
Volume 6 Chapter 3 Part 1
Ini terjadi sebelum Shin dan yang lainnya bertemu dengan
Lilishila.
Wilhelm sedang berada di sebuah toko tertentu di Sigurd.
Toko itu kecil, hampir tidak mencolok, dan memiliki bau
tembakau.
Item sihir yang tidak terpakai terbengkalai di rak-rak yang
ditata dengan buruk.
“Akhirnya aku menemukanmu.”
Wilhelm sedikit kesal. Informan yang biasa dia andalkan
sudah berpindah tempat; menemukannya membutuhkan waktu lebih lama dari yang
diperkirakan.
“Oke oke, jangan beri aku itu setelah muncul tanpa ada perjanjian.”
Pria pemiliki toko itu mengangkat bahu setelah mendengar
perkataan Wilhelm.
Di tempat seperti Sigurd, dengan lalu lintasnya yang padat,
tidak aneh bagi seorang informan seperti dia untuk sering berpindah lokasi.
“Disini bau.”
“Itukah kata pertama mu untuk menyapa ? Dupa ini dibuat di Hinomoto tau?”
Setelah mengata-ngatai Wilhelm karena kurangnya pengetahuan terhadap
Wabi-Sabi (Keindahan dalam kekurangan), pemilik berjanggut itu menyembulkan
asap dari pipanya.
Sayang sekali dupa itu.
“Jai. Aku minta maaf, tapi aku tidak memiliki waktu untuk
bersenang-senang. Simpan itu setelah urusan kita selesai.”
“Menakutkan. Kau lebih agresif dari biasanya… apa yang
terjadi?”
Pria itu, Jai Tret, merasa bahwa Wilhelm berbeda dari
biasanya. Ekspresi menyendirinya berubah total saat dia mengajukan pertanyaan.
Dia juga berasal dari panti asuhan yang sama, dan menjadi
petualang 5 tahun sebelum Wilhelm.
Sekarang dia adalah seorang informan aktif yang memiliki
markas di Sigurd.
“Mereka menculik Millie. Pastor Bulk dari gereja pelakunya.”
“!? . . . Apa kau yakin?”
Wilhelm menjelaskan situasinya secara terperinci kepada Jai
yang tercengang. Setelah ia mendengar semuanya, Jai menggosok dagunnya, dan
tenggelam dalam pikirannya.
“Eline ya. Jika dia terlibat, itu artinya mereka benar-benar
melakukan sesuatu yang besar.”
“Apa maksudmu?”
“Di antara para murid yang dibesarkan Gereja, Eline adalah
yang terkuat. Menggunakannya adalah bukti seberapa besar hal itu.”
Jai kemudian menambahkan bahwa ketika Eline melakukan
kerusakan, kerusakannya selalu besar. Dan meskipun besar, tidak ada berita perbuatannya
yang tersebar.
“Eline berasal dari sebuah desa kecil, tapi dia memiliki
kemampuan fisik yang luar biasa hebat saat dia masih seorang anak-anak. Bulk
mendengar mengenai nya dan dan membawanya ke gereja… dan seperti itulah sampai
saat ini.”
Ketika para pemegang otoritas
gereja datang secara pribadi meminta untuk membawanya ke gereja, orang tua
Eline dengan senang hati mempercayakan anaknya kepada mereka.
Sebagai penggantinya mereka diberikan sejumlah besar emas.
“Mereka tidak mengetahui mengenai Chosen One.”
Eline, sebagai Chosen One memiliki kemampuan fisik jauh
melampaui orang-orang di usianya; desa memperlakukannya sebagai anak yang
terkutuk. Menjadi lebih pintar dari anak lain adalah beban baginya.
“Aku tidak peduli tentang kisah masa lalu bajingan itu. Apa
kau pikir aku akan meneteskan air mata atau semacamnya?”
“Ya, inilah yang aku maksudkan. Bulk membawa Eline kembali
bersamanya, dan menuangkan semua antusias dalam mendidiknya. Berkat itu,
pikirannya mengarah ke arah yang salah… sekarang dia tidak bisa ditangani
lagi.”
“Aku sudah mengetahui itu.”
Mereka sudah pernah bertemu dan beradu pedang. Wilhelm sudah
tau kalau dia tidaklah waras.
“Kalau begitu dengarkan aku. Aku dengar informasi ini dari
salah satu koneksi pribadiku…orang-orang gereja sepertinya memiliki gelar
tertentu.”
“Gelar apa?”
“Kau akan terkejut. Katanya, Eline terlahir dengan gelar
‘Hero’.”
“Apaaa?”
Wilhelm tidak bisa mengerti arti dari kata-kata itu.
“Kita sudah mengenal satu sama lain cukup lama, tapi aku
tidak pernah berpikir kau adalah tipe orang yang berbicara lelucon seperti
itu.”
“Jangan seperti itu. Aku juga berpikir seperti itu saat
pertama kali mendengarnya.”
Tidak ada yang menyadari kalau jati diri Eline sebenarnya adalah
seorang Hero.
Satu-satunya hal mengenai dia yang sesuai dengan gelar
tersebut adalah penampilannya.
“Jadi itu bukan lelucon?”
“Aku memiliki informasi yang mendukung hal tersebut. Gelar
tersebut seharusnya memiliki efek yang akan memperkuat tubuh.”
“Sungguh?”
“Ya. Dia memang sangat kuat. Itu mungkin alasan mengapa dia
cenderung terlalu banyak bicara. Seseorang yang mendengarnya membiarkan
informasi itu keluar dari mulutnya. Tapi orang-orang itu sudah ditangani… dan
sekarang, hanya ada beberapa informan yang tau tentang ini.”
“Dan kau adalah salah satu dari beberapa orang itu?
Terdengar mencuringakan bagiku.”
“Percayalah. Hanya mengetahui hal semacam ini dapat
membuatmu tersingkirkan adalah sebuah fakta!”
Sepertinya Jai ingin mengatakan bahwa Eline terlalu kuat
untuknya.
“Informasi ini bahkan bernilai 100 koin emas Jul. Aku mau
melakukan ini karena kau adalah Wilhelm.”
“Lebih tepatnya karena Millie terlibat bukan?”
Jai pernah lolos dari situasi mengerikan berkat prediksi
Millie.
Meskipun terlihat mencurigakan, dia adalah seseorang yang
selalu melakukan hal yang benar dalam situasi semacam itu.
“Aku tidak peduli itu. Ada hal-hal yang lebih penting untuk
ditangani saat ini. Apa yang kau katakan menghilangkan semua keraguanku. Karena
Millie telah diculik, Sang Wanita Suci pasti juga terlibat dalam hal ini.”
“Wanita Suci? … Kalau tidak salah ada 3 wanita yang memiliki
nama itu kan. Melihat kemampuan Millie, apa dia ada kaitannya dengan kemampuan
‘Prediksi’?”
Wilhelm tau kalau ada 3 Wanita Suci. Yang pertama adalah
“Sooth-Saying Holy Woman”, yang kedua
adalah “Purifying Holy Woman” , dan yang
terakhir adalah “Healing Holy Woman”.
Mengingat kemampuan Millie adalah ‘Star Reader’, sepertinya
kemampuan “Soothsaying Holy Woman” ada hubungannya dengan kemampuan Millie.
“Benar. Akhir-akhir ini, mereka mengatakan bahwa ‘Soothsaying
Holy Woman’ sedang jatuh sakit. Sebenarnya, itu karena Bulk memanipulasinya.”
“Dia mengendalikan seorang Wanita Suci!?”
“Aku mendapat informasi ini dari sumber lain, sepertinya ada
sebuah gua yang didalamnya terdapat sebuah item yang dapat mengontrol siapapun
yang memakainya. Item itu ditemukan bersamaan dengan perlengkapan terkutuk
lainnya dan dipercayakan kepada gereja untuk menghapus kutukannya, tapi gereja
malah menukarnya dengan sesuatu yang tak berguna… dan sekarang, Bulk
menggunakan item tersebut.”
Jai menjelaskan bahwa kelompok petualang Rank-B menemukannya
di dalalm dungeon yang belum terjelahi
sepenuhnya.
“Berhati-hatilah. Jika kau berakhir memiliki benda itu, kau
bahkan tidak akan bisa melawannya. Katanya beberapa Chosen One kelas atas
bahkan akan jatuh dibawah pengaruhnya.”
Ekspresi Jai menjadi serius saat dia berbicara peringatan
terakhir yang belum pernah Wilhelm lihat.
“…Sudah cukup untuk mendengar ceritamu. Tapi ada sesuatu
yang tidak aku mengerti.”
Wilhelm telah menerima informasi penting, tapi ada satu hal
yang tidak dapat ia mengerti.
“Apa itu?”
“Bagaimana kau bisa tau semua informasi ini? Kau baru saja
mengatakan bahwa gereja menghapus siapa saja yang memiliki informasi yang
membahayakan gereja bukan?”
Jai bukanlah seorang Chosen One seperti Wilhelm. Tidak
peduli sebagus apa dia bersembunyi, dia tidak akan aman selamanya.
“Itu karena tidak semua anggota gereja loyal. Ada beberapa
orang yang menentang Bulk, contohnya Eline. Dia mungkin seorang Chosen One
kelas atas, tapi karena Bulk, dia menjadi Knight Gereja yang tidak berguna.
Mereka bahkan akan dengan senang hati untuk lepas dari Bulk. Dan satu lagi,
petualang yang menemukan item manipulasi adalah salah satu klie terbaik ku.”
Jai juga menjelaskan bagaimana dia memiliki informasi yang
kuat untuk item manipulasi.
Wilhelm tidak tau kalau informasi itu datang dari Lilishila.
Dia telah mengungkapkannya kepada para informan yang dia percayai.
Tapi Lilishila tidak tau mengenai gelar “Hero”, karena
sumber informasi itu sudah dibersihkan oleh Gereja.
“Aku mengerti. Jadi koneksimu menjadi berguna…
kadang-kadang.”
“Sialan. Kau tidak harus mengatakan kata yang terakhir.”
“Omong-omong siapa orang-orang yang menentang Bulk?”
“Mereka adalah para penjaga pribadi Wanita Suci, orang-orang
berhutang budi padanya. Beberapa dari
mereka juga memiliki pangkat yang tinggi, jadi mereka tau bagaimana Bulk
memperlakukannya. Jika membunuh Bulk dapat menghilangkan efek item, yakinlah
dia sudah mati sekarang.”
Tanpa mengetahui cara menghilangkan efek manipulasi, mereka
tidak berani melakukan gerakan apa pun. Menangkap Bulk dan mengiterogasi atau
menyiksa dia bisa menjadi salah satu cara, tapi mereka tidak tau apa yang akan
terjadi pada Wanita Suci jika mereka melakukannya.
Bulk mati, dan Wanita Suci ikut mati bersama nya… Itu tidak
akan menjadi akhir yang bagus.
Jai juga menambahkan bahwa itu akan sulit untuk
menundukkannya, karena dia punya Eline sebagai penjaga pribadinya.
“Karena Wanita Suci menjadi sandera, beberapa orang tidak
punya pilihan selain mematuhi perintah Bulk.”
“Apa mereka berguna untuknya?”
“Kalau kau tidak ingin Wanita Suci disakiti… hanya itu yang
perlu dia katakan.”
“Tch, menjijikan.”
Wilhelm merasa kesal dan ter seringai aneh. Jai juga
merasakan hal yang sama.
“Wilhelm, apa yang ingin kau lakukan sekarang?”
“Aku akan kembali ke penginapan dulu. Lagian mereka tidak
pernah sekedar mendukung. Kau tau, orang itu mungkin akan kembali dari gereja
bersama dengan Millie.”
Berpikir bahwa itu adalah hal yang mungkin saja untuk Shin,
membuat Wilhelm menyeringai. Melihat Wilhelm yang seperti itu membuat Jai
penasaran.
“Tak ku sangka kau bisa membuat wajah seperti itu saat
membicarakan seseorang. Apa dia seorang Chosen One?”
“Bukan, tapi dia adalah monster nya monster. Aku peringatkan
kau, jangan coba-coba untuk mencari tau.”
“Pasti ada alasan lain kau mengatakan seperti itu.
Sebenarnya aku ingin memintamu untuk memperkenalkannya padaku, tapi aku tidak
akan melakukannya.”
Jai tau kalau Wilhlem tidaklah bercanda, makanya ia
membalasnya sambil mengangguk, meskipun itu
agak lucu.
Seperti yang orang-orang katakan, ‘jika kau terlalu
penasaran, kau akan terbawa dalam suatu masalah yang besar’. Informan sangat
terobsesi terhadap informasi yang seharusnya tidak perlu diketahui. Meskipun
ada saat-saat informasi tersebut mendekat dengan sendirinya.
“Mungkin tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan pria
seperti itu, tapi biarkan aku memberitaumu satu hal lagi. Jika kau berencana
mengacaukan rencana Bulk, ada satu orang lagi yang harus kau perhatikan selain
Eline.”
“Chosen One kelas atas yang sedang dimanipulasi kan? Tapi
kau bilang kalau hanya ada satu orang lagi?”
Eline sudah jelas berbahaya, tapi Chosen One kelas atas juga
bisa menjadi sebuah ancaman. Dilihat dari kepribadian Bulk, Wilhelm berusaha
membayangkan bahwa dia hanya memiliki Eline dan satu orang lagi disisinya.
“Itu memang benar kalau ada Chosen One kelas atas lainnya.
Tapi orang ini, mirip seperti Eline, dia memiliki kemampuan yang jauh lebih
tinggi dari lainnya. Namanya Konig Bolt, dia adalah salah satu yang terkuat
dari Swordsmen di gereja. Dia telah
dimanipulasi oleh item itu. Jika kau bisa menyingkirkan item itu darinya, kau
bisa menghindari pertempuran.”
Rupanya dia adalah penjaga pribadi Wanita Suci. Dia mungkin
menjadi target karena kemampuannya.
Jai menambahkan kalau dia bahkan memiliki perlengkapan kelas
legendaris.
“Hanya ini saja yang bisa aku katakan. Sebaiknya kau
memanfaatkannya dengan baik.”
“Kau bisa bertaruh. Aku pasti akan menyelamatkan Millie. Dan
sementara aku melakukannya, aku akan
membalas apa yang telah bajingan sinting lakukan padaku.”
“Haha, aku senang mendengarnya… Aku mengandalkan mu.”
Kata terakhir Jai dipenuhi dengan kekecewaan karena tidak
bisa membantu.
◆◆◆◆
Wilhelm mengunjungi toko-toko lainnya, lalu kembali ke
penginapan.
Dia sudah memberikan banyak waktu untuk menemukan toko milik
Jai, jadi saat dia melihat ke langit, matahari sudah mau tenggelam.
“…….”
Wilhelm berjalan menuju penginapan dengan penuh keheningan.
Dalam perjalanan dia membeli daging tusuk dari kios jalanan.
Dia melanjutkan perjalannya dengan santai sambil mencicipi
daging yang dimasak dengan sempurna.
Tapi ia tidak melangkah menuju Penginapan.
“Kau sudah mengikuti ku sejauh ini. Apa yang kau inginkan?”
Wilhelm melangkah ke gang kosong dan menanyainya.
“…..”
Tak ada jawaban yang terdengar, Wilhelm pun mulai menajamkan
matanya. Dia menunjuk menggunakan tusukan daging yang ada di tangannya menuju
kegelapan gang dan melemparkannya.
Dengan kekuatan otot Wilhelm, tembakan tusukan dagingnya
persis seperti panah, terbang lurus menembus udara menuju targetnya.
“!!!”
Sekejap sebelum tusuk daging menghilang kegelapan, sesuatu
muncul dari sana. Bersamaan dengan suara tembok yang terhantam sesuatu,
pemandangan gang gelap di depan Wilhelm terlihat sedikit aneh.
Sesuatu yang terlihat sedikit aneh
itu mendarat di tanah dan berubah menjadi seseorang yang mengenakan mantel
coklat.
“Apa kau Wilhelm Avis?”
“Jika benar ada apa?”
“Seseorang ingin bertemu denganmu. Ijinkan aku untuk
mengantarmu.”
Wilhelm tidak bisa mengidentifikasi ekspresi orang itu atau
karakteristik ras nya karena tudungnya. Tapi suaranya terdengar seperti seorang
pria.
“Kau benar-benar menduga kalau aku akan mengikutimu dengan
patuh?”
“Kami akan membawa mu dengan paksa… adalah sesuatu yang
tidak cukup kuat untuk kami lakukan. Maaf karena sudah mengikutimu. Tapi
menolak akan membuat kerugian di sisi mu.”
“Apa?”
Wilhelm mengerutkan alisnya setelah mendengar perkataan pria
itu.
“Orang yang ingin bertemu denganmu adalah seseorang yang
membenci orang yang menculik anak-anak.”
“…jadi bukan pelayan dari seorang pastor gendut itu ya.”
“Jika kau mengunjungi Jai, kau seharusnya sudah tau. Kami
juga tidak begitu patuh untuk menaatinya.”
Wilhelm ingat apa yang Jai katakan tentang fraksi penentang.
Dilihat dari kata-katanya, pria yang ada di depannya mungkin adalah seseorang
yang memberikan informasi itu kepada Jai.
“Ada seseorang yang ingin aku hubungi dulu.”
“Maaf, tapi aku tidak bisa membiarkan itu.”
“Kau butuh sekutu sebanyak yang kau bisa bukan? Aku bisa
menjamin bahwa ini tidak ada resiko pengkhianatan.”
“Memiliki rekan di dekatmu akan membuat kami tidak nyaman.
Kami bisa menghubungimu seperti ini hanya karena kau bergerak sendirian.”
“Apa maksudmu?”
“Ini adalah satu-satunya cara untuk menghindari agar tidak
ketahuan. Itu saja yang bisa ku katakan.”
Orang-orang ini akan terganggu dengan keberadaan Shin dan
lainnya, yang dapat menyebabkan sesuatu terjadi. Pada saat ini, Wilhelm tidak
memiliki informasi yang cukup untuk menyimpulkan apa alasannya.
Mengikuti pria itu mungkin berarti tidak membuatnya kembali
pada waktu yang direncanakan dengan Shin dan yang lainnya. Hal ini membuat
Wilhelm merenung sementara waktu.
(Apa yang akan mereka lakukan setelah gagal melakukan kontak
denganku?)
Ketiadaan Wilhelm tidak akan menyebabkan kerugian yang
serius dalam kekuatan tempur. Shin, Schnee dan Shibaid sudah lebih dari cukup.
Tiera sendiri memiliki kekuatan bertarung yang lebih sedikit
dari ketiganya, tapi partner nya Kagerou
jauh lebih kuat darinya.
Jika sesuatu terjadi pada Wilhelm sekarang, melihat keadaan
saat ini mereka pasti akan berpikir bahwa gereja ikut terlibat.
(Mereka mengincar Bulk. Jika mereka pergi ke Gereja, ada
kemungkinan besar kami akan bertemu satu sama lain.)
Mempertimbangkan kemampuan kelompok Shin, mereka bisa
menyelamatkan Mille tanpa disadari Bulk.
Membuat mereka
mengarahkan perhatian ke sisi Wilhelm akan mempermudah pihak Shin.
Selain itu, meskipun dia telah dimanipulasi, Wilhelm tidak
dapat membayangkan kalau kelompoknya Shin dapat dikalahkan.
“…dimana orang yang ingin bertemu dengan ku?”
“HQ Gereja. Aku akan memandu mu.”
“Kalau begitu, tolong pimpin jalannya.”
Saat Wilhelm menyetujui nya, pria itu bergerak ke sudut gang
dan mencari sesuatu ditanah. Setelah beberapa saat, tangannya berhenti
bergerak, memegang sesuatu benda yang bentuknya seperti pegangan.
Pria itu mencengkeram objek itu dan tiba-tiba sebidang tanah
terangkat ke atas, menunjukan jalan menuju bawah tanah.
“Lewat sini.”
Wilhelm mengikuti pria itu turun melewati lorong bawah
tanah. Terowongan dengan lebar 3 mel yang mereka masuki tersambung di kedua
arah.
Tidak ada cahaya yang menerangi lorong itu; ketika pria itu
menutup pintu masuk, kegelapan memenuhi seluruh ruangan. Hanya ketika pria itu
menyalakan lentera yang dipegangnya, mereka baru bisa melihat beberapa mel ke
depan.
Pria itu tanpa ragu terus melangkah melalui terowongan yang
gelap gulita. Diperempatan dia berbelok ke kiri, lalu dipertigaan dia berbelok
ke kanan.
Wilhelm tidak dapat sepenuhnya memahami bagaimana jalur
rumit ini terhubung satu sama lain.
Rangkaian jalan yang terlihat serupa ditambah dengan
kegelapan yang menghalangi akan mengganggu kemampuan menentukan arah setiap
penyusup.
Bahkan dengan ketajaman yang dimiliki Wilhelm, dia sudah
tidak ingat berapa banyak waktu yang telah berlalu sejak mereka masuk.
Jika dia kehilangan jejak pria yang ada di depannya, akan
sangat sulit untuk nya menemukan jalan keluar sendiri.
Ketika Wilhelm berpikir demikian, pria itu berhenti di
tengah jalan.
Jalan yang terlihat tak berujung akhirnya berakhir.
“Disana.”
Pria itu mengarahkan lenteranya ke tempat tertentu di
dinding dan mendorongnya. Hal itu menyebabkan dinding yang ia dorong bergeser
dan memunculkan sebuah tangga yang cukup besar untuk dilewati seorang pria
dewasa.
Saat Wilhelm mulai mengikuti pria itu menaiki tangga, pria
itu sudah mengangkat langit-langit dan memeriksa sekeliling.
Apa yang dituju melalui terowongan adalah sebuah ruangan
kecil. Kedua pria itu keluar dan menemukan diri mereka di koridor yang dipenuhi
dengan dekorasi yang indah.
“Kita di dalam Gereja?”
Wilhelm tidak ingat dengan tempat yang ia lihat saat ini,
tapi pemandangan di luar jendela memungkinkannya untuk memperkirakan
keberadaannya.
Sepertinya mereka berada di salah satu ujung bangunan
Gereja.
“Ada banyak jalan yang menuju Gereja di seluruh kota ini.
Meski begitu hanya ada beberapa orang yang tau kalau ini adalah jalan
masuknya.”
“Hanya mengingat bermodalkan ingatan saja sudah sangat
menakjubkan.”
“Sudah 30 tahun lamanya aku menjelajah, ini sudah seperti
punggung tanganku saja. Kita cukupkan perbincangan kita, mari kita pergi ke
orang yang sedang menunggu kita.”
Meski berada di dalam Gereja, hanya ada beberapa orang di
sekitarnya. Kemampuan deteksi Wilhelm nyaris tidak merasakan kehadiran manusia
disekitar mereka.
Ketika keduanya menuruni beberapa anak tangga, melanjutkan
untuk tidak bertemu dengan orang lain, mereka akhirnya mencapai koridor dengan
pintu di sisi kiri dan kanan.
Wilhelm bertanya-tanya apa yang pintu-pintu itu sembunyikan,
tapi karena pria itu berjalan lurus tanpa memberi sedikit perhatian ke
pintu-pintu itu, Wilhelm menyerah untuk menyelidikinya.
Jika itu tidak ada hubungannya dengan penyelamatan Millie,
maka tidak ada gunanya untuk mengetahui apa yang disembunyikan dibalik
pintu-pintu itu.
Sebenarnya dia sudah menerima pesan dari kelompok Shin, tapi
ia memilih untuk tidak membukanya di depan pria itu.
Setelah berjalan lebih jauh di koridor, keduanya tiba di
sebuah pintu yang jelas berbeda dari yang lain.
Pintu yang dihias dengan mewah, menempati seluruh bagian
sebagai sebuah ruangan, juga merupakan tempat dimana koridor itu berakhir.
“Tunggu disini.”
Setelah berkata demikian, pria itu mengetuk pintu dengan
nada yang aneh, dan pintu terbuka dengan sendirinya.
Pintu itu berhenti terbuka setelah beberapa detik,
meninggalkan celah yang cukup besar untuk dilewati.
Pria itu melangkah melalui celah itu dan Wilhelm mengikutinya
dari belakang.
Ruangan di dalamnya cukup besar, lantai belakangnya naik
lebih tinggi. Ruangan itu terlihat seperti Altar, dan Wilhelm tercengang dan
terkesan pada saat yang sama berpikir siapa yang tinggal di ruangan semacam
ini.
“Nona Hermie. Aku sudah membawa tuan Wilhelm.”
“Kerja bagus.”
Pria itu berjalan ke arah tirai dan melaporkan kedatangan
Wilhelm, yang mendorong jawaban dari
balik tirai tebal itu.
Setelah beberapa saat, pemilik suara itu muncul dari balik
tirai dan menunjukkan dirinya.
“Senang bertemu denganmu. Namaku Hermie Schultz.”
“Jadi kau adalah ‘Soothsaying Holy Woman’?”
“Aku sering dipanggil dengan nama itu. Tapi, nama samaran
itu hampir tidak memiliki arti apapun saat ini.”
Mata Wilhelm beralih ke kalung hitam di lehernya. Ekspresi
Hermie pun berubah sedih.
Wilhelm menduga bahwa benda yang terpasang di lehernya
adalah item manipulasi yang Jai sebutkan.
“Ada apa kau memanggilku?”
“Untuk mengembalikan Millie.”
Setelah berkata, Hermie membuka tirai lebar-lebar,
memperlihatkan tempat tidur berukuran besar dan Millie sedang duduk di atasnya.
“Will!!!”
Di lihat dari suaranya, Millie sudah tau kalau Wilhelm sudah
datang, dan ketika Hermie membuka tirai kamar, dia melompat dan berlari ke
arahnya.
Millie memeluk Wilhelm, dan matanya penuh dengan air mata.

Wilhelm memeluknya dengan lembur agar tidak menyakitinya.
“Will-nii, Shia-nee …apa Shia-nee baik-baik saja!?!”
“Jangan khawatir, dia masih hidup.”
Kata-kata itu melegakan hati Millie.
Dia sudah mendengarnya dari Hermie bahwa Rashia baik-baik
saja, tapi dia tidak bisa menghapus semua keraguan sampai mendengar hal yang
sama dari seseorang yang ia percayai.
“Apa yang terjadi di sini? Bukannya kau diculik oleh
bajingan Bulk itu.”
Kenapa Millie berada di tempat seperti ini? Wilhelm bertanya
pada Hermie sambil mengelus kepala Millie.
“Gadis ini dan aku mempunyai kemampuan yang sama. Bulk
memerintahku untuk mengajarinya bagaimana cara mengendalikan kemampuannya.”
Mengajari dia bagaimana untuk mengendalikannya. Jika itu
saja itu tidak masalah.
Tapi, Bulk tidak akan pernah membiarkannya begitu saja.
“Bulk berencana menawarkannya sebagai korban. Aku rasa dia
hanya memikirkan kemampuannya untuk meningkatkan nilainya sebagai korban.”
Hermie tidak tau efek apa yang bisa terjadi jika ritual
tersebut dilakukan. Dan dia tidak ingin tau juga.
Jika hal ini terus berlanjut, Hermie dan Millie tidak akan
bisa lolos dari genggaman Bulk.
Setelah menyadari hal itu, Hermie mengambil keputusan
beresiko. Ia memerintahkan salah satu bawahannya untuk membawa Wilhelm kemari
agar dia bisa menyelamatkan Millie.
“Pengorbanan?”
Wilhelm terkejut mendengar kata-kata yang begitu asing
baginya. Dia tau tentang keberadaan Fraksi Puncak, tapi pandangan nya kepada
mereka adalah teroris yang menyerang siapapun tanpa pandang bulu.
Setelah Hermie menjelaskan mengenai Fraksi Puncak dan apa
yang telah mereka lakukan, urat biru muncul di kepala Wilhelm.
“Bajingan gila macam apa itu. Tapi aku masih tidak mengerti
mengapa kau memanggilku. Kau seharusnya sudah tau kalau aku bukanlah
satu-satunya yang datang untuk menyelamatkan Millie.”
Wilhelm menahan amarahnya dan menanyai Hermie lagi. Kenapa
dia memanggilku saja? Jika dia memanggil Shin atau Schnee, bukankah masalah ini
akan selesai lebih cepat?
“Aku tau kalau ada orang lain yang mencoba untuk
menyelamatkan Millie. Tapi kemampuanku hanya memungkinkanku untuk melihat
dirimu dan wanita Elf. Dan mengenai Elf tersebut, apa yang bisa aku lihat
sangatlah kasar dan tidak pasti. Suatu ketika, aku melihat mu menyelamatkan
wanita yang bernama Rashia, dan di sana ada pria berambut hitam… tapi aku hanya
melihatnya sekali pada saat itu saja. Lagipula, kekuatan memiliki batas.”
Hermie mengaku ketidakmampuannya untuk melihat Shin, Schnee
ataupun Shibaid.
Wilhelm tau bagaimana tidak masuk akalnya Shin, jadi dia
tidak begitu sulit untuk mengerti alasannya. Itu bisa saja dari perbedaan level
dan status, kualitas senjata dan armor, keunggulan dari sebuah ras… ada begitu
banyak kemungkinan.
“Aku mengerti. Jika mengenai orang itu, tidak aneh kalau
hanya aku yang bisa kau lihat.”
Hanya itu yang bisa Wilhelm katakan pada saat itu.
Dia juga serupa dengan mereka karena berada di luar akal
sehat, tapi dibandingkan dengan Shin dan lainnya dia masih bukan apa-apa.
“Omong-omong, apa yang kau rencanakan sekarang? Meskipun
Millie aman, kau masih akan dikorbankan bukan?.”
Berpikir bahwa itu bukanlah sesuatu yang pantas untuk
dibicarakan, Wilhelm meluruskan topik pembicaraan.
“Aku…Aku tidak bisa kabur.”
Hermie berbicara sambil mengalihkan tatapannya kebawah.
Kepasrahan terdengar jelas di dalam kata-kata nya.
Menyadari perasaannya, Wilhelm pun berbicara.
“Item yang dapat memaksa siapapun yang memakainya untuk taat
ya.”
“Kau tau itu?”
“Aku mendengarnya dari seorang informan. Apa mungkin kalung
hitam itu?”
“Benar. Aku hanya menerima perintah yang mencegahku untuk
melakukan tindakan tertentu sekarang, jadi aku bisa bergerak dengan bebas saat
ini… tapi jika aku menerima perintah, aku bisa melakukan hal-hal yang paling
kejam tanpa ragu sedikit pun.”
Pupil Hermie bergetar saat dia berbicara,dan jari-jarinya
mengelus kalung hitam yang ada di lehernya. Wilhelm tidak tau hal mengerikan
apa yang sudah dia lakukan sampai sekarang.
Tapi dilihat dari ekspresi sedih Hermie, dia terlihat sudah
melakukan sesuatu yang tidak menyenangkan.
“Apa kau sadar setelah menerima sebuah perintah?”
“Aku..sedikit agak sadar. Kurasa itu terasa seperti sebuah
mimpi.”
Hermie menjelaskan bahwa dia tidak sepenuhnya sadar menerima
perintah. Wilhelm berpikir kalau dia menyadarinya, keadaan mentalnya sekarang
akan menjadi lebih buruk.
“…Aku tidak bisa melakukan sesuatu terhadap kalung yang ada
dilehermu. Maaf, Tapi aku hanya akan membawa Millie kembali.”
“Will-nii!?”
“Tidak masalah. Lagipula, itu bukan tujuanku memintamu
datang kemari.”
Kata-kata Wilhelm membuat Millie mengeluarkan suara
ketidakpercayaan nya. Dia berencana meminta Wilhelm untuk menyelamatkan nya
juga, tapi mata nya melihat kekecewaan muncul di wajah Wilhelm.
Hermie mengerti perasaan Wilhelm dan mengangguk. Senyum
muncul di bibirnya setelah mengetahui bahwa Millie akan aman.
Sambil merasakan tatapan Millie, Wilhelm tau kalau dirinya
merasa kesal. Ada sesuatu yang tidak ia sukai dari ekspresi Hermie.
“Ada apa dengan wajah itu?”
“Eh?”
Pertanyaan mendadak Wilhelm mengubah ekspresi Hermie dari
tersenyum menjadi bingung.
Hermie berpikir bahwa pembebasan Millie yang diculik mungkin
dianggap mencurigakan oleh Wilhelm.
Dia telah menduga kemungkinan ditanyai apakah dia sedang
dimanipulasi dan hanya mencoba untuk membuat mereka lengah.
Untungnya itu tidak terjadi; Wilhelm tanpa ragu-ragu setuju
untuk membawa Millie kembali.
Mungkin karena dia telah menemukan suatu kenyamanan dalam
hal itu, Hermie tidak bisa mengerti apa yang Wilhelm katakan.
“Itu adalah wajah seseorang yang tidak peduli dengan dirinya
sendiri.”
“…Jika itu yang kau pikirkan, maukah kau mendengar
permintaanku?”
Saat dia mengerti apa yang Wilhelm maksud, sebuah pemikiran
muncul di dalam benak Hermie.
Mungkin dia bisa mencapai tujuan lain memanggil Wilhelm
kesini.
“Apa permintaanmu?”
“Tolong, bunuh aku.”
“Nona Hermie!?”
“Hemie-nee!?”
Kata-kata Hermie menimbulkan suara terkejut dari orang
disekitarnya.
Tujuan utama dari pria yang membawa Wilhelm yang ingin
menyelamatkan Millie adalah menyelamatkan Hermie.
Mendengar Hermie yang meminta Wilhelm untuk membunuhnya
jelas membuatnya mengeluarkan suara.
“Apa kau serius?”
“Bahkan jika aku terus hidup seperti ini, aku hanya akan
menyebabkan masalah bagi banyak orang. Jika aku mati dan Millie menghilang dari
sini, rencana Bulk akan gagal. Karena kalung hitam ini, aku tidak bisa
melakukanya dengan tanganku sendiri,jadi…Aku mohon padamu.”
“Tidak bisa!! Apa kau ingin menyia-nyia kan usaha
orang-orang yang sudah mencoba untuk menyelamatkanmu!?”
“Jika ini terus berlanjut, semuanya akan terlambat.”
Mata Hermie terlihat tegas.
“Apa yang sudah kau lihat?”
“Aku me..gwah!”
Saat Hermie ingin berbicara, wajahnya berubah kesakitan.
Meski jari-jari nya memegang erat lehernya, Wilhelm berhasil menyadari
kata-kata yang terukir di kalung hitam menyala.”
“Maafkan…aku. Kalung ini melarangku untuk mengatakannya.
Tapi jika hal ini terus berlanjut… Benua Eltnia akan hancur.”
“…Demon ya?”
Wilhelm menebak apa yang ingin Hermie katakan melalui
potongan-potongan katanya.
Dia juga mengumpulkan informasi mengenai Bulk dengan caranya
sendiri; sumber informasinya tidak terbatas pada Jai saja.
Di antara potongan-potongan informasi yang Wilhelm
kumpulkan, di dapat bahwa Bulk memiliki hubungan dengan Demon, meskipun itu
tidak terkonfirmasi.
“Dan itu sangat kuat. Jika kau mengerti, tolong...”
“Maaf, tapi aku tidak bisa melakukan itu.”
Wilhelm memotong perkataan Hermie sambil mengelus kepala
Millie, yang diam-diam sedang menatapnya.
(Aku biasanya tidak bergantung pada orang lain, tapi...)
Wilhelm adalah seorang prajurit yang berpengalaman. Hal yang
Hermie bicarakan, sesuatu yang dapat menghancurkan seluruh benua... dia sedikit
merasakan perasaan itu sejak tiba di Sigurd.
Sesuatu itu tidak berada di dalam Sigurd, tapi tidak terlalu
jauh dari Sigurd, sesuatu yang sifatnya tidak diketahui mulai bergerak.
Tapi, dari hal yang dianggap berbahaya itu, Wilhelm tidak
bisa merasakan kehadiran yang mematikan.
Alasanya adalah ketika dia mendengar kata-kata Hermie, dia
tidak merasakan perasaan mengganggu yang nyata.
Tapi sekarang dia mengerti alasannya. Dia merasa sesuatu
yang bahkan lebih besar dari ancaman yang Hermie katakan menghalanginya untuk
merasakannya.
Hanya ada satu hal yang bisa dia pikirkan.
“Kau tau..meski aku tidak membunuhmu disini, musuh atau apa
pun itu, mereka tidak akan mencapai apa pun.”
“Bagaimana kau bisa begitu yakin!? Itu bukanlah sesuatu yang
manusia bisa bandingkan!”
Dihasut oleh kurangnya rasa bahaya yang Wilhelm rasakan,
Hermie meneriakan apa yang ia rasakan.
Dia tidak bisa mengungkapkannya dengan kata-kata, tapi dia
sudah melihatnya melalui kemampuan ‘Star Reader’ miliknya. Bayangan besar yang
muncul dari tempat ritual, disertai dengan kehancuran.
Hermie tau meski dia memohon kepada orang-orang yang mencoba
membantunya – seperti pria yang memandu Wilhelm – untuk membunuhnya, mereka
tidak akan pernah mau.
Dia menyuruh Wilhelm datang bukan hanya untuk mempercayakan
Millie kepadanya, tetapi juga memintanya untuk membunuhnya.
“Kalau hanya aku yang ada di Sigurd, mungkin itu bisa saja
terjadi.”
Kurangnya kekhawatiran dalam kata-kata Wilhelm membuat
Hermie semakin sedih.
Ada perbedaan pasti antara reaksi Wilhelm dan Hermie
terhadap bahaya yang datang.
Penyebab perbedaan itu adalah hal yang sederhana. Mengetahui
orang itu atau tidak mengetahu orang itu.
Siapa yang bisa meramal?
Bahwa ras yang dibicarakan dalam mitos ada di kota ini
sekarang?
Siapa yang bisa meramal?
Bahwa dia dan teman-temannya sudah melakukan pergerakan?
◆◆◆◆
Belum d lanjut kah?
BalasHapusmasih dilanjut
Hapus