Volume 6 Chapter 2 Part 2
T/N: Untuk kedepan semua yang berkaitan job seperti Priest, Knight, dsb tidak akan diartikan.
*Pendeta - Priest
Shin dan Schnee memutuskan untuk pergi.
Palmirack adalah Guild
House yang menirukan sebuah kuil. Konon, beberapa pengembara berkumpul
disana dengan tujuan untuk berlatih.
Disana masih ada fasilitas yang mendukung untuk melakukan
latihan, dan orang-orang yang datang tidak mengenal tua atau muda, pria atau
wanita. Para pengembara dan pedagang juga datang untuk bergosip, jadi tempat
latihan tidak pernah sepi.
“Aku tidak berpikir kalau ini terlihat berbeda dari
sebelumnya.”
“Benar.”
Meski jumlah orang yang ada disana berbeda, bentuknya masih
sesuai dengan apa yang Shin ingat. Perbedaan utamanya adalah disana ada
seseorang yang mengumpulkan uang dari mereka yang ingin memasuki tempat
latihan.
“Tapi map kita masih belum berubah.”
“Untuk mengetahui bagian dalam, kita harus menyelinap masuk.”
Shin berasumsi bahwa map akan berubah setelah mereka
mendekat ke Palmirak. Karena mereka masih bisa ‘memetakan’ area tersebut, jadi
tempat itu masih mungkin untuk
dijelajahi.
Sementara mereka ingin masuk, Palmirack adalah Guild House milik Rokuten. Kau tidak
bisa mengatakan seberapa fungsional fasilitasnya, dan itu tidak bijaksana
untuk mencoba menerobos di siang bolong.
Bahkan Shin tidak tau apa yang bisa dilakukan oleh bangunan
Palmirack.
Selain itu, Palmirack adalah markas Cain – dia memiliki
arsitektur tambahan. Dari 6 Guild House,
Palmirack adalah Guild House yang
paling berbahaya. Jadi Shin harus berhati-hati.
Shin, Schnee, dan Yuzuha berpura-pura mengagumi bangunan
Palmirack layaknya turis, saat mereka berputar mereka menandai tempat di peta
yang terlihat mudah untuk dilewati.
“Hm?”
“Ada apa?”
“Ada orang yang memiliki level tinggi disana. Dia mungkin
seorang priest tingkat tinggi.”
Didepan Shin dan Schnee, ada seorang priest yang terlihat
berbeda dari yang lain berjalan menuju ke arah mereka.
Dia adalah wanita dengan rambut hijau muda dan bermata
cokelat. Mengingat penampilan fisiknya yang indah dan telinga runcing yang
nyaris tidak terlihat karena rambut panjangnya, seseorang akan berasumsi bahwa
dia adalah Elf. Gerakannya anggun dan dia memiliki level 206, dia berbeda dari
priest lainnya.
“Hello.”
“Oh. Hello.”
Tidak seperti priest lain yang mengabaikan mereka , priest
Elf itu malah mendekati Shin.
“Apa kau sedang melihat-melihat?”
“Ya. Ini pertama kalinya kami berada di Sigurd. Kami sudah
berencana untuk mampir kesini.”
“Itu luar biasa. Namaku Lilishila. Jika kau punya
pertanyaan, tak usah sungkan untuk bertanya kepada ku atau kepada priest
lainnya.”
“Aku Shin. Ini Yuki dan Yuzuha. Terima kasih atas kebaikanmu.
Tapi, kenapa kau berbicara dengan kami? Padahal kami dikelilingi oleh turis
lain.”
“Itu karena kau bersama seorang High Elf.”
Kata-kata Lilishila mengejutkan Shin.
Seharusnya tidak ada cara untuk membedakan antara Elf dan
High Elf hanya dengan melihat saja. Tapi, Lilishila dengan benar menebak bahwa
Schnee adalah seorang High Elf.
“Aku minta maaf jika aku mengejutkanmu. Aku bisa membedakan
antara Elf dan High Elf. Sulit untuk dijelaskan – Ini terjadi secara naluriah.”
“Aku mengerti. Aku tidak bisa membedakan antara keduanya,
jadi aku berpikir mungkin ada semacam perbedaan.”
Itu keterampilan yang cukup mengesankan.
Shin bertanya kepada Schnee melalui Mind Chat, tapi Schnee
bahkan mengatakan perbedaan hanya dengan melihat itu sangatlah sulit. Itu tidak
seperti membedakan berdasarkan status/level atau aura.
“Aku belum pernah bertemu dengan orang lain yang bisa
melakukan ini.”
Ras Elf dikatakan memiliki kesensitifan yang unik dan tajam.
“Misal ada tempat yang belum kau lihat, dengan senang hati
aku akan menjadi pemandumu.”
“Apa kau yakin? Bukan nya kami malah mengganggu
pekerjaanmu?”
“Aku akan mengatakan bahwa itu adalah bagian dari pekerjaan
untuk menunjukkan gereja kepada mereka yang belum pernah melihatnya. Selain
itu, aku juga suka berbicara dengan orang yang berkunjung kesini.”
Shin lebih memilih untuk berkeliling sendiri, tapi dia memutuskan
untuk mendapatkan informasi baru dengan bertukar kata pada seorang priest.
Shin bertanya mengenai sejarah gereja dan hal-hal lainnya,
dan berusaha masuk ke topik pembicaraan yang menarik.
“Lilishila, jika kau tidak keberatan, mungkinkah kau
berlatih Martial Art?”
“Ya. Untuk melindungi warga biasa. Itu juga bagian dari
pekerjaan. Tapi, gereja memiliki penjaga mereka sendiri. Mengapa kau bertanya
mengenai hal itu?”
“Aku juga melakukan beberapa pelatihan. Aku bisa melihatnya
bahwa kau tidak melakukan gerakan yang tidak diperlukan.”
“Aku mengerti. Seperti yang diharapkan dari orang yang telah
berjuang bersama dengan pasukan pertahanan Balmel.”
“…Mungkinkah kau mengenal kami?”
Shin terkejut dan berhenti.
“Ya, Aku benar-benar minta maaf.
Sejujurnya, aku mendekati kalian karena orang itu adalah kalian.”
Lilishila membungkuk. Dia sepertinya tidak berbahaya.
“Berita menyebar dengan cepat ya.”
“Tentu saja, sudah diketahui bahwa seorang Chosen One dapat
berkomunikasi melalui Mind Chat dan jarak bukanlah halangan. Balmel adalah
salah satu kota penting yang menjaga dari luapan monster Sacred Place. Kami
juga, berusaha untuk mendapatkan pengetahuan baru. Selain itu, sebagai seorang
petualang yang bertarung disamping Putri Rionne untuk mempertahankan Balmel,
Shin-sama menjadi cukup terkenal. Meski tidak bisa menggunakan Mind Chat,
berita itu akan tetap mencapai telingaku.”
Schnee mengangguk bangga.
Mereka telah berusaha untuk menutupi wajah mereka saat
memasuki Sigurd, tapi mereka tidak menggunakan 【Hiding】kali
ini. Apa mungkin ada seseorang yang melihat mereka?
“Jadi seperti itu. Kalau begitu, Apa tujuanmu? Aku tidak mau
menghabiskan waktu jika kau mencoba untuk merekrut kami.”
Tentu saja, meski bukan itu yang terjadi, dia tetap harus
mengatakannya.
“Tidak, tidak bukan itu. Tapi jika kau ingin bergabung, aku
akan menyambut kalian dengan sepenuh hati. Tapi ini masalah yang berbeda, aku
ingin mengatakannya tapi disini bukan tempat yang tepat. Bagaimana jika
diruanganku?”
“Baiklah.”
Shin memutuskan bahwa mereka akan mendapat informasi yang
lebih berguna jika mereka mengikuti Lilishila, daripada menolaknya.
Ini adalah jenis tindakan yang hanya bisa diberikan oleh
mereka dengan status dan keterampilan yang luar biasa. Shin tau bahwa apapun
yang terjadi mereka bisa keluar dari situasi yang sulit. Lagipula, Palmirack
hanyalah ‘bangunan yang sangat kuat’ yang dapat dihancurkan dengan mudah.
Schnee juga tidak membantah. Dia mengikuti Shin dari
belakang.
Mereka telah berjalan melalui beberapa pintu dan menuruni
beberapa tangga. Akhirnya mereka berhenti di koridor yang penuh dengan pintu.
“Ruangan untuk tempat tinggal.”
“Sepertinya para priest tidur disini.”
Sambil berjalan, Shin memeriksa lampu dan semua alat fungsi.
Lilishila membuka salah satu dari dua pintu yang
berdampingan dan mengundang keduanya masuk.
Bagian dalamnya cukup besar. Sebesar apartemen 2DK. (T/N:
2DK(Apato Family) biasa digunakan untuk ukuran ruangan buat keluarga dengan
luas 40 meter persegi. D(Dinner) dan K(Kitchen) menandakan ruangan itu memiliki
tempat makan dan dapur.)
Dapurnya cukup luas, dan ruangan ini dibangun dengan satu
kamar mandi dan dua kamar kecil.
Shin dan Schnee duduk setelah diminta untuk duduk.
Lilishila membawa the.
“Silahkan.”
Shin meneguk sedikit teh tersebut dan berkata “Terimakasih.”
Ini pasti harp tea.
Ini memilki aroma dan rasa yang menenangkan.
“Apa yang ingin kau bicarakan?”
“Aku ingin membahas seorang priest tertentu yang menjadi
anggota gereja. Aku yakin saat ‘Flood’ muncul di Balmel, perwakilan Chosen One
dari gereja tidak bisa datang. Kau pasti sudah tau mengenai ini.”
Shin teringat dengan apa yang dikatakan Rionne kepadanya.
“Itu benar, jika tidak salah dia pergi untuk mengawal
seseorang. Aku juga mengerti bahwa gereja secara keseluruhan tidak menyukai
masalah ini.”
“Benar. Seharusnya itu tidak terjadi. Tapi, kami juga tidak
mengantisipiasi tindakan barbar seperti itu.”
Ini menjadi jelas bahwa insiden di Balmel berada diluar
bayangan Lilishila dan gereja.
“Apa kau tau siapa dalangnya?”
“Tentu. Aku mengerti bahwa dia mencoba untuk menyalahkan
orang lain, tapi orang yang berada di belakang semua ini adalah Pastor Bulk
Elbach. Dia merupakan anggota gereja ini.”
Lilishila menjawab pertanyaan Schnee. Tapi itu tidak seperti
Bulk telah memberi perintah secara langsung. Dia tampaknya sudah menyiapkan
rute pelarian untuk dirinya sendiri.
“Bulk…? Maaf memotong pembicaraan mu. Apa Pastor ini juga
terlibat di gereja Bayreuth?”
Shin mencoba menghubungkan kejadian di Bayreuth.
“Iya. Aku tau bahwa Pastor Bulk sering terlibat dengan
gereja Bayreuth. Dan aku yakin bahwa itu adalah gereja kecil dan bukan gereja
elit. Ada apa? Apa kau tau sesuatu?”
“Tidak. Aku hanya ingin memastikan sesuatu… Aku akan
menjelaskannya nanti. Tolong lanjutkan.”
“Baik. Shin-sama. Yuki-sama. Aku memiliki permintaan untuk
kalian. Aku butuh bantuan kalian untuk menangkap Bulk. Aku bisa memberimu
imbalan apapun yang masih berada dalam kemampuanku.”
“Apa ini permintaan pribadi?”
“Pada umumnya, aku ingin memintanya sebagai anggota gereja. Tapi,
ada sesuatu alasan yang membuatku tidak bisa melakukannya.”
Awalnya Shin mengira bahwa dia meminta atas nama gereja,
namun itu salah. Ini pasti juga alasan mereka diundang ke tempat pribadinya.
Schnee menangguk.
“Aku yakin kau memiliki alasan yang sangat bagus. Tapi, apa
yang akan kau lakukan jika kami menolaknya? Ada juga kemungkinan kalau kami
akan meminta syarat padamu.”
“Jika itu yang terjadi, maka aku akan memintamu untuk
tinggal di sini beberapa hari.”
Setelah Lilishila selesai berbicara, Knight beramor datang
mengelilingi Shin. Jumlah mereka 3 orang dan mereka membawa senjata yang siap
digunakan untuk bertempur.
Shin tau kalau mereka ada disana, namun menyedihkan untuk
mengetahui bahwa inilah alasannya.
“Itu cukup kasar.”
“Aku benar-benar minta maaf. Merusak namaku adalah resiko
yang harus aku ambil.”
Sepertinya ada masalah di dalam gereja juga. Shin bisa
merasakan keputusasaan di dalam Lilishila.
“Biarkan kami cerita mengenai masalah disisi kami. Ini mengenai
Pastor Bulk, dan gereja yang ada di Bayreuth.”
“…Baiklah.”
Ekspresi Lilishila berubah serius saat mendengar kata Pastor
Bulk.
“Pastor Bulk menculik seorang anak yatim piatu yang sedang
berlindung di gereja. Salah satu biarawati mengahalanginya dan terluka parah.
Jika dia tidak ditolong tepat waktu, dia akan mati.”
“!?”
Lilishila tidak tau apa yang dia bayangkan, tapi ini jauh
melebihi bayangannya.
Knight yang ada
dibelakangnya juga ikut terkejut.
“Sepertinya kau tidak tau mengenai ini. Baru-baru ini telah
terjadi penculikan anak yatim piatu. Dia seharusnya ada di sini; Jujur saja.
Kami disini untuk mengambilnya kembali. Jika kau meragukan kami, kau bisa
mencari kebenarnya sendiri.”
“Tidak… tapi tunggu, aku ingin bertanya.”
“Apa?”
“Anak yatim piatu itu… Apa dia memiliki semacam gelar
special?”
“Kenapa emangnya?”
Hanya beberapa orang saja yang mengetahui Millie adalah
seorang ‘Star Reader’. Namun, Lilishila bertingkah layaknya dia tau mengenai
hal ini.
“Kami ingin menjatuhkan Pastor Bulk karena kami juga mencoba
untuk menyelamatkan seseorang. Dia juga memegang gelar special.”
“Lilishila-sama! Itu sudah terlalu banyak!”
Para Knight mengeluarkan
suara mereka.
Shin seharusnya tidak pantas untuk mendengar informasi
sejenis ini.
“Tak usah khawatir. Kami tidak meragukan kalian, kami berdua
juga menginginkan sesuatu dari Pastor Bulk.”
“Baiklah. Tolong turunkan senjata kalian.”
Mendengar perkataan Llilisha, para Knight menurunkan kebawah senjata mereka.
Meski tidak semua dari mereka terlihat puas, mereka
tampaknya terlihat sedikit tenang setelah mendengar cerita Shin.
“Bagaimanapun juga, walaupun kau sangat membutuhkan bantuan
kami, bukankah cara ini sedikit agak ekstrim?”
“Aku tau. Tapi kami mulai kehabisan waktu. Kami harus
cepat-cepat menyelamatkannya, atau tidak nyawanya dalam bahaya.”
“Nyawanya?”
Mengingat kinerja Pastor Bulk, sepertinya itu masuk akal.
Lilishila tidak berkata apa-apa lagi, tapi itu terasa seperti keuntungan besar
bagi Shin dan kelompoknya untuk memiliki orang dalam.
“Hanya beberapa orang yang tau tentang ini, tapi dia juga
merupakan anggota dari pemuja Shiten (4 dewa/Four Heavenly King). Aku yakin hatinya benar-benar selaras dengan
tujuan mereka. Dia menggunakan statusnya sebagai anggota gereja dan diam-diam
telah mendatangkan malapetaka. Tidak lama lagi, dia akan berpartisipasi dalam
ritual, dimana orang-orang yang ingin kami lindungi akan dikorbankan. Kami
tidak punya pilihan lain selain mengambil tindakan sendiri. Itulah mengapa kami
memanggil kalian.”
Pastor Bulk sepertinya ikut melakukan tindakan yang jauh
lebih buruk.
Shint tidak terlalu terkejut. Bahkan di dunia nyata, ada
beberapa orang yang percaya pada ritual iblis. Tapi pemikiran tentang
mengorbankan yang hidup membuatnya mengerutkan alisnya.
“Pengorbanan tampak sangat kejam. Tapi… sebenarnya apa
pemuja Shiten itu?”
Shiten adalah kata asing bagi Shin, dan ada sesuatu yang
mengancam di dalamnya.
“Pemuja Shiten adalah Orang yang memuja High Human – mereka
yang pernah menguasai benua ini.”
“High Human kau bilang?”
Shiten diartikan sebagai ‘orang-orang yang ada di dataran
ini’.
“Shiten sendiri tidaklak buruk. Ada 6 fraksi High Human.
Mereka berlatih siang dan malam, dan terkadang mereka menunjukan sihir yang
bisa mereka ciptakan untuk umum.”
Menurut Lilishila, 6 fraksi High Human terinspirasi oleh
nama-nama sebutan dari ke enam High Human – Dark, Golden, White, Red, Blue dan
Silver. Orang-orang yang terlatih dalam Art
tiap fraksi yang paling mungkin untuk berkembang.
Untuk lebih spesifiknya, ada mereka yang memuja ‘Dark
Blacksmith’ yang terlatih dalam menempa pedang dan yang lainnya yang berlatih alkimia
atau sihir seperti yang dilakukan ‘Red Alchemist’ dan sebagainya.
Dengan melatih diri mereka sendiri dalam ritual kuno ini,
Shiten akan mencoba untuk menghidupkan kembali Art yang sudah hilang dan menjadi yang paling atas dari tiap fraksi
mereka.
“Masalahnya adalah dalam 100 tahun terakhir, ditemukannya
sebuah fraksi ke-7. Mereka yang terkena doktrin percaya bahwa untuk menjadi
High Human, mereka harus menumpahkan banyak darah. Mungkin catatan-catatan mengenai
pertempuran dan kisah para High Human menginspirasi mereka. Oleh karena itu, di
seluruh benua, ada tindakan kekerasan dan serangan-serangan jahat yang
mengerikan.”
Menurut dugaan, Fraksi High Human ke-7 disebut-sebut sebagai
“fraksi puncak”.
Meskipun tujuannya untuk mencapai sesuatu dan menjadi yang
teratas, apa yang mereka lakukan adalah aksi terorisme.
Fakta bahwa dia dipuja itu cukup menggelisahkan. Gagasan
yang membuat orang-orang bertindak kekerasan dengan namanya membuat Shin marah.
“Fraksi-fraksi lain tidak mengakui kegiatan apapun yang
dilakukan Fraksi ke-7. Tapi mereka mengaitkan diri mereka sebagai bagian dari
Shiten. Karena mereka adalah sebuah cabang, dunia memandang mereka semua sama.”
Sulit untuk menghilangkan pandangan buruk. Orang-orang
sepertinya menambah-nambah bumbu cerita sepanjang waktu.
“Aku pikir aku mengerti. Barusan kau menyebutkan korban
hidup. Bagaimana cara kerja ritualnya?”
“Aku kurang tau detailnya. Tapi, Fraksi ke-7 mengambil
orang-orang yang memiliki gelar dan kemampuan spesial, kemudian menyelesaikan
ritual pengorbanan. Semakin langka dan semakin unik kemampuannya, semakin
tinggi status anggota Shiten tersebut.”
“Tapi ini adalah status di fraksi palsu. Apa benar-benar
sepantar untuk menyerahkan keuntungan sebagai bagian dari gereja?”
Gereja sendiri cukup berpengaruh di benua ini. Jika berita
ini tersebar, Pastor Bulk akan kehilangan segalanya.
Dia telah melalui semua kesulitan untuk menjadi seorang
Pastor gereja. Sebenarnya apa yang membuat begitu penting sampai dia memberikan
segalanya?
“Kami benar-benar tidak begitu mengerti. Tapi, jika kami
menunggu lebih lama untuk mencari tau, itu akan terlambat.”
“Mungkin. Kalau begitu obrolan kita cukup sampai disini.
Lagian kami tidak peduli dengan apa yang akan terjadi pada Bulk.”
Dari obrolan tadi, Shin mengambil kesimpulan bahwa ada lebih
banyak orang yang membutuhkan bantuan mereka dan Shin sama sekali tidak peduli
dengan ritual.
Saat Pastor Bulk ikut terlibat, kemungkinan Millie juga akan
ikut dikorbankan bersamaan dengan teman Lilishila. Tentu saja, Shin tidak akan
membiarkan itu terjadi.
“Kita harus membuat rencana untuk menyelamatkan mereka. Aku
perlu memahami bagaimana alat-alat Palmirack berfungsi.”
“Alat-alatnya? Ini adalah rahasia yang tidak boleh ku
beritau ke orang luar. Tapi, untuk kasus kali ini akan kujadikan pengecualian.
Alat fungsi Palmirak hampir seluruhnya tidak bekerja.”
“Benarkah?”
“Beberapa alat fungsi pembuat item masih berada di
tempatnya, begitu juga dengan detoksifikasi dan pemulihan yang setera dengan
kelas 5. Ada juga barrier untuk
melindungi bangungan dari monster disekitarnya.”
Jika informasi Lilishila dapat diandalkan, maka kekhawatiran
Shin sedikit berkurang.
Tempat-tempat penting memiliki beberapa pengamanan, tapi
tidak diperkuat dengan pelindung. Dan Chosen One kelas atas bertindak sebagai
keamanan.
“Aku mengerti. Ini sangat membantu – terima kasih. Hanya
ingin memastikan – Apa hanya priest tingkat tinggi saja yang tau mengenai ini?”
“Percaya atau tidak, sebenarnya aku adalah Kardinal. Paus
tepat diatasku, tidak ada yang lain.”
Shin tau kalau Lilishila adalah seorang priest yang memiliki
jabatan lebih tinggi, tapi tak disangka dia memiliki jabatan Kardinal. Dan
tidak banyak juga orang yang memiliki jabatan tersebut.
“Maksudku. Jika kau seorang Kardinal, bukankah kau bisa
dengan mudah menjatuhkan seorang Pastor?
“Itu tidak semudah itu. Bulk sepertinya memiliki item yang
dapat membuat seseorang mengikuti perintahnya. Dan dia menaruhnya diteman kami –
Sang Wanita Suci.”
Shin terkejut. Item semacam itu seharusnya tidak ada di era
game.
“Lilishila-sama, apa kau yakin ini bukan masalah untuk
membagikan informasi ini kepada orang biasa?”
“Aku harus memberitahuinya. Jika tidak mereka akan berada
dalam bahaya besar. Shin-sama, tolong berhati-hati. Ada sebuah kalung hitam
dengan tulisan emas diatasnya. Setelah benda itu dipakaikan kepadamu, meski kau
tidak ingin melakukannya kau akan tetap melakukan apa yang telah diperintahkan.
Bahkan itu bisa membunuhmu.”
Lilishila mengabaikan Knight
nya dan terus berbicara.
Sebuah item yang mengabaikan kehendak orang yang memakainya.
Tampak begitu nyata mendengarnya sampai dia teringat akan suatu event tertentu
dalam game.
“Apakah itu… ‘Crying Marionette’?”
“Shin-sama? Apa itu?”
Shin mengingat kembali event dari update kelima, yang
menambahkan ‘Crying Marionette’.
Ada suata ketika, saat seorang NPC dipaksa untuk menjadi
musuh. NPC yang menjadi musih tersebut mengenakan kalung hitam.
Para pemain menemukan bahwa event ini berubah menjadi tidak
menguntungkan. Rasanya tidak adil bahwa karakter pendukung bisa mengkhianatimu
karena sebuah kalung.
Shin juga ingat bagaimana beberapa temannya menjadi musuh.
“Aku mengerti sekarang. Aku tidak percaya item itu masih
ada. Lelucon macam apa ini.”
Untuk merubah seorang NPC kembali ke keadaan sadar
membutuhkan item khusus. Karena item tersebut terbatas, dia tidak memilikinya
di Item Box-nya.
(Artinya gelar itu akhirnya akan berguna).
Tentu saja, apa yang Shin maksud adalah gelar “Liberator”
yang dia dapat setelah menang melawan ‘Origin’.
Lagian semua terjadi karena suatu alasan.
◆◆◆◆
?I was very pleased to search out this internet-site.I wanted to thanks for your time for this glorious read!! I positively enjoying each little bit of it and I've you bookmarked to take a look at new stuff you weblog post. online casino
BalasHapusMakin seru, lanjut
BalasHapusThe Best Tipster Sites Of 2021 - The Titanium Bike Frame
BalasHapusTipster sites have had great ceramic vs titanium flat iron success with their free tips for citizen titanium dive watch punters in the last couple of years. If you're looking for snow peak titanium spork some men\'s titanium wedding bands fantastic tips titanium industries for your