yang lainnya, dan mereka tidaklah bertempur.

“Bagaimanapun juga, Schnee Raizar sangatlah luar biasa. Tidak peduli seberapa keras kita berlatih, kita tidak akan pernah bisa seperti dia.”

“Bagi orang-orang dia adalah monster. Jika dia mau, dia bisa saja menghilangkan sebuah kerajaan. Apa kau takut dengan nya?”

“Tentu saja Shin! Aku tidak ingin berurusan dengannya, meskipun aku berpikir tidak masalah untuk mati ditangan wanita cantik!”

“...Ya, aku mengerti perasaanmu.”

“Benarkan? Dulu aku berpikir itu berlebihan untuk mereka mengatakan Schnee adalah seorang dewi atau wanita suci, tetapi setelah aku melihatnya dengan mataku, aku tidak bisa tidak setuju dengan mereka. Para pemuda yang melihatnya terlihat seperti kehilangan jiwa nya/klepek-klepek. Meskipun melihat sihir besar tepat setelah pertempuran dimulai, kami kehilangan jiwa kami dalam artian yang berbeda.”

Rahl berbicara betapa epiknya itu sambil tertawa. Bahkan para Knight kehilangan diri mereka sendiri, jadi tidak mengherankan jika para petualang muda akan kehilangan kata-kata.

Dan juga, Schnee sekali lagi mendapatkan lebih banyak penggemar tanpa sepengetahuan Shin.

Jika itu adalah pria besar dengan penampilan agresif, orang-orang akan takut denganya, tapi karena itu Schnee, kekuatannya hanyalah salah satu pesonanya.

“Selain itu, kita tidak bisa menilai orang dari kekuatannya saja. Aku sudah melihat begitu banyak orang sampai sekarang, seseorang bisa menjadi Hero atau pecundang tergantung pada kemampuan dan karakter mereka. Untuk memahami orang macam apa mereka, itu tidak bisa dilihat dari kekuatan dan kelemahan mereka. Selain itu, aku tau bahwa memiliki kekuatan tidak selamanya bagus.”

Rahl mungkin memiliki banyak pengalaman dengan usianya.

Walaupun apa yang dia katakan adalah pendapat orang lain, itu mengandung arti yang besar.

“Apa kau mengenal orang semacam itu Shin?”

“Ya, sesuatu seperti itu.”

“Jadi seperti itu. Kalau begitu, kau tidak perlu terlalu takut. Aku gagal karena hal itu.”

Meski karakternya ceria, Rahl berkata dengan sedih.

“Aku akan mengingatnya baik-baik.”

“Ya, kau harus mengingatnya. Baiklah, kita akan tiba di gerbang segera.”

Mereka memarkirkan kereta kuda yang membawa tubuh monster di samping gerbang, kemudian jalan menuju Guild untuk menerima imbalan.

Untuk membuat pekerjaan bersih-bersih menjadi lebih cepat, Guild menawarkan pekerjaan kepada para petualang.

Setelah Shin menerima hadiah, dia berpisah dengan Rahl yang bertemu dengan teman-temannya, dan melihat sekeliling.

Schnee dan Tiera bekerja di tempat lain, tapi karena giliran mereka sama, mereka berencana untuk bertemu di sini.

Shin sedang meminum jus buah untuk menghabiskan waktu di pojok bar Guild,  dan kemudian resepsionis Guild, Eliza, berbicara dengannya.

“Permisi, Shin-sama. Apa kau punya waktu sebentar?”

“Ya? Baiklah, karena aku sedang menunggu teman-teman ku, aku pikir bisa. Apa tidak masalah untuk membawa Yuzuha?”

“Ya. Karena dalam beberapa hari ini, aku tau Yuzuha tidak akan membuat masalah.”

‘Flood’ telah selesai dan Balmel kembali damai. Shin tidak tau kenapa dia di panggil.

“Aku minta maaf sudah meminta banyak hal. Staff kami akan mengurus teman-teman Shin-sama saat mereka tiba.”

Shin mengikuti Eliza yang memimpin jalan.

Shin tau dia dan Eliza berhasil menarik perhatian tapi Shin memutuskan untuk tidak mempedulikannya. Karena dia bertempur di barisan depan sebagai Chosen One, nama Shin dikenal luas di antara para petualang.

Tempat yang Eliza tuju adalah ruangan Guild Master. Saat mereka memasuki ruangan, mereka menemukan Guild Master, Baren dan Putri Kerajaan Bayreuth, Rionne sedang menunggu.

“Maaf, kami memintamu untuk datang tiba-tiba. Permintaan yang ditujukan untukmu telah tiba, tapi kami tidak bisa membicarakannya di depan umum.”

Shin bisa memprediksi isinya karena Rionne sedang berdiri disamping Baren.

“...Apa mungkin itu menjadi pengawal Rionne-sama?”

“Benar. Omong-omong, kau cukup dekat dengan Rionne-sama bukan? Isi dari permintaan adalah untuk mengawal Rionne-sama sampai ke Bayreuth.”

Tidak ada kesempatan untuk melihat Rionne setelah pesta dan karena ‘Flood’ telah berakhir pada waktu itu, Shin pikir Rionne sudah meninggalkan Balmel. Tapi, harapan tersebut menghilang.

“Kau sudah banyak menolongku sejak aku di teleport ke Kalkia. Kau juga akan menerima imbalan untuk itu.”

Itu terdengar seperti dia akan memberikan imbalan ke Shin di hari lainnya.

Saat ini, ada beberapa hal yang ingin Rionne berikan kepada Shin, termasuk imbalan untuk mengawal.

“Umm... Maaf, tapi aku tidak bisa menerimanya.”

“Apa itu artinya kau menolak permintaan dari keluarga kerajaan?”

“Menurut hukum dari Guild, itu tergantung dengan keputusan petualang, apa dia mau menerimananya atau tidak. Apa aku salah?”

Ada sistem permintaan tertuju yang membiarkan petualang yang dipilih menerima permintaan di Guild.

Tapi petualang yang dipanggil memiliki hak untuk menerimanya atau tidak. Tentu saja, tidak ada hukuman dari Guild jika petualang tersebut menolaknya.

Di masa lalu, permintaan untuk orang tertentu sebagian wajib di terima. Tapi karena ada insiden dimana seseorang mengambil keuntungan dari sistem tersebut dan menjebak petualang tertentu. Itu adalah jebakan berbahaya di mana seseorang membuat sebuah permintaan kepada petualang tertentu dan membuat pembunuhan tersembunyi, seolah-olah petualang tersebut mati dibunuh monster. Tapi insiden itu terungkap setelah petualang membongkar kejadian pembunuhan dan melaporkannya ke Guild.

Ditemukan bahwa ada insiden serupa di masa lalu oleh tim penyelidik, dan karena itu sekarang petualang bisa menolak permintaan. Namun, ketika petualang mendapati masalah menolak permintaan dari bangsawan dan pedagang kaya, Guild seharusnya menjadi mediator.

“Tidak bisa?”

“Sudah kubilang, ada yang harus aku lakukan.”

“Meskipun aku memintamu?”

“Siapa yang mengajarimu untuk melakukan pose seperti itu...”

“Itu tidak cocok dengan karakter Rionne,” kata Shin dengan kesal.

Kemudian Baren meminta kepastian.

“Kau memang bisa menolak permintaan, tapi apa ini baik-baik saja denganmu? Biasanya hanya petualangan yang memiliki peringkat tinggi yang dipanggil oleh keluarga kerajaan.”

“Aku tidak keberatan. Sebenarnya, jika aku ceroboh terlalu dekat denganya, aku akan takut dengan kecemburuan orang lain. Selain itu, aku ingin pergi ke Kilmont. Arahnya berlawanan dan aku sudah selesai melakukan persiapan.”

“Aku ingin Shin bertemu dengan ayahku padahal.”

“Tidak, itu tidak akan terjadi. Aku merasa dia akan memintaku untuk melayani kerajaannya, jadi aku tidak mau.”

“Muu!”

“Aku tidak akan merubah pikiranku meskipun kau memasang wajah seperti itu.”

Shin sudah dianggap sebagai Chosen One kelas atas dari para petinggi Bayreuth, tapi itu bukan berarti semua orang akan menyambutnya.

Rionne adalah seorang keluarga kerajaan dan dikelilingi oleh bangsawan. Terkadang orang-orang yang memiliki jabatan istimewa bertindak untuk menjaga posisi mereka lebih daripada mempertimbangkan kepentingan kerajaan.

... Meski itu adalah ide egois dari Shin, dia ingin pergi ke Kilmont untuk bertemu dengan Shibaid secepat mungkin dan mulai meneliti Sacred Place, Kalkia.

Selain itu, bahkan jika Shin menolak mengawal Rionne, seseorang dari Bayreuth akan menjemputnya atau dia dapat meminta pengawalan dari petualang lain. Lagian para petualang tidak akan membiarkan tuan putri pulang sendirian. Selain itu, Shin tidak berpikir bahwa Rionne membutuhkan pengawalan.

“Yah, bagaimana mengatakannya ya... Sepertinya kalian berdua benar-benar dekat.”

“Tentu saja! Ini Shin dan aku!”

“Aku takut apa yang orang lain pikirkan...”

Shin mengulanginya sambil berpaling dari mata Baren yang sedang tersenyum.

“Sayang sekali, tapi mau bagaimana lagi. Aku tidak ingin memaksamu. Tapi saat kau datang ke Bayreuth dilain waktu, kau harus mengunjungiku Shin.”

“... Akan ku usahakan.”

Dilihat dari tingkah laku Rionne, sepertinya dia berpikir  jika Shin menerima tawarannya, itu akan menjadi sebuah keberuntungan baginya.

Shin lega karena mereka tidak terus-menerus menekan nya. Shin tidak berniat untuk memperlakukan Rionne dengan buruk, tapi Shin juga punya prioritas.

“Itu saja. Maaf sudah menyita waktumu.”

“Tidak masalah. Aku punya waktu luang lagian. Kalau begitu, aku permisi.”

Kemudian Shin pergi meninggalkan ruangan Guild Master bersama Eliza yang masih menunggunya di ujung ruangan.

Ketika Shin tiba di aula Guild, ada kerumunan di ujung bar seperti yang ia lihat sebelumnya.

“Lagi...”

Tentu saja, pusat kerumunan tersebut adalah Schnee yang sedang menyamar...Dengan kata lain, Yuki dan Tiera.

Ini terjadi cukup sering, jadi Shin tetap tenang. Dia sudah mendengar dari Eliza mengenai kenapa ada begitu banyak orang datang. Tentu saja, sebagian besar petualang adalah laki-laki.  Meski ada petualang perempuan, hanya ada sedikit dari mereka yang cantik, memiliki tubuh bagus dan cakap seperti Schnee.

Bahkan jika ada wanita yang seperti itu, mereka hanya tinggal bersama wanita lain, atau mereka dipekerjakan oleh para bangsawan dan tidak akan ada kesempatan untuk mengenal mereka.

Karena alasan itulah para petualang mencoba mengundang Schnee dan Tiera, yang sering bersama, untuk bergabung ke party mereka seperti pelayan bangsawan, yang mencoba untuk mengundang mereka ke rumah bangsawan.

“Hari ini ada lebih banyak orang yang mengerumuni mereka.”

“Mau bagaimana lagi. Nama dan wajah mereka sudah dikenal baik di Balmel.”

“Jadi, karena aku adalah teman laki-laki mereka, niat membunuh dan kecemburuan diarahkan kepadaku?”

“...Mau bagaimana lagi.”

Eliza seperti dirinya yang biasa, tidak ada tanggapan.

“Omong-omong, apa ada rencana untuk membereskan orang-orang itu?”

“Ada, aku sudah memberitau para staff untuk bersiap-siap, tapi...”

Eliza melihat ke sekitar, tapi tidak ada staff satupun di meja resepsionis.

“Aneh. Seharusnya paling tidak ada satu orang di meja resepsionis.”

“...Yah, sepertinya mereka mencoba untuk melakukan pekerjaan mereka.”

Dengan menghembuskan napas kecil, Shin berjalan menuju kerumunan. Meski dipenuhi dengan laki-laki, Shin bisa menemukan wanita lain selain Schnee dan Tiera.

Laki-laki yang menyadari Shin mengeluarkan perasaan negatif di mata mereka. Tapi karena Shin sudah terbiasa, dia mengabaikannya dan memanggil Schnee dan Tiera.

“Hei Yuki! Tiera! Ini sudah saatnya untuk pergi!”

Setelah sedikit jeda, kerumunan terbelah menjadi 2. Tiera berada di belakang Schnee, yang memiliki rambut pirang dan mata merah, dan wanita yang mengenakan seragam Guild berada di belakang Tiera.

“Maaf membuatmu menunggu.”

“Tidak, aku lah yang membuat kalian menunggu. Aku tiba lebih awal. Aku akan menjelaskannya lebih detail sambil berjalan. Jadi siapa orang ini?”

Beberapa orang tertegun dengan senyum Schnee yang ditujukan ke Shin, dan sisanya menunjukan kecemburuan. Shin mengabaikan orang-orang itu dan bertanya ke wanita yang berdiri dibelakang Schnee dan Tiera.

“Umm, A-Aku Fran, sta-sta-staff cabang guild petualang Balmel!!”

Dia terlihat bingung dan gugup.

Dia adalah wanita mungil dengan tinggi sekitar 150 cemel. Rambut pendeknya yang berwarna coklat dan matanya yang bundar adalah daya tariknya.

Dia terlihat seperti gadis SMP, atau bahkan terlihat seperti anak SD.

“Fran, kemana staff yang lainnya? Mereka seharusnya tidak meninggalkan anggota staff baru di resepsionis.”

“Se-senpai sedang mengurus petualang peringkat tinggi yang datang beberapa saat yang lalu. Yang lainnya juga sedang sibuk, jadi aku sedang mencoba yang terbaik, tapi...”

“Keramaian ini terlalu besar sampai dia tidak bisa mengurusnya sendirian.”

“...Benar.”

Fran setuju dengan perkataan Schnee sambil merendahkan bahunya.

Tentu saja, ini berat untuk staff baru mengurusi semua pria yang mengerumuni Schnee dan Tiera.

Jika Shin berada di posisi yang sama, sudah pasti dia tidak ingin mendekat ke keramaian sebesar itu.

Mungkin staff yang lebih berpengalaman dapat mengatasinya lebih baik, tapi itu masih tidak dapat dihindari.

“Aku minta maaf. Kami telah membuat masalah untuk mu. Tolong terima permintaan maafku dan jika kau punya permintaan, tolong katakan padaku. Aku ingin membantu sebisa mungkin.”

“Ma-Maaf!”

“...Hmm, Aku pikir ini tidak masalah, benarkan Yuki?”

“Benar, ini hanya timing kami yang salah dan tidak ada yang terjadi pada kami, jadi tidak usah khawatir.”

Schnee menjawab perkataan Shin sambil mengangguk.

Schnee menyerah di tengah jalan karena orang sering datang ke sekitar dirinya. Itulah kenapa dia tidak bisa menyalahkan Fran.

“Terimakasih atas pengertiannya.”

Tetapi, Eliza dan Fran memiliki tatapan minta maaf di wajah mereka.

Karena itu adalah tugas mereka, itu akan mempengaruhi kepercayaan mereka jika mereka menerima tanggung jawab dan tidak bisa melaksanakannya. Tidak peduli berapa banyak Schnee berkata tidak apa-apa, mereka tetap terlihat malu. Shin, Schnee, dan Tiera meninggalkan guild dan berkata “Tidak usah dipikirkan lagi” ke Eliza dan Fran yang sedang membungkuk.

“Maaf mengenai itu. Jika aku datang lebih cepat, kita bisa menghindari situasi tersebut.”

"Sepertinya kau dipanggil oleh pihak guild. Apa ada sesuatu urusan?”

“Benar. Apa yang terjadi?”

Entah mengapa keduanya berhasil menyadarinya, jadi Shin menjelaskan tentang permintaan tersebut.

Schnee yang mendengar cerita tersebut memiliki senyum di wajahnya dan Tiera terlihat seperti memahaminya.

“Sudah wajar kalau mereka menginginkan Shin. Rionne adalah seorang keluarga kerajaan dan meskipun dia tidak tau latar belakangmu, dia mengetahui sedikit kekuatan mu, bukankah begitu Shin?”

“Sedikit. Jika aku berada di posisinya, aku juga akan berpikir untuk mendapatkan diriku. Tapi apa yang bisa aku katakan, aku memahaminya tapi itu juga berbeda dengan cara aku berpikir.”

Meski Shin mengatakan itu, dia tetap memberi catatan dipikirannya bahwa Rionne mungkin berbeda dengan anggota keluarga kerajaan lainnya. “Jika bukan karena situasi yang tidak biasa seperti saat ini, dia tidak akan menginginkan ku begitu banyak”, kata Shin. Kemudian Schnee membalas,

“Kau benar-benar berpikir seperti itu?”

“Apa yang kau maksud, Schnee?”

“Cara berpikir dan tingkah laku mu sangatlah jarang di dunia ini Shin. Bagi raykat biasa keluarga kerajaan adalah orang suci, tapi itu tidak berlaku untuk para pemain.  Mengingat karakter Rionne-sama, dia akan tertarik kepada orang yang berbicara biasa kepadanya dan memiliki kekuatan yang dapat dia andalkan. Sedangkan Shin memenuhi keduanya, bahkan jika tidak ada insiden seperti ini, masih memungkinkan untuk Rionne-sama menyukai mu.”

“Yah, jika itu bukan Rionne-sama, dia mungkin akan berkata kau adalah orang yang kasar!”

“Yah, bagaimana mengatakannya ya... Aku pikir pemikiran Rionne-sama adalah lebih dekat dengan orang biasa, tidak dengan keluarga kerajaan.”

“Aku setuju.”

Menurut Rionne, dia lebih memfokuskan pembelajaran menjadi prajurit daripada keluarga kerajaan, jadi itu mungkin sudah wajar kalau dia berbeda dengan keluarga kerajaan lainnya.

“Tapi, Aku tidak berniatan untuk bertunangan dengan Rionne, jadi dia tidak punya pilihan lain selain menyerah mendapatkan ku.”

“Kalau kau bilang sebenarnya kau adalah High Human, dia pasti akan datang kepadamu.”

“Dari pernyataan masa lalunya, aku tidak menyangkalnya.”

Shin pikir bahwa Rionne mungkin akan memaksa mengatakan itu untuk kepentingan pertemanan. Jika mereka memiliki High Human di pihak mereka, sang Raja dengan senang hati akan memberikan sang putri.

“Bagaimanapun juga, prioritas kita sekarang adalah bertemu dengan Shibaid dan yang lainnya. Jika aku mengikuti Rionne, aku akan bertemu dengan Raja. Aku merasa bersalah kepada Baren-san, tapi aku akan serahkan urusan kerajaan ke Guild.”

Shin tidak yakin seberapa jauh Guild akan bertindak, tapi Shin bukan warga biasa, dia adalah seorang Chosen One. Jadi dia memutuskan untuk berpikir bahwa Guild akan melakukan yang terbaik mengenai masalah ini.

Sebagian karena dia pernah berbicara dengan Rionne, dia tidak bisa berbuat apa-apa selain berharap kalau orang lain tidak ada yang akan mengajukan tuntutan yang tidak masuk akal lagi.

Ada surat pengantar dari Tsuki no Hokora... Saat Shin berpikir mengenai hal tersebut, dia menyadari kalau dia tidak tau banyak tentang surat tersebut.

Dia menyimpan surat tersebut di dalam Item Box dan hampir melupakannya sampai dia gunakan di Balmel.

Karena berbagai peristiwa terjadi karena Shin menunjukan surat pengantar Tsuki no Hokora di Bayreuth, dia menjadi ragu untuk menggunakannya tanpa berpikir 2x. Meski itu adalah petunjuk untuk bertemu dengan Schnee, dia bisa bertemu dengannya tanpa menggunakannya. Shin tidak tau semua item yang ada di THE NEW GATE, dan dia juga berpikir apa ada item sejenis itu.

Bagaimanapun juga itu tergantung dengan para pemain, membuat item yang bekerja secara efektif dalam kondisi tertentu adalah mungkin. Terus terang saja, tanpa nama “Tsuki no Hokora”, surat pengantar itu hanya secarik kelas mengkilap.

“Hei Schnee, maaf ini sedikit terlambat untuk menanyakannya, tapi bagaimana caranya kau membuat surat pengantar?”

Sejauh yang Shin ketahui, Tsuki no Hokora tidak punya alat untuk membuat item yang memberikan efek seperti surat pengantar.

Berarti, itu adalah item asli milik Schnee.

“Surat pengantar? Aku menggunakan kertas yang keluar dari mesin produksi yang biasa digunakan di Tsuki no Hokora. Dan juga ditambah dengan Alkimia, dan begitulah efeknya.”

“Apa mesin itu bisa mengeluarkan kertas dengan daya tahan yang kuat? Seharusnya kertas itu tidak bisa digunakan untuk hal semacam itu.”

“Aku menyadarinya setelah Shin menghilang, jadi aku tidak tau rinciannya... Tentu itu adalah kertas biasa dalam era game, tapi kualitasnya berubah menjadi yang terbaik saat dunia ini berubah, jadi aku pikir ada kekuatan sihir yang tertinggal dikertas itu. Tenju saja aku sudah mengecek nya, dan itu tidaklah buruk.”

Mesin produksi di Tsuki no Hokora seperti tempat yang memproduksi berbagai macam jenis material. Itu adalah salah satu fasilitas Guild. Selain mesin yang membuat kertas, ada juga mesin yang dapat membuat item seperti material mentahan dan logam.

Tapi hanya satu mesin yang bisa bekerja dan itu adalah mesin untuk membuat kertas. Saat game kematian, ketika Shin meninggalkan Tsuki no Hokora untuk terakhir kalinya, dia menutup pintu ke ruangan untuk mesin-mesin produksi.

Untuk alasan kenapa mesin pembuat kertas ditempatkan ditempat yang berbeda adalah dia lupa kalau mesin tersebut ada di sana.

“Ayo kita periksa.”

Akan lebih baik untuk cepat-cepat pergi ke Kilmont dan bertemu Shibaid, tapi penting juga untuk mengecek rumah sendiri dan Guild House yang dia awasi.

“Kalau begitu, aku pikir hutan itu cukup tenang dan tidak menonjol.”

“Benar. Haruskah kita kesana sekarang?”



◆◆◆◆





Note: Maaf terlambat post lagi, ini minggu-minggu mendekati UTS bagi saya... dan hari2 dipenuhi dengan kuliah pengganti, untung saja hari ini libur ^_^. Karena minggu depan saya UTS, update selanjutnya di minggu ke-2 puasa. Terima kasih~
-RaDragneel





7 komentar: